Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS

Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen Pembimbing : Ns. Sapta Rahayu N, S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Karmila Sukma S. A. (P07120118021)

2. Eva Listyanawati (P07120118025)

3. Erna Puji Riyanti (P07120118011)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

YOGYAKARTA

TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronik

(PPOK)

Diajukan untuk disetujui pada :

Hari :
Tanggal :
Tempat :

Pembimbing Pendidikan

Ns. Sapta Rahayu N, S.Kep, M.Kep


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGKAJIAN

1. Identitas

a. Pasien:

Nama : Ny. D

Tempat tanggal lahir : Sleman, 20 April 1975

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pedagang

Status Perkawinan : Menikah

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Alamat : Godean, Sleman

Diagnose Medis : Diabetes Melitus

No. RM : 112354

Tanggal masuk RS : 23 November 2020

Tanggal pengkajian : 24 November 2020

b. Penanggung jawab:

Nama : Tn. L

Usia : 50 tahun

Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Godean, Sleman

Hubungan dengan pasien : Suami

Status Perkawinan : Menikah

2. Keluhan Utama

Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh badannya lemas dan

pusing

3. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

1) Alasan masuk RS

Pasien mengatakan badannya terasa lemas dan pusing

2) Riwayat kesehatan pasien

Pasien mengatakan badan terasa lemas dan pusing sejak 3 hari

yang lalu

b. Riwayat kesehatan dahulu

Pasien mengatakan sakit diabetes sejak 4 tahun yang lali, pasien

berobat rutin di Puskesmas, mendapatkan terapi metformin dan

glimipirid. Keluarga pasien mengatakan pasien kerap kambuh karena

sering tidak meminum obat rutinnya.


c. Riwayat kesehatan keluarga

1) Genogram

Keterangan Gambar

: Laki – laki : Perempuan

: Pasien : Garis perkawinan

: Garis keturunan : Tinggal serumah

2) Riwayat kesehatan keluarga

Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit diabetes

mellitus seperti pasien

4. Riwayat Psikososial

a. Konsep diri

1) Gambaran diri : pasien mengatakan sedikit terganggu dengan

kondisi dirinya karena memiliki penyakit DM

2) Identitas diri : pasien mengenali siapa dirinya dan sebagai wanita

merasa bersyukur dengan apa yang ada pada dirinya


3) Peran diri : pasien mengatakan sedih karena penyakitnya tidak

bisa melaksanakan peran sebagai ibu dalam keluarganya

4) Ideal diri : pasien memiliki keinginan untuk sembuh dari

penyakitnya dan bisa melakukan aktivitas sehari – hari bersama

keluarga

5) Harga diri : pasien menghargai dirinya dan selalu mempunyai

harapan terhadap hidupnya

b. Hubungan social

1) Orang yang berarti : Klien merasa orang yang berarti dalam

kehidupannya adalah keluarga meliputi anak dan suaminya karena

telah ikhlas merawat ketika klien sakit.

2) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien

mengikuti kegiatan yang ada di desa namun selama klien sakit

klien kurang dalam kegiatan masyarakat

3) Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Tidak ada

5. Riwayat Spiritual

a. Nilai dan keyakinan : Klien mengakui akan keyakinan beribadah

menurut agama klien

b. Kegiatan ibadah : klien melakukan ibadah 5 waktu

6. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum

1) Kesadaran : Compos Mentis


2) Status Gizi :

- TB : 155 cm

- BB : 60 Kg

- 24,97 kg/m2

3) Tanda vital :

- TD : 100/60 mmHg

- Suhu : 36,2°C

- Nadi : 88x/menit

- RR : 22x/menit

4) Skala nyeri : pasien mengatakan tidak merasakn nyeri pada

tubuhnya

b. Pemeriksaan Secara Sistematik (Cephalo-caudal)

1) Sistem indra

a) Mata

 Kelopak mata : kelopak mata bersih tidak ada

kotoran

 Lapang pandang : tidak terdapat gangguan pada

lapang pandang klien

 Konjungtiva tidak anemis, dilatasi pupil normal, reflek

pupil baik,

b) Hidung

 Bentuk hidung simetris tidak terdapat lesi

 Sekret yang menghalangi penciuman : tidak terdapat

secret pada hidung klien


c) Telinga

 Keadaan daun telinga : daun telinga klien dalam keadaan

normal, tidak terdapat lesi atau perubahan bentuk pada

daun telinga, tidak mengeluarkan cairan

 Fungsi pendengaran : fungsi pendengaran klien baik,

klien dapat mendengar pertanyaan dan dapat penjawab

pertanyaan secara jelas

2) Sistem pernafasan

 Hidung : bentuk hidung simetris, tidak terdapat lesi

 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

 Dada

 Inspeksi : simetris, warna kulit merata

 Palpasi: tidak ada nyeri tekan

 Perkusi : ditemukan sonor

 Auskultasi : suara tracheal, bronchial, bronco vesikuler

3) Sistem kardiovaskuler

- Inspeksi : bentuk dada normal simetris, tidak ada lesi

- Auskultasi: suara S1 dan S2

 S1: Penutup katup mitral dan trikuspidalis

 S2: Penutup katup aorta dan pulmonal = DUB

- Perkusi : Suara redup

- Palpasi : letak ictus cordis intercostalis ke 5, 2 cm dari

midclavikularis kiri

4) Sistem pencernaan
 Mulut : mulut klien bersih

 Abdomen :

