PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Warga negara adalah alat kunci keberhasilan suatu negara dalam mengembangkan
sayapnya di kancah Internasional, maka dari itu pendidikan kewarganegaraan harus
diketahui oleh warga negara, supaya dia bisa mengetahui orang yang bagimana yang
diakui oleh negara sebagai warga negara, dan orang yang bagaimana yang tidak diakui
oleh negara. Kala ini warga negara harus mengetahui hubungan timbal balik antara warga
negara ataupun pemerintah yang menaunginya. Seperti masyarakat Modern saat ini,
hubungan timbal balik antar warga negara semakin nyata contohnya saja pada saat warga
hak warga negara pada hukum. Hak warga negara melaporkan dirinya telah terjadi suatu
kerugian yang dimisalkan pada pencurian dan kewajiban aparatur negara yaitu polisi
sebagai aparat penegak hukum yang menegakkan hukum di negaranya untuk menangkap
pelaku tindakan kriminal, dan itu termasuk tindakan nyata hubungan timbal balik antara
pemerintah yang menjadi aparatur negara dan masyarakat.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dasar warga negara?
2. Apa saja asas asas kewarganegaraan ?
3. Apa pengertian warga negara Indonesia?
4. Apa problem status kewarganegaraan ?
5. Bagaimana cara dan bukti memperoleh kewarganegaraan Indonesia ?
6. Apa yang menyebabkan warga negara bisa kehilangan status kewarganegaraannya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dasar warga negara
2. Untuk mengetahui apa saja asas-asas kewarganegaraan.
3. Untuk mengetahui pengertian warga negara Indonesia
4. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi problem status dalam kewarganegaraan.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara dan bukti untuk memperoleh kewarganegaraan
indonesia.
6. Untuk mengetahui penyebab warga negara dapat kehilangan status
kewarganegaraannya
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Warga Negara
Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang
menjadi unsur negara. Istilah ini dahulu biasa disebut hamba atau kawula negara. Istilah warga
negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang yang merdeka dibandingkan dengan
istilah hamba atau kawula negara, karena warga negara mengandung arti peserta, anggota atau
warag dari suatu negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan
bersama. Untuk itu, setiap warga negara mempunyai persamaan hak di hadapan hukum. Semua
warga negara memiliki kepastian hak, privasi, dan tanggungjawab.
Sejalan dengan definisi di atas, AS Hikam pun mendefinisikan bahwa negara yang
merupakan terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk
negara itu sendiri. Istilah ini menurutnya lebih baik ketimbang kawula negara, karena kawula
negara betul-betul berarti objek yang dalam bahasa Inggris (object) berarti orang yang dimilki
dan mengabdi kepada pemiliknya.
Secara singkat, Koerniatmanto S., mendefinisikan warga negara dengan anggota negara.
Sebagai anggota negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang khusus terhadap
negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbale balik terhadap
negaranya.
Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal 26)
dimaksudkan untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai
warga negara. Dalam penjelasan UUD 1945 pasal 26 ini, dinyatakan bahwa orang-orang bangsa
lain, misalnya orang peranakan Belanda, Cina, Arab dan lain-lain yang bertempat tinggal di
Indonesia, mengakui Indonesia sebagai Tanah Airnya dan bersikap setia kepada Negara
Republik Indonesia dapat menjadi warga negara.
Selain itu, sesuai dengan pasal 1 UU No. 22/1958 dinyatakan bahwa warag negara
Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau
perjanjian-perjanjian dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus
1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.
2
B. Asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan di perlukan untuk mengatur status kewarganegaraan
seseorang. Hal ini penting agar seseorang mendapatkan perlindungan hukum dari Negara,
serta menerima hak dan kewajibannya. Banyak contoh kasus tentang pentingnya status
kewarganegaraan seperti anak yang lahir dari perkawinan yang orang tuanya berbeda
kewarganegaraan, atau atau warga keturunan Tionghoa yang lahir dan besar di Indoinesia
namun kesulitan mendapatkan kewarganegaraan.
Setiap Negara bebas menetapkan asas kewarganegaraan, karena setiap Negara
memiliki budaya, sejarah dan tradisi yang berbeda satu sama lain. Dalam asas
kewarganegaraan dikenal dua pedoman yaitu: (1) asas kewarganegaraan berdasarkan
keturunan dan kelahiran dan (2) asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan.
