Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Eksistensi Lembaga keuangan khususnya sektor perbankan menempati
posisi sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi di
sektor riil. Fungsi utama sektor perbankan dalam infrastruktur kebijakan makro
ekonomi adalah bagaimana menjadikan uang efektif untuk meningkatkan nilai
tambah ekonomi.
Tersedianya sumber dana untuk dunia usaha dan didukung oleh kemudahan
investasi mendorong ekspansi usaha, khususnya oleh kelompok berskala besar
akibatnya permintaan kredit terus meningkat. Kebutuhan dana dalam negeri sangat
besar untuk mengimpor barang-barang modal dan barang-barang produksi.
Dampaknya adalah,utang luar negeri swasta membengkak ditambah dengan adanya
krisis ekonomi global yang melanda Negara adi daya yang berakibat meningkatnya
nilai  dolar.
Hal ini membuat mata dari berbagai belahan dunia mulai mempercayai
sistem ekonomi syariah, dimana sebelumnya seluruh dunia mengarah pada sistem
perbankkan konvensional seperti yang kita ketahui yakni sistem bunga. Pandangan
para pakar ekonomi sekarang mengarah pada sistem bagi hasil yang merupakan
satu cakupan dari sistem bagi hasil yang merupakan metode dalam perbankan
syariah. Inilah yang membuat kami tertarik untuk melakukan penulisan makalah
tentang sistem bunga dengan bagi hasil.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Bunga?
2. Pengertian Bagi Hasil?
3. Perbedaan Bungan dengan Bagi Hasil?
C. Tujuan
1. Mengenal bunga dan bagi hasil.
2. Memahami perbedaan dan perhitungan Bunga dengan Bagi hasil.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bunga dan Bagi Hasil


1. BAGI HASIL
Yang dimaksud akad bagi hasil adalah akad kerja sama antara dua
belah pihak atau lebih untuk menjalankan sebuah usaha tertentu, dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusinya baik dalam bentuk modal
atau jasa, dengan prinsip berbagi dalam keuntungan dan resiko yang
ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama.
Secara umum, prisnsip bagi hasil dalam perbankan syari;ah dapat
dilakukan dalam empat akad utama, yaitu al-musyarakah, al-mudharabah,
al-muzhara’ah, dan al-musaqah.
Prinsip yng paling bayank dipakai adalah musyarakah dan
mudharabah. Sedangkan muzara’ah dan musaqah dipergunakan khusus
untuk pembiyaan pertanian oleh beberapa bank Islam.
Skema dari bagi hasil ini antara lain :
1) Profit sharing yaitu pembagian keuntungan berdasarkan
keuntungan yang didapat dari suatu usaha. Keuntungan ini didapat
dari laba bersih yang merupakan selisih antara pendapatan usaha
yang dikurangi dengan biaya lain-lain.
2) Gross profit sharing adalah sistem yang dilakukan dengan
membagikan laba kotor hasil dari pendapatan usaha dikurangi biaya
produksi.
3) Revenue sharing yaitu dimana dalam dasar perhitungannya hanya
menggunakan pendapatan usaha saja.
Terdapat tiga konsep yang ada dalam perhitungan begi hasil
menurut tim Pengembangan Perbankan Syariah, Institut Bankir
Indonesia, dalam laman nonkshe, yaitu:
a. Adanya pemilik dana, diman pemilik dana menginvestasikan
dana yang dimilikinya pada lembaga keuangan syariah yang
bertindak sebagai pengelola.

