Requisitoir Kejaksaan Negeri Lubuk Linggau
Requisitoir Kejaksaan Negeri Lubuk Linggau
LUBUKLINGGAU
Jalan Depati Said Nomor 2 Kota Lubuklinggau Propinsi Sumatera Selatan
“UNTUK KEADILAN”
P-42
SURAT TUNTUTAN
No.Reg.Perk : PDM-21/LLING/01/2013
1. I. PENDAHULUAN
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
nikmat dan rahmat-NYA kita semua tetap diberikan kekuatan dan semangat dalam tugas
penegakan hukum sebagai perwujudan nyata tekad dan tuntutan rakyat Indonesia di era
reformasi untuk mewujudkan supremasi hukum. Oleh sebab itu, kami sampaikan terima
kasih kepada Majelis Hakim yang telah dengan bijak dan adil senantiasa sabar memimpin
persidangan ini. Kepada terdakwa kami sampaikan terima kasih, karena tetap sabar dalam
mengikuti jalannya persidangan.
Peraturan tentang pisau di Australia mungkin satu diantara banyak peraturan yang berlaku
secara ketat. Di Negara bagian Victoria bahkan, peraturan ini seakan berbunyi, seluruh
pisau tidak terkecuali pisau makan meja (table knife) adalah illegal, kecuali pisau tersebut
akan digunakan untu hal yang legal contonya untuk makan. Kalimat ini mungkin rancu atau
terkesan lucu, tetapi hal ini berarti bahwa membawa pisau ini ke sekolah, atau di tempat
terbuka lain dan digunakan untuk memotong tambang, yang bukan peruntukannya, adalah
sebuah kejahatan.
Di negara bagian Victoria, seluruh jenis pisau baik fixed maupun folding knife dikategorikan
sebagai Senjata yang diatur/mempunyai peraturan (Regulated Weapon), dan seseorang
dilarang memiliki dan memperlihatkan, membawa atau menggunakan regulated weapon
kecuali dibawa dalam keadaan aman yang sesuai dengan izin secara hukum yang mengatur
kepemilikan, bagaimana cara membawanya atau bagaimana cara menggunakannya. izin
secara hukum (lawful excuse) ini termasuk: a). Penegakan hukum dalam berbagai macam
tindakan dan kegiatannya dan b). Keikutsertaan dalam kegiatan olahraga, rekreasi atau
hiburan yang diatur secara hukum.
Perlakuan yang kaku dan sangat membatasi pada pisau khususnya pisau lipat dapat
ditemui di negara Jerman (Republik Federal Jerman). Dengan alasan yang khusus
mengingat sangat banyak digunakan oleh anggota geng, pelaku kriminal dan sangat
intimidatif pisau dengan jenis Balisong/Buterfly knife, telah di larang di Jerman dalam
bentuk dan rupa apapun.Hanya saja akibat dari peraturan ini tindak kriminal di Jerman
menemukan cara lain, penggunaan pisau lipat jenis yang lain telah mendominasi kekerasan
di negara tersebut, dan untuk menghindari hal ini Pemerintah Jerman “melakukan
Terobosan”dengan mengeluarkan peraturan bahwa seluruh pisau (Single Handed Opening)
adalah illegal. Pisau dengan bantuan tombol, dan segala macam alat bantu lain yang
memungkinkan pisau tersebut didorong membuka hanya dengan jempol adalah dilarang.
Terlepas dari penggunaan/peruntukan sebenarnya pisau tersebut untuk memotong tambang
saat seorang pendaki sedang memegang tambang pada tangan yang satunya, atau banyak
pekerjaan yang lain yang membutuhkan hanya satu tangan untuk membuka pisau,
atau utility knife seperti pisau cutter yang biasa kita kenal, pisau jenis ini dilarang.
Sumber: http://www.facebook.com/notes/t-aditya-kurniawan/legalisme-membawa-senjata-
tajam/10151217491783830 diakses pada tanggal 01 April 2013.
Kami selaku Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Lubuklingau dengan
memperhatikan hasil pemeriksaan persidangan dalam perkara atas nama terdakwa:
1. 1. Identitas Terdakwa
HARDIANSYAH Alias HAR NOMAN Bin
Nama : SUHIT
Umur/Tgl.Lahi
r : 44 tahun / 15 Desember 1968
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
1. 2. Dakwaan
Dakwaan sebagaimana yang telah kami bacakan pada hari RABU tanggal 18 Pebruari 2013
dan telah dimengerti oleh terdakwa serta turunan Surat Dakwaan tersebut sudah diterima
oleh terdakwa dengan dakwaan tunggal, yaitu:
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat
(1) Undang-undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951
tentang mengubah “ordonnantietijdelijke bijzondere strafbepalingen” (Stbl. 1948
Nomor 17) dan Undang-undang Republik Indonesia Dahulu Nomor 8 Tahun 1948.
