Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
IMA NURCAHYANI
NIM. 2017141009
Disusun Oleh :
IMA NURCAHYANI
NIM. 2017141009
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “HUBUNGAN TINGKAT
PENDIDIKAN IBU DENGAN PERILAKU SWAMEDIKASI DIARE PADA
ANAK BALITA DI DESA KACANGAN”.
Selain itu, proposal skripsi ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang perilaku swamedikasi diare pada anak balita bagi para pembaca dan juga
bagi penulis. Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis sadar keberhasilan
ini atas pertolongan Yang Maha Kuasa, orang tua dan orang-orang yang terlibat
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Mohamad Harisudin, M.Si., Rektor Universitas Sahid Surakarta,
yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan di
Unversitas Sahid Surakarta.
2. Sri Huning Anwariningsih, ST., M.Kom., Wakil Rektor II yang telah
memberikan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan di Unversitas Sahid
Surakarta.
3. Ir. Dahlan Susilo, M.Kom., Wakil Rektor III yang telah memberikan
kesempatan untuk mengikuti perkuliahan di Unversitas Sahid Surakarta.
4. Firdhaus Hari Saputro A. H., ST., M.eng selaku Dekan Fakultas Sains
Teknologi dan Kesehatan Universitas Sahid Surakarta.
5. apt. Khotimatul Khusna, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Sahid Surakarta sekaligus pembimbing pendamping dalam
pelaksanaan penyusunan proposal.
6. apt. Reni Ariastuti, M.Sc., selaku pembimbing utama dalam pelaksanaan
penyusunan proposal.
7. apt. Risma Sakti Pambudi, M.Sc., selaku pembimbing Akademik
Universitas Sahid Surakarta.
iii
8. Para Dosen, staff dan karyawan di Fakultas Sains Teknologi dan
Kesehatan Universitas Sahid Surakarta.
9. Teman-teman yang telah mendukung dalam penulisan proposal skripsi.
10. Diri sendiri karena tak pernah memutuskan untuk menyerah sesulit apapun
proses penyusunan proposal skripsi ini.
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan
pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi terciptanya proposal skripsi yang lebih baik
lagi untuk masa mendatang.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitan ..................................................................... 3
1.4.1 Manfaat Bagi Masyarakat ............................................ 3
1.4.2 Manfaat Bagi Institusi .................................................. 3
1.4.3 Manfaat Bagi Peneliti ................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diare ...................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian Diare ......................................................... 5
2.1.2 Klasifikasi Diare ........................................................ 5
2.1.3 Etiologi Diare ............................................................ 7
2.1.4 Penularan Diare .......................................................... 9
2.1.5 Tanda dan Gejala Diare ............................................. 10
2.1.6 Cara Mengatasi Diare ............................................... 11
2.2 Swamedikasi .......................................................................... 14
2.2.1 Definisi Swamedikasi ................................................ 14
2.2.2 Penggolongan Obat untuk Swamedikasi ................... 15
2.2.3 Kelebihan dan kerugian Swamedikasi ...................... 16
2.2.4 Faktor Penyebab Swamedikasi .................................. 17
v
2.2.5 Penggunaan Obat yang Rasional ............................... 18
2.3 Pendidikan ............................................................................. 23
2.3.1 Pengertian Pendidikan ............................................... 23
2.3.2 Cara Mengukur Tingkat Pendidikan .......................... 23
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan ........ 24
2.4 Landasan Teori ...................................................................... 25
2.5 Kerangka Konsep ................................................................... 26
2.6 Hipotesis ................................................................................ 26
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian ............................................................. 27
3.2 Populasi dan sampel............................................................... 27
3.2.1 Populasi ...................................................................... 27
3.2.2 Sampel ........................................................................ 27
3.3 Instrumen Penelitian .............................................................. 28
3.4 Variabel Penelitian ................................................................. 29
3.5 Definisi Operasional .............................................................. 29
3.6 Jalannya Penelitian ................................................................ 30
3.6.1 Tahap Persiapan ......................................................... 30
3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian .................................... 30
3.6.3 Teknik Pengolahan Data ........................................... 31
3.7 Analisa Data ........................................................................... 32
3.8 Jadwal Penelitian ................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 34
LAMPIRAN ............................................................................................... 36
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tingkat Perilaku Swamedikasi ................................................... 32
Tabel 3.2 Jadwal dan Penelitian .................................................................. 33
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep .................................................................... 26
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner ................................................................................ 36
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Diare
2.1.1 Pengertian Diare
Menurut Sarwan & Fachry (2016) Diare merupakan salah satu
penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat. Penyakit
diare dapat diobati secara swamedikasi atau pengobatan sendiri.
