Anda di halaman 1dari 9

Model Keperawatan Dorothy Jhonson : “Behavioral System Model”

DISUSUN OLEH : Kelompok 5

1. Robinson Antonio Borges


(191111028)
2. Susana Trisanti Ndolu
(191111030)
3. Vitalia Da costa Martins
(191111031)
4. Winda Naomi Rohi (191111032)
5. Wenseslaus Belo Mas (191111033)
6. Yeremias Baunsele (191111034)
7. Veronika Ambrosia Bria (191111035)
8. Yane Kristifora Pilis (191111036)
9. Yeki Yati Elan (191111037)

Pogram study keperawatan a/12

Kata pengantar
Syukur dan limpah terimakasih kami, kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya, kami kelompok 4 dapat menyelesaikan makalah “Model Keperawatan Dorothy E. Jhonson :
“Behavioral System Model“ ini dengan baik dan tepat pada waktunya . Maksud dan tujuan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kulliah “ Falsah dan Teori Keperawatan “
yang merupakan tanggung jawab kami pada tugas yang diberikan. Dan tentunya, sebagai bahan
pembelajaran dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang keperawatan . Materi dalam makalah ini,
memuat dasar pemikiran model keperawatan menurut Dorothy E. Jhonson yaitu “Behavioral system
model”. Disini juga kami mengawali pembahasannya dengan memaparkan biografi dari si pemuka teori
Dorothy E. Jhonson.

Kami pun menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran
dan kritik masih sangat diperlukan untuk penyempurnaan makalah kami.

Pada kesempatan ini juga, kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada sesama anggota kelompok
4 yang telah bekerjasama dengan baik dan ibu dosen pengampuh mata kuliah “Falsafah dan Teori
Keperawatan”, yang telah memberikan sumbangsih dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas kami.

Penulis

Kelompok IV

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………. ii

Daftar isi …………………………………………………………………………………….. iii


Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………………………… 1

A. Latar belakang…………………………………………………………………....

Bab 2 Isi ……………………………………………………………………………............. 2

A. Biografi Dorothy E. Jhonson ……………………………………………………


B. Konsep Mayor ………………………………………………………………...... 3
C. Asumsi Teori …………………………………………………………………… 4
D. Aplikasi Teori Dalam Keperawatan (study Case) ……………………………... 5

Bab 3 Penutup ……………………………………………………………………………… 6

A. Daftar Pustaka …………………………………………………………………...


B. Kesimpulan ……………………………………………………………………...

iii

Bab 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide atau dasar pemikiran abstrak yang terkesan kompleks atau rumit
yang dapat diorganisir dalam bentuk simbol-simbol nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide yang timbul dari suatu dasar pemikiran untuk menyusun kerangka konseptual atau
model keperawatan. Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari
oleh hipotesa-hipotesa yang kemudian diobservasi berdasarkan fakta, tetapi kurang absolute atau
bukti secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, sehingga
model keperawatan ini mengandung aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri. Dalam model
praktik keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang
mendasari sebuah model, adanya tujuan praktik yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan
kepada kebutuhan pasien, keluarga dan komunitas serta adanya pengetahuan dan keterampilan
dalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, azaz-
azaz, hukum, dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai
kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta).
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan
yang menjadi kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Paradigma keperawatan sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang
ilmu pengetahuan (Massterman,1970). Berikut akan dijelaskan pandangan Dorothy E. Jhonson
mengenai Konsep dan Teori Keperawatan.

Bab 2

Isi
A. biografi

Dorothy E. Jhonson

Dorothy E. Jhonson lahir di Savannah, Georgia pada tanggal 21 Agustus 1919. Dorothy menyelesaikan
pendidikan Strata 1 Ilmu Keperawatan pada tahun 1942 di Vanderbilt University of Nashville, Tennessee.
Pada tahun 1948, ia menerima gelar Master dari Harvard University. Dorothy E. Jhonson pernah
menjabat sebagai Asisten profesor perawatan anak, sebagai Asisten profesor keperawatan dan sebagai
profesor keperawatan di University of California, Los Angeles dan pensiun pada tahun 1978. Ia
menerbitkan konsep “Behavioral System of Model for Nursing” tahun 1980.

Teori sistem perilaku Jhonson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan perawatan adalah
membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati dari penyakit atau cidera. Ilmu dan seni
merawat harus berfokus pada pasien sebagai individu dan bukan pada identitas yang spesifik.

Jhonson memanfaatkan hasil kerja ilmu perilaku dalam psikologi, sosiologi dan etnologi untuk
membangun teorinya. Ia menyandarkan sepenuhnya pada teori sistem dan menggunakan konsep dan
defenisi dari A. Rapoport, R. Chin dan W. Buckley. Struktur teori sistem perilaku dipolakan sesudah
model sistem; sistem dinyatakan terdiri dari bagian yang berkaitan untuk melakukan fungsi bersama-sama
untuk membentuk keseluruhan. Dalam tulisannya, Jhonson mengkonseptualkan manusia sebagai sistem
perilaku dimana fungsi adalah observasi perilaku adalah teori sistem biologi, yang menyatakan bahwa
manusia merupakan sistem biologi yang terdiri dari bagian biologi dan penyakit hasil gangguan sistem
biologi.

