Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah mengistimewakan
manusia atas seluruh makhluk-Nya dan mengangkatnya sebagai khalifah dimuka bumi. Allah
menganugrahkan akal kepadanya untuk membedakan mana yang buruk dan yang baik,
maupun melihat nikmatnya lantas bersyukur kepada Rabb-Nya dan memuliakan-Nya.
Dalam rangka menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul " KONSEP KEBIDANAN
SEBAGAI DASAR DALAM PRAKTEK KEBIDANAN NIFAS ”.Dan juga menyadari sepenuh
nya bahwa di dalam karya tulis ilmiah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kersempurnaan.
Oleh sebab itu saya berharap ada nya kesimpulan dan saran demi perbaikan karya tulis
ilmiahyang saya buat demi masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga karya tulis ilmiah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapa pun yang membaca nya.Sekira laporan yang telah disaya tulis ini dapat
berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.
Ucapan terima kasih penulis kepada IBU SAUDAH SST,M.K.M yang telah
membimbing penulis dengan sangat baik sehingga penulis dapat menyelesaikan semua
dengan sangat baik dan bisa melakukan tindakan yang sangat berguna.

Banda Aceh, 30 DESEMBER 2020

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................02

BAB PENDAHULUAN......................................................................................................................03

A. Latar Belakang..................................................................................................................03
B. Rumusan Masalah............................................................................................................03

BAB II PEMBAHASAN

A. Peraktek Kebidanan Masa Nifas.......................................................................................04


B. Tujuan Asuhan Masa Nifas ..............................................................................................04
C. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas.......................................................04
D. Tahapan Masa Nifas..........................................................................................................05
E. Kebijakan program nasional masa nifas............................................................................05
F. Sistem Reproduksi Pada Masa Nifas.................................................................................06
G. Sistem Muskulosletel Pada Masa NifaS............................................................................07

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................................................08
B. SARAN...............................................................................................................................08

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang bersifat otonom,
kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya, didasari etika dan kode etik bidan.

Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan
sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.
Asuhan kebidanan masa nifas adalah pelaksaan asuhan yang diberikan pada pasien mulai dari saat
setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya tubuh dalam keadan seperti sebelum hamil atau
mendekati keadaan sebelum hamil.

Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berkahir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6
minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Istilah “periode
postpartum” dan “periode pascanatal” sering digunakan secara bergantian tetapi kadang-kadang
secara terpisah. Ketika menggunakan istilah “postpartum” mengacu pada masalah yang berkaitan
dengan ibu, sebaliknya ketika menggunakan istilah “postnatal” maka mengacu pada hal-hal yang
menyangkut bayi. Berdasarkan berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa masa nifas atau
puerperium atau postpartum adalah masa yang dimulai setelah persalinan semua hasil konsepsi baik
janin maupun plasenta hingga kembalinya fungsi reproduksi ibu seperti sebelum hamil, biasanya
berlangsung selama 6-8 minggu. Masa nifas diartikan sebagai periode tepat setelah kelahiran.
Namun secara popular, diketahui istilah tersebut mencakup 6 minggu berikutnya. Periode
postpartum adalah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke
keadaan normal sebelum hamil. Periode ini kadang-kadang disebut juga puerperiumatau trimester
keempat kehamilan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asuhan kebidanan?
2. Kapan masa nifas dimulai?
3. bagaimana Proses involusi uterus?
4. program apa yang dibuat oleh pemerintah mengenai masa nifas?
5. apa yang dimaksud dengan priode postpartum?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peraktek Kebidanan Masa Nifas


Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan. Masa nifas di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti kedaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Masa nifas
merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu
berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. Msa nifas
adalah masa setelahb seorang ibu melahirkan bayi yang di pergunakan untuk memulihkan
kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6 –12 minggu.

B. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Pada masa nifas ini terjadi perubahan-perubahan fisik mau psikis berupa organ reproduksi,
terjadinya proses laktasi, terbentunya hubungan antara orang tua dan bayi dengan memberi
dukungan atas dasar tersebut perlu dilakukan suatu perdekatan antara ibu dan keluarga dalam
manajemen kebidanan.
Tujuan utama perawatan postpartum dan postnatal adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya, juga untuk menumbuhkan lingkungan yang menawarkan
bantuan dan dukungan kepada keluarga besar dan masyarakat untuk berbagai macam kebutuhan
kesehatan dan sosial yang terkait. Kebutuhan ini dapat melibatkan kesehatan fisik dan mental serta
masalah sosial dan budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan. 1
Adapun tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi nya,baik fisik dan psikologis


2. Melaksankan skrinning secara komprehensif,deteksi dini,menggobati atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,nuitrisi,KB,cara dan
manfaat menyusui,pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana (KB)
5. Mendapatkan kesehetan emosi

C. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas

Asuhan kebidanan pada masa nifas merupakan hal yang sangat penting,karna priode ini
merupakan masa kritis bagi ibu maupun bayinya. Adapun peran dan tanggung jawab bidan dalam
masa nifass antara lain:

1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dngan


kebuituhan ibu untuk menggurangi ketegangan fisik dan spikologis selama masa nifas.
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.

4
4. Membuat kebijakan,perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu
melakukan kegiatan administrasi.
5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara pencegah
perdarahan,mengenali tanda tanda bahaya,menjaga gizi yang baik,serta mempraktekkan
kebersihan yang aman.
7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpukan
data,mengindentifikasi,menetapkan diaknosa dan rencan tindakan serta melaksankan nya
untuk mempercepat prosees pemulihan,mencegah komplikasi dengan memenuhi
kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.
8. Memberikan asuhan secara profesional.

D. Tahapan Masa Nifas

Secara umum keluarnya darah nifas dapat terjadi dalam 3 tahap yaitu:

1. Puerperium dini
Suatu masa kepulihan di mana ibu di perbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial
Suatu masa kepulihan menyeluruh dari organ –organ reproduksi selama kurang lebih 6-8
minggu
3. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan sempurna terutama
ibu apabila ibu selama hamil atau waktu persalinan menggalami komplikasi.

E. Kebijakan program nasional masa nifas

Program yang telah di buat oleh pemerintah menggenai masa nifas merekomendasikan paling
sedikit 4 kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :

1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.


2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan
ibu nifas dan bayinya.
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4. Menggani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas
maupun bayinya.

5
Kunjungan Waktu Asuhan
L 6-8 jam post Mencegah pendarahan masa nifas oleh atonia uteri
partum Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta
melakukan rujukan bila pendarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara
mencegah pendarahan yang disebabkan atonia uteri
Pemberian ASI awal
Menggajarkan cara mempererat hubunggan antara ibu dan
bayi baru lahir
Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hiportermi
Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan
harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah
kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi lahir dalam
keadaan baik.
Ll 6 hari post Memastikan involusi uterus berjalan dengan normal,uterus
partum berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah
umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.
Memastikan ibu mendapatkan makanan yang bergizi dan
cukup cairan.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak
ada tanda-tanda kesulitan menyusui.
Memastikan ibu mendapatkan istirahat yang cukup.
Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.
Lll 2 minggu post Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang
partum diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.
Lv 6 minggu post Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa
partum nifas
Memberikan konseling KB secara dini.

F. Sistem Reproduksi Pada Masa Nifas

Dalam masa nifas,alat-alat genetalia internal maupun eksternal akan berangsur-angsur pulih
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan alat-alat genitalia ini dalam keseluruhannya
disebut involusi. Uterus dan rahim yang berbobot 60 gram sebelum kehamilan secara perlahan-lahar
bertambah besarnya hingga 1 kg selama kehamilan dan setelah persalinan akan kembali ke keadaan
sebelum hamil.seorang bidan dapat membantu ibu untuk memahami perubahan-perubahan ini.

a. Involusi uterus

Pengerutkan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali kekondisi sebelum hamil
dengan bobot hanya 60 gram.involusi uterus dapat juga di katakan sebagai proses
kembalinya uterus pada keadaan semula atau keadaan sebelum hamil.

