Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERAN SISTEM INFORMASI BAGI ASUHAN


KEPERAWATAN

Disusun Oleh :
Arif Endarto, Amd.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DEHASEN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat,
hidayah, serta karuniaNya kepada kelompok kami sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Peran Sistem Informasi bagi Asuhan Keperawatan” tepat pada
waktunya.
Makalah ini ditulis sebagai persyaratan dalam memenuhi tugas individu mata kuliah
keperawatan anak..
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak kesalahan,
oleh karena saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Bengkulu 25 oktober 2019

( Penulis )

2
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
C. Tujuan................................................................................................................................5
D. Manfaat..............................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................6
A. Pengertian Sistem Informasi.............................................................................................6
B. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan.............................................................................6
C. Elemen Sistem Informasi .................................................................................................7
D. Aplikasi Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan............................8
BAB III PENUTUP...............................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................11
B. Saran ..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi dan informasi telah dijadiakn penunjang di segala sektor dalam Negara
kita.Salah satunya dalam dunia kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah
membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini.Hal tersebut
telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk mengembangkan
kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun tentunya tidak
luput dari hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya
adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi,
masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan system informasi di dunia pelayanan, dan
masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologiinformasi kesehatan. Kualitas atau
mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan
ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan.
Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami
perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai
dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer.

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena


memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada
pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian
asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini, sangat  mempengaruhi tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan,
sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin
pesatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan
maupun organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan.Data dan informasi
kesehatan tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai
fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan.Pertukaran dan komunikasi data lintas
organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sistem informasi?
2. Apa elemen-elemen sistem informasi ?
3. Apakah fungsi sistem informasi keperawatan?
4. Bagaimana aplikasi sistem informasi dalam dokumentasi asuhan keperawatan?

C. Tujuan
Tujuan makalah ini untuk mengetahui:
1. Apakah pengertian sistem informasi?
2. Apa elemen-elemen sistem informasi ?
3. Apakah fungsi sistem informasi keperawatan?
4. Bagaimana aplikasi sistem informasi dalam dokumentasi asuhan keperawatan?

D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Manfaat makalah ini bagi penulis adalah penulis dapat memahami konsep komunikasi
terapeutik pada kegiatan keperawatan dan menerapkannya dalam menjalankan tugas sehingga
tujuan kegiatan keperawatan dapat tercapai secara maksimal.

2. Bagi Masyarakat
Adapun manfaat makalah ini bagi masyarakat yaitu dengan mengetahuinya peran sistem
informasi bagi asuhan keperawatan ini komunikasi antar pasien/ klien dan perawat dapat
terjalin secara efektif.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sistem Informasi


Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen
dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana
sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-
prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan
semacam informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku
mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap
harinya, serta stock buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer
bisa membuat kebutusan, stock buku apa yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku
mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka
bisa memutuskan buku tersebut jumlah stocknya lebih banyak dari buku lainnya.
Sistem informasi terdiri dari komponen komponen yang disebut blok bangunan (building
blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen
teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen
kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk
suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

B. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan


Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama
dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
1. Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien
yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan
keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
2. Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan 
menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan
informasi pada manajemen  yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan:
jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan,
manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan
penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.

6
3. Proses Komunikas
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data,
transformasi data, dan segala bentuk pesan.
4. Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

C. Elemen Sistem Informasi


Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat
keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini
merupakan komponen fisik.
1. Orang
Orang atau personil yang dimaksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer,
personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP
2. Prosedur
Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam
bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu
instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk
karyawan pusat komputer.
3. Perangkat keras
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit
masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.
4. Perangkat lunak
Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data
yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
c. Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk
setiap aplikasi.
5. Basis Data
File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanansecara fisik
seperti disket, harddisk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputikeluaran tercetak
dan catatan lain diatas kertas, mikro film, dan lain sebagainya.
6. Jaringan komputer

7
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnyayang
terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabelatau tanpa
kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat salingbertukar dokumen
dan data.
7. Komunikasi data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khususberkenaan
dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputerkomputer dan
piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melaluimedia komunikasi data.
Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.Komunikasi data merupakan bagian
vital dari suatu sistem informasi karena sistem inimenyediakan infrastruktur yang
memungkinkan komputer-komputer dapatberkomunikasi satu sama lain.

D. Aplikasi Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun,


dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan
dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem
infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi
bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu
meningkatkan kualitas dokumentasi. Namun dengan diterapkannya komputerisasi di rumah
sakit juga perlu diimbangi oleh kemampuan perawat dalam mengoperasionalkan komputer.
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat telah
menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan penilaian
kritis penting untuk profesional perawat. (Docker, et all.,2003)

Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawatan


yang berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut
tidak terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan.Sering kita menemukan dokumentasi
yang kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan
berbasis kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses
keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses
keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat dalam
dokumentasi.Penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan
keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan
keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain meningkatkan kualitas juga

8
memungkinkan penggunaan kembali data keperawatan untuk manajemen keperawatan dan
penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil penelitian dari Mueller, et
all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan semakin meningkat
dengan diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-
DIO).Penelitian ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi dokumentasi
keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan. Berdasarkan hal tersebut
maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan melalui
pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan
intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi,dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan
keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut membuktikan bahwa dengan
diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus
dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara elektronik. (Mueller, et all.2006).
Program yang dikembangkan dalam penyusunan system dokumentasi keperawatan
berbasis computer adalah sebagai berikut :

1. Standar Asuhan Keperawatan

Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan mengacu pada


Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North American Nursing Diagnosis
Association, standar outcome keperawatan mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan
standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang
dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project.

2. Daftar NIC terbanyak

Daftar NIC terbanyak adalah rekapan tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada
masing-masing diagnosa keperawatan yang ada di masiangmasing unit ataupun tingkat RS.

3. Daftar Standar Asuhan Keperawatan


Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang ideal adalah berdasarkan evidence based
nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar asuhan keperawatan yang
ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap, SAK banyak diadopsi hanya dari omputere
yang tersedia. Dengan terdapatnya data ini nantinya evidence base nursing dapat ditampilkan
sehingga Standart Asuhan Keperawatan akan direvisi lagi sesuai dengan hasil kajian dan
kenyataan yang ada di pelayanan keperaaatan berdasarkan pada rekapitulasi SAK
berdasarkan rekapan dari sistem yang telah dibuat
d. Standart Operating Procedure (SOP)

9
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan perawatan yang
terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP merupakan aktifitas detail dari NIC. SOP
tindakan keperawatan yang baru direvisi berjumlah 110 jenis SOP yang terbagi dalam 11
kategori, dimana ketika tindakan ini dilakukan akan link dengan pemakaian bahan dan alat
kesehatan yang ada sehingga floor stok barang / alat medis dan keperawatan akan berkurang
secara otomatis.
e. Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program omputer, dengan
memperhatikan pembagian SDM keperