BAB I
SUB BAB 1
1. Hubungan internasional merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh
suatu negara. Ketika suatu negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang,
misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya Info Kewarganegaraan
Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan internasional, antara lain:
1. politik internasional (international politics),
2. studi tentang peristiwa internasional (the study of foreign affair),
3. hukum internasional (international law),
4. organisasi Adminitrasi Internasional (international organization of
administration).
a. Politik luar negeri adalah seperangkat cara/kebijakan yang dilakukan oleh suatu
negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk
tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara yang bersangkutan.
b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu
negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
Politik luar negeri adalah kebijakan politik masing masing negara dalam
pergaulan internasional. Bentuk kerjasama dan perjanjian internasional adalah
perwujudan dari politik luar negeri Indonesia. Politik luar negeri juga memberi corak
tersendiri terhadap 2 hal tersebut.
Corak politik Indonesia dapat dilihat dalam Pembukaan UUD’45 alinea ke-4
tentang tujuan negara, “... ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
Pada awal kemerdekaan terdapat kekuatan Blok Barat di bawah kendali Amerika
Serikat yang mengusung ideologi liberal dan kekuatan Blok Timur di bawah kendali
Uni Soviet yang mengusung ideologi komunis. Dengan demikian, Indonesia harus
menentukan sikap walaupun usia Indonesia masih sangat muda. Sikap bangsa
Indonesia tersebut tertuang dalam rumusan politik luar negri Indonesia.
Pemerintah Indonesia saat itu tidak mau negara ini hanya menjadi objek
pertarungan pertarungan politik antar dua blok. Negara ini harus merdeka seutuhnya
tanpa rongrongan negara lain. M. Hatta menyampaikan pidatonya yang berjudul
Mendayung antara Dua Karang yang dirumuskan kembali secara eksplisit sebagai
politik bebas aktif yang menjadi corak politik luar negeri Indonesia sampai saat ini.
Indonesia selalu menitikberatkan pada peran dan kontribusi yang dapat diberikan
oleh bangsa Indonesia bagi kemajuan peradaban dan perdamaian dunia. Berikut
beberapa kerjasama Bangsa Indonesia:
✓ Salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB) pada 1961. Pada 1992
Konferensi ini digelar di Jakarta dan Indonesia menjadi ketua GNB. Melalui GNB ini
Indonesia dapat meredam ketegangan antar dua blok.
GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat dikatakan
lahir sebagai negara netral, yang tidak memihak. Hal tersebut tercermin dalam
Pembukaan UUD RI Tahun 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak
segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Diamanatkan pula
bahwa Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kedua mandat tersebut juga merupakan
falsafah dasar GNB.
Sesuai dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia memilih untuk
menentukan jalannya sendiri dalam upaya membantu tercapainya perdamaian dunia
dengan mengadakan persahabatan dengan segala bangsa. Sikap ini secara konsisten
ditunjukkan Indonesia dalam kiprahnya pada masa kepemimpinan Indonesia pada
tahun 1992–1995.
Lewat Jakarta Message, Indonesia memberi warna baru pada gerakan ini dengan
meletakkan titik berat kerja sama pada pembangunan ekonomi. Akan tetapi, meskipun
demikian, politik dan keamanan negara-negara sekitar tetap menjadi perhatian.
Dengan kontribusi positifnya selama ini, Indonesia dipercaya untuk turut
menyelesaikan berbagai konflik regional, antara lain konflik berdarah di Kamboja,
gerakan separatis Moro di Filipina, dan sengketa di Laut Cina Selatan.
SUB BAB 2
1. Pada tahun 1971, Indonesia yang diwakili oleh Adam Malik pernah ditunjuk untuk
menjadi presiden di Majelis Umum PBB.
2. Indonesia tiga kali terpilih menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu
periode tahun 1974 – 1975, periode tahun 1995-1996, dan periode tahun 2007-2008.
3. Indonesia pernah terpilih 11 kali sebagai anggota Dewan ekonomi dan sosial PBB,
2 kali ditunjuk sebagai presiden dari Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, serta 3 kali
sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut.
4. Indonesia juga terpilih sebanyak 3 kali menjadi anggota Dewan Hak Asasi manusia
PBB dan satu kali ditunjuk sebagai wakil presiden dari Dewan tersebut, yaitu periode
tahun 2009-2010.
1. Pada Tahun 1984, Indonesia mengirimkan Bantuan berupa beras melalui FAO yang
ditujukan untuk Ethiopia yang waktu itu dilanda bencana kelaparan.
