Anda di halaman 1dari 4

(selasa,02-02-2020)

PERTEMUAN II

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF

A. Cara Pandang
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat gambaran secara menyeluruh
(holistik) dari sebuah fenomena dan dari sudut pandang subjek, tanpa harus membuktikan
apapun; karna itu penelitian kualitatif tepat untuk digunakan pada permasalahan yang
bersifat
 Explorative
 Descriptive
 Explanative

Penelitian kualitatif harus bertolak dari paradigm fenomenologis, yang


objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati
oleh individu atau kelompok sosial tertentu apa adanya, murni dari
pendapat responden, dan tidak harus dipaksakan sejalan dengan teori.
Tujuan utama penelitian kualitatif adalah menjabarkan temuan atau fenomena,
menyajikannya apa adanya sesuai fakta atau temuan di lapangan. Hal ini jelas berbeda
dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan menguji teori, membangun fakta, menguji
hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menafsirkan serta meramalkan
hasilnya.

B. Fungsi Teori Dalam Penelitian Kualitatif


Fungsi teori dalam penelitian kualitatif adalah :
 Mendefenisikan dan membatasi masalah agar lebih fokus dan memiliki
ketajamaan analisis
 Melengkapi fenomena tersebut dengan sebuah kajian ilmiah, terkait etika
penulisan ilmiah tidak dalam rangka pembuktian teori
 Menggambarkan sebuah penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya
sebagai tanda adanya keberagaman fenomena yang akan diteliti,.
 Mengarakan pemilihan metode dan cara pengambilan data terkait dengan
penentuan prosedur pengambilan analisis data.
PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengantar
Yang dimaksudkan dengan pendekatan dalam penelitian kualitatif adalah caya
yang dipakai peneliti untuk mendekati, menggali, memahami dan mengungkap subjek
penelitiannya. Oleh karena itu sejak awal peneliti harus mampu menentukan pendekatan
yang akan digunakaan (idealnya pendekatannya bersifat tetap, sedangkan teknik
pengambilan datanya bersifat situasional dan fleksibel. Dikatakan demikian, karena
perubahaan dilapangan kemungkinan besar bisa terjadi.). Ibarat seseorang yang
memancing, maka unuran mata kali harus disesuaikan degan kian yang akan dipancing
atau ikan apa yang bisanya ada diperairan tersebut, tetapi umpannya bisa diganti atau
ditukar degan umpan yang lain. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa mata
kail adalah pendekatan penelitian, sedangkan umpan adalah teknik pengambilan data
seperti observasi, wawancara dsb.
Ada beberapa pendekatan penelitian dalam penelitian kualitatif yakni studi kasus,
deskriptif, fenomenologi, etnografi, grounded theory, biografi, dan lain sebagainya.

B. Studi Kasus
Studi kasus adalah kajian tentang pengalaman personal yang unik, yang tidak
dimiliki orang lain atau sekelompok orang lain. Kasus adalah suatu “sistim yang terbatas”
(A BOUNDED SYSTEM) –Louis Smith (1978). Terbatas : tidak harus rumit, tapi pasti
unik. Studi kasus: peroses mengkaji kasus, hasil akhirnya adalah HASIL dari peroses
pengkajia.
Studi kasus akkan berfokus pada kasus-kasus ekstrim/extraordinary. Unit
analisisnya adalah kasus itu sendiri. dapat berupa satu individu, maupun beberapa
individu yang memiliki kasus yang serupa. Contoh : para pelaku teror bom bali.
Jenis-jenis studi kasus : intrinsic case study dan instrumental study.

 intrinsic case study ditempu oleh peneliti yang lebih memahami sebuah
kasus tertentu. Kasus ini menarik minat peneliti sehingga diperlukan
penggalian data untuk memahaminya secara detail. Tujuannya bukan
untuk memahami konstruk abstrak atau fenomena umum tertentu, bukan
buan untuk merumuskan suatu teori.
 Sedangkan instrumental studi digunakan untuk meneliti suatu kasus
tertentu agar tersaji sebuah perspektif tentang isu atau perbaikan suatu
teori. Dalam hal ini kasus bukan minat utama: kasus memainkan peranan
suportif, yang memudahkan pemahaman kita tentang suatu yang lain.
Sering kali instrumental study digunakan untuk mencari kesamaan/ pola
dari sebuah peristiwa yang sering muncul/ berulang-ulang.
C. Etnografi
Istilah etnografi berasal dari kata ethno (bangsa) dan graphy ( mengraikan).
Etnografi, yang berakar dari antropologi. Etnografi adalah sebuah pendekatan yang
digunakaan untuk memahami cara orang-orang dalam satu komunitas berinterasi dan
yang teramat dalam kehidupan sehari-hari. Etnografi digunakan untuk meneliti perilaku-
perilaku berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi da;am setting sosial dab
budaya tertebtu.
Tujuan etnografi adalah :
 Untuk memahami rimpun manusia. Dalam hal ini, etnografi berperan
dalam menginformasikan teori-teori okatan budaya; menawarkan suatu
strategi yang baik untuk menemukan teori grounded.
 Etnografi ditujukan guna melayani manusia yakni pmenyuguhkan problem
solving bagi permasalahan di masyarakat, bukan hanya sekedar untuk
ilmu.

Ciri-ciri etnografi :

 Observatory participant- sebagai teknik pengumpulan data.


 Field note memegang peran penting.
 Jangkah wakru penelitian yang relatif lama, berada dalam setting tertentu.
 Wawancara yang mendalam dan tak terstruktur serta mengikut sertakan
interprestasi penelitinya.

D. Grounded theory
bertujuan menghasilkan atau menemukan sebuah teori yang berhubungan dengan
situasi tertentu. Situasi dimana individu saling berhubungan degan situasi tertentu, atau
terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan
grounded theory adalah pengembanngan suatu teori yang berhubungan erat pada konteks
peristiwa dipelajari.
Cirri-ciri Grounded theory

 Grounded theory digunakan oleh peneliti yang tidak ingin memiliki


asumsi/ dugaan awal terhadap pertanyaan penelitian.
 Grounded theory digunakaan untuk peneliti yang terkendala oleh
keterbatasan refrensi atau acuan.
 Grounded theory digunakaan untuk peneliti yang mengembangkan sebuah
teori berdasarkan hasil temuannya nanti.
 Grounded theory sangat membutukan waktu dan melewati sebuah proses.
 Grounded theory membutukan pengalaman, sehingga sering digunakan
oleh para expert.

Anda mungkin juga menyukai