1. Asas kewaganegaraan berdasarkan keturunan dan kelahiran
a. Asas keturunan (ius sanguinis)
Asas keturunan (ius sanguinis) adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan
darah atau keturunan. Asas ini menetapkan seseorang memperoleh kewarganegaraan
suatu negara apabila orang tuanya berstatus warga negara dari negara tersebut ; artinya
apabila seseorang lahir di Indonesia, tetapi oang tuanya berkewarganegaraan asing, ia
memperoleh status kewarganegaraan bardasarkan dari orang tuanya.
b. Asas kelahiran (ius soli)
Asas kelahiran (ius soli) adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat
atau daerah kelahiran seseorang; artinya, apabila seseorang lahir di suatu wilayah negara,
maka ia berhak mendapatkan status warga negara tersebut.
c. Asas campuran
Asas campuran merupakan cara penentuan kewarganegaraan berdasarkan penganutan
terhadap asas ius sangunius dan asas ius soli secara bersamaan. Penggunaan kedua asas
secara bersamaan tersebut dilandasi atas dasar pertimbangan yang lebih menguntungkan
bagi kepentingan Negara yang bersangkutan seperti yang dianut oleh India dan Pakistan.
Dengan penerapan ketiga asas tersebut telah memunculkan stelsel sebagai instrumennya.
Stelsel terdiri dari yang aktif dan pasif.
3
1) Stelsel aktif, menuntut seseorang yang hendak mendapatkan suatu
kewrganegaraan untuk melakukan tindakan aktif dalam bentuk tindakan hukum
tertentu, misalnya kalau di Indonesia, ada orang Asing yang ingin memperoleh
status WNI, maka harus mengajukan permohonan kepada Presiden melalui
Menteri Hukum dan HAM.
2) Stelsel pasif, menunjuk kepada orang yang dengan sendirinya dianggap menjadi
WNI tanpa melakukan suatu tindakan hukum tertentu, misalnya seperti seseorang
yang karena kedua orang tuanya berkewargaan Indonesia, maka dengan
sendirinya pada waktu lahir ia memperoleh status WNI.
2. Asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan
a. Asas kesatuan hokum
Asas kwearganegaraan yang diperoleh atas adanya pemahaman dan komitmen yang
sama dari suami dan istri untuk menjalankan hukum yang sama.
b. Asas persamaan derajat
Asas yang menentukan bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan
status kewarganegaraan pihak masing-masing. Oleh karena itu, suami ataupun istri
dapat memiliki kewarganegaraan asal.
4
5. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu yang WNI dan ayah
yang tidak mempunyai kewarganegaraan atau negara asal ayahnya tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia
dari perkawinan yang sah dan ayahnya WNI.
7. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI.
8. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing
yang diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu
dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.
9. Anak yang lahir di wilayah Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
10. Anak yang baru lahir ditemukan di wilayah Negara Republik Indonesia selama
ayah dan ibunya tidak diketahui.
11. Anak yang lahir dinegara republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
12. Anak yang dilahirkan diluar wilayah Republik Indonesia dari seorang ayah dan
ibu WNI yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Selain itu ada lagi yang dikatakan sebagai warga Negara Indonesia yaitu sebagai berikut :
1. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah, sebelum usia 18 tahun dan
belum kawin, diakui oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing dan dia
tetap diakui sebagai WNI ( Pasal 5 ayat 1 UU No 12 tahun 2006 ).
2. Anak WNI yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sebagai anak oleh
Warga Negara Asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui seagai
WNI ( Pasal 5 ayat 2 UU No 12 tahun 2006).
3. Anak yang diangkat secara sah oleh orang asing, sehingga mengakibatkan ia
berkewarganegaraan ganda/rangkap, setelah 18 tahun ia harus menyatakan
5
memilih salah satu kewarganegaraannya (Pasal 6 ayat 1 ). Dengan catatan
bahwa pernyataan memilih kewarganegaraan haruslah disampaikan paling
lambat tiga tahun setelah anak itu berusia 18 tahun atau sudah kawin.
D. Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia
Kewarganegaran Indonesia dapat diperoleh melalui beberapa cara, yakni sebagai berikut
a. Karena kelahiran berdasarkan keturunan ( asas ius sanguinis ).
b. Karena dikabulkan permohonannya.
c. Karena pewarganegaraan atau naturalisasi
d. Karena perkawinan.
e. Karena telah berjasa kepada Negara Republik Indonesia.
f. Karena pengangkata
6
12 Tahun 2006 sebagai yang menggantikan UU No. 62 Tahun1958, dan UU No. 3 Tahun
1976 tentang perubahan pasal 18 UU No. 62 Tahun 1958.
