Anda di halaman 1dari 9

A.

PROSES KAJIAN
I. Keberadaan Tuhan Allah Menurut Aama-agama.
1. Bentuk – bentuk Penyembahan Kepada Keberdaa Than atau Allah atau gaib.
 Pernahkah anda meraskan keberdaan Allah dalam hidup sehari-hari
 Kalau sudah pernah, dalam bentuk apa saja anda mengalami keberadaan Allah ?
Hampir semua orang yang mengakui bahwa Tuhan atau Allah itu ada, mempercayai
keberadaan Tuhan atau Allah adalah gaib. Gaib artinya tidak dapat dilihat dan diraba. Tidak
dapat dicium dan dikecap dan tidak dapat didengar suaranya seperti bunyi. Tetapi keberadaan
dan kuasanya dapat dialami oleh orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Dalam kontes ilmu agama-agama, ada empat bentuk penyembahan kepada yang gaib.
a. bentuk Theisme : yaitu penyembahan kepada Tuhan atau gaib sebagai suatu :
keberadaan yang berpribadi, dan yang menyatakan diriNya dengan Wahyu kepada
orang-orang tertentu. Bentuk Theisme ini terdapat pada agama yahudi,Kristen,islam
dan hindu weda. Keberadaan Tuhan (yang gaib) itu dipecayai : berfirman, mencipta,
memelihara,membimbing,mengajar, menghukum, menyelamatkan dan memeberkati
umat-Nya.

b. Bentuk monisme : yaitu bentuk penyembahan kepada ilahi (yang gaib), sebagai
keberadaana yang tidak berpribadi : esensi yang gaib itu terdapat pada alam secara
totalis.
Esensi yang gaib dipercayai identik pada alam . bentuk monisme ini terdapat pada
hindu Upanisid, ajaran Tao, Kebaikan dan Mistik. Kepercayaan ini juga disebut
pantheisme atau panentheisme.
Pada bentuk monisme ini tidak pernah kita dengar bahwa yang gaib itu : berfirman ,
membimbing atau menyelamatkan, dll. Tetapi pemeluk monisme ini percaya bahwa
yang gaib itu berkuasa dan berpengaruh kepada manusia.

c. Bentuk nontheisme : yaitu bentuk penyembahan kepada yang gaib sebagai kekosongan.
Bagi nontheisme sebenarnya tidak ada Tuhan atau ilahi yan berpribadi.tidak ada ilahi
yang melekat pada alam. Yang mereka sembah adalah kekososongan. Bentuk
penyembahan non Theisme adalah agama Budha.
d. Bentuk Demonisme : adalah suatu bentuk penyembahan kepada kuasa gaib yang jahat.
Kuasa gaib yang jahat itu berada berada dibalik alam ini , yang dipimpin oleh setan.
Kuasa-kuasa gaib ini disembah untuk dapat digunakan oleh manusia. Bentuk
penyembahan ini terdapat pada praktek-praktek klenik,santet dan olkutisme.

2. Keberadaan Tuhan atau Allah Menurut Agama-agama Kristen


a. Agama Primitif (Agama Suku). Menurut kepercayaan suku-suku primitf, Tuhan atau ilahi
itu digambarkan dalam konsep pantheisme dan panentheisme. Pantheisme artinya : paham
atau kepercayaan yang menganggap bahwa : “ semua yang ada adalah ilahi” sedangkan
panentheisme artinya bahwa “ semua ada dalam ilahi” pantheisme dan panentheisme dapat
diberi istilah totalisme, yaitu paham yang menekankan keutuhan , artinya bahwa semua
yang ada adalah dalam satu system keutuhan.

Menurut kepercayaan suku-suku primitive bahwa keberadaan yang ilahi itu ada dimana-mana.
Alam semesta ini penuh dengan daya-daya gaib. Daya- daya gaib itu disamakan dengan ilah –
ilah. Ilah –ilah yang melekat pada alam itulah yang disembah sebagai berhala. Suku-suku
primitive mempercayai bahwa keberadaan ilah-ilah itu meleka pada alam. Disatu pihak, ialah-
ilah dalam alam itu ditakuti, karena dapat mengganggu manusia tetapi dipihak lain dapat
dipergunakan untuk kepentingan manusia.
Keberadaan ilah-ilah itu bisa melekat pada pohon, pada sungai, pada kuburan atau pada tempat-
tempat lain. Keberadaan ilah-ilah itu harus dihormati, jika tidak dihormati maka ilah-ilah itu
akan mengganggu kehidupan manusia, itu makanya suku-suku primitive sering mengadakan
acara-acara ritual penyembahan dan pemberian sajian pada tempat-tempat yang dianggap ada “
penghuninya”.

1
b. Menurut agama Hindu.
Sudah kita singgung didepan bahwa agama hindu Weda termasuk pada bentuk penyembahan
Theisme. Pribadi yang mutlak itu wujudnya tunggal maha sempurna, memiliki sifat-sifat
sempurna, tidak dapat diraba, tidak dapat dilihat atau didengar.
Tetapi keberadaan Brahman itu meresap pada seluruh alam, dan seluruh alam semesta adalah
pancaran dari Zat Brahman. Termasuk zat inti manusia yang disebut atman adalah berasal dari
Brahman. Kalau boleh dibandingkan hubungan keberadaan seluruh mahluk hidup dengan
Brahman, adalah seperti hubungan setetes air dengan air dengan samudra raya. Setetes air zat
intinya sama dengan zat inti samudera raya : yaitu sama-sama rumus molekulnya H2O.
Demikian jugalah keberadaan makluk hidup dalam alam semesta ini adalah sama zat intinya
dengan zat inti Brahman, yaitu atman-atman.
Atman-atman inilah yang menjelma dalam bentuk-bentuk makluk-makluk hidup. Penjelmaan
atman ini terjadi secara berulang-ulang dan itulah ynag disebut reinkarnasi. Apabila karena
sesuatu makluk hidup buruk maka penjelmaan atmanya akan menjadi siluman, tetapi jika
karmanya baik maka penjelmaanya akan lebih baik dan dapat menjadi dewa atau dewi. Dan
jika sudah menjadi dewa dan dewi itulah yang disebut rahman atau keadaan Moksa =
sempurna. Agama hindu mempercayai ada suatu keberadaan yang mutlak yaitu Brahman, sang
Hyang Widhi, tetapi mereka juga mempercayai dan menyembah dewa-dewi sebagai ilah-ilah.
Berarti agama hindu sebenarnya bukan monotheisme, melainkan adalah politheisme.
Ada persamaan kepercayaan hindu dengan agama suku-suku primitive tentang keberadaan ilah-
ilah ,dewa-dewi yang melekat atau meresap pada alam.

c. Menurut Agama Budha


Kepercayaan agama Budha banyak persamaanya dengan agama Hindu, misalnya: tentang
reinkarnasi ( penjelmaan berulang – ulang), tentang keberadaan yang sempurna di agama
Hindu disebut dewa-dewi sedangkan di agama budha disebut dengan : bodhisatwa-bodhisatwa.
Bagi agama budha ada 4 sifat – sifat ke-Tuhanan yaitu:
1. sifat cinta kasih (mettha) yaitu sifat yang bersih dari pikiran membenci.
2. sifat belas kasihan (karuna) yaitu sifat yag suka menolong tanpa mengharapkan balasan.
(bandingkan : kasih agape).
3. sifat merasa bahagia – genbira (mudita) yaitu sifat bebas dari irihati melihat orang
berbahagia.
4. sifat tenang, teguh, keadaan batin yng seimbang ( Upekha) yaitu sifat pendirian yang tidak
tergoyahkan.

Sifat-sifat ke-Tuhanan inilah yang ingin dimiliki setiap umat Budha .


Inti ajaran agama Budha adalah : untuk memperoleh kesempurnaan. Setiap umat Budha harus
berusaha menghilangkan keakuan (egoisme). Menurut ajaran Budha: kesempurnaan,
kekuatan ,kebenaran, dan kebahagiaan dapat dirasakan, apabila manusia sampai pada tingkat
kekosongan ( sunyata). Keakuan, egoisme berarti berusaha mencapai keadaan kosong, jika
seseorang telah berhasil mengosongkan dirinya itu sama artinya dia telah mengalami
kesempurnaan.
Menurut agama Budha keberadaan Tuhan Yang Maha Esa itu yang disebut Sang Hyang Adi
budha, adalah kekosongan. Itulah kalau dapat dikatakan bahwa Agama Budha adalah agama
Theisme karena mereka tidak percaya Tuhan yang mutlak, atau yang berpribadi, melainkan
keadaan yang kosong ( nirwana).

d. Keberadaan Tuhan atau Allah Menurut Agama Islam

2
Ada tiga (3) agama monotheisme didunia yaitu : agama Jahudi, agama Kristen dan agama
Islam. Ketiga agama ini sama-sama mempercayai dan menyembah hanya satu Tuhan atau
Allah. Agama Islam sering menyebut dirinya sebagai agama Tauhid, artinya agama yang
memepercayai keberadaan Allah Yang Esa.
Dalam pengakuan iman agama islam disebut “ aku mengaku bahwa tiada Tuhan Selain Allah.
(“asyhadu anna la illahi illa’llah”)

Kalimat pengakuan ini mengandung arti bahwa satu-satunya yang layak dipuja dan disembah
ialah Alah, Allah itu keberadaanya Esa, Tunggal. Allah tidak melahirkan dan tidak dilahirkan
dan tidak ada yang menyamai-Nya. Bagi Islam menyebut Allah itu beranak dan diperanakkan
adalah suatu dosa besar. Ayat-ayat Alquran yang menyatakan keesaan Tuhan Allah , antara lain
:
1. Al-Ikhlas 1-4 : “ katakanlah : “ Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak, dan tidak diperanakkan dan tidak
ada seorangpun yang setara dengan Dia.
2. Al- baqarah 163 :” Dan Tuhanmu ADALAH Tuhan Yang Maha Esa, tiada Tuhan
melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.
3. Al-a’raaf 59 : “ Sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selainNya

Bagi Islam kepercayaan kepada Allah yang Maha Esa, adalah salah satu inti utama dalam
ajaran Islam.setiap orang yang masuk Islam diharuskan mengucapakan dua kalimat pengakuan
iman yakni “ saya mengaku tidak ada Tuhan kecuali Allah dan saya mengaku bahwa
Muhammad adalah rasul Allah”
Kalau ita mau jujur bahwa sesungguhnya konsep agama Islam tentang keberadaan Tuhan atau
Allah adalah hampir sama .
Misalnya, tentang sifat-sifat Allah : maha Esa, Maha Besar , Maha Kuasa, Maha Tahu, Maha
Pengasih, Maha Penyayang, dan lain-lain. Tetapi khusus mengenai pengajaran Tri tunggal
dalam iman Kristen sangat ditolak oleh agama islam. Agama Islam tidak dapat menerima
keberadaan Allah yang Tri Tunggal.

Keberadaan Allah Yang Maha Besar dan Maha kudus mewajibkan setiap muslim tunduk, dan
sujud dihadapanya. Mungkin kita sering melihat saudara kita yang beragama Islam, bila sholat,
mereka sujud menundukkan kepala sampai mencium tanah, itu berarti keberadaan manusia
yang hina tidak pantas berhadapan muka dengan Allah Yang Maha Besar dan Maha Kudus.
Sikap sholat sujud menunduk adalah symbol kerendahan hati dihadapan Allah.

LATIHAN : Tentang keberadaan Allah Menurut Agama-agama


Kerjakanlah latihan ini pada lembar kerja yang tersdia (dibalik)

1. Tuliskan pengalamanmu secara pribadi tentang keberadaan Allah dalam hidup sehari-hari
(cukup 7 baris)
2. Tuliskan juga pernyataanmu : mengapa anda masih percaya kepada Tuhan sampai
sekarang. Sebutkan alasanmu (cukup 7 baris)
3. Tuliskan 3 bentuk politheisme yang sering terjadi dalam masyarakat. Jelaskan alasanmu
mengapa menganggap itu politheisme.
4. Buatlah ringkasan pandangan agama-agama non Kristen tentang keberdaan Tuhan atau
ALLAH.(cukup 10 baris)
5. Sebutkan “perbedaan pokok” pandangan agama-agama non Kristen tentang keberadaan
Allah dengan pandangan Kristen” ( cukup 3 poin)

LEMBAR KERJA LATIHAN


A. Keberadaan Tuhan Allah Menurut Agama-Agama

1.

3
2.

3.

4.

5.

II. PANDANGAN ATHEISME TENTANG KETIDAKBERADAAN TUHAN ATAU


ALLAH
1. Pengertian Atheisme : lihat daftar kunci
Ada dua wujud Atheisme yaitu Atheisme Teoritis dan Atheisme Praktis
Atheisme teoritis ialah aliran berpikir yang mengutamakan argumentasi-argumentasi teoritis-
rasioanal, untuk menolak dan meniadakan keberadaan Allah. Sedangkan Atheisme praktis ialah
sikap hidup sehari – hari yang tidak mempercayai dan tidak menyakini adanya kuasa dan
keberadaan Allah.

Di Negara Indonesia Ateisme memang tidak dibenarkan lagi mewujudkan diri, karena
bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 : “ Negara berdasarkan atas ke- Tuhanan”
lembaga swadaya masyarakat , partai-partai politik dan organisasi-organisasi kemasyarakatan
tidak boleh mengajarkan atau mengembangkan teori-teori yang menyangkal keberadaan
Tuhan. Selain UUD 1945 sebagai Hukum Dasar tertulis di Negara ini, pancasila, khususnya sila
pertama: ketuhanan yang Maha Esa juga tidak memungkinkan atheisme teoritis berkembang di
Negara ini.

Namun demikian tidak berarti bahwa penganut atheisme praktis tidak ada di Indonesia ? sikap-
skap yang mengandalkan kecerdasan berpikir, kekuatan materi, dan kekuasaan politik adalah
merupakan wujud dari atheisme prakatis. Materialisme, hedonisme adalah bagian dari gejala-
gejala atheisme praktis. Jadi, saudara pun bisa jadi atheis praktis sekarang bukan ? yaitu apabila
tidak percaya pada kuasa Tuhan.

4
2. Pandangan Teoritis Atheisme Tentang Keberadaan Tuhan atau Allah.
a. friedricch Nietzsche : menyatakan bahwa “ Allah yang dipercaya oleh agama-agama itu sudah
mati” manusialah yang berkuasa alasanya : bahwa kenyataan yang terjadi manusialah yang
mengatur kehidupan ini, manusialah yang mengendalikan dunia ini.
b. Ludwig Feuerbach “ menyataka bahwa” Allah atau ilah-ilah yang dipercayai oleh orang-
orang beragama. Hanyalah berupa keinginan hati manusia yang dipantulkan pada ”layar alam
semesta” inilah yang disebut “teori proyeksi”. Feuerbach menegaskan sebenarnya Allah itu
tidak ada; kalaupun Allah itu ada itu hanyalah ciptaan keinginan hati manusia itu sendiri.
Manusia itulah yang menciptakan Allah.
c. Sigmun Freud : Teori proyeksi dari feuerbach memepengauhi freud sigmun freud sebagai
seorang ahli ilmu jiwa analisis, mengatakan bahwa kepercayaan itu mempunyai dasar dalam
keinginan-keinginan kejiwaan, berupa ilusi tanpa dasar dalam realitas. Freud menggambarkan
: kepercayaan terhadap Tuhan adalah gejala-gejala kejiwaan saja. Manusia butuh seorang
Bapa; yang dapat memelihara, menghibur dan melindungi dirinya. Maka ciri-ciri kebapaan itu
diproyeksikan pada lingkungan langit diatas. Maka profil seperti itulah yang dikenakan
kepada Tuhan atau Alllah. Jadi menurut freud : Tuhan atau Allah itu tidak ada. Allah itu
hanyalah ilusi manusia.
d. Karl marx, menurut karl marx, kepercayaan kepada Tuhan atau Allah hanyalah sebagai
konpensasi atas kekecewaan yang dialami manusia dalam alam dan masyarakat. Penderitan-
penderitaan sosial, ekonomi dan pisik yang dialami kaum buruh dalam masyarakat kapitalis
dikompensasikan dengan mengimpikan suatu hidup setelah hidup ini, yaitu hidup bahagia dan
adil.

Bagi karl marx “ Tuhan yang Maha Kuasa” itu adalah refleksi yang fantastic dari kedudukan
tak berkuasa rakyat terhadap alam dan keadaan sosial ekonomi, yang diciptakan manusia itu
sendiri.

Agama yang mengajarkan Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Kuasa hanyalah candu
pembius masyrakat, agar lupa tentang kenyataan –kenyataan hidup yabg susah dan
menyakitkan. Dengan kata lain: keberadaan Tuhan atau Allah menurt marx hanyalah
semacam bius, candu. Sesungguhnya Tuhan atau Allah itu tidak ada.

Membaca seluruh teori-teori aragumentasi atheis di atas kita dapat memahami bahwa
landasan berpikir mereka adalah filsapat materialistis, positivisme, dan rasionalis. Mereka
membuat kemampuan berpikir menjadi jaminan kebenaran. Mereka tidak dapat melihat
keberadaan Allah melampaui kemampuan berpikirnya.

Para Atheis melihat kebenaran hanya pada hal-hal yang material, hal-hal yang positif, yang
dapat diamati dengan logika dan ratio, pada hal keberadaan Allah adalah tidak terbatas,
sedangkan kemampuan berpikir manusia adalah terbatas.

LATIHAN TENTANG PANDANGAN ATHEISME


Kerjakan Pada Lembar Kerja yang Tersedia di Bawah Ini :
1. Mengapa ada orang berpandangan atheisme. Sebutkan beberapa latar belakang.
2. Buatlah suatu apologi ( pembelaan iman) terhadap teori-teori Atheisme yang menyangkal dan
menolak keberadaan Tuhan atau Allah.

LEMBAR KERJA

5
2

III. KEBERADAAN DAN FUNGSI TUHAN YANG MAHA ESA MENURUT IMAN KRISTEN
1. Keberadaan Tuhan Allah
Iman Kristen adalah termasuk dalam bentuk penyembahan theisme, yang mempercayai
dan menyembah Tuhan Allah sebagai pribadi. Pribadi Tuhan Allah menyatakan diri
dalam kehidupan manusia. Pribadi Tuhan Allah yang dimaksud bukan dalam bentuka zat
atau material

Dalam kitab yohanes 4:24 ditegaskan bahwa : “ Allah itu roh, dan barang siapa
menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran”. Berarti Tuhan Allah
yang disembah menurut iman Kristen adalah Pribadi Roh. Pertanyaan sekarang : “
bagaiman kita berhubungan dengan Roh itu ? ” jika kita berhubungan dengan Allah Roh,
maka kita harus menggunakan lapisan diri kita- yang paling dalam adalah hati atau roh
kita.

Menurut teori kepribadian, keberadaan manusia terdiri dari empat lapisan, yaitu :
(1). Lapisan jasmani  berhubungan dengan material
(2). Lapisan perasaan  berhubungan dengan sikap.
(3). Lapisan pikiran  berhubungan dengan konsep teori.
(4). Lapisan hati - roh  yaitu bahagian dari kita yang kita pakai di dalam berhubungan
dengan hal-hal gaib, roh.

Jadi hati atau roh kitalah yang kita gunakan dalam berhubungan dengan Allah yang
adalah roh. Jika seseorang belum menggunakan hati atau rohnya untuk berhubungan
dengan Allah, maka dia tidak akan bertemu. Menurut Alkitab dapat kita baca bahwa
orang-orang percaya dapat berhubungan dengan pribadi Allah Roh itu, hanyalah dengan
kenyataan Allah sendiri. Allah yang lebih dahulu menyatakan diri dan memperkenalkan
diriNya kepada manusia misalnya:
 Allah menyatakan diri kepada Adam.(kej 1: 29)
 Allah menyatakan diri kepada Abraham (kej 12:1)
Allah menyatakan diri kepada Musa (kel 3: 6)

6
Dari beberapa contoh di atas, dijelaskan bahwa Allah roh itu dapat dialami oleh manusia
hanya melalui kenyataan Allah sendiri. Keberadaan Allah roh itu adalah bebas artinya :
Hakekat dan keberadaaNya tidak dapat dibatasi oleh pikiran dan kemauan manusia. Hal
ini sudah dinyatakan pada Musa, dalam kel 3: 14 : “ firman Allah kepada Musa; Aku
adalah Aku, lagi FirmaNya: beginilah kamu katakan kepada Israel, Akulah Aku, telah
mengutus Aku kepadamu.”

2. Fungsi Tuhan Allah


Kita sudah membahas di depan, atheisme berpendapat bahwa tidak ada Allah. Tidak ada
fungsi Allah dalam kehidupan. Manusialah pusat segala kegiatan, Allah sudah mati, Allah
itu hanya ciptaan manusia. Tetapi iman Kristen berkata : Tuhan Allah adalah Pencipta
segalanya. Tuhan Allah adalah pemelihara kehidupan dan Allah adalah pelindung
kehidupan, Tuhan Allah adalah penghukum kehidupan, Tuhan Allah adalah pembebas
kehidupan.
Pemazmur Salomo dengan indah menggambarkan fungsi Allah dalam kehidupan sebagai
berikut : “ jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang
membangunya. Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota sia-sialah pengawal berjaga-
jaga. Sia-sialah orang dengan jerih payahnya, sebab ia memberikan kepada yang dicintai
pada waktu tidur.” (Mazmur 127:1-5)

