Anda di halaman 1dari 19

Mikrobiologi Dasar 1

2013
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Anton (2003), Sterilisasi yaitu proses mematikan semua
mikroorganisme dengan pemanasan, dengan tujuan untuk membebaskan bahan
dari semua mikroba perusak. Sterilisasi cepat dan efektif dilakukan pada tekanan
tinggi agar tidak merusak bahan dalam kaleng, selama 10 menit pada suhu tinggi
121 C.
Menurut Sutedjoet al.,(1991), macam sterilisasi beserta kelebihan dan
kekurangannya yaitu :
1. Sterilisasi dengan pemijaran
Digunakan untuk mensterilkan jamur batang.Sterilisasi ini tidak dapat
mematikan mikroba yang tahan suhu rendah.
2. Sterilisasi dengan udara kering panas
Sterilisasi ini kurang efisien dan membutuhkan suhu lebih tinggi dan waktu
yang lebih lam, dikarenakan tanpa kelembaban tidaki ada panas laten.
Kelebihannya dapat diterapkan pada apa saja yang tidak menjadi rusak,
menyala, hangus, atau menyerap suhu setinggi itu.
3. Sterilisasi dengan uap air panas
Bahan yang disterilkan dengan cara ini umumnya adalah media yang tidak
tahan terhadap suhu tinggi. Dengan cara ini daiharapkan bahan menjadi
benar – benar steril, tetapi kenyataannya masih banyak bakteri spora yang
tidak mati.
4. Sterilisasi dengan uap panas bertekanan
Merupakan cara yang paling baik dengan suhu 121C, dapat digunakan
untuk menterilkan bahan apa saja yang dapat ditembus uap air.

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 2
2013
Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses untuk
mematikan semua mikroorganisme yang terdapat pada atau di dalam suatu
benda. Ketika anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan
bakteri secara aseptik, sesungguhhnya anda telah menggunakan salah satu
sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang
umjum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar.
Untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1985).
Sterilisasi merupakan proses membebaskan alat dan bahan dari segala
macam bentuk kehidupan. Sterilisasi berhubungan antara bahan yang disterilkan
agar terbebas dari kontaminasi pihak luar. Sterilisasi bertujuan untuk
menghilangkan bakteri patogen.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari Praktikum Mikrobiologi Dasar materi Pengenalan Alat dan
Sterilisasi adalah agar para praktikan dapat mengetahui alat - alat besar dan alat
kecil yang digunakan dalam Praktikum Mikrobiologi Dasar beserta fungsinya dan
agar praktikan dapat mengetahui cara sterilisasi basah menggunakan autoklaf.
Tujuan dari Praktikum Mikrobiologi Dasar materi Pengenalan Alat dan
Sterilisasi adalah agar praktikandapat melakukan strerilisai menggunakan
autoklaf dan memiliki keterampilan dalam menggunakan alat – alat besar dan
alat – alat kecil serta dapat memvisualisasikan keadaan peralatan baik sebelum
dan sesudah proses sterilisasi.

1.3 Waktu dan Tempat


Praktikum Mikrobiologi Dasar materi Pengenalan Alat dan Sterilisasi
dialksanakan pada hariSenin, tanggal 18 Maret 2013, pukul 15.00 – 18.00 WIB di
Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Brawijaya, Malang.

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 3
2013
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Tujuan Sterilisasi


Menurut Sutedjo et al.,(1995), proses sterilisasi juga termasuk pemanasan.
Apabila pasteurisasi hanya bertujuan membunuh bakteri – bakteri patogen maka
sterilisasi bertujuan untuk membunuh semua bakteri baik patogen maupun non
patogen. Suhu yang digunakan lebih tinggi dari suhu pasteurisasi yaitu sekitar
194 – 140 C
Proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan disebut sterilisasi.
Suatu benda uang steril, dipandang dari sudut mikrobiologi artinya bebas dari
mikroba atau mikroorganisme hidup. Suatu benda atau substansi hanya dapat
steril atau tidak steril, tidak akan pernah mungkin setengah steril atau hampir
steril (Pelczar dan Chan, 1988).
Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi ialah suatu proses untuk
mematikan semua mikroorganisme yang terdapat pada atau di dalam suatu
benda. Ketika anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan
bakteri secara aseptik, sesungguhhnya anda telah menggunakan salah satu
sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang
umum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar.
Untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1985).

