Anda di halaman 1dari 8

AMALGAM TATO

Nama: Ridha Aldina


NIM: 04074881921012

ABSTRAK
Tato intraoral umumnya disebabkan dari proses implantasi pigmen eksogen yang mungkin disengaja atau
tidak disengaja ke dalam mukosa. Amalgam tato merupakan tampilan yang paling umum dari tato intraoral. Hal ini
dapat terjadi dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda, perubahan warna yang gelap pada gingiva atau
mukosa mulut. Diagnosis dapat didasarkan pada wawancara dan penampilan klinis. Hal ini dapat dikonfirmasi oleh
temuan radiografi sebagai radiopasitas yang terkait dengan logam di area amalgam tato. Perawatan pilihan dapat
berupa eksisi bedah dan diagnosis dapat dikonfirmasi dengan melakukan pemeriksaan histologis.
Kata kunci :amalgam tato, apikoektomi, iatrogenik,

PENDAHULUAN
Tambalan amalgam merupakan tambalan yang umum digunakan dalam dunia kedokteran
gigi dengan komposisi perak, merkuri, tembaga, seng dan timah. Ketika restorasi amalgam dan
logam lainnya yang mengandung perak diaplikasikan pada restorasi gigi, mereka dapat
melepaskan perak dalam bentuk senyawa yang dapat larut, seperti perak sulfida dan transportasi
mereka ke jaringan lunak yang menyebabkan pengendapan perak dan logam lain yang mungkin
masuk kedalam jaringan lunak. Sehingga daerah sekitar jaringan mengalami perubahan warna
menjadi daerah yang cenderung kehitaman seperti tato.1

Tato intraoral merupakan hasil dari implantasi pigmen eksogen yang mungkin disengaja
atau tidak disengaja ke dalam mukosa. Jenis tato intraoral yang paling umum adalah amalgam
tato. Amalgam tato muncul sebagai warna abu-abu menjadi biru kehitaman, perubahan warna
biasanya tidak relevan, bentuknya tidak teratur dan ukurannya bervariasi. Lokasi terjadinya
amalgam tato biasanya terletak pada gingiva di area posterior yang berdekatan dengan restorasi
amalgam yang besar atau daerah pengecoran emas. Lesi ini tidak terbatas pada gingiva dan juga
dapat terlihat pada edentulous ridge, mukosa vestibular, palatum, mukosa bukal dan dasar
mulut.2

ISI

Epidemiologi
Kasus amalgam tato merupakan kasus yang umum dijumpai dalam dunia kedokteran gigi.
Sebagian besar usia yang terpengaruh yaitu remaja dan dewasa dengan jenis kelamin baik laki-
laki atau perempuan serta dapat dijumpai apada ras/etnik manapun.2

Etiologi dan Patogenesis


Lesi berpigmen yang paling umum ditemukan pada mukosa mulut adalah amalgam tato.
Berdasarkan definisinya, amalgam tato berasal dari iatrogenik dan biasanya akibat dari deposisi
yang tidak disengaja dari pemakaian bahan restorasi amalgam ke dalam jaringan submukosa.
Amalgam atau serbuknya dapat menyatu dalam proses penyembuhan luka setelah pencabutan
gigi atau apikoektomi di bawah mukosa. Kondisi lesi yang serupa dapat terjadi jika pensil timah
(grafit) atau benda asing serupa lainnya tertanam di dalam jaringan mulut. Kadang-kadang anak
remaja dengan sengaja membuat tato di mulut mereka.3

Patologi
Berdasarkan temuan mikroskopis, amalgam tato memperlihatkan bintik-bintik butiran
halus berwarna coklat yang berasal dari serat kolagen, dengan afinitas khusus pada dinding
pembuluh dan serabut saraf dengan sedikit atau tanpa peradangan. Dalam beberapa kasus yang
ditemukan, sekumpulan besar bintik hitam dapat terlihat dan dapat mengakibatkan inflamasi
giant sel granulomatosa. Namun, infiltrat inflamasi limfositik dari yang ringan sampai sedang
lebih sering terlihat.3

Gambar 1. Amalgam tato. Bulatan kecil dari bahan restorasi gigi (amalgam) terlihat menghiasi serat kolagen.
Distribusi karakteristik partikel perivaskular diamati (pewarnaan hematoksilin-eosin; pembesaran asli × 400).

