Anda di halaman 1dari 7

Nama : Chrisna Taaropetan ( 711333119006 )

Prodi : DIV Promosi Kesehatan

Point 1

Jaminan kesehatan Nasional (JKN)

latar belakang :

1. Apa itu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)?


Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan
mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory)
berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak
yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh Pemerintah.
2. Apa saja jenis jaminan sosial?
Jaminan sosial meliputi:
• Jaminan Kesehatan
• Jaminan Kecelakaan Kerja
• Jaminan Hari Tua
• Jaminan Pensiun
• Aminan Kematian
3. Apa itu BPJS Kesehatan?
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan.
1.1 Identifikasi Masalah
 Masyarakat tidak memahami tentang JKN
 Kurangnya Koordinasi antara perangkat desa dan bidan desa
 Informasi yang disampaikan kepada masyarakat terbatas
 Masyarakat masih apatis
 Masyarakat malas memahami JKN
 Masyarakat tidak menyadari pentingnya JKN
 Kekecewaan terhadap pengguna BPJS

Point 2

Tujuan,Sasaran dan Strategi

Tujuan penyelenggaraan JKN adalah menjamin peserta memperoleh manfaat


pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan.

Tujuan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bertujuan agar semua


penduduk terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan

dasar kesehatan masyarakat yang layak, dalam rangka:

1. Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada peserta di


seluruh jaringan fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial.

2. Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan kepada peserta secara


menyeluruh, terstandar, dengan sistem pengelolaan yang terkendali mutu dan
biaya.

3. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.


Point 3

Arah,perumusan dan pengesahan kebijakan

 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN


 Peraturan presiden republik indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang
perubahan kedua atas peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 tentang
jaminan kesehatan
 PP No 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan
Kesehatan
 UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2013 Tentang
Bentuk Dan Isi Laporan Pengelolaan Program Jaminan Sosial
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Jaminan Kesehatan
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2013 Tentang
Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 107 Tahun 2013 Tentang
Pelayanan Kesehatan Tertentu Berkaitan Dengan Kegiatan Operasional
Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia
 Perpres No. 44 Tahun 2008 tentang Sususnan Organisasi dan Tata Kerja
Tata Cara Pengangkatan Penggantian dan Pemberhentian Anggota
Dewan Jaminan Sosial Nasional
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang
Jaminan Kesehatan
 Peraturan Menteri Kesehatan
 Permenkes No.55 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan dalam
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Ketua, Wakil Ketua dan
Anggota DPR, DPRD, BPK, komisi Yudisial, Hakim Mahkamah ...
 Permenkes No 28 Tahun 2014 Tentang Manlak JKN
 Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 36 tahun 2015
tentang pencegahan kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan program
jaminan kesehatan pada sistem jaminan sosial nasional
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Standar
Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional
 Perpres No.32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Dan Pemanfaatan Dana
Kapitasi JKN Pada Faskes Tingkat I Milik Pemda
 Permenkes No. 59 Tahun 2014 Tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan

 Permenkes No 27 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Sistem


INACBGs
 Permenkes 19 Tahun 2014. Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan Dan Dukungan
Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah
 Keputusan Menteri Kesehatan
 Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 328/Menkes/SK/VIII/2013
tentang Formularium Obat Nasional
 Surat Edaran Meteri Kesehatan
 Himbauan Menkes tentang Penyebarluasan Informasi Penerapan
Pencantuman Peringatan Kesehatan pada Kemasan Produk
Tembakau/Rokok
 Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor: HK/Menkes/31/I/2014 tentang
Pelaksanaan Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
 Surat Edaran Pengembalian Sisa Dana Jamkesmas 2013
 Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor: HK/Menkes/32/I/2014 tentang
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta BPJS Kesehatan Pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Point 4

implementasi

Saat ini semua orang sangat berpotensi mengalami risiko sakit berat atau kronis
yang membutuhkan biaya besar sedangkan saat ini masyarakat umumnya selalu
berpikiran praktis atau short signed dan belum ada budaya menabung untuk dapat
menanggulangi apabila ada musibah sakit. Untuk menjawab kondisi tersebut
diatas, maka perlu diselenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui
mekanisme asuransi yang bersifat sosial.

