PENDAHULUAN
seseorang yang lain (peserta didik) sebagai pencerahan agar peserta didik
mengetahui, berfikir dan bertindak secara bermoral dalam menghadapi setiap situasi
(Gunawan, 2012).
(Lickona, 2012). Integrasi diantara ketiganya akan menciptakan satu tatanan terpadu
yang bermuara pada proses pembentukan karakter. Peserta didik sebagai subyek
dengan berbagai macam dimensi, baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Agar
perkembangan orang lain dalam hidup mereka. Singkatnya, pendidikan karakter bisa
diartikan sebagai sebuah bantuan sosial agar individu itu dapat bertumbuh dalam