2. Pada Tahun 1995, Sebagai anggota PBB Indonesia membantu dalam menampung
para pengungsi yang berasal dari Vietnam di pulau Galang
Sesuai dengan tujuan negara dalam Pembukaan UUD 1945 : Ikut melaksanakan
ketertiban dunia,perdamaian abadi,keadilan sosial. Menggunakan prinsip bebas aktif :
Hasilnya :
Indonesia berada di antara 2 Samudera(Hindia & Pasifik) dan diapit oleh 2 Benua
(Asia & Australia). Letak itulah yang membuat Indonesia berada di posisi silang dan
strategis. Aspek kehidupan sosial di Indonesia juga berada di posisi silang, seperti:
a. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berkependudukan padat di utara
dan berkependudukan jarang di selatan.
b. Ideologi terletak diantara Komunisme dan Liberalisme
c. Demokrasi Pancasila berada di antara Demokrasi Rakyat di utara dan
Demokrasi liberal di Selatan
d. Sistem ekonomi berada di antara sistem ekonomi Sosialis(utara) dan
Kapitalis(selatan)
e. Kebudayaan berada di antara Kebudayaan Timur(utara) dan Kebudayaan
Barat(selatan)
f. Sistem pertahanan keamanan berada di antara Sistem pertahanan
Kontinental(utara) dan Maritim (barat, selatan, dan timur)
Posisi silang ini dapat menjadi potensi dan ancaman bagi integrasi nasional. Oleh
sebab itu ,dalam membangun integrasi nasional, Bangsa Indonesia selalu dihadapkan
pada ATHG, yaitu:
1. Ancaman, merupakan suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau
merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal, serta
politik.
2. Tantangan, merupakan suatu hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat
menggugah kemampuan
3. Hambatan, merupakan suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional
4. Gangguan, merupakan usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional.
Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam
negeri Indonesia sendiri dalam
berbagai dimensi kehidupan, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
serta pertahanan dan keamanan. Ancaman tersebut berupa ancaman militer dan
non-militer.
2. Pelanggaran Wilayah
Peluang terjadinya pelanggaran wilayah (wilayah lau, darat, dan udara) di
Indonesia oleh negara lain sangat tinggi terjadi. Luasnya wilayah Indonesia
menjadi konsekuensi sering terjadinya pelanggaran wilayah oleh negara lain.
3. Pemberontakan Bersenjata
Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Pemberontakan
bersenjata tidak jarang disokong juga oleh kekuatan asing, baik secara terbuka
maupun tertutup. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia pernah
mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh
gerakan radikal seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun,
serta G-30-S/PKI.
4. Sabotase
Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang
rawan terhadap aksi sabotase yang harus dilindungi. Fungsi pertahanan negara
ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital nasional
dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase dengan
mempertinggi kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu
mendeteksi dan mencegah secara dini.
5. Spionase
Kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia untuk mencari dan
mendapatkan rahasia pertahanan negara lain. Kegiatan spionase ini
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan tersebut
merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara
khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan.
1. Persatuan.
2. Kesatuan.
Konsep kesatuan yang kita anut meliputi aspek alamiah (konsep kewilayahan)
dan aspek sosial (poleksosbudhankam). Kesatuan wilayah meliputi darat, laut, dan
udara. Kebulatan ini sesuai dengan politik kewilayahan yang kita anut, yakni
Wawasan Nusantara. Berdasarkan konsep Wawasan Nusantara, negara kita
merupakan :
1. negara kepulauan;
Yang dimaksud konsep bangsa dalam substansi ini adalah bangsa Indonesia, yaitu
bangsa yang menghuni wilayah Nusantara dari Sabang sampai Merauke.
4. Integrasi nasional.
1. Pancasila.
2. UUD 1945,
6. Sumpah Pemuda.
5. Nasionalisme.
6. Patriotisme.
4. berjiwa pembaharu
Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan
naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan,
yang berbentuk Republik.” Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi
sumpah anak bangsa pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu
nusa, satu bangsa, satu bahasa persatuan, satu tanah air yaitu Indonesia.
Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal 25 A
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh
undang-undang”.
Ada tiga faktor yang dapat memperkuat Persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, yaitu Sumpah Pemuda, Pancasila dan semboyan Bhineka
Tunggal Ika.
Bhineka Tunggal Ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Inti
dari semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah adanya persatuan dalam berbagai
perbedaan.
b. Geografis