Gambaran Klinis2

• Bercak biru-hitam atau makula


• Tidak bertambah besar

• Berbatas jelas

• Biasanya terlihat dekat dengan gigi jika disebabkan oleh restorasi amalgam (Gambar 3);

• Sering berada di gingiva bukal mandibula, dasar mulut atau bekas luka apikoektomi di mana
telah terjadi pengisian akar retrograde jika disebabkan oleh restorasi amalgam (Gambar 4)

• Mungkin terjadi di langit-langit jika disebabkan oleh grafit (Gambar 5)

• Kadang-kadang memperlihatkan opasitas pada gambaran radiografi.

Gambar 2. Amalgam tato di lokasi yang khas

Gambar 3. Amalgam tato setelah apikoektomi


Gambar 4. Amalgam tato

Gambar 5. Grafit tato dari kecelakaan waktu kecil yang melibatkan pensil menembus mukosa palatal

Diagnosis dan Diagnosis Differensial


Diagnosis3

• Diagnosis biasanya terlihat jelas dari riwayat lokasi dan tampilan klinis pasien

• Radiografi mungkin atau mungkin tidak membantu untuk memastikan diagnosis tersebut

• Biopsi dapat diindikasikan pada kasus dengan diagnosis klinis yang masih samar-samar, untuk
menyingkirkan nevus atau melanoma, tetapi sebaliknya lesi ini tidak berbahaya.

Diagnosis Differensial

Diagnosis differensial dari amalgam tato yang khas yaitu makula melanotik, nevus, dan
melanoma.3

a. Makula Melanotik2

Makula melantik adalah pigmentasi kecil pada bibir atau mulut. Hal ini merupakan
hasil dari deposisi fokal pada melanin sepanjang lapisan basal pada epitel dan lapisan
superfisial jaringan ikat. Pigmentasi asimtomatik ini biasanya tunggal, kurang dari 1 cm,
dan umum pada orang berkulit terang antara usia 25 dan 45 tahun. Mereka mewakili
reaksi terhadap trauma, rasa sakit, atau kerusakan akibat sinar matahari. Lokasi yang
paling umum adalah bibir bawah, dekat dengan garis tengah. Lokasi lainnya termasuk
gingiva, mukosa bukal dan langit-langit. Warnanya beragam dan mungkin biru, abu-abu,
coklat, atau hitam. Biopsi dianjurkan kecuali tidak terdapat perubahan yang terlihat
selama bertahun-tahun. Pengamatan berkala harus dilakukan.

Gambar 6 . Makula melanotik di bibir bawah dan di palatum

b. Melanoma2

Melanoma adalah tumor ganas yang dimulai di dalam sel (melanosit) yang
menghasilkan pigmen pewarna kulit. Melanoma terjadi terutama pada permukaan kulit
yang terpapar sinar matahari dan sering terjadi di rongga mulut. Melanoma terjadi sekitar
dua kali lebih sering pada pria seperti wanita dan sering terjadi pada orang berkulit terang
antara usia 20 dan 50 tahun. Namun, mayoritas melanoma muncul setelah usia 50 tahun.
Tidak ada kecenderungan jenis kelamin. Sekitar 30% melanoma timbul dari lesi
berpigmen yang sudah ada sebelumnya, seperti tahi lalat, terutama yang memiliki riwayat
trauma kronis. Melanoma mungkin timbul atau menonjol, tidak berpigmen atau
berpigmen. Lesi berpigmen biasanya berwarna coklat tua, abu-abu, biru atau hitam
pekat. Delapan puluh persen melanoma oral terjadi di langit-langit atau tulang alveolar
rahang atas. Lebih jarang terjadi di gingiva anterior dan mukosa labial. Perubahan ganas
adalah hasil dari kerusakan DNA pada gen kritis atau kontrol siklus sel yang sering
disebabkan oleh sinar ultraviolet.

Tanda klinis melanoma adalah:

 Umumnya pada populasi kulit putih yang tinggal di area dengan radiasi sinar UV
yang tinggi.
 Biasanya pada pasien usia 50 tahun ke atas.
 Dapat terjadi di mana saja, tetapi paling sering pada palatum.
 Lesinya tidak memiliki cirri khas. Lesi berupa makula, plaque atau berbentuk
massa, dengan batas jelas atau ireguler, menampilkan bentuk dengan jelas atau
difus. Berwarna coklat, biru atau hitam.
 Tanda dan gejala tambahan mirip dengan malignansi yang lain, yaitu ulserasi,
sakit, gigi goyang atau pengupasan spontan, resorpsi akar, bone loss, terkadang
paresthesia atau anesthesia.