JKN merupakan jalan keluar untuk mengatasi risiko yang mungkin terjadi dalam
kehidupan kita. Dan tujuan akhir dari penyelenggaraan JKN adalah terwujudnya
pelayanan kesehatan yang terkendali mutu dan biayanya. Implementasi JKN
diselenggarakan di Indonesia berlandaskan Undang Undang Nomor 40 tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang Undang Nomor 24
tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

“Implementasinya adalah pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional dimulai


pada tahun 2014. Hingga tahun ke-3 pelaksanaan JKN sudah 25.828 Faskes
melayani pasien JKN”.

Point 5

Evaluasi

Ada tiga indikator yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dampak


program JKN yaitu kepuasan masyarakat peserta JKN, kemudahan
yang didapatkan masyarakat peserta JKN, dan kesejahteraan masyarakat peserta
JKN.
A. Kepuasan masyarakat peserta JKN
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap
program JKN di Indonesia cukup tinggi. Tingginya angka kepuasan masyarakat
ini disebabkan oleh bagusnya pelayanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan
dan pihak Rumah sakit kepada peserta JKN. Peserta JKN merasa bahwa
pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan dalam hal administrasi seperti
pelayanan pendaftaran peserta, pembayaran iuran, pergantian data kepesertaan
sudah berjalan dengan baik. Selain BPJS Kesehatan, pihak rumah sakit yang
melayani peserta JKN dalam hal pelayanan kesehatan juga dirasa sudah baik
dalam menjalankan tugasnya. Menurut masyarakat peserta JKN di Indonesia
program JKN telah mampu memenuhi kebutuhan dan menjamin kesehatan
masyarakat indonesia.

B. Kemudahan yang didapatkan peserta JKN


Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat kemudahan yang didapatkan
peserta JKN setelah mengikuti program JKN di Indonesia masuk dalam
kategori tinggi. Dengan diselenggarakannya program JKN dari pemerintah,
masyarakat merasa semakin mudah dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan. Selain itu menurut masyarakat, program
JKN juga mudah untuk diikuti. Masyarakat merasa mudah dalam memahami
aturan-aturan dari program JKN, serta prosedur pendaftaran untuk menjadi
peserta JKN juga mudah untuk dilaksanakan.

C. Kesejahteraan yang didapatkan peserta JKN


Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan yang didapatkan
peserta JKN di indonesia setelah mengikuti program JKN masuk dalam
kategori tinggi. Angka tersebut menunjukkan bahwa dengan
diselenggarakannya
program JKN di indonesia, masyarakat merasakan manfaat dari program
tersebut. Berdasarkan data,masyarakat merasa sangat terbantu
dengan adanya program JKN. Kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia juga
semakin membaik. Program JKN telah berhasil mensejahterakan masyarakat
Indonesia dalam bidang kesehatan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan program JKN di indonesia telah berhasil
diimplementasikan dengan baik dan membawa manfaat bagi masyarakat
dalam bidang kesehatan. Evaluasi yang dilakukan pada aspek implementasi
program, aspek konsekuensi program, dan aspek efektivitas dampak
program, semuanya menunjukkan hasil yang baik. Aspek implementasi
program yang meliputi impelentasi kepesertaan, implementasi pembiayaan,
dan implementasi
pelayanan, semuanya menunjukkan hasil bahwa impelementasi program
JKN di Indonesia sudah berjalan dengan baik. Begitu juga dengan aspek
konsekuensi
program yang menunjukkan bahwa pihak rumah sakit telah berhasil
membantu masyarakat. Aspek efektivitas dampak program yang meliputi
kepuasan masyarakat peserta JKN, kemudahan yang didapatkan masyarakat
peserta JKN, dan kesejahteraan masyarakat peserta JKN, semuanya
menunjukkan bahwa program JKN telah berhasil memberikan dampak
positif bagi masyarakat peserta JKN.

Anda mungkin juga menyukai