DISUSUN OLEH:
WILDA FITRIYANI
D071201050
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan mengenai Makalah Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Pada Perusahaan Industri Di Indonesia. Makalah ini disusun sesuai
kemampuan saya demi memenuhi tugas akhir Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini berisi tentang penyebab terjadinya kecelakaan dan faktor-faktor penyebab
terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Makalah ini juga berisi tentang bagaimana upaya dalam
kesehatan kesalamatan kerja di suatu perusahaan sehingga menciptakan tempat kerja yang aman,
sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, dan bebas dari hal-hal yang membahayakan.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia biasa
yang memiliki kekurangan sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya
juga dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan
(Penulis)
i
Daftar Isi
ii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum
diperkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang buruk jauh di
bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi tersebut mencerminkan kesiapan
daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan
sulit menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan pemanfaatan tenaga kerja
(produktivitas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu
tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu
memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama. Faktor
keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada
gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
1
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan
pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak
Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuan hidupnya. Dalam bekerja
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan
karena seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada
diri, keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen yang dapat meminimalisir Kecelakaan
dalam kerja adalah tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan mempunyai kemampuan untuk
menangani korban dalam kecelakaan kerja dan dapat memberikan penyuluhan kepada
B. Rumusan Masalah
2. Apa yang menjadi dasar pemberlakuan kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) di
Indonesia?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara melindungi dan
memelihara keselamatan, kesehatan dan keamanan karyawan saat berada di lingkungan kerja
2
pada perusahaan industri. Pada perusahaan Industri, manufaktur dan konstruksi menciptakan
sebuah bangunan atau produk menggunakan dua tenaga, mesin dan tenaga manusia. Diharapkan
dengan adanya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja ini, dapat meminimalisir terjadinya
kecelakaan kerja baik akibat kesalahan teknis maupun kesalahan dari manusia.
D. Manfaat Penulisan
1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita tentang keselamatan dan kesehatan
kerja.
2. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa yang bekerja pada pada perusahaan industri
Bab 2
PEMBAHASAN
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umunya, hasil karya dan budaya untuk
Mangkunegara (2002:165) juga menjelaskan tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
3
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan secara efisien dan seefektif
mungkin.
d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi
kerja.
proses perlindungan tenaga kerja terhadap kemungkinan adanya bahaya yang timbul
atau menghambat sumber bahaya yang terdapat di tempat kerja sehingga dapat
2. Usaha represif atau kuratif Kegiatan yang bersifat kuratif berarti mengatasi
terdapat di tempat kerja. Pada saat terjadi kecelakaan atau kejadian lainnya sangat
dirasakan arti pentingnya persiapan baik fisik maupun mental para karyawan
4
sebagai suatu kesatuan atau team kerja sama dalam rangka mengatasi dan
menghadapi.
Menurut Mondy dan Noe (2005:360), ”Kesehatan kerja adalah kebebasan dari
yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat
1. Pasal 86
3) perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
3. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai
2. Pasal 87
5
1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
1. Sebab-sebab Kecelakaan
Terjadinya kecelakaan kerja disebabkan karena dua golongan. Golongan pertama adalah
faktor mekanis dan lingkungan (unsafe condition), sedangkan golongan kedua adalah faktor
manusia (unsafe action). Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa faktor
manusia menempati posisi yang sangat penting terhadap terjadinya kecelakaan kerja yaitu antara
Selain dua golongan penyebab kecelakaan diatas, kecelakaan juga terjadi karena tindakan
yang salah atau kondisi yang tidak aman. Reason (1997) menyatakan bahwa pendorong utama
timbulnya tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman adalah faktor organisasi. Kelalaian
sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri dari teknik keselamatan. Ada pepatah yang
mengungkapkan tindakan yang lalai seperti kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai
suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat
6
Diantara kondisi yang kurang aman salah satunya adalah pencahayaan, ventilasi yang
memasukkan debu dan gas, layout yang berbahaya ditempatkan dekat dengan pekerja, pelindung
mesin yang tak sebanding, peralatan yang rusak, peralatan pelindung yang tak mencukupi,
Studi kasus menunjukkan hanya proporsi yang kecil dari pekerja sebuah industri terdapat
kecelakaan yang cukup banyak. Pekerja pada industri mengatakan itu sebagai kecenderungan
kecelakaan. Untuk mengukur kecenderungan kecelakaan harus menggunakan data dari situasi
Begitupun, pelatihan yang diberikan kepada pekerja harus dianalisa, untuk seseorang yang
berada di kelas pelatihan kecenderungan kecelakaan mungkin hanya sedikit yang diketahuinya.
Satu lagi pertanyaan yang tak terjawab ialah apakah ada hubungan yang signifikan antara
kecenderungan terhadap kecelakaan yang kecil atau salah satu kecelakaan yang besar.
