Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wilda Fitriyani

NIM : D071201050

Kelas : Teknik Industri A

Kelompok : 11

Pengaruh manajemen rantai pasok terhadap kasus covid-19 di Indonesia :

Ada beberapa hal yang terkena dampak rantai pasok terhadap kasus covid-19 di Indonesia, yaitu:

1. UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah)


Menurut Kemenkop UKM dampak pandemi Covid-19 terhadap rantai pasok UMKM ini
menghadapi situasi dimana produksi hingga penjualan mengalami penurunan yang
signifikan sehingga perlunya dukungan masyarakat untuk membantu pertumbuhan
UMKM di masa pandemi. Pandemi Covid-19 juga telah mengakibatkan banyak dampak
buruk atas kontribusi UMKM kepada konsumsi nasional, sehingga dapat direalisasikan
bahwa sebanyak 22,9 persen UMKM mengalami penurunan penjualan. Kemudian, 22
persen mengalami hambatan distribusi, 19,39 persen kesulitan permodalan, 18 persen
kesulitan bahan baku dan 18 persen menghadapi hambatan distribusi. Adapun solusi atau
pengoptimalan peran UMKM terhadap rantai pasok yaitu dibutuhkannya fasilitas yang
mendukung dan teratur sebagaimana terciptanya UU Cipta Kerja yang dinilai berpotensi
memberikan proteksi terhadap persaingan UMKM dengan usaha besar. Menurut Yakub
selaku Ketua Dewan Nasional Institut Kebijakan Publik Nusantara mengatakan
bahwaUU tersebut akan menghadirkan dampak positif terhadap UMKM terutama dari
sisi semakin kuatnya pada rantai pasok.
2. Ketahanan Pangan
Berikutnya yang terkena dampak rantai pasok terhadap covid-19 ialah ketahanan pangan.
Pangan sendiri memiliki rantai distribusi seperti produksi, distribusi dan konsumsi. Di
dalam rantai ini, ada juga isu logistik yang tidak murah, jarak, sistem pergudangan, cold
storage, yang memengaruhi penilaian dalam indeks ini. Menurut Sekretaris Jenderal
UCLG Aspac, menyoroti kemungkinan terjadinya kelebihan atau kekurangan komoditas
pangan di sejumlah daerah akibat distribusi pangan yang belum merata di Indonesia
dikarenakan adanya pandemi Covid-19 ini. Menurutnya dalam hal ini, akar permasalahan
dinilai datang dari logistik yang terganggu akibat pandemi serta perubahan iklim secara
global sehingga terganggunya sistem logistik pangan dan rantai pasok pangan ini
menyebabkan masyarakat kehilangan akses pangan. Dalam menyikapi kondisi tersebut,
diharapkan kepada pemerintah daerah perlu berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan
sejumlah pemangku kepentingan untuk mengupayakan pemanfaatan pangan lokal secara
masif. Tentunya, hal ini bisa disesuaikan dengan kebudayaan pangan lokal daerah seperti
ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang, dan sorgum. Pemerintah juga harus dapat
memastikan akses masyarakat terhadap pangan tetap terjaga dengan mengendalikan
distribusi dan logistik pangan serta menjaga stabilitas harga. Dalam upaya ini,
pemerintah daerah juga perlu turut berperan aktif untuk menjaga ketahanan pangan di
daerahnya masing-masing. Maka dari itu pentingnya pengoptimalisasi sumber pangan
lokal agar rantai pasokan tetap tangguh dan dapat dicegah dengan manajemen yang baik.

Anda mungkin juga menyukai