1. II. FAKTA SIDANG
Fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan, berturut-turut berupa keterangan
saksi-saksi, keterangan terdakwa, keterangan ahli, surat, petunjuk dan barang bukti
sebagai berikut :
1. 1. KETERANGAN SAKSI-SAKSI :
A. a. Saksi PEBRIANTO BIN ISMAIL, di sidang Pengadilan di bawah
sumpah menurut agama Islam pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
– Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 31 Oktober 2012 sekira Pukul 09.00 WIB (Waktu
Indonesia Bagian Barat) terdakwa dengan naik ojek sedang menuju cucian mobil sahabat di
Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota
Lubuklinggau dengan tujuan mengambil mobil yang sedang dicuci.
– Bahwa benar ketika sampai di tempat tujuan terdakwa langsung ditangkap oleh
anggota Polres Lubuklinggau yaitu saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin
Arief Usman yang sedang melakukan patroli atau razia.
– Bahwa benar Terdakwa merupakan target operasi atau masuk dalam daftar pencarian
orang (DPO) Polres Lubuklinggau dalam perkara penyalahgunaan narkotika.
– Bahwa benar Saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin Arief Usman
memeriksa seluruh anggota tubuh atau badan terdakwa.
– Bahwa benar pada pemeriksaan tersebut ditemukan 1 (satu) bilah pisau penikam atau
penusuk bergagang kayu warna cokelat muda bersarung kertas warna putih merah dengan
panjang kira-kira 12 (dua belas) cm (centimeter) yang diselipkan pada pinggang bagian kiri
terdakwa.
– Bahwa benar kemudian saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin Arief
Usman langsung memborgol terdakwa dan terdakwa langsung dibawa ke Polres
Lubuklinggau.
– Bahwa benar ketika di Mapolres Lubuklinggau terdakwa mengakui bahwa 1 (satu)
bilah pisau penikam atau penusuk tersebut adalah milik atau kepunyaan dari terdakwa.
– Bahwa benar terdakwa membawa 1 (satu) bilah pisau penikam atau penusuk tersebut
tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang memberikan izin dan tidak berkaitan
dengan pekerjaan atau profesinya.
– Bahwa benar ketika sampai di tempat tujuan terdakwa langsung ditangkap oleh
anggota Polres Lubuklinggau yaitu saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin
Arief Usman yang sedang melakukan patroli atau razia.
– Bahwa benar Terdakwa merupakan target operasi atau masuk dalam daftar pencarian
orang (DPO) Polres Lubuklinggau dalam perkara penyalahgunaan narkotika.
– Bahwa benar Saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin Arief Usman
memeriksa seluruh anggota tubuh atau badan terdakwa.
– Bahwa benar pada pemeriksaan tersebut ditemukan 1 (satu) bilah pisau penikam atau
penusuk bergagang kayu warna cokelat muda bersarung kertas warna putih merah dengan
panjang kira-kira 12 (dua belas) cm (centimeter) yang diselipkan pada pinggang bagian kiri
terdakwa.
– Bahwa benar kemudian saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin Arief
Usman langsung memborgol terdakwa dan terdakwa langsung dibawa ke Polres
Lubuklinggau.
– Bahwa benar ketika di Mapolres Lubuklinggau terdakwa mengakui bahwa 1 (satu)
bilah pisau penikam atau penusuk tersebut adalah milik atau kepunyaan dari terdakwa.
– Bahwa benar terdakwa membawa 1 (satu) bilah pisau penikam atau penusuk tersebut
tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang memberikan izin dan tidak berkaitan
dengan pekerjaan atau profesinya.
1. 5. BARANG BUKTI
Terhadap barang bukti telah dilakukan penyitaaan yang sah menurut hukum berdasarkan
Penetapan Pengadilan Negeri Lubuklinggau Nomor: 656/ST/PEN.PID.2012/PN.LLG tanggal
06 Nopember 2012, sehingga dapat dipergunakan sebagai barang bukti yang sah dan
memiliki kekuatan pembuktian. Adapun barang bukti tersebut antara lain:
1 (satu) bilah pisau penikam atau penusuk terbuat dari besi yang bergagang terbuat dari
kayu warna coklat, bersarung kertas warna putih dengan panjang kira-kira 12 (dua belas)
cm.
Barang bukti bersesuaian dengan keterangan saksi-saksi dan keterangan
terdakwa.