6
Proses involusi uterus adalah sebagai berikut:

1. Iskemia Miometrium
Di sebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus menerus dari uterus setelah
pengeluaran plasenta membuat uterus relative anemia dan menyebabkan serat otot
atrofi.
2. Atrofi jaringan
Terjadi sebagai reaksi penghentian hormon estrogen saat pelepasan plasenta.
3. Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot uterine.enzim
proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah sempat mengendur hingga 10
kali panjangnya dari semula dan lima kali lebar dari semula selama kehamilan atau dapat
juga dikatakan sebagai pengrusakan secara langsung jaringan hipertropi yang
berlebihan, hal ini disebabkan karena penurunan hormon estrogen dan progesteron
4. Efek Oksitosin
Menyebabkan terjadikan kontraksi dan retraksi otot uterin sehingga akan menekan
pembuluh darah yang menggakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus proses ini
membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta serta mengurangi
perdarahan.

G. Sistem Muskulosletel Pada Masa Nifas

Adaptasi pada sistem ini ibu yang terjadi selama masa hamil berlangsung secara terbalik pada
masa pascapartum. Adaptasi ini mencangkup hal-hal yang membantu relaksasi dan hipermobilitas
sendi dan perubahan pusat grafitasi ibu akibat pembesaran rahim.stabilitas sendi lengkap pada
minggu ke-6 sampai minggu ke-8 setelah wanita melahirkan. Akan tetapi,walaupun semua sendi lain
kembali normal sebelum hamil, kaki wanita tidak menggalami perubahan setelah melahirkan.
Namun demikian, pada saat post partum sistem muskulosletel akan berangsur-angsur pulih kembali.
Ambulasi dini dilakukan secara setelah melahirkan, untuk membantu mencegah komplikasi dan
mempercepat involusi uteri.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan. Masa nifas di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti kedaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Pada masa
nifas ini terjadi perubahan-perubahan fisik mau psikis berupa organ reproduksi, terjadinya proses
laktasi, terbentunya hubungan antara orang tua dan bayi dengan memberi dukungan.atas dasar
tersebut perlu dilakukan suatu perdekatan antara ibu dan keluarga dalam manjemen kebidanan.

Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berkahir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42
hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Istilah “periode postpartum” dan
“periode pascanatal” sering digunakan secara bergantian tetapi kadang-kadang secara terpisah.
Pada masa nifas ini terjadi perubahan-perubahan fisik mau psikis berupa organ reproduksi,
terjadinya proses laktasi, terbentunya hubungan antara orang tua dan bayi dengan memberi
dukungan atas dasar tersebut perlu dilakukan suatu perdekatan antara ibu dan keluarga dalam
manajemen kebidanan.

Saran

Bagi Tenaga Kesehatan Pelaksana


a. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas perlu diberikan KIE masa
nifas, KIE tanda bahaya nifas, KIE teknik menyusui yang benar, KIE
perawatan luka jahitan, KIE kebutuhan gizi ibu nifas. KIE tersebut
dapat diberikan pada saat pasien melakukan kunjungan ulang.
Diharapkan tenaga kesehatan melibatkan keluarga dalam memberikan
asuhan ibu nifas.

b. Untuk memberikan asuhan nifas secara komprehensif sebaiknya


dibuat SOP kunjungan nifas dan bidan memberikan jadwal kunjungan
ulang berurutan sesuai dengan program Dinas Kesehatan selama 4 kali
selama nifas. Ibu nifas yang tidak datang ke tempat pelayanan
kesehatan sebaiknya dilakukan kunjungan rumah.

Anda mungkin juga menyukai