Hijratul Ihsan - 1810532046 - Resume Tanggungjawab Dan Tujuan Auditing
Hijratul Ihsan - 1810532046 - Resume Tanggungjawab Dan Tujuan Auditing
PSA 02 (SA 110) menyatakan : Tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor
independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
Tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk
menyatakanpendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil
usaha, dan arus kasyang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Laporan keuangan
Siklus laporan keuangan
Asersi manajemen atas akun-akun
Tujuan umum audit untuk golongan transaksi dan saldo akun
Tujuan spesifik audit untuk golongan transaksi dan saldo akun
PSA 32 (SA 316) mensyaratkan agar audit dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai atas pendeteksian salah saji yang material dalam laporan keuangan. Selanjutnya,
audit harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional dalam
semua aspek penugasan. Misalnya, auditor tidak boleh menganggap bahwa manajemen
tidak jujur, tetapi kemungkinan tersebut harus dipertimbangkan.
Pembelaan terbaik bagi auditor bila salah saji yang material tidak terungkap di dalam
audit adalah bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing yang berlaku
umum.
Contoh pelaporan keuangan yang dipalsukan adalah lebih saji yang disengaja dari
penjualan sebelum tanggal neraca untuk meningkatkan laba yang dilaporkan.
PSA 31 (SA 317) mendefenisikan unsur pelanggaran hukum sebagai pelanggaran hukum
atau peraturan perundang-undangan selain ketidakberesan. Dua contoh tindakan
melanggar hukum adalah pelanggaran terhadap undang – undang pajak dan pelanggaran
terhadap undang – undang lingkungan hidup.
1) Unsur Pelanggaran Hukum Berdampak Langsung.
Beberapa hukum dan peraturan mempunyai dampak keuangan langsung terhadap saldo
akun tertentu dalam laporan keuangan. Misalnya, penyimpangan terhadap undang- undang
pajak penghasilan secara langsung mempengaruhi beban pajak penghasilan dan hutang
pajak penghasilan.
Dengan demikian, auditor biasanya mengevaluasi apakah tersedia bahan bukti yang
menunjukkan penyimpangan yang material dari undang – undang pajak penghasilan. Hal ini
harus dilakukan melalui diskusi dengan pegawai klien dan pemeriksaan atas Surat
Keterangan Pajak yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
Standar audit secara tegas mengatakan bahwa auditor menjamin bahwa tindakan –
tindakan melanggar hukum berdampak tidak langsung akan dapat dapat ditemukan.
Tanggungjawab auditor : Ada tiga tingkat pertanggungjawaban yang dimiliki auditor dalam
menemukan dan melaporkan tindakan melanggaran hukum.
1. pengumpulan bahan bukti jika tidak ada alasan yang dapat dipercaya tentang
terjadinya unsur pelanggaran hukum berdampak tidak langsung.
2. pengumpulan bahan bukti dan tindakan – tindakan lain apabila ada alasan yang
dapat dipercaya tentang terjadinya unsur pelanggaran hukum berdampak tidak
langsung.
3. tindakan pada saat auditor mengetahui terjadi unsur pelanggaran hukum.
C. Menetapkan Tujuan Audit
Tujuan audit adalah untuk menyediakan pemakai laporan keuangan suatu pendapat yang
diberikan oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar dalam
semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja akuntansi keuangan yang berlaku.
Pendapat auditor ini menambah tingkat keyakinan pengguna yang bersangkutan terhadap
laporan keuangan.