1. III. ANALISIS FAKTA
Dari keseluruhan fakta-fakta yang terungkap di persidangan berdasarkan keterangan saksi-
saksi, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa dalam perkara ini telah memperoleh alat
bukti, maka terlebih dahulu kami akan melakukan penilaian terhadap alat bukti tersebut
apakah telah memenuhi syarat sebagai alat bukti yang sah sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 184 ayat (1) KUHAP sehingga dapat digunakan untuk membuktikan unsur delik yang
kami dakwakan kepada terdakwa sebagai berikut:
1. 3. Terhadap Keterangan Ahli
–
1. 4. Terhadap Surat
–
1. 5. Petunjuk
Berdasarkan Pasal 188 ayat (1) dan ayat (2) KUHAP yang dimaksud dengan Petunjuk
adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannya baik anatara yang
satu dengan yang lain, maupuin dengan tindak pidana itu sendiri menandakan bahwa telah
terjadi suatu tindak pidana dan terdakwalah pelakunya. Petunjuk sebagiamana dimaksud
hanya dapat diperoleh dari keterangan saksi, surat dan keterangan terdakwa. Dari
keterangan saksi, keterangan terdakwa, dan surat yang merupakan alat bukti yang sah dan
bersesuaian antara yang satu dengan yang lain, maka diperoleh petunjuk sebagai berikut:
– Bahwa benar ketika sampai di tempat tujuan terdakwa langsung ditangkap oleh
anggota Polres Lubuklinggau yaitu saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin
Arief Usman yang sedang melakukan patroli atau razia.
– Bahwa benar Terdakwa merupakan target operasi atau masuk dalam daftar
pencarian orang (DPO) Polres Lubuklinggau dalam perkara penyalahgunaan narkotika.
– Bahwa benar Saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin Arief Usman
memeriksa seluruh anggota tubuh atau badan terdakwa.
– Bahwa benar pada pemeriksaan tersebut ditemukan 1 (satu) bilah pisau penikam
atau penusuk bergagang kayu warna cokelat muda bersarung kertas warna putih merah
dengan panjang kira-kira 12 (dua belas) cm (centimeter) yang diselipkan pada pinggang
bagian kiri terdakwa.
– Bahwa benar kemudian saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin Arief
Usman langsung memborgol terdakwa dan terdakwa langsung dibawa ke Polres
Lubuklinggau.
– Bahwa benar ketika di Mapolres Lubuklinggau terdakwa mengakui bahwa 1 (satu)
bilah pisau penikam atau penusuk tersebut adalah milik atau kepunyaan dari terdakwa.
– Bahwa benar terdakwa membawa 1 (satu) bilah pisau penikam atau penusuk
tersebut tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang memberikan izin dan tidak
berkaitan dengan pekerjaan atau profesinya.
1. 6. Terhadap Barang Bukti
Dipersidangan telah dihadirkan barang bukti berupa 1 (satu) bilah pisau penikam atau
penusuk terbuat dari besi yang bergagang terbuat dari kayu warna coklat, bersarung kertas
warna putih dengan panjang kira-kira 12 (dua belas) cm.
Barang bukti tersebut bersesuaian dengan keterangan terdakwa dan keterangan para saksi
sehingga telah memenuhi ketentuan dalam Pasal 1 angka 16, Pasal 38 sampai dengan Pasal
46 KUHAP. Olah karena itu, barang bukti tersebut sah dan benar menurut hukum dan
mempunyai kekuatan pembuktian.
1. IV. ANALISA YURIDIS
Majelis Hakim yang kami muliakan,
1. 1. Barang siapa.
2. 2. Tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima,
mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan,
menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai
dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan
atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam,
atau senjata penusuk (slag-, steek-, of stootwapen).
Pembahasan:
1. 1. Unsur Barangsiapa ;
Bahwa perumusan unsur “barangsiapa” dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)
menunjuk pada subyek hukum sebagai pelaku suatu delik, yaitu “setiap orang” yang
dipandang mampu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya menurut hukum.
Bahwa yang diajukan dipersidangan sebagai pelaku delik (terdakwa) dalam perkara ini
adalah “orang” yang bernama HARDIANSYAH ALIAS HAR NOMAN BIN SUHIT dan
terhadap terdakwa tidak ada alasan pembenar dan alasan pemaaaf.
Unsur ini telah terpenuhi dengan fakta yang terungkap dipersidangan :
– Bahwa benar saat Penuntut Umum membacakan surat dakwaan yang antara lain
menyebutkan identitas terdakwa, terdakwa membenarkan atas identitas tersebut.
– Bahwa benar terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.
– Bahwa benar menurut keterangan para saksi dan terdakwa yang dimaksud dalam
surat dakwaan dan yang melakukan perbuatan yang didakwakan adalah terdakwa dalam
perkara ini.