1) Karena kelahiran
Akta yang dimiliki oleh warga negara dari kantor catatan sipil kabupaten/kota sebagai bukti
tanggal, bulan , tahun (waktu), dan tempat kelahiran setelah kantor tersebut menerima usul
pengajuan yang berisi bukti kelahiran dari rumah sakit/bersalin maupun instansi yang
berwenang seperti kelurahan.
2) Karena pengangkatan
Adalah keputusan negara untuk memberikan kesempatan bagi anak warga negara asing
melalui pengangkatan. Pengangkatan ini berdasarkan peraturan pemerintah No. 67 Tahun
1958 dan sesuai dengan surat Edaran Menteri Kehakiman tanggal 5 Januari 1959 dengan
bukti adanya pernyataan sah dari buku catatan tentang pengangkatan anak asing dari
pemerintah melalui menteri kehakiman. Sebaliknya bahwa anak warga negara indonesia
yang belum berusia 5 tahun diangkat secara sah sbagai anak oleh warga negara asing
berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai WNI (Menurut UU N0. 12 tahun
2006 pasal 5 ayat 2).
3) Karena perkawinan
Adalah keputusan presiden mengenai pemberian hak kewarganegaraan atas dasar perkawinan
yang dibuktikan dengan buku nikah dari Kantor Uruan Agama (KUA) Departemen Agama
RI.
4) Karena turut ayah dan ibu
Adalah keputusan presiden mengenai pemberian hak kewarganegaraan karena keikut sertaan
warga negara tersebut dengan ayah dan ibunya.
5) Karena pernyataan
Adalah keputusan presiden mengenai pemberian hak kewarganegaraan kepada warga negara
melalui pembuatan pernyataan yang berisi mengenai kehilangan.
6) Karena pewaganegaraan
Adalah keputusan presiden mengenai diterimanya permionan perolehan hak
kewarganegaraan dengan memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan oleh undang-
undang. Bukti kewarganegaraan berdasarkan permohonan adalah petikan keputusan presiden
7
tentang permohonan tersebut. Bukti ini diberikan kepada pemohon setelah permohonan
dikabulkan dan pemohon melakukan pengucapan sumpah dan janji setia kepada negara RI.
8
Mempunyai pekerjaan dan atau berpenghasilan tetap.
Membayar uang pewarganegaraan ke kas Negara.
9
Setelah pengucapan sumpah atau janji pemohon wajib menyerahkan dokumen
keimigrasian atas namanya kepada kantor imigrasi paling lambat 14 hari.
Salinan keputusan presiden tentang pewarganegaraan menjadi bukti sah
kewarganegaraan seseorang.
Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh kewarganegaraan
dalam berita Negara RI.
Pada umumnya ada dua kelompok warga negara dalam suatu negara, yakni warga negara
yang memperoleh status kewarganegaraannya melalui stelsel pasif atau dikenal juga dengan
warga negara by operation of law dan warga negara yang memperoleh status
kewarganegaraannya melalui stelsel aktif dikenal dengan by registration.
Dalam penjelasan umum Undang-undang No.62/1958 bahwa ada tujuh cara memperoleh
kewarganegaraan Indonesia, yaitu (1) karena kelahiran. (2) karena pengangkatan. (3) karena
dikabulkannya permohonan. (4) karena pewarganegaraan. (5) karena perkawinan. (6) karena
turut ayah dan ibu serta (7) karena pernyataan.
3. Surat bukti kewarganegaraan untuk mereka yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia
karena dikabulkannya permohonan adalah Petikan Keputusan Presiden tentang permohonan
tersebut (tanpa pengucapan sumpah dan janji setia).
10
5. Surat bukti kewarganegaraan untuk mereka yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia
karena pernyataan adalah sebagaimana diatur dalam surat edaran menteri kehakiman No.
JB.3/166/22, tanggal 30 September 1958 tentang memperoleh kehilangan kewarganegaraan
Repoblik Indonesia dengan pernyataan.
BAB III
PENUTUP
Warga negara diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang
menjadi unsur negara. Dalam menerapkan asas kewarganegaraan, dikenal dengan dua pedoman,
yaitu asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan
perkawinan. Dari sisi kelahiran, ada dua asas kewarganegaraan yang sering dijumpai, yaitu ius
soli (tempat kelahiran) dan ius sanguinis (keturunan). Sedangkan dari sisi perkawinan dikenal
pula asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat.
5. Rasional;
6. Adil;
7. Jujur.
11