Anda di halaman 1dari 19

PENGENALAN ALAT - ALAT LABORATORIUM

NEMATOLOGI
(Laporan Praktikum Nematologi Tumbuhan)

Oleh
FIRDAUS
1910517320002

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2020
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................... i

DAFTAR TABEL....................................................................................... ii

PENDAHULUAN....................................................................................... 1

Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan Praktikum............................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 3

BAHAN DAN METODE........................................................................... 6

Bahan dan Alat................................................................................. 6


Bahan..................................................................................... 6
Alat........................................................................................ 6
Waktu dan Tempat........................................................................... 6
Prosedur Kerja.................................................................................. 6

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 7

Hasil................................................................................................. 7
Pembahasan...................................................................................... 10

KESIMPULAN........................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Nomer Halaman

1. Alat – Alat Laboratorium untuk Mengamati Nematoda...................... 7

2. Tabel Lanjutan..................................................................................... 8

3. Tabel Lanjutan..................................................................................... 9

4. Tabel Lanjutan..................................................................................... 10
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggunaan alat laboratorium harus mengikuti kaidah - kaidahnya.

Pengenalan alat - alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting

guna kelancaran percobaan yang akan dilaksanakan diantaranya adalah

menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan (Anton, 2013).

Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika

tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Oleh karena itu pemahaman fungsi dan

cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum

melakukan praktikum dilaboratorium kimia. Sebelum memulai melakukan

kegiatan praktikum dilaboratorium, kita sebagai praktikan harus mengenal alat -

alat laboratorium dan semua fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan dalam

laboratorium kimia (Arifin, 1996).

Mengingat betapa pentingnya pengetahuan dan prosedur peralatan

laboratorium, maka pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting agar

praktikum dapat berjalan sebagaimana mestinya dengan data yang akurat tanpa

terjadi hal - hal yang tidak diinginkan (Moningka, 2008).

Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan.

Kebersihan dari alat dapat menggangu keberhasilan dalam praktikum. Apabila

alat yang digunakan tersebut tidak bersih maka akan terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan (Subroto, 2000).

Pekerjaan dalam labolatorium biasanya sering menggunakan beberapa alat

gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar perkerjakaan
2

tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu

laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,

pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan

melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapar

berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari

praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas

yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting,2009).

Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui alat-alat

yang digunakan dalam praktikum nematologi beserta fungsinya.


TIJAUAN PUSTAKA

Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium,kita

sebagai praktikan harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi

peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium.Pengenalan alat - alat

yang akan dipergunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran

percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja

dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan

berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian.Oleh karena

itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai

oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium (Setiawati, 2002).

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya

diharapkan kitadapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain

memperkenalkan alat dan fungsinyakita juga harus mengetahui cara kerja dan

sistematika penggunaan alat-alat tersebut secaratepat dan akurat, karena dengan

mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaanalat akan membuat

praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan - kesalahan yang dapatterjadi pada

alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).

Pengenalan alat - alat praktikum penting dilakukan guna untuk

keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan

alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat -

alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian

ataupun praktikum terutama dalam praktikum banyak sekali alat-alat yang

digunakan dan mempunyai fungsi masing - masing didalam bidang keilmuan atau

pun proses penelitian tentu alat - alat ini sangat dibutuhkan sekali, alat - alat
4

laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam

prosedurpemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat - alat laboratorium agar

pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang

baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir

sedikit  mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan

benar, data – data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang

(Hokayuruke, 2013).

Pada sebuah praktikum tentu diperlukan alat - alat laboratorium yang

kegunaannya menyesuaikan dengan tujuan praktikum tersebut. Ada beberapa alat

laboratorium yang akan digunakan dalam praktikum nematologi, yaitu terdiri dari

mikroskop cahaya untuk melihat nematoda betina dan mikroskop binokuler intuk

melihat nematoda jantan, mikroskop yang digunakan berbeda dikarenakan jenis

ukuran nematoda jantan dan betina berbeda. Adapun corong baerman modifikasi,

slide glass, pipet tetes, jarum nematoda, white head tray, dan aerator (Imam

Khasani, 2000).      

Saat melakukan pengamatan, terutama jika hasil yang diharapkan berupa

data kuantitatif, dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Seringkali kita

membutuhkan alat bantu untuk mendapatkan ketelitian yang diharapkan. Peralatan

yang digunakan dalam pengamatan biasanya digunakan untuk mengukur atau

mengamati objek-objek yang ukurannya tidak dapat diamati langsung oleh indera

manusia. Penggunaan alat-alat pengamatan harus dilakukan secara hati-hati agar

dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, terutama peralatan laboratorium.
Dalam menggunakan peralatan laboratorium kamu harus memiliki

keterampilan,

kecermatan, dan ketelitian agar diperoleh data yang akurat. Untuk itu, kita perlu

mengenali bagian-bagian dan cara kerja dari alat tersebut. Sterilisasi secara fisik

dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran, untuk penyinaran dengan

pemanasan terbagi menjadi terbagi menjadi pemijaran (dengan api langsung),

panas kering, uap panas, dan uap air panas bertekanan. Sedangkan untuk

penyinaran UV digunakan untuk membuni=uh mikroba yang menempel pada

permukaan interior safety cabinet dengan di sinari lampu UV.. Sterilisasi secara

kimiawi menggunakan senyawa desinfektan antara lain akohol, antiseptik kimia

biasanya dipergunakan dan dibiarkan menguap sepertihalnya alkohol, umumnya

isoprofilalkohol 70_90% adalah yang termurah namun merupakan antiseptik yang

sangat efisien dan efektif (Hadioetomo, 1993).


BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tidak ada.

Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop stereo

(cahaya), neraca analitik, cawan petri, counting disk (alat yang digunakan untuk

menghitung populasi nematoda), slide glass, pipet tetes, jarum nematoda, aerator,

cover glass, kain berpori kecil/kain perca, corong baermann.

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Oktober 2020

pukul 09:50-11:30 WITA bertempat di rumah masing - masing dengan

menggunakan aplikasi zoom.

Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang digunakan dalam praktikum adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat-alat nematologi.

2. Mengamati, mencatat nama alat beserta fungsi dari setiap alat tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berdasarkan hasil praktikum dapat diperoleh beberapa data pengamatan

yang dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 1. Alat – Alat Laboratorium untuk Mengamati Nematoda


No Gambar Keterangan
1 Mikroskop stereo (cahaya) Untuk melakukan pengamatan dan
perbesaran objek mikroskopik seperti
jaringan atau sel pada hewan dan
tanaman dan mendapatkan gambaran
secara lebih detail dan besar untuk
objek-objek kecil yang tidak dapat
terlihat oleh mata manusia secara
langsung.
2 Neraca analitik Berfungsi untuk mengukur berat suatu
zat atau bahan kimia dalam jumlah
yang sangat kecil. Keakuratannya
yang tinggi hingga empat angka
dibelakang koma.
3 Cawan petri Wadah untuk menjaga sterilisasi
bakteri atau virus dari spesies atau
elemen yang dapat dapat
mengkontaminasinya, juga digunakan
sebagai wadah untuk menumbuhkan
mikroorganisme dan sering digunakan
sebagai tempat penyimpanahan
beberapa jenis bahan kimia.

Tabel 2. Tabel Lanjutan


No Gambar Keterangan
4 Counting disk Berfugsi untuk meletakan suspensi
yang akan diamati dan
menghitungnya.

5 Slide glass Berfungsi untuk meletakkan objek


atau benda yang akan diperiksa/
diamati dibawah mikroskop.

6 Pipet tetes Berfungsi untuk mengambil reagen


yang hendak direaksikan pada tabung
reaksi, mengambil larutan supaya
tidak melebihi tanda tera dan untuk
mengambil indikator.

Tabel. 3 Tabel Lanjutan


No Gambar Keterangan
7 Jarum Nematoda Berfungsi untuk mengambil sampel
nematoda

8 Aeraktor Berfungsi untuk membantu

melarutkan oksigen yang ada di udara

ke dalam air, Prinsip kerja alat ini

adalah membuat permukaan air

sebanyak mungkin bersentuhan

dengan udara.

9 Cover glass Untuk menjaga spesimen padat


ditekan datar, dan sampel cair
dibentuk menjadi lapisan datar bahkan
ketebalan . Hal ini diperlukan karena
mikroskop resolusi tinggi memiliki
wilayah yang sangat sempit di mana
mereka fokus.

10

Tabel. 4 Tabel Lanjutan


No Gambar Keterangan
10 Kain berpori/kain perca Digunakan sebagai pengganti saringan
dalam pembuatan corong bearmen
modifikasi

11 Corong baermann Alat yang berbentuk seperti saringan


berfungsi sebagai alat ekstraksi tanah
dan akar tanaman
Pembahasan

Praktikum nematologi kali ini membahas mengenai alat – alat

laboratorium yang akan di pergunakan pada praktikum nematologi. Pada

praktikum pertama ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya

akan digunakan di praktikum nematologi.

Mikroskop cahaya adalah salah satu jenis mikroskop yang sering

11

digunakan oleh ilmuwan untuk melakukan pengamatan dan perbesaran objek

mikroskopik seperti jaringan atau sel pada hewan dan tanaman. Fungsi mikroskop

cahaya adalah untuk mendapatkan gambaran secara lebih detail dan besar untuk

objek-objek kecil yang tidak dapat terlihat oleh mata manusia secara langsung.

Karena ukurannya sangat kecil, objek mikroskopik ini membutuhkan mikroskop

cahaya untuk melakukan perbesaran.

Neraca analitik berfungsi untuk mengukur berat suatu zat atau bahan kimia

dalam jumlah yang sangat kecil. Tidak hanya mampu menimbang hingga ukuran

miligram (mg), serta keakuratan yang tinggi hingga empat angka dibelakang

koma.

Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata.

Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media.

Prinsip kerjanya yaitu, media: menuangkan media yang cair kedalam cawan petri

secukupnya kemudian padatkan, setelah media padat tutup dan cling warp. Biakan

: media yang telah padat didalam cawan petri, tempelkan cendawan dari isolat

yang diinginkan.
Counting disk berfungsi untuk meletakan suspensi yang akan diamati.

Caranya dengan membuat suspensi, lalu diambil sebanyak yang diinginkan (mm).

Kemudian kita dapat menghitung jumlah nematoda melalui mikroskop

(populasinya).

Slide glass digunakan sebagai wadah untuk meletakkan media yang ingin

diamati dan cover glass digunakan untuk menutup slide glass yang sudah

diletakkan. cara mengunakan kedua alat tersebut adalah letakkan media diatas

12

slide glass kemudian teteskan air kedalam media dan tutup dengan cover glass

lalu preparat siap diamati dengan menggunakan mikroskop elektron.

Pipet tetes digunakan untuk mengambil suspensi atau larutan dalam skala

kecil. Kemudian jarum nematode berfungsi untuk memindahkan nematode dan

aerator berfungsi menggerakan air didalam akuarium agar airnya kaya akan

oksigen.

Jarum nematoda, jarum ini dikhususkan untuk membuka atau membelah

bintil akar agar memudahkan pada saat melihat nematoda tersebut. Jarum ini juga

dapat membantu pada saat memindahkan nematoda. Cara menggunakannya jarum

ini dengan meletakan akar yang terserang nematoda di preparat lalu membuka

bintil akarnya dengan melihat melalui mikroskop, dan jika ingin memindahkan

nematoda dengan mengaitkan jarum nematoda dengan nematoda yang ingin

dipindahkan, lalu meindahkannya secara perlahan.

Aerator, yaitu alat yang berhubungan dengan mesin dengan bisa digunakan

jika dialirkan melalui listrik. Alat ini membantu dalam mensupply oksigen untuk

nematode yang dalam pengekstraksian. Cara kerjanya yaitu dengan memompa


sehingga bisa memampetkan udara kedalam botol, saat udara itu sudah mampet

barulah dialirkan melalui selang kedalam akuarium.

Cover Glass atau penutup kaca adalah bagian datar tipis dari bahan

transparan , biasanya persegi atau persegi panjang , sekitar 20 mm ( 4/5 in) lebar

dan sebagian kecil dari milimeter tebal , yang ditempatkan di atas objek untuk

dilihat dengan mikroskop . Tujuannya biasanya diadakan antara kaca penutup dan

mikroskop geser agak tebal, yang terletak di atas panggung mikroskop atau

13

pegangan slide dan menyediakan dukungan fisik untuk objek dan slip. Fungsi

utama dari Cover Glass adalah untuk menjaga spesimen padat ditekan datar, dan

sampel cair dibentuk menjadi lapisan datar bahkan ketebalan . Hal ini diperlukan

karena mikroskop resolusi tinggi memiliki wilayah yang sangat sempit di mana

mereka fokus .

Kain berpori atau kain perca digunakan sebagai pengganti saringan dalam

pembuatan corong baermann modifikasi. Kain berpori ini digunakan pastinya

untuk memudahkan untuk penyaringan, karena kain ini memiliki pori.

Corong baermann dapat digunakan untuk menyaring tanah,memisahkan

nematode, dan mengekstrakan nematode dari akar dan cara menggunakan corong

baerman ini dengan memasukan tanah kedalam corong kemudian isi air untuk

menjenuhkan tanah lalu amati nematode tersebut.


KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah kita laksanakan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui alat - alat dalam praktikum nematologi seperti mikroskop

cahaya, neraca analitik, cawan petri, counting disk, slide glass, pipet tetes,

jarum nematoda, aeraktor, cover glass, kain berpori/ kain perca, corong

baermann.

2. Dapat mengetahui fungsi dari alat - alat dalam praktikum nematologi seperti

mikroskop cahaya, neraca analitik, cawan petri, counting disk, slide glass,

pipet tetes, jarum nematoda, aeraktor, cover glass, kain berpori/ kain perca,

corong baermann.

3. Mengetahui cara penggunaan alat laboratorium tersebut untuk melihat bentuk

dari nematoda.
DAFTAR PUSTAKA

Anton. 2013. Fungsi Laboraturium. Adiata Karya Nusa. Yogyakarta


            
Arifin. 1996. Kimia Dasar. Sinar Grafika. Semarang.

Hokayuruke.2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas


Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Ginting. 2009. Kimia Universitas Asas dan struktur, hlm 325 dan 331. Binarupa
Aksara. Jakarta.

Imamkhasani. 2000. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.

Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua.Buku Kedokteran EGC,


Jakarta

Moningka. 2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Puspita, Rohima, 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas VII.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Setiawati. 2002. Biokimia I. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Subroto, joko. 2000. Alat-Alat Laboratorium. C.V. Aneka. Solo.

Anda mungkin juga menyukai