Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN

Pemupukan tanaman sawit menghasilkan (TM 6) dilakukan 2 kali dalam setahun yang
dimksudkan untuk meningkatkan produkivitas buah sawit, pupukyang digunakan pada
pemupukan tanaman sawit menghasilkan pada praktikum kali ini adalah urea, SP-36 dan KCL
dengan dosis 5 kg, 3,75 kg dan 3,75kg per 5 tanaman kelapa sawit TM 6 sehingga dalam satu
hektar membutuhkan urea 116 kg, SP-36 87 kg, dan KCL 87 kg. Pupuk yang digunakan di
kebun kelapa sawit adalah pupuk organik dan pupuk anorganik. Pemupukan organik dilakukan
dengan mengapliksikan janjang kosong pada pokok kelapa sawit, sedangkan pemupukan
anorganik dilakukan dengan mengapliksikan pupuk Urea (CO(NH2)2), RP (Ca(PO4)2), MOP
(KCl), HGFB (B2O3), Zn (ZnSO4.H2O), Cu (CuSO4.H2O), Palmo (14-8-21- 2),dan Kieserit
(MgSO4.H2O). Menurut Poeloengan et al. (2003). Pemupukan menjadi satu keharusan karena
kelapa sawit tergolong tanaman yang sangat konsumtif. Kekurangan salah satu unsur hara akan
segera menunjukkan gejala defisiensi dan mengakibatkan pertumbuhan vegetatif terhambat serta
produksi menurun. Selanjutnya Adiwiganda (2007) menyatakan bahwa upaya pemupukan pada
tanaman kelapa sawit harus dapat menjamin pertumbuhan vegetatif dan generatif yang normal
sehingga dapat memberikan produksi tandah buah segar (TBS) yang optimal serta menghasilkan
minyak sawit mentah (CPO) yang tinggi baik kuantitas maupun kualitasnya. Pupuk urea
diaplikasikan merata di bawah piringan tanaman kelapa sawit dengan jari jari 0,5-1 m sedangkan
pupuk SP-36 dan pupuk KCL diaplikasikan dengan cara ditabur pada piringan tanaman kelapa
sawit diluar pupuk urea. Cara pemupukan dapat menentukan hara yang diserap oleh tanaman.
Agar dapat diserap oleh tanaman, unsur-unsur hara tersebut harus kontak dengan permukaan
akar tanaman. Penempatan pupuk pada zona perakaran aktif akan meningkatkan efisiensi
pemupukan. Pemupukan menggunakan dua cara, yaitu cara tabur dan cara tugal (lubang). Pupuk
yang diaplikasikan dengan cara tabur diantaranya Urea, MOP, RP, HGFB, dan Kieserit,
sedangkan pupuk Palmo dan C. Zincooper diaplikasikan dengan cara tugal (lubang)
(bliyardi,2016).

Manajemen Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Area Marjinal di
Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Fertilization Management of Palm Oil (Elaeis
guineensis Jacq.) on Marginal Area in East Kotawaringin, Central Kalimantan Weni Riska Octaviany,
Hariyadi*Bul. Agrohorti 4(3): 321-326 (2016)

Poeloengan, Z., M.L. Fadli, Winarna, S.. Rahutomo, E.S. Sutarto. 2001. Permasalah pemupukan pada
perkebunan kelapa sawit, lahan dan pemupukan kelapa sawit. Edisi 1 PPKS. Medan.

Anda mungkin juga menyukai