Golden
Age
XI KIMIA TEKSTIL 1
Islamic Golden Age
Zaman Keemasan Islam ituadalah sebuah periode ketika Dunia Arab secara politis.
bersatu di bawal kekhalifahan.
> Pada era ini, khususnya di bawah pemerintaban Harun Al Rasyid dan Al Ma'mun, dunia Islam mengalami
kemajuan ilmu pengetahuan, sains, dan budaya yang luar biasa pesat. Secara tradisional, periode ini punya
rentang antara abad 8 Masehi - 13 Masehi.
> Banyak ahli sejarah yang punya pendapat bahwa perlode ini juga ditandain sama waktu berdirinya Bayt al
Hikmah (750 – 1258) yang merupakan pusat studi, perpustakaan, sekaligus universitas terbesar di dunia pada
saat itu. Pada periode yang aukup panjang ini (sekitar 500 tahun), bisa dikatakan tidak ada peradaban lain di
muka bumi yang bisa menandingi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam, dari mulai Eropa,
Cina, India, semuanya salut dengan kegigihan kekhalifahan yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan
melebihi peradaban manapun pada masa itu. (Perkembangan Ilmu Pengetahuan Bermula Secara Terpisah dari
Yunani, India, dan Persia.
Dimulai abad 6 sebelum Masehi, yang menjadi titik fondasi filsafat dan perkembangan ilmu
pengetahuan. Pada era inilah, konsep awal sebuah negara dibuat, hukum-hukum logika, deduksi,
induksi silogisme digagas.
Pada era inilah juga klasifikasi ilmu yang kita ketahui sekarang dirangkai, dari mulai biologi,
matematika, astronomi, ekonomi, politik, hukum, dan lain sebagainya.
India dan Persia
Peradaban kuno di sana udah bikin penghitungan sampe 10 yang ditulis pada ab d (1200 SM). Pada
800 SM. seorang filsuf bermama Baudhyana. telah memikirkan konsep Pythagoras.
Dalam dunia astronomi, kitab Vedanga Jyotisa (abad 6-4 SM), udah ngebicarain masalah perhitungan
kalender, pengukuran astronomis, dan penetapan aturan-aturan dasar observasi benda langit.
Kemudian angka yg kita pake sekarang nih (0-9) awalnya dikembangin oleh matematikawan India di
jaman dinasti Maurya.
Sementara itu, konsep angka 0 (nol) sendiri juga pertama kali dikembangin oleh Arvabhata (kira- kira
500 M) yang kemudian dikembangkan lebih laniut oleh Al Khawanzmi (780-850 M) dan Al Kindi
(801-873 M), Jadi banyak yang sekarang salah sangka bahwa angka ini disebutnya "angka Arab,
harusnya yang bener itu "angka Hindu-Arab".
Oke, jadi siapa aja sih tokoh-tokoh dalam Islamic Golden Age?
Terus ilmu pengetahuan dan budaya
apa saja yang berkembang pesat di masa itu?
2) Astronomi : Avicenna membantah klaim klaim para astrolog yang menyatakan bahwa pergerakan benda
langit memiliki efek kepada nasib manusia itu adalah hal yanig ngaco dan gak masuk akal. (dalam kitab: Ar
Risalah fi Ibtal Ahkam al Nujum)
3) Kimia : Avicenna membantah klaim para alkimiawan (alchemist)yang menyatakan bahwa ada zat yang bisa
mengubah timbal menjadi emas yang waktu itu beken dengan istilah "The Philosopher's Stone".
4) Geologi : Dalam buku "The Boak of Healing", Avicenna juga membuat hipotesis bahwa awal terbentuknya
gunung adalah proses pergerakan permukaan bumi seperti gempa bumi dan pergerakan sungai.
5) Fisika : Dalem bidang mekanika, Avicenna mengelaborasikan teori "motion" atau gerakan. Sedangkan dalam
bidang fisika optik, dia sempat menyatakan bahwn cahaya memilikı kecepatan. Sampal akhirnya
disempurnakan oleh Ole Romer, Maxwell, dan Einstein.
6) Psikologi : Dalam psikologi, Avicenna juga menyatakan bahwa "jiwa" Itu sebetulnya hanya merupakan
bentuk persepst fisiologis kesadaran manusia, dan bukan merupakan hal yang supernatural. Filosofi mengenai
kejlwaan Ini mempengaruhi banyak filsuf Barat jaman Renaissance, terutama Rene Descartes.
Abu Yusuf Ya’qub Ibn Ishaq
Al Sabbah Al Kindi
Al-Kindi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Yusuf Yakub
bin Ishak al-Kindi, lahir di Kuffah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. Al-Kindi
termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran,
ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama
karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan salah satunya filsuf Islam Arab.
Al Kindi bisa disebut sebagai ilmuwan Muslim terbesar sepanjang masa. Awalnya, Al Kindi dipercaya
sama Khalifah Al Ma'mun buat jadi ketua tim penerjemah naskah-naskah filsafat kuno dari Yunani dan
Romawi di Bayt al Hikmah. Kebayang doong, berarti dia sambil nerjemahin itu juga sambil baca macem-
macem ilmu pengetahuan dari berbagai sumber paling awal peradaban filsafat klasik. Kalo ga ada Al Kindi,
jangan harap deh kita bisa kenal yang namanya Avicenna, Al Farabi, dan Al Ghazali, karena mereka-mereka ini
berhutang besar terhadap buah karya terjemahan dari naskah-naskah kuno hasil jeríh payah Al Kindi. Dengan
pengetahuan yang dia serap itu, dia juga mensintesa hasil pemikirannya sendiri dengan membuat buku Berapa
dia banyak bukunya? Total jumlah buku yang dia tulis tuh lebih dari 260 judul!
Dalam bidang optik, dia menyebutkan bahwa agar mata bisa ngeliat benda, perlu perantara yang
ngarahin tuh benda ke mata kita, dalam hal ini udara. Dalam bidang kimia, dia bisa
dibilang salah satu orang pertama kali menyuling alkohol dan memproduksi alkohol
pabrikan dalam jumlah banyak. Selain itu, dia yang juga menentang para ahli
alkimia yg nyebutin bahwa unsur bisa berubah-ubah. Dalam bidang matematika, Al
Kindi merupakan salah satu orang pertama yang ngadaptasi angka India jadi sistem
bilangan Hindu-Arab (0- 9) yang kita pake sampe saat ini.
“The organisms that can gain the new features faster are more variable. As a result, they gain advantages over
other creatures. […] The bodies are changing as a result of the internal and external interactions.”
– Al Tusi, Kitab Akhlaq-i-Nasri