2.2 Macam Sterilisasi beserta Kelebihan dan Kekurangan


Menurut Adawyah (2007), sterilisasi dengan pemanasan dibedakan atas:
a. Sterilisasi dengan pemijaran, biasanya dilakukan untuk alat – alat seperti
jarum ose dan menggunakan pembakaran bunsen.
b. Sterilisasi dengan udara panas, alat yang digunakan adalah oven dengan
suhu 170 180 C selama 2 jam, dan peralatan yang disterilisasi kan
biasanya alat – alat dari kaca yang tahan terhadap suhu tinggi.
c. Sterilisasi dengan uap air panas, biasanya menggunakan peralatan
dandang sama halnya seperti mengukus, yaitu menggunakan uap air
panas.
d. Sterilisasi dengan uap panas bertekanan, alat yang digunakan adalah
autoclave, biasanya digunakan untuk mensterilkan media.
Menurut Waluyo (2007), beberapa metode sterilisasi memiliki kelebihan
dan kekurangan. Pada pemanasan basah dengan autoklaf memerlukan waktu

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 4
2013
yang lebih cepat untuk sterilisasi mikroba, sedangkan metode sterilisasi panas
dengan menggunakan oven membutuhkan waktu yang lebih lama dan penetrasi
panasnya tidak sebaik metode pemanasan basah. Pembakaran juga cara yang
ampuh dan 100% efektif, tetapi penggunaannya terbatas pada alat – alat yang
tidak hangus ketika dibakar.Sterilisasi secara kimia, bahan yang sering
digunakan adalah alkohol, umumnya adalah isopropil alkohol 70 - 90 % dan
merupakan yang paling murah dan efisien, tetapi tidak mampu membunuh spora.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk Sterilisasi


Ada 3 cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi, yaitu penggunaan
panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila panas
digunakan bersama – sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas
lembab atau sterilsiasi basah, bila tanpa kelembaban maka disebut sterilisasi
panas kering. Sedang kan sterilisasi kimiawi dapat dilakukan dengan
menggunakan gas atau radiasi. Pemilihan metode didasarkan pada sifat bahan
yang disterilkan.Karena metode sterilisasi umum yang digunakan secara rutin di
laboratorium mikrobiologi ialah yang menggunakan panas.Sterilisasi basah
biasanhya dilakukan dalam autoklaf (pada hakikatnya autoklaf adalah pressure
cooker berukuran besar) atau sterilisator yang mudah diangkat (portable) dengan
menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121 C selama 25
menit.Karena naiknya titik didih air menjadi 121 C itu disebabkan oleh tekanan
1atmosfer (atm). Pada ketinggian permukaan laut, maka daur sterilisasi tersebut
seringkali juga dinyatakan sebagai : 1 atm selama 15 menit (Hadioetomo, 1985).
Menurut Umiyasihet al., (1990) dalam Sawearniet al., (1973), sterilisasi
dilakukan dengan cara penerangan/dikukus dengan menggunakan dandang
dalam waktu masing – masing selama 10 menit, 20 menit, dan 30 menit dihitung
sejak air mulai mendidih. Selanjutnya susu disimpan pada suhu kamar,
kemudiandilakukan analisis kualitas yang meliputi : uji alkohol, kadar lemak,
kadar kasein dan angka keasaman setiap 12 jam sampai susu rusak/pecah.
Sebagai pelengkap dilakukan pula pengamatan organoleptik yang meliputi uji
bau, rasa, dan warna.

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 5
2013
3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Fungsi


Alat – alat kecil yang digunakan pada Praktikum Mikrobiologi Dasar
materi Pengenalan Alat dan Sterilisasi antara lain :
- Beaker glass 1000 ml : sebagai tempat pembuatan media kaldu
- Erlenmeyer 250 ml : sebagai tempat pembuatan media NA dan PDA
- Gelas ukur 100 ml : untuk mengukur volume larutan
- Cawan petri : untuk tempat penanaman bakteri dan jamur, juga
sebagai wadah isolasi bakteri
- Mortar dan alu : untuk menghaluskan sampel
- Pipet volume : untuk mengambil larutan dalam skala 1 – 10 ml
- Pipet serologis : untuk mengambil larutan dalam skala 0.1 – 1 ml
- Sprayer : sebagai wadah alkohol 70 %
- Washing bottle : sebagai wadah aquadest
- Bunsen : sebagai alat pemanas skala kecil dan
pengkondisian aseptis
- Tabung reaksi : sebagai wadah untuk mereaksikan larutan
- Rak tabung reaksi : untuk meletakkan tabung reaksi
- Jarum ose : untuk membantu menginokulasi media dari padat
ke padat
- Jarum loop : untuk membantu menginokulasi dari media cair
ke padat dan sebaliknya
- Bola hisap : untuk membantu memindahkan larutan dengan
pipet volume
- Pipet tetes : untuk memindahkan larutan dalam skala kecil
- Spatula : untuk memebantu menghomogenkan larutan
- Triangle : sebagai alat untuk membantu saat metode sebar
- Object glass : sebagai wadah sampel untuk diamati di bawah
mikroskop
- Cover glass : untuk menutup preparat yang akan diamati
- Object glass cekung : untuk wadah sampel jamur yang akan diamati
- Crushable tang : untuk mengambil benda – benda panas
- Kaca arloji : sebagai alas pada saat menimbang

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 6
2013
Alat – alat besar yang digunakan pada Praktikum Mikrobiologi Dasar materi
Pengenalan Alat dan Sterilisasi antara lain :
- Mikroskop : Untuk mengamati dan melihat pergerakan benda-
benda mikroskopis
- Kulkas : Untuk menyimpan bahan dalam suhu rendah
- Cooling incubator : Untuk menginkubasi pada suhu rendah
- Inkubator : Untuk menginkubasi pada suhu yang bisa
ditentukan
- Hot plate : Untuk memanaskan media agar tetap cair
- Timbangan digital : Untuk menimbang massa suatu bahan dengan
ketelitian 0.01
- Waterbath : Untuk menyimpan media tetap cair dengan suhu
yang dapatditentukan
- Oven : Sebagai alat sterilisasi kering
- Colony counter : Untuk menghitung jumlah koloni bakteri dan jamur
menggunakan sensor sentuh
- Kompor : Sebagai sumber panas
- Panci : Untuk tempat perebusan
- Autoklaf : Sebagai alat sterilisasi basah
- Incase : Untuk menginkubasi pada suhu ruang
- Vortex mixer : Untuk membantu menghomogenkan larutan dan
pengenceran pada tabung reaksi
- Etalase bakteri : Untuk menginkubasi bakteri pada suhu 29-310C

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 7
2013
3.2 Bahan dan Fungsi
Bahan – bahan yang digunakan pada Praktikum Mikrobiologi Dasar materi
Pengenalan Alat dan Sterilisasi antara lain :
- Kertas koran : sebagai pembungkus alat – alat yang akan
disterilisasi
- Tali : untuk mengikat alat yang telah dibungkus dengan
kertas koran agar tidak mudah terlepas
- Kapas : untuk menutup lubang pada peralatan yang akan
disterilisasi
- Air : untuk mengisi autoklaf dan mencuci peralatan
- Kertas label : untuk menandai peralatan yang akan disterilisasi
agar tidak tertukar dengan kelompok lain
- Aquadest : sebagai pelarut pada pembuatan media
- Spirtus : sebagai bahan bakar pada bunsen