Meskipun penyakit diare merupakan penyakit yang ringan, namun
diare dapat menyebabkan kematian bagi penderita. Hal tersebut bisa
terjadi karena pasien mengalami dehidrasi (kekurangan cairan).
2.1.2 Klasifikasi Diare
Menurut Simadibrata & Daldiyono (2009). Diare dapat
diklasifikasikan berdasarkan :
a. Lama waktu diare
Klasifikasi penyakit diare berdasarkan lama atau durasi waktu
diare. Penyakit diare dapat digolongkan menjadi dua yaitu diare
akut dan diare kronik.
1) Diare akut merupakan diare yang berlangsung kurang dari 15
hari. Menurut World Gastroenterology Organization Global
Guidelines (2005) diare akut merupakan pasase tinja yang
berwujud cair atau lembek dengan jumlah lebih banyak dari
keadaaan sewaktu normal. Diare akut biasanya berlangsung
kurang dari 14 hari. Diare akut dapat sembuh sendiri,
lamanya sakit kurang dari 14 hari, dan akan mereda tanpa
terapi yang spesifik jika dehidrasi tidak terjadi (Wong, 2009).
2) Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15
hari.
b. Mekanisme patofisiologik
5
Berdasarkan mekanisme patofisiologik yang mendasari
terjadinya diare. Diare dapat diklasifikasikan menjadi beberapa,
antara lain :
6
7
2.2 Swamedikasi
2.2.1 Definisi
Menurut Sarwan & Fachry, (2016) menyatakan bahwa
pengobatan sendiri (self medication) merupakan upaya yang paling
banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala
penyakit, sebelum mereka memutuskan mencari pertolongan ke
pusat pelayanan kesehatan/petugas kesehatan.
Menurut Robiyanto et al., (2018) Perilaku Swamedikasi
merupakan tindakan pengobatan sendiri yang umumnya dilakukan
oleh masyarakat untuk mengatasi penyakit-penyakit yang tidak
17
tergolong parah, seperti sakit kepala, demam, batuk, pilek, diare, dan
lain-lain. Dengan demikian, swamedikasi diare yaitu tindakan
pengobatan sendiri yang umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk
mengatasi penyakit diare ringan (akut).
2.2.2 Penggolongan Obat untuk Swamedikasi
Permenkes RI Nomor 917/Menkes/X/1993 yang kini telah
diperbaharui oleh Permenkes RI Nomor 949/ Menkes/Per/VI/2000.
Penggolongan obat bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan
ketepatan penggunaan serta keamanan distribusi. Penggolongan obat
ini terdiri atas :
a. Obat bebas, yaitu obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat
dibeli tanpa resep dokter. Obat ini tergolong obat yang paling
aman, dapat dibeli tanpa resep di apotik dan bahkan juga dijual
di warung-warung. Obat bebas biasanya digunakan untuk
mengobati dan meringankan gejala penyakit. Tanda khusus
untuk obat bebas adalah berupa lingkaran berwarna hijau dengan
garis tepi berwarna hitam. Contoh: rivanol, tablet paracetamol,
bedak salicyl, multivitamin, dan lain-lain.
b. Obat bebas terbatas, adalah segolongan obat yang dalam jumlah
tertentu aman dikonsumsi namun jika terlalu banyak akan
menimbulkan efek yang berbahaya. Obat ini dulunya
digolongkan kedalam daftar obat W. Tidak diperlukan resep
dokter untuk membeli obat bebas terbatas. Disimbolkan dengan
lingkaran biru tepi hitam. Biasanya obat bebas terbatas memiliki
peringatan pada kemasannya sebagai berikut:
P No. 1: Awas! Obat Keras. Bacalah aturan, memakainya ditelan.