Sehingga memang terdakwalah yang dimaksud oleh Penuntut Umum yang didakwa sebagai
pelaku tindak pidana dalam perkara ini.
Dengan demikian unsur “barangsiapa” telah terbukti dan terpenuhi secara sah
menurut hukum.
1. 2. Tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat, menerima, mencoba
memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai,
membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya,
menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau
mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau
senjata penusuk (slag-, steek-, of stootwapen).
– Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 31 Oktober 2012 sekira Pukul 09.00 WIB
(Waktu Indonesia Bagian Barat) terdakwa dengan naik ojek sedang menuju cucian mobil
sahabat di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara
II, Kota Lubuklinggau dengan tujuan mengambil mobil yang sedang dicuci.
– Bahwa benar ketika sampai di tempat tujuan terdakwa langsung ditangkap oleh
anggota Polres Lubuklinggau yaitu saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin
Arief Usman yang sedang melakukan patroli atau razia.
– Bahwa benar Terdakwa merupakan target operasi atau masuk dalam daftar
pencarian orang (DPO) Polres Lubuklinggau dalam perkara penyalahgunaan narkotika.
– Bahwa benar Saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin Arief Usman
memeriksa seluruh anggota tubuh atau badan terdakwa.
– Bahwa benar pada pemeriksaan tersebut ditemukan 1 (satu) bilah pisau penikam
atau penusuk bergagang kayu warna cokelat muda bersarung kertas warna putih merah
dengan panjang kira-kira 12 (dua belas) cm (centimeter) yang diselipkan pada pinggang
bagian kiri terdakwa.
– Bahwa benar kemudian saksi Pebrianto Bin Ismail dan saksi Andi Saputra Bin Arief
Usman langsung memborgol terdakwa dan terdakwa langsung dibawa ke Polres
Lubuklinggau.
– Bahwa benar ketika di Mapolres Lubuklinggau terdakwa mengakui bahwa 1 (satu)
bilah pisau penikam atau penusuk tersebut adalah milik atau kepunyaan dari terdakwa.
– Bahwa benar terdakwa membawa 1 (satu) bilah pisau penikam atau penusuk
tersebut tidak mempunyai izin dari pihak yang berwenang memberikan izin dan tidak
berkaitan dengan pekerjaan atau profesinya.
Dengan demikian unsur “Tanpa hak memasukkan ke Indonesia, membuat,
menerima, mencoba memperolehnya, menyerahkan atau mencoba menyerahkan,
menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam
miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan atau
mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul, senjata penikam, atau
senjata penusuk (slag-, steek-, of stootwapen)” telah terbukti dan terpenuhi
secara sah menurut hukum.
Mengingat keseluruhan unsur-unsur yang termuat dalam Dakwaan tersebut di atas telah
terbukti dan terpenuhi secara sah menurut hukum. Berdasarkan hal tersebut maka kami
Jaksa Penuntut Umum berpendapat, bahwa terdakwa HARDIANSYAH ALIAS HAR
NOMAN BIN SUHIT telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana “Membuat, menerima, mencoba memperolehnya, menyerahkan atau
mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya
atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan,
mempergunakan atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata pemukul,
senjata penikam, atau senjata penusuk (slag-, steek-, of
stootwapen)” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-
undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 tentang
mengubah “ordonnantietijdelijke bijzondere strafbepalingen” (Stbl. 1948 Nomor 17) dan
Undang-undang Republik Indonesia Dahulu Nomor 8 Tahun 1948.
Sebelum sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa, perkenankanlah kami
mengemukakan hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam mengajukan tuntutan
pidana ini, yaitu:
Hal – hal yang memberatkan:
– Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kami Penuntut Umum dalam perkara ini, dengan
memperhatikan ketentuan Pasal 182 ayat (1) huruf a, Pasal 22 ayat (4), Pasal 193 dan
ketentuan Pasal 222 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP), serta peraturan perundang-undangan yang bersangkutan :
M E N U N T U T
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuklinggau yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan :
1. Membebankan terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,00 (dua
ribu rupiah).
Demikian surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan kepada Ketua Majelis Hakim /
Majelis Hakim di muka persidangan Pengadilan Negeri Lubuklinggau dalam sidang pada hari
…………. tanggal …… bulan APRIL tahun 2013
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan dan keteguhan hati kepada Majelis
hakim yang mulia, untuk memberikan putusan yang adil dan bijak bagi terdakwa dan
berkeadilan bagi masyarakat, terimakasih.
Hormat saya,
PENUNTUT UMUM
BUDI SETYAWAN, S.H.,M.H.
Ajun Jaksa Madya NIP. 19860612 200812 1 001