 Inspeksi : tidak terdapat asites, tidak terdapat lesi

 Auskultasi : peristaltic usus 24x/menit

 Perkusi : suara timpani disemua kuadran abdomen

 Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

5) Sistem saraf

Tidak terdapat gangguan mengenai system syaraf klien

6) Sistem musculoskeletal

Pergerakan klien bebas, kekuatan otot klien berderajat 5

7) Sistem integument

Tidak terdapat permasalahan pada kulit klien

8) Sistem perkemihan

Tidak terdapat permasalahan pada perkemihan klien

7. Aktivitas Sehari – hari

a. Nutrisi

Sebelum sakit:

 Pasien makan 3x sehari, 1 porsi habis.

 Makanan yang dikonsumsi berupa nasi sayur dan lauk

Selama sakit:

 Pasien makan 3x sehari habis setengah porsi

 Menu makanan dari rumah sakit


b. Cairan

Sebelum sakit:

 Jenis minuman yang dikonsumsi : air putih dan teh panas manis.

 Frekuensi minum : 8 – 10 gelas/hari (1500-2000cc)

Selama sakit:

 Jenis minuman yang dikonsumsi air putih

 Frekuensi minum : 8 – 10 gelas/hari (1500-2000 cc)

c. Eliminasi

Sebelum sakit:

 BAK 5-6x perhari, BAB 1x sehari setiap pagi

Selama sakit:

 BAK 5-6x perhari, Belum BAB selama dirumah sakit

 Tempat pembuangan : BAK dengan pispot

d. Istirahat tidur

Sebelum sakit :

 Tidur malam selama 8 jam

Setelah sakit:

 Tidur malam selama 7 jam

e. Olahraga

Sebelum sakit :

 Klien tidak pernah melakukan olahraga

Setelah sakit:
 Klien tidak dapat melakukan olahraga karena harus bed rest

selama sakit

f. Rokok/alkohol dan obat-obatan

 Klien tidak pernah merokok dan meminum alkohol

g. Personal hygiene

Sebelum sakit:

 Mandi : 2x sehari

 Cuci rambut : 2 hari sekali

 Gosok gigi : 2x sehari

Setelah sakit:

 Mandi : 1x sehari, saat pagi hari dibantu oleh perawat

 Cuci rambut : belum mencuci rambut selama dirawat di RS

 Gosok gigi : saat mandi

h. Aktivitas/ mobilisasi

Sebelum sakit :

Setiap hari klien bekerja dipasar. Dalam melakukan kegiatan sehari –

hari klien dapat melakukannya sendiri dan tidak menggunakan alat

bantu

Setelah sakit:

Aktivitas klien seperti mandi, makan, BAB/BAK, dan berpakaian

dibantu sebagian oleh keluarga.


8. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan patologi klinik

Ny. D, Senin, 23 November 2020

No
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
.
1. Hemoglobin 12,5 Mg/dL 75 - 140
2. Eritrosit 3,79 M/uL 3,9 – 5,5
3. GDS 529 Mg/dL < 200
4. Leukosit 14.600 K/Ul 4000 -10.000

b. Terapi pengobatan

Hari/tanggal Obat Dosis dan satuan Rute


Senin/23 NaCL 0,9% 20 tpm IV

November 2020 Novorapid 3 x 10 unit Subkutan

Ceftriaxone 1gram/12jam IV

B. ANALISA DATA

Data Masalah Penyebab


DS: Ketidaksatabilan Hiperglikemia:
- Pada saat dilakukan Kadar Glukosa Darah Disfungsi Pankreas

pengkajian pasien (SDKI, 2017)

mengeluh badannya

lemas dan pusing

- Pasien mengatakan sakit

diabetes sejak 4 tahun

yang lalu

DO:

- TD : 100/60 mmHg

- GDS: 529

- Pasien tampak lemas


DS : Resiko Infeksi (SDKI, Penyakit Kronis :

Pasien mengatakan 2017) Diabetes Melitus

menderita diabetes mellitus

sejak 4 tahun yang lalu

DO:

- Leukosit 14.600 K/uL


DS: Ketidakpatuhan Program Terapi

- Pasien berobat rutin di (SDKI, 2017) Kompleks dan/atau

Puskesmas, lama

mendapatkan terapi

metformin dan

glimipirid.

- Keluarga pasien

mengatakan pasien kerap


kambuh karena sering

tidak meminum obat

rutinnya.

DO:

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai