Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA PONDASI

PERANCANGAN PONDASI RAKIT/ RAFT FOUNDATION


SHIFA FAUZIYAH, ST, MT
PENDAHULUAN

Pondasi rakit merupakan bagian bawah struktur yang berbentuk rakit melebar keseluruh
bagian dasar bangunan.

Pondasi rakit digunakan jika lapis tanah memiliki kapasitas dukung tanah rendah,
sehingga jika menggunakan pondasi telapak luasan besar (tidak ekonomis).
KAPASITAS DUKUNG IJIN

Hitungan Kapasitas dukung ijin pondasi rakit sama dengan


Kapasitas dukung pondasi telapak.

A. PONDASI RAKIT PADA TANAH PASIR


Area pondasi rakit > Area pondasi telapak

Dengan bertambahnya lebar pondasi rakit atau bertambahnya kerapatan relatif tanah
→ kapasitas dukung bertambah dgn cepat → keruntuhan kapasitas dukung <<<

qa = 𝑁 − 3  N = jumlah pukulan per 30 m dlm SPT


5
qa harus dibagi 2, Jika muka air tanah pada dasar pondasi atau lebih tinggi lagi.

untuk muka air tanah yang terletak diantara dasar pondasi dan jarak B dari dasarnya,
maka nilai qa direduksi 0 – 50%.

Jika nilai N<5 (pasir tidak padat), tanah tersebut tidak dapat mendukung pondasi rakit
sehingga perlu dipadatkan hingga nilai N mencapai 10.

B. PONDASI RAKIT PADA TANAH LEMPUNG


Untuk tanah lempung homogen :

qu = c Nc + df. γ
PERANCANGAN PONDASI RAKIT

Perancangan pondasi rakit digunakan anggapan fondasi sebagai struktur yang sangat kaku dan
distribusi tekanan berimpit dengan resultan beban-bebannya. Kedalaman pondasi digunakan dgn
trial error penebaran tekanan pada dasar pondasi dihitung dengan persamaan :

𝑃 𝑃 . 𝑒𝑦 . 𝑦 𝑃 . 𝑒𝑥 . 𝑥
σ= ± ±
𝐴 𝐼𝑥 𝐼𝑦

∑ P= jumlah total beban pondasi (kN)


A = Luas total pondasi rakit (m2)
Ix, Iy = inersia terhadap sumbu x dan y
ex, ey = eksentrisitas searah sumbu x dan y
Jika pondasi rakit berbentuk empat persegi panjang.

𝑃 6 . 𝑒𝐿 6 . 𝑒𝐵
σ= 1 ± ±
𝐵 .𝐿 𝐿 𝐵

L = panjang rakit
B = lebar rakit
eB, eL = eksentrisitas searah sumbu B dan L
Jika pondasi terletak pada tanah lunak, beban eksentris dapat menyebabkan penurunan yang
tidak seragam.
Tekanan terhadap pondasi dianggap seragam

𝑃  1. Hitung gaya lintang dan momen lentur


𝑞=
𝐴
2. Perancangan tulangan beton
Jika beban kolom tidak seragam → tiap bagian luasan pondasi mendukung beban yg tidak sama.

Solusi → membagi luasan pondasi kedalam beberapa bagian dengan tekanan tanah tiap bagian
adalah berat bangunan dibagi luasan bagian masing-masing dihubungkan dengan sambungan
konstruksi.

Jika beban kolom disebarkan secara sama, namun perkiraan tanah dibawahnya menimbulkan
penurunan tidak seragam yang besar → pondasi rakit diperkuat dengan cara:
1. Menggunakan balok-balok T
2. Menggunakan pondasi rangka kaku
3. Membuat struktur atas yang kaku.
Fungsi pondasi rakit adalah untuk menyebarkan beban ke tanah keluasan yang lebih lebar untuk
memberikan kekakuan pada bangunan bawah.

Beberapa cara yang dilakukan untuk memperkecil tambahan tekanan dibawah pondasi rakit :
1. Pondasi rakit apung
2. Ruang bawah tanah (basement)
3. Pondasi bentuk kotak
CONTOH SOAL

Pondasi rakit mendukung 9 kolom seperti digambar dengan


ukuran kolom 50 x 50 m2 dengan jarak antar as, A-C 15 m
dan C-D 10 m. mendukung beban-beban :
Q1=Q3 = 400 kN
Q4=Q5=Q6= 600 kN
Q2=Q9=450 kN
Q7=Q8= 500 kN
Tebal pelat 1.5 m
γ beton = 23 kN/m3
Tentukan tegangan disudut-sudutnya
• Pusat luasan O di tengah-tengah, B = 10,50 m
L = 15,50 m ; A = 10,50 x 15,50 = 162, 75 m2
• Koordinat: A(-5,25;7,75), B(5,25;7,75), C( -5,25;-7,75), D(5,25; -7,75)

∑ Q = 2(400) + 3(600) + 2(450) + 2(500) = 4500 kN


My = -5(400 + 600 + 500) + 0 + 5(400 + 600 + 450)
= -250 kNm
Mx = -7,5(500+500+450) + 0 + 7,5(400+450+400)
= -1500 kNm

1
𝐼𝑦 = 15,5 (10,5)3 = 1495, 27 𝑚4
12

1
𝐼𝑥 = 10,5 (15,5)3 = 3258,39 𝑚4
12
Tegangan yang terjadi

𝑞 = 1,5 𝑥 23 = 34,5 𝑘 𝑁 𝑚2

𝑄 𝑀𝑦 𝑋 𝑀𝑥 𝑦
𝜎= + + +𝑞
𝐴 𝐼𝑦 𝐼𝑥

4500 250 (5,25) 1500 7,75


𝜎𝐴 = + − + 34,5 = 59,45 𝑘 𝑁 𝑚2
162,75 1495, 27 3258,39
4500 250 (5,25) 1500 7,75
𝜎𝐵 = − − + 34,5 = 57,70 𝑘 𝑁 𝑚2
162,75 1495, 27 3258,39
4500 250 (5,25) 1500 7,75
𝜎𝐶 = + + + 34,5 = 66,60 𝑘 𝑁 𝑚2
162,75 1495, 27 3258,39
4500 250 (5,25) 1500 7,75
𝜎𝐷 = − + + 34,5 = 64,84 𝑘 𝑁 𝑚2
162,75 1495, 27 3258,39

Anda mungkin juga menyukai