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 8
2013
3.3 Cara Kerja
Cawan Petri Pipet Serologis

Dicuci dengan air Dicuci dengan air

Dikeringkan dengan Dikeringkan


cara diangin- anginkan

Di tutup kapas pada


Dibungkus kertas koran pangkalnya
koran

Dibungkus kertas koran


Diikat dengan tali

Diikat dengan tali

Autoklaf Manual

Diisi air sampai elemen pemanas

Dimasukkan alat yang akan disterilisasi

Ditutup secara diagonal

Dinyalakan kompor

Ditunggu sampai tekanan 1 atm (0.15 Mpa)

Dikecilkan api kompor

Ditunggu 15 – 20 menit

Dimatikan kompor

Dibuka klep uap perlahan – lahan

Ditunggu sampai tekanan 0 atm ( 0 MPa)

Dibuka tutupnya secara diagonal

Hasil

Gambar 1. Skema Kerja Sterilisasi

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 9
2013
4 PEMBAHASAN

4.1 Analisa Prosedur


Dalam praktikum Mikrobiologi Dasar materi Pengenalan Alat da Sterilisasi,
langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menyiapkan alat-alat dan bahan
yang diperlukan. Adapun peralatan yang diperlukan diantaranya mikroskop,
kulkas, cooling incubator, incubator, hot plate, timbangan digital, waterbath,
oven, coloni counter, kompor, panci, autoclave, incase, vortex mixer, beaker
glass 1000 ml, erlenmeyer 200 ml, gelas ukur 100 ml, cawan petri, mortar, alu,
pipet volum, pipet tetes, pipet serologis, sprayer, Bunsen, washing bottle, tabung
reaksi, rak tabung reaksi, jarum oase, jarum loop, bola hisap, spatula, crushable
tang, triangle, objek glass, objek glass cekung, cover glass. Sedangkan bahan –
bahan yang dibutuhkan diantaranya yaitu air, tali, koran, kapas dan kertas label.
Setelah alat dan bahan siap, praktikum dapat segera dimulai.
Untuk materi pengenalan alat, praktikan hanya menulis atau mencatat,
mengamati, menggambar, dan memberi fungsi dari semua alat dan bahan yang
telah disiapkan di laboratorium dengan tujuan agar dapt membedakan fungsi dari
tiap – tiap alat dan bahan selain itu dapat memudahkan penggunaan alat dan
bahan dalam praktikum di kemudian hari.
Selanjutnya memulai materi sterilisasi, langkah pertama yang dilakukan
adalah mencuci alat – alat menggunakan air.Pencucian alat – alat bertujuan
untuk menghilangkan kotoran yang tertinggal dalam alat itu. Lalu alat – alat
tersebut ( cawan petri dan pipet serologis ) dikeringkkan dan di angin-anginkan .
Kemudian untuk cawan petri langsung dibungkus koran, namun untuk pipet
serologis sebelum di bungkus ditutup terlebih dahulu sumbat pangkal pipet
serologis dengan menggunakan kapas dengan tujuan agar uap air tidak masuk
kedalam pipet tersebut dan menjaga agar pipet tersebut tetap steril. Tujuan dari
pembungkusan menggunakan kertas koran yaitu karena kertas koran mudah
menyerap air disamping itu kertas koran mudah didapat dan murah. Setelah
ditutup kapas, pipet serologis segera di bungkus koran. Untuk
pembungkusannya ujung pipet serologis dimasukkan pada lipatan koran yang
dilipat 2-3 kali dengan tujuan sepaya kertas koran tidak mudah robek selain itu
untuk melindungi ujung pipet serologis yang mudah rapuh. Setelah pipet
serologis terbungkus koran , lalu diikat dengan tali agar koran tidak lepas.
Kemudian diberi tanda pada bagian ujung supaya tidak terjadi kesalahan saat