B. Konsep Mayor
Sistem Biologi dan sistem behavioral (kebiasaan).
Teori keperawatan Dorothy E. Jhonson diukur dengan behavioral system theory. Jhonson
menerima definisi perilaku seperti dinyatakan oleh para ahli perilaku dan biologi. Output dari
struktur dan proses-proses intra-organismik yang keduanya dikoordinasi dan diartikulasi dan
bersifat responsive terhadap perubahan-perubahan dalam sensori stimulation. Jhonson
memfokuskan pada perilaku yang dipengaruhi oleh kehadiran actual dan tak langusng makhluk
sosial lain yang telah ditunjukan mempunyai signifikansi adaptif utama. Dengan memakai
definisi sistem oleh Rapoport tahun 1968, Jhonson menyatakan, “A system is whole that
functions as a whole by virtue of the interpedence of its parts” (sistem merupakan keseluruhan
yang berfungsi berdasarkan atas ketergantungan antar bagian-bagianya). Jhonson menerima
pernyataan Chin yakni terdapat “organisasi, interaksi, interpedensi dan integrasi bagian dan
elemen-elemen. Disamping itu, manusia berusaha menjaga keseimbangan dalam bagian-bagian
ini melalui pengaturan dan adaptasi terhadap kekuatan yang mengenai mereka.
I. System perilaku (behavioral system)
System perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud
tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi terorganisasi dan terintegrasi
yang menentukan dan membatasi interasi antara seseorang dengan lingkungannya dan
menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan
lingkungannya. Biasanya dapat digambarkan dan dijelaskan. Mannusia sebagai system
perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan dan
adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu
fungsi. System biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang
diakibatkan.
II. Subsistem
Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian sistem
berubah menjadi subsistem-subsistem denagn tugas tertentu. Suatu subsistem merupakan
“sistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi dapat dijaga sepanjang
hubungannya dengan subsistem lain atau lingkungan tidak diganggu. Tujuh sistem yang
diidentifikasi oleh Jhonson bersifat terbuka, terhubung dan saling dan saling berkaitan
(interealated). Motivasi mengendalikan langung aktivitas subsistem-subsistem ini yang
berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran.
Sistem yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan dikrontol oleh faktor biologis,
psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi adalah attachment-affiliative,
dependency, ingestive, eliminative, sexual, achievement dan aggressive.

C. Asumsi teori
1. Perawatan (Nursing)
Peraawatan seperti yang dipandang Jhonson, adalah tindakan eksternal untuk
memberikan organisasi perilaku pasien ketika pasien dalam kondisi stress dengan
memakai mekanisasi pengaturan berkesan atau dengan penyediaan sumberdaya. Seni dan
ilmu, memberikan eksternal baik sebelum dan selama gangguan keseimbangan sistem
dan karenanya membutuhkan pengetahuan tentang order, disorder dan kontrol. Aktivitas
perawatan tidak bergantung pada wewenang medis tetapi bersifat pelengkap
(komplementer) bagi medis/ pengobatan.
2. Orang (Person)
Jhonson memandang manusia sebagai sistem perilaku sebagai pola, pengulangan dan
cara bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya dengan
lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk keseluruhan yang
terorganisasi dan terintegrasi. Orang atau person adalah sistem dan bagian-bagian
interrpendent yang membutuhkan beberapa aturan dan pengaturan untuk menjaga
keseimbangan. Jhonson lebih jauh menganggap bahwa behavioral sistem adalah penting
untuk manusia dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah
mengganggu keseimbangan sistem perilaku, integritas manusia terancam. Usaha-usaha
manusia untuk membangun kembali keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi
yang luar biasa, yang menyisakan seddikti energi untuk membantu proses-proses
biologis dan penyembuhan.
3. Kesehatan (Health)
Jhonson memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit dipahami (elusive) daan
dinamis, yang dipengaruhi oleh fakror-faktor biologis, psikologis dan sosial. Kesehatan
menjadi suatu nilai yang diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada
person atau orang bukannya penyakit.
4. Lingkungan (Enviroment)
Dalam teori Jhonson, lingkungan terdiri dari seluruh faktor yang bukan bagian sistem
perilaku individu tetapi hal itu mempengaruhi sistem, dapat dimanipulasi oleh perawat
unutuk mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. Individu menghubungkan
dirinya untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Sistem perilaku berusaha menjaga
equilibrium dalam respon terhadap faktor lingkungan dengan mengatur dan adaptasi
terhadap kekuatan yang menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan
mengganggu keseimbangan sistem perilaku dan mengancam stabilitas seseorang jumblah
energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya sistem membangun kembali eqilibrium dalam
menghadapi tekanan-tekanan berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat
melanjutkan dengan perilaku-perilaku yang baik.

D. APLIKASI TEORI DALAM KEPERAWATAN (Study Case)

Penggunaan behavioral sistem model keperawatan :

 Digunakan melalui sekolah keperawatan


 Pengembangan rencana perawatan
 Pasien memusatkan perawatan
5

Bab 3

Penutup

A. Kesimpulan
Dorothy E. Jhonson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu
menfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia
adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari dua sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku
tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap
perilaku seseorang.
Seseorang dikatakan sehat jika mampu berrespon adaptif baik fisik, mental, emosi, dan sosial
terhadap lingkungan internal dan eksternal dengan harapan dapat memilihara kesehatannya.
Asuhan keperawatan dilakukan untuk mebantu keseimbangan inidividu yaitu agar tingkah
lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap fungsi
tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produksi serta mampu mengatasi masalah
kesehatan yang dialaminya.

B. Daftar Pustaka

Parker, Marilyn E. 1990. Nursing Theories in Practice. Canada : Jones & Bartlett Learnig
Taylor, Carol. 2001. Fundamentals of Nursing : the art and science of nursing care. New York :
Lippincott
Walker, Patricia Hinton, 1996. Blueprint for use of nursing models : education, research, practice,
and administration. Canada : Jones & Bartlett Learning
Jenie B. Butss, Karen L. Rich. 2010. Philosophies and Theories for Andvanced Nursing Practice.
Canada : Jones & Barlett Learning
http://id.scribd.com<document, http://www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai