Kelas C dan D
Direktorat Penilaian
Alat Kesehatan dan PKRT
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Dasar Hukum
• UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
• PP No 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
• PP No 64 Tahun 2019 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Kesehatan
• Permenkes No 60 Tentang Pengawasan Tata Niaga Impor Alat
Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro, Dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
• Permenkes No 62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat
Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga
• Permenkes No 63 tentang Cara Uji Klinik Alat Kesehatan yang Baik
• Permenkes No 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan
• Permenkes No 76 Tahun 2013 Tentang Iklan Alat Kesehatan dan PKRT
• Permenkes No 1189/VIII/2010 Tentang Sertifikat Produksi Alat
Kesehatan dan PKRT
• Permenkes No 1191/VIII/2010 Tentang Ijin Penyalur Alat Kesehatan
REGULASI ALAT KESEHATAN
UNDANG-UNDANG KESEHATAN PERMENKES NO. 62 TAHUN 2017
NO. 36 TAHUN 2009
Pasal 3 ayat 1:
Penyelenggaraan Izin Edar bertujuan untuk menjamin Alat
Pasal 106
Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan PKRT yang
Sediaan farmasi dan alat kesehatan memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, mutu, dan
hanya dapat diedarkan setelah kemanfaatan.
mendapat izin edar
Pasal 3 ayat 2:
Pemenuhan standar dan/atau persyaratan keamanan, mutu,
Pasal 104 dan kemanfaatan dilakukan sejak proses pembuatan sampai
dengan penggunaan Alat Kesehatan, Alat Kesehatan
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Diagnostik In Vitro dan PKRT
Alat kesehatan diselenggarakan untuk
Pasal 4 ayat 1:
melindungi masyarakat dari bahaya Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan PKRT
yang disebabkan oleh penggunaan yang diproduksi, diimpor, dirakit dan/atau dikemas ulang, yang
sediaan farmasi dan alat kesehatan akan diedarkan di wilayah Negara Republik Indonesia harus
yang tidak memenuhi persyaratan memiliki Izin Edar.
mutu dan / atau keamanan dan / atau
khasiat/kemanfaatan Pasal 13:
Setiap jenis Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro
dan PKRT Impor dengan 1 (satu) nama dagang/merek yang
berasal dari Pabrikan atau Prinsipal hanya dapat diageni oleh 1
(satu) PAK atau 1 (satu) Importir PKRT.
Klasifikasi Alat Kesehatan AMDD
High Risk BARU
Kelas D
HIGH RISK
PERPANJANGAN / PERUBAHAN
Kelas C
MODERATE HIGH RISK
Kelas B
LOW MODERATE RISK
Kelas A
Low Risk LOW RISK
Permenkes Nomor 62 Tahun 2017
Bentuk dan keterangan lain terkait
penerbitan dan akses izin edar
Poin 13 –
Poin 11 - Material
Proses Produksi
Informasi yang harus diberikan 1. Diagram alur proses produksi
adalah: dari bahan baku hingga rilis
- Nama/material bahan baku produk jadi
- Komposisi/ formula
(berikan secara kualitatif dan 2. Diagram alur dilengkapi
kuantitatif dengan jumlah sampai dengan tahapan pengujian atau
100%) proses Quality Control (QC)
- Untuk alat berupa komponen alat Proses yang berkaitan dengan
(disertai gambar beserta bahan jaminan mutu / pengujian alat
bakunya) harus dapat diketahui dari
diagram alur proses produksi
Cantumkan standar yang digunakan
bila ada (Co: ISO, ASTM)
FORM C.
INFORMASI SPESIFIKASI DAN JAMINAN MUTU
Form. C1
Karakteristik
fungsional dan
spesifikasi
kinerja alat
Spesifikasi teknis merupakan
karakteristik fungsional dari
produk yang dihasilkan untuk
membuktikan dengan kesesuaian
prinsip utama produk.
Parameter kesesuaian produk
meliputi: gambar produk,
spesifikasi kimia, fisika, elektrik,
mekanis, biologi, piranti lunak,
sterilitas, stabilitas dan
realibilitas.
FORM C.
INFORMASI SPESIFIKASI DAN JAMINAN MUTU
Form C3 - Validasi steril
Uji biokompatibilitas:
• Sitotoksisitas,
• Sensitisasi/kepekaan,
• Iritasi / intrakutan ,
• Toksisitas Sistem Akut ,
• Toksisitas subkronik,
• Genotoksisitas,
• Implantasi
FORM C7
Uji Klinis
4. Penempatan NIE
5. Kode Produksi dan ED Kode/Tipe produk :
Telepon
021-5201590 Ext. 8902
Email
subditalkes.kelascd@gmail.com
TERIMA KASIH
• http://bit.ly/AsistensiPerizinanAlkesCD