P No. 2: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dikumur, jangan
ditelan.
P No. 3: Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P No. 4: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dibakar.
P No. 5: Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan.
18
2.3 Pendidikan
2.3.1 Pengertian
Pendidikan merupakan suatu sistem yang terbangun dari
beberapa komponen pendidikan yang satu dengan yang lain saling
berhubungan (Saat, 2015). Tingkat pendidikan merupakan tahapan
atau jenjang pendidikan yang sudah ditempuh Robiyanto et al.,
(2018).
2.3.2 Cara Mengukur Tingkat Pendidikan
Menurut Robiyanto et al. (2018) tingkat pendidikan terbagi
menjadi dua tingkat. Tingkatan pertama yaitu pendidikan dasar.
28
2.6 Hipotesis
Dari penelitian ini diharapkan terdapat hubungan antara tingkat
pendidikan ibu dengan perilaku swamedikasi diare pada anak balita di Desa
Kacangan.
BAB III
METODE PENELITIAN
31
32
al., 2018).
2 Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan 1. Pendidikan Dasar (SD,
merupakan tahapan atau SMP, SMA)
jenjang pendidikan yang 2. Pendidikan Tinggi (PT)
sudah ditempuh (Robiyanto (Robiyanto et al., 2018)
et al., 2018).
Aini, S.R., Puspitasari, C.E., & Erwinayanti, G.A.P.S, 2019, Alih Pengetahuan
tentang Obat dan Obat Tradisional dalam Upaya Swamedikasi di Desa Batu
Layar Lombok Barat, 2(4), 407– 410.
Kementrian Kesehatan RI, 2011b, Situasi Diare di Indonesia Triwulan II, Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
Mamo, S., Ayele, Y., & Dechasa, M., 2018, Self-Medication Practices among
Community of Harar City and Its Surroundings, Eastern Ethiopia, Journal of
Pharmaceutics.
Meryta, A., Lisnawati, N., & Kamalia, G., 2016, Gambaran Pengetahuan Ibu
Tentang Swamedikasi Diare pada Anak di Bulan Juni 2015, Social Clinical
Pharmancy Indonesia Journal, 1(1), 107–116.
Mulyana, & Eli, K., 2015, Gambaran Pengetahuan, Pengalaman & Sikap Ibu
Terhadap Tatalaksanaan Diare pada Anak Penderita Diare di Ruang Anak
Bawah RSUD DR, Soekardjo Tasikmalaya, Jurnal Kesehatan Bakti Tunas
38
Husada, 13(1), 173–180.
Notoatmodjo, S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Robiyanto, Rosmimi, M., & Untari, E. K., 2018, Analisis pengaruh tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap tindakan swamedikasi diare akut di
kecamatan pontianak timur, Jurnal Pendidikan, 16(1), 135–145.
Saat, S., 2015, Faktor-faktor Determinan dalam Pendidikan, Jurnal Al- Ta’dib,
8(2), 1–17.
39
40
Simadibrata, M., & Daldiyono., 2009, Diare Akut, Dalam: Ilmu Penyakit Dalam,
Jakarta: Interna Publising.
Vitria, L., & Heniwati, 2019, Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tindakan
Swamedikasi Diare Akut di Kabupaten Nganjuk, Java Heat Journal.
41
42
10 Pertimbangan apa yang ibu ambil ketika memilih obat diare pada anak?
. a. Harga
b. Komposisi
c. Efek samping yang timbul
d. Lainnya, (sebutkan ..................................................................................)
11 Darimana ibu mendapatkan sumber informasi tentang obat diare anak?
. a. Obat yang pernah di berikan dokter
b. Informasi yang di berikan apotek
c. Posyandu
d. Iklan
e. Teman dan keluarga
43
BAGIAN II
b. Tidak
4. Sebelum memberikan obat pada anak, apakah ibu memperhatikan aturan
pakai pada kemasan ?
a. Ya
b. Tidak
5. Sebelum memberikan obat pada anak, apakah ibu memperhatikan lama
pemberian obat pada kemasan ?
a. Ya
b. Tidak
6. Sebelum memberikan obat pada anak, apakah ibu memperhatikan tanggal
kadaluwarsa obat pada kemasan ?
a. Ya
b. Tidak