Pendekatan yang sering dilakukan untuk seorang manager untuk salah satu faktor kecelakaan
terhadap pekerja adalah dengan tidak membayar upahnya. Bagaimanapun jika banyak pabrik
yang melakukan hal diatas akan menyebabkan berkurangnya rata-rata pendapatan, dan tidak
membayar upah pekerja akan membuat pekerja malas melakukan pekerjaannya dan terus
membahayakan diri mereka ataupun pekerja yang lain. Ada kemungkinan bahwa kejadian secara
7
Kinerja (performen) setiap petugas kesehatan dan non kesehatan merupakan resultante dari
tiga komponen kesehatan kerja yaitu kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang
dapat merupakan beban tambahan pada pekerja. Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa
dicapai suatu derajat kesehatan kerja yang optimal dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya
bila terdapat ketidak serasian dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit
ataupun kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja.
a) Kapasitas Kerja
Dari beberapa hasil penelitian didapat gambaran bahwa 30-40% masyarakat pekerja
kurang kalori protein, 30% menderita anemia gizi dan 35% kekurangan zat besi tanpa
anemia. Hal ini diperberat lagi dengan kenyataan bahwa angkatan kerja yang ada
sebagian besar masih di isi oleh petugas kesehatan dan non kesehatan yang mempunyai
b) Beban Kerja
Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang bersifat teknis beroperasi 8 -
menuntut adanya pola kerja bergilirdan tugas/jaga malam. Pola kerja yang berubah-ubah
bioritmik (irama tubuh). Faktor lain yang turut memperberat beban kerja antara lain
tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relatif rendah, yang berdampak
8
pekerja terpaksa melakukan kerja tambahan secara berlebihan. Beban psikis ini dalam
c) Lingkungan Kerja
Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Occupational Disease & Work Related
Diseases).
Menurut Qomariyatus Sholihah dan Rahmi Fauzia (2015:19) Berdasarkan UU No. 1 Tahun
kecelakaan, kebakaran, ledakan, pengendalian suhu, kelembaban, debu, kotoran, sinar radiasi,
suara, dan getaran, penyakit dan penularannya, bahaya aliran listrik. Penyelamatan jika terjadi
kebakaran dan bencana alam, kecelakaan, alatalat proteksi bagi pekerja. Pengamanan angkutan
Menurut Suryati Darmiatun dan Tasrial (2015:18) definisi prosedur K3 adalah meliputi
pencegahan deviasi-deviasi dari kegiatan dan tujuan K3 yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Suryati Darmiatun dan Tasrial (2015:18) ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam
9
a) Komitmen organisasi dalam penerapan manajemen K3
menyatakan bahwa ada beberapa tahap atau prosedur dalam keselamatan dan kesehatan kerja:
5) Pengendalian dokumen
8) Evaluasi kesesuaian
10
Bab 3
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan dan
keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan
keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap
kecelakaan pekerja pada perusahaan industry manufaktur ini ialah disebabkan oleh faktor
Dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan, ada beberapa tahap dalam keselamatan
dan kesehatan kerja, diantaranya ialah mengidentifikasi terhadap potensi bahaya dan
menyampaikan hasilnya ke dalam dan luar perusahaan. Hasil evaluasi disampaikan ke pihak
terkait sebagai bahan masukan dan penyempurnaan perundang-undangan yang sudah ada.
Dalam hal ini perusahaan harus membuat aturan yang jelas untuk penyelamatan dalam
keadaan darurat, sehingga bisa terciptanya keamanan dan kenyamanan dalam bekerja.
B. Saran
Pada makalah ini penulis menyarankan agar beberapa hal terkait dengan kesehatan dan
keselamatan kerja pada perusahaan industri manufaktur dengan proses pembelajaran perlu
11
Pelatihan K3 perlu dilakukan berulang kali jika pekerja kurang memahami dan
menerapkan pengetahuan baru sehingga ketika terjadi keelakaan dapat kita hindari dan
Mengenakan alat pelindung diri, seperti jas, masker, dan juga sarung tangan ketika
menghadapi sebuah pekerjan konstruksi untuk melindungi diri dari hal-hal yang
berbahaya.
kecelakaan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hedianto, B.R., Mukzam, M.D., dan Iqbal, M. 2014. Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3) Terhadap Motivasi Kerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 10(1).
Suma'mur .1991. Higene perusahaan dan kesehatan kerja. Jakarta :Haji Masagung
Suma'mur .1985. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta :Gunung Agung
Supriyadi, Agung. 2018. Dasar Hukum K3 Dan Dasar Hukum Penunjukan Ahli K3.
https://katigaku.top/2018/11/29/dasar-hukum-k3-keselamatan-dan-kesehatan-kerja/. Diakses
Suyono, K.Z dan Nawawinetu, E.D. 2013. Hubungan Antara Faktor Pembentuk Budaya
Keselamatan Kerja Dengan Safety Behavior Di PT DOK Dan Perkapalan Surabaya Unit Hull
Syafrial, Herry dan Ardiansyah, Ahmad. 2020. Prosedur Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
13