Dari keseluruhan refleksi pemazmur ini dapat diambil kesimpulan bahwa Allah berfungsi
sebagai pemberi jaminan kehidupan dan kebahagiaan bagi setiap orang yang percaya
kepadaNya. Manusia memang harus berusaha dalam kehidupan tetapi kuasa dan anugrah
Allah yang memberi kebahagiaan sejati.
3. Mengenal Allah didalam Yesus Kristus
Memahami keberadaan dan fungsi Allah menurut iman Kristen harus mengacu pada
sumber ajaran kristiani yaitu kitab perjanjian lama dan perjanjian baru. Apabila kita
membaca Alkitab perjanjian lama maka kita akan mengetahui keberdaan Allah itu adalah
Allah yang jauh (Deus transendensius).
Tetapi dalam kitab perjanjian baru, Allah jauh itu sudah menjadi Allah yang dekat, Allah
yang berada ditengah-tengah kita ( Deus Immanensius)” Allah beserta kita (Matius 1:23)
Esensi keberadaan Allah adalah firman yang sudah ada pada mulanya. KeberadaaaNya
kemudian menjadi manusia, dan telah berada ditengah- tengah manusia. Allah telah
berfungsi dan berelasi dengan kehidupan manusia yaitu dengan perwujudan kemuliaan,
kasih karunia dan kebenaran (Yohanes1 :1-2, 14)

Yesus Kristuslah wujud Allah yang telah menjadi manusia. Keberadaan Allah yang tidak
terbatas dapat dilihat dan dimengerti hanya didalam yesus Kristus. Yesus sendiri sudah
mengatakan bahwa Dialah yang menyatakan nama Allah kepada semua orang (Johanes
17:6).Malahan kepada murid-muridNya, Yesus menegaskan bahwa Dialah jalan dan
kebenaran dan hidup; tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Dia (Yesus). Siapa yang telah mengenal Yesus maka dia telah mengenal Allah Bapa
(Johanes 14:6-7). Yesus berkata : ’’Barang siapa yang telah melihat Aku, ia telah melihat
Bapa. Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku.’’(Yohanes 14:9-10).

LATIHAN :
Latihan ini menyangkut pandangan Iman Kristen Tentang Keberadaan dan Fungsi Allah.
Kerjakan pada Lembar Kerja yang tersedia.
1. Carilah 10 ayat ayat Alkitab yang berhubungan dengan keberadaan dan fungsi Allah.
Kemudian, jelaskan siapakah Allah itu, berdasarkan ayat-ayat itu ?
2. Mengapa hanya di dalam Yesus kita mengenal keberadaan dan fungsi Allah (cukup 7 baris).
3. Tuliskan ’’pengalamanmu yang negative. Tetapi kemudian, dengan pengalaman itu kamu
menyadari dan mengakui bahwa Tuhan itu ada dan nyata. (cukup 7 baris)
4. Mungkin kamu masih kurang percaya bahwa Tuhan Allah itu benar ada, tuliskan apa alasanmu.
(cukup 7 baris)

7
LEMBAR KERJA LATIHAN

1.

2.

3.

4.

8
IV. RANGKUMAN KAJIAN TUHAN YANG MAHA ESA
1. Keberadaan Tuhan atau Allah yang dipercayai oleh agama-agama adalah gaib, artinya
tidak dapat dideteksi oleh indera manusia, tetapi dapat dialami oleh orang-orang yang
percaya kepadaNya.
2. Bentuk-bentuk penyembahan kepada yang gaib itu adalah sebagai berikut :
a. Bentuk Theisme, artinya yang gaib itu dipercayai sebagai wujud yang berpribadi.
b.Bentuk Monisme, yaitu mempercayai yang gaib itu melekat esensinya pada alam .
c. Bentuk Non Theisme, yaitu menganggap yang gaib itu adalah kekosongan, tidak
berpribadi.
d.Bentuk Demonisme, yaitu kepercayaan kepada adanya kuasa-kuasa jahat di balik alam
ini yang dikendalikan oleh setan, dan kuasa-kuasa itu dapat digunakan untuk
kepentingan manusia.
3. Menurut Iman Kristen keberadaan Tuhan itu adalah Roh, dan barangsiapa yang
menyembahNya, harus menyembahNya dalan roh dan kebenaran. Keberadaan dan Fungsi
Tuhan Allah menurut iman Kristen hanya dapat dikenal di dalam profil Yesus Kristus.
4. Iman Kristen menolak pandangan Atheisme yang menyangkal keberadaan Allah; karena
atheisme membuat kemampuan berpikir sebagai jaminan kebenaran, padahal kemampuan
berpikir manusia terbatas. Iman Kristen juga menolak kepercayaan Politheisme, karena
Politheisme bertentangan dengan hukum Tuhan yang pertama.

Anda mungkin juga menyukai