Gambar 7. Melanoma malignant yang menunjukkan keterlibatan makula pada palatum durum anterior

c. Nevus2

Nevus merupakan pertumbuhan yang kadang-kadang yang terdiri dari kumpulan


sel nevus (penghasil melanin), yang disebut thèques, di epitel atau dermis. Nevus
biasanya berwarna gelap dan terlihat di kulit, dan kadang-kadang terjadi di mukosa
mulut. Terdapat banyak jenis nevi, yang secara luas diklasifikasikan sebagai bawaan atau
diperoleh. Nevi kongenital hadir saat lahir dan juga dikenal sebagai tanda lahir atau nevi
tubuh yang menutupi badan. Mereka biasanya lebih besar daripada nevi yang diperoleh
dan memiliki insidensi yang lebih tinggi untuk transformasi menjadi keganasan.

Nevus yang diperoleh, atau tahi lalat, kemudian muncul dalam waktu yang
singkat dan biasanya muncul sebagai papula gelap, sedikit menonjol. Warna ini sering
simetris dan sama, tetapi bisa berwarna merah muda (amelanotik), coklat, keabu-abuan,
atau hitam. Nevus oral jarang terjadi. Sebagian besar adalah papula atau makula
berpigmen tanpa gejala, kecil, berbatas tegas, berbentuk kubah pada langit-langit dan
mukosa bukal terutama pada wanita. Ukurannya cenderung konstan setelah pubertas.
Klasifikasi tergantung lokasi nevus berada dalam epithelium pada pertemuan jaringan
penghubung (junctional nevus), pada dermis (intradermal nevus) ,submukosa
(intramukosal nevus), pada zona kombinasi (compound nevus).

Gambar 8. Nevus yang berlokasi di langit-langit.

Penatalaksanaan
Partikel amalgam biasanya berupa bola halus yang menghiasi serat kolagen. Namun,
terkadang mereka cukup besar untuk diidentifikasi dengan radiografi gigi. Pada beberapa kasus
pasien,argyrosis fokal dapat mengganggu estetika; dengan demikian, operasi pengangkatan
mungkin diperlukan. Sebuah laporan tentang pendekatan bedah dua tahap (pencangkokan
jaringan ikat subepitel yang diikuti dengan operasi laser) untuk menghilangkan amalgam tato
telah memberikan hasil yang sangat baik. Namun, sejak amalgam tato tidak berbahaya,
pengangkatannya tidak selalu diperlukan, terutama bila dapat didokumentasikan secara
radiografi. dengan tidak adanya bukti radiografi amalgam, jika lesi tidak dekat dengan gigi yang
direstorasi, atau jika lesi tiba-tiba muncul maka diperlukan biopsi. Diagnosis banding yang khas
termasuk makula melanotik, nevus, dan melanoma.3

Pigmentasi yang berkaitan dengan bahan restorasi gigi lainnya juga telah dijelaskan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa komponen logam dari hampir semua bentuk bahan paduan
cor dapat dideteksi pada jaringan yang berdekatan. Titanium telah dikaitkan dengan pigmentasi
kulit, khususnya di area sekitar implan ortopedi. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa
implan gigi juga berpotensi menjadi sumber pigmentasi rongga mulut eksogen.3

KESIMPULAN
Amalgam tato merupakan kasus yang biasanya ditemukan pada pasien dengan pemakaian
bahas restorasi amalgam. Amalgam tato berasal dari iatrogenik dan biasanya akibat dari deposisi
yang tidak disengaja dari pemakaian bahan restorasi amalgam yang masuk ke dalam jaringan
submukosa. Lesi yang berasal dari amalgam tato tergolong lesi yang tidak berbahaya. Karena
tergolong lesi yang tidak berbahaya, pengangkatannya tidak selalu diperlukan. Akan tetapi, pada
beberapa kasus pasien,argyrosis fokal yang dapat mengganggu estetika, maka diperlukan biopsi
dan operasi laser.

DAFTAR PUSTAKA
1. Yilmaz HG, Yilmaz HK, Tasar S. Treatment of amalgam tattoo with an Er,Cr:YSGG laser. Journal of
Investigative and Clinical Dentistry (2010), 1, 50–54
2. Glais R, Miller C, Rig JG. Color Atlas of Common Oral Diseases. 5 th edition. USA : Wolters Kluwer; 2017.
255-170.
3. Glick M. Burket’s oral medicine 12th edition. USA: People’s Medical Publishing House; 2015. 143

Anda mungkin juga menyukai