2
b. Lembaga keuangan syariah akan mengelola dana tersebut pada
usaha yang layak dan menguntungkan yang sesuai dengan
syariah islam.
c. Adanya penandatanganan akad yang menentukan lingkup
bersama, besar nominal, dan nisbah, serta jangka waktunya.
2. SUKU BUNGA
a. Pengertian Bunga Bank
Bunga bank diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh
bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang
membeli atau menjual produknya. Bunga bank juga bisa diartikan
sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki
simpanan dan haga yang dibayar oleh nasabah yang memperoleh
pinjaman kepada bank.
b. Beberapa istilah bunga yang biasa diterapkan antara lain:
1) Bunga flat yaitu bunga yang sistem pembayaran utang
pokok dan bunga kredit jumlahnya akan sama setiap
bulannya. Perhitungan ini berdasarkan presentase bunga
dikalikan pokok pinjaman awal. Bungan flat biasanya
digunakan untuk pinjaman jangka pendek dan kredit
kendaraan.
2) Bunga efektif adalah besar bunga dihitung berdasarkan nilai
pokok yang belum dibayar dan dilakukan setiap akhir
periode angsuran. Nilai bunga yang dibayar akan semakin
mengecil sehingga angsuran perbulan juga semakin
menurun. Namun tidak berarti bunga efektif akan lebih
rendah dari bunga flat Bunga efektif biasanya diberlakukan
untuk kredit jangka panjang sehingga jumlahnya biasanya
lebih besar dari bunga flat.
3) Bunga anuitas. Pada bunga ini porsi bunga dan pokok utang
akan berubah setiap periodenya, namun angsurannya tetap
sama. Pada awal perhitungan porsi bunga akan lebih besar
sedangkan pokoknya kecil dan di akhir pembayaran bunga
mengecil namun pokoknya besar.

3
4) Bunga mengambang yaitu sistem yang dimana besar bunga
mengikuti suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik,
bunga juga ikut naik, begitu pula sebaliknya.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga


Besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman sangat
dipengaruhi oleh keduanya, disamping pengaruh faktor lainnya
seperti jaminan, jangka waktu, kebijakan pemerintah dan target laba.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan
suku bunga secara garis besar sebagai berikut:
1) Kebutuhan dana
2) Persaingan
3) Kebijaksanaan pemerintah
4) Target laba yang diinginkan
5) Jangkan waktu
6) Kualitas jaminan
7) Reputasi perubahan
8) Produk yang kompetitif
9) Hubungan baik
10) Jaminan pihak ketiga.
B. Perbedaan Sistem Bunga Bank dengan Sistem Bagi Hasil
1. Penentuan Besaran
Perbedaan sistem pembagian keuntungan secara bunga dan bagi
hasil yang paling mencolok terlihat pada penentuan besaran. Bunga, seperti
pengertiannya ditentukan menggunakan bentuk presentase besaran kredit
utang. Sedangkan bagi hasil dintentukan menggunakan rasio atau
perbadingan terhadap keuntungan usaha yang dibiayai dari kredit tersebut.
2. Acuan Pembagian
Acuan yang dijadikan dasar penghitungan bunga dan bagi hasil juga
berbeda. Acuan besarnya bunga dipengaruhi oleh seberapa besar pokok
hutang atau kredit yang dikeluarkan. Sedangkan acuan bagi hasil yaitu
menggunakan rasio seberapa besar keuntungan yang dibiayai oleh kredit
tersebut.

4
3. Besarnya pendapatan dan jumlah pembayaran
Pada sistem bunga, pendapatan yang diperoleh bersifat statis yang
dimana walaupun perusahaan merugi, utang tetap memiliki bunga yang
tetap serta jumlah pembayarannya setiap periodenya juga tetap. Sedangkan
dalam bagi hasil pendapatan yang diperoleh akan bersifat dinamis
menyesuaikan dengan keadaan usaha. Jika usaha yang dilakukan mendapat
keutungan besar maka bagi hasil pendapatnnya juga besar, begitu pula
sebaliknya. Oleh karenannya bank dengan sistem bagi hasil cenderung
hanya akan membiayai usaha dengan keuntungan yang diprediksi besar.
4. Eksistensi
Dalam hal ini biasanya perbedaan muncul penilaian didasari oleh
suatu dasar. Penerapan bagi keuntungan dengan sistem menggunakan bunga
sangat diragukan bahkan dikecam beberapa kalangan karena dirasa
mengaplikasikan sistem riba. Sedangan untuk sistem bagi hasil tidak ada
yang meragukan keabsahannya.
Kedua sistem bagi keuntungan ini memiliki dampak positif dan
negatifnya masing-masing. Jika ditanya mana yang lebih baik, tentu
jawabannya sudah muncul berdasarkan ulasan diatas. Namun pilihan sistem
bagi keuntungan mana yang lebih baik tetap ada ditangan calon pengaju
kredit didasari oleh jenis usaha yang akan dilakukan.