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 10
2013
pembukaan dan pengambilan pipet serologis tersebut.Untuk pembungkusan
cawan petri juga perlu diperhatikan. Pada susunan cawan petri yang akan
dibungkus, pada bagian belakang dibalik agar pada saat pengambilan pada
autoclave tidak pecah. Lalu dibungkus menggunakan koran dan kemudian diikat
dengan tali agar koran tidak lepas.
Setelah cawan petri dan pipet serologis terbungkus maka dimasukkan
kedalam autoclave.Namun sebelumnya dilihat isi air dalam autoclave, jika kurang
dari batas pemanas maka air tersebut ditambah hingga batas pemanas.Tujuan
ditambah air hingga batas pemanas karena pada autoclave listrik sumberpanas
yang dihasilkan yaitu dari perubahan energy listrik ke panas dengan elemen
tersebut. Jadi apabila air dalam autoclave tersebut tidak mencapai elemen
pemanas maka air tersebut didak akan panas. Berbeda dengan autoclave
manual yang hanya menggunakan kompor sebagai sumber panasnya, dengan
dipanaskan oleh kompor maka lama kelamaan air yang ada di dalam autoclave
menjadi panas. Selanjutnya ditutup autoclave tersebut secara diagonal dengan
tujuan diasumsikan tutup tersebut dengan kunci diagonal benar-benar rapat
sehingga tidak ada uap air yang keluar.Kemudian dinyalakan kompor sebagai
sumber panas. Ditunggu sampai tekanan 1 atm (0,15 Mpa) dan kecilkan nyala
api. Lalu ditunggu selama 15 – 20 menit.Hal tersebut berarti menggunakan
sterilisasi basah dengan mematikan semua mikroorganisme pada peralatan
tersebut.Setelah itu dimatikan kompor dan ditunggu hingga tekanan 0 atm dan
untuk mempercepat penurunan tekanan 0 atm maka klep uap dibuka.Setelah itu
dibuka tutup dan kemudian diperoleh cawan petri dan pipet serologis yang steril.
Menurut Sastrahidayat (1994), apabila suhu sterilisasi terlah tercapai dalam
autoklaf, maka meurunkan suhu hendaknya perlahan – lahan agar supaya
medium dalam peralatan tadi tidak bergolak yang menyebabkan kapas penutup
menjadi basah sehingga tidak berfungsi dengan baik. Untuk itu caranya dengan
membuka katup pengaman berkali – kali. Setelah tekanan autoklaf sama dengan
tekanan udara luar setelah dibuka, segeralah isinya dikeluarkan dan tidak
menunggu terlalu lama.

4.2 Analisa Hasil

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 11
2013
Dari hasil sterilisasi didapatkan hasil bahwa alat – alat yang telah
disterilisasi dengan autoclave pada suhu 1210 C dengan tekanan 1 atm atau 0,15
Mpa selama 15-20 menit telah didapatkan alat yang bersih dan steril, yang
artinya telah terbebas dari kontaminasi, mikroorganisme yan g tidak diinginkan.
Pada cawan petri sebelum disterilisasi terlihat agak kotor dan warna cawan petri
agak buram.Tetapi setelah disterilisasi cawan petri bagian pinggir bersih, bagian
tengah agak buram terdapat uap dan bagian luarnya basah.Sedangkan pada
pipet serologis keadaan pipet sebelum distrilisasi terlihat agak buram juga dan
setelah distrilisasi keadaan pipet bersih. Hal ini menunjukan bahwa kertas koran
telah menghisap bakteri dan air pada saat sterilisasi

Tabel 1. Hasil Visualisasi Alat

Nama Alat Sebelum Sterilisasi Sesudah Sterilisasi


- Cawan Pettri - Agak kotor - Bagian pinggir bersih
- Warna buram - Bagian tengah
buram
- Bagian luar basah
- Pipet Serologis - Warna agak buram - Warna cerah

Dapat dimaklumi andaikata medium dan alat – alat yang kita pergunakan
itu tidak steril , niscaya kita tidak akan mungkin memperoleh piaraan bakteri yang
diinginkan. Maka langkah-langkah pertama ialah mengusahakan sterilnya
medium serta alat – alat pelengkapnya ( Dwijoseputro, 2005).