Tabel Sistem Bunga Bank dengan Bagi Hasil

5
No. Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil
1 Penentuan suku bunga dibuat pada Penentuan besarnya resiko bagi
waktu akad dengan pedoman harus hasil dibuat pada waktu akad
selalu untung untuk pihak Bank dengan berpedoman pada
kemungkinan untung dan rugi
2 Besarnya prosentase berdasarkan Besarnya nisbah (rasio) bagi hasil
pada jumlah uang (modal) yang berdasarkan pada jumlah
dipinjamkan keuntungan yang diperoleh
3 Tidak tergantung kepada kinerja Tergantung kepada kinerja usaha.
usaha. Jumlah pembayaran bunga Jumlah pembagian bagi hasil
tidak mengikat meskipun jumlah meningkat sesuai dengan
keuntungan berlipat ganda saat peningkatan jumlah pendapatan
keadaan ekonomi sedang baik
4 Eksistensi bunga diragukan Tidak ada agama yang meragukan
kehalalannya oleh semua agama keabsahan bagi hasil
termasuk agama Islam
5 Pembayaran bunga tetap seperti Bagi hasil tergantung kepada
yang dijanjikan tanpa keuntungan proyek yang
pertimbangan proyek yang dijalankan. Jika proyek itu tidak
dijalankan oleh pihak nasabah mendapatkan keuntungan maka
untung atau rugi kerugian akan ditanggung bersama
oleh kedua belah pihak

C. Alat Analisis
Penulis menggunakan alat analisis  perhitungan bagi hasil:
Pendapatan Bagi Hasil = Jmlh hari  X  %Rate Return  X   Jmlh So
Tabungan
365
Pendapatan  Bunga = Jmlh Hari   X   %Bunga   X   Jmlh So.Tabungan
365
Bagi Hasil =  % Nisbah  X  Distribusi Bagi Hasil

Rate Return = BBH  X  Jumlah Hari dalam 1 tahun  X  100%

SRH                   Jumlah Hari

Keterangan :

6
 BBH =Bonus Bagi Hasil
 SRH = Saldo Rata-rata Harian Pihak ke-3

1) Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah


Langkah-langkah :
Bagi Hasil =  % Nisbah  X  Distribusi Bagi Hasil
Rate Return = BBH   X  Jumlah Hari dalam 1 Tahun   X  100%
SRH Jumlah Hari

2) Perhitungan Pendapatan Bunga Bank


Jika Bank Konvensional menggunakan metode saldo harian :
Bunga = Jumlah hari  X  %Bunga   X   Jumlah Saldo Tabungan
                                                            365

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bagi Hasil dihitung menggunakan Revenue Sharing, Bunga dihitung
menggunakan suku bunga.
Kelebihan dan Kelemahan :
 Bagi Hasil
Kelebihan :Imbalan yang diterima lebih besar dibandingkan dengan bunga
tabungan.
Kelemahan : Nasabah ikut menanggung kerugian jika bank mengalami rugi.
 Bunga
Kelebihan : Nasabah mengetahui saldo akhir yang akan diterima.
Kelemahan : Tingkat bunga selalu berfluktuasi.

8
Daftar Pustaka

https://knowledgeisfreee.blogspot.com
https://kumparan.com/
https://www.syariahbank.com/

Anda mungkin juga menyukai