Berikut ini adalah adalah peralatan yang digunakan dalam praktikum


Mikrobiologi Dasar:

Tabel 2. Alat-Alat Kecil, Fungsi Beserta Gambar


Alat – Alat Kecil
No
Nama Alat Fungsi Gambar
.
01. Beaker glass Sebagai tempat
1000 ml menghomogenkan larutan
/ untuk pembuatan media
kaldu

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 12
2013
02. Beaker glass Sebagai tempat
250 ml menghomogenkan larutan
/ untuk pembuatan media
kaldu

03. Erlenmeyer Sebagai tempat


250 ml pembuatan media PDA
dan NA

04. Gelas ukur Untuk mengukur volume


100 ml larutan

05. Cawan petri Sebagai tempat


penanaman dan isolasi

06. Mortar+alu Sebagai tempat


menghaluskan sampel

07. Pipet volume Digunakan untuk


mengambil larutan
sebanyak 1 – 10 ml

08. Pipet Digunakan untuk


serologis mengambil larutan
sebanyak 0,1 – 1 ml

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 13
2013
09. Pipet tetes Digunakan untuk
mengambil larutan dalam
skala kecil

10, Sprayer Digunakan sebagai


tempat alcohol 70%

11. Bunsen Sebagai alat pemanas


skala kecil dan digunakan
dalam pengkondisian
aseptis

12. Washing Digunakan sebagai


bottle wadah aquadest

13. Tabung reaksi Digunakan untuk


melakukan pengenceran
bertingkat / untuk
mereaksikan larutan

14. Rak tabung Sebagai tempat tabung


reaksi reaksi

15. Jarum ose Digunakan untuk


menginokulasi media
padat ke padat

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 14
2013
16. Jarum loop Digunakan untuk
menginokulasi media
padat ke cair dan
sebaliknya

17. Bola hisap Digunakan membantu


pipet volume dan
serologis dalam
pengambilan larutan

18. Spatula Digunakan sebagai alat


bantu menghomogenkan
larutan

19. Triangle Digunakan sebagai alat


bantu pananaman /
menebar

20. Crushable Digunakan untuk


tang mengangkat alat – alat
ketika dala keadan panas

21. Object glass Sebagai wadah sampel /


preparat yang akan
diamati

22. Object glass Digunakan pada saat


cekung pengamatan jamur

23. Cover glass Digunakan untuk menutup


sampel pada objek glass

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 15
2013

Tabel 3. Alat-Alat Besar, Fungsi Beserta Gambar


Alat – Alat Besar
No
Nama Alat Fungsi Gambar
.
01. Mikroskop Digunakan untuk melihat
benda – benda mikro
yang tidak bias dilihat
dengan mata terlanjang

02. Kulkas Digunakan untuk


menyimpan bahan dalam
suhu rendah

03. Cooling Digunakan utuk


incubator menginkubasi pada suhu
rendah

04. Inkubator Digunakan untuk


menginkubasi sesuai suhu
yang diinginkan

05. Hot plate Digunakan sebagai


pemanas

06. Timbangan Digunakan untuk


digital menimbang bahan
dengan ketelitian 0,01
gram

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 16
2013
07. Waterbath Digunakan untuk
menimpan media supaya
tetap cair dengan suhu
yang diinginkan

08. Oven Digunakan untuk


mensterilisasi kering

09. Colony Digunakan untuk


counter menghitung jumlah koloni
bakteri / jamur

10. Kompor Digunakan sebagai


sumber panas

11. Panci Digunakan sebagai


tempat mendidihkan
media

12. Autoklaf Digunakan sebagai


tempat sterilisasi kering
maupun basah

13. Incase Digunakan untuk


menginkubasi dalam suhu
kamar (25 - 270 C)

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 17
2013
14. Vortex mixer Digunakan untuk
menghomogenkan sampel
dalam tabung reaksi

15. Etalase Digunakan untuk


bakteri menginkubasi bakteri dan
jamur pada suhu 29-31oC

Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dari segala


macam bentuk kehidupan, terutama mikroba. Dalam praktek, sterilisasi alat-alat
dapat dilakuakan secara mekanik misalnya dengan cara penyaringan, secara
kimia menggunakan defintektor, atau secara fisik menggunakan pemanasan
sinar UV, X dan I (Sutedjo et al., 1991).

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 18
2013

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum Mikrobiologi Dasar meteri Pengenalan Alat dan Sterilisasi
dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat – alat dan bahan
sari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba sehingga dengan
proses sterilisasi dapat menghindarkan kontaminasi dari pihak luar.
- Tujuan dari sterilisasi yaitu agar terjadi denaturasi protein pada sel bakteri
serta tidak aktifnya enzim yang digunakan untuk metabolism bakteri dan
ada pun panas dari proses ini adalah untuk mematikan spora bakteri.
- Alat – alat kecil yang dikenalkan dalam materi ini sejumlah 23 buah dan
alat – alat besarnya sejumlah 15 buah.
- Visualisasi kondisi dari cawan petri dan pipet serologis sebelum dilakukan
sterilisasi yaitu meskipun telah dicuci dengan air keadaannya masih buram
serasa masih kotor, namun setelah di sterilisasi kondisi dari cawan petri
dan pipet serologis menjadi bersih dalam arti bersih dari kehidupan
mikroorganisme (steril).
- Keadaan kertas koran sebagai pembungkus dari pipet serologis dan cawan
petri saat sterilisasi yaitu mengkerut karena koran telah menyerap uap air
yang dihasilkan saat sterilisasi / pemanasan.
- Sterilisasi yang digunakan dalam materi ini yaitu dengan metode sterilisasi
basah menggunakan autoclave manual dengan tekanan 1 atm selama 15 –
20 menit.

5.2 Saran
Dalam praktikum ini sebaiknya praktikan harus mentaati peraturan dan
melaksanakan praktikum dengan serius, hati-hati dan sesuai prosedur. Sehingga
akan menghasilkan data yang valid sekaligus waktu yang lebih efektif dan
efisien.Komunikasi antara praktikan dan asisten perlu ditingkatkan agar informasi
yang disampaikan dapat diterima secara utuh.

Pengenalan Alat dan Sterilisasi


Mikrobiologi Dasar 19
2013
DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, Rabiatul. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Kanisius:

Yogjakarta

Anton, Whud. 2008. Mikrobiologi Umum. Universitas Brawijaya: Malang

Dwijosaputro, D. 2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta

Hadioetomo, Ratna.S. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. PT. Gramedia

Pustaka Utama: Jakarta

Pelczar, Michael J dan E.C.S. Chan. 1988.Dasar – Dasar Mikrobiologi. UI

Press: Jakarta

Sastrahidaya, Ika Rochdjatun. 1994. Medium Buatan untuk Jamur dan

Bakteri. Fakultas Pertanian UB: Malang.

Sutedjo, Mulyani; A.E. Kartasapoetra; S.Sastroadmodjo. 1991. Mikrobiologi

Tanah. Rineka Cipta: Jakarta

Umiyasih. 1990. Biologi edisi keempat. Erlangga: Jakarta

Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. UMM Press: Malang.

Pengenalan Alat dan Sterilisasi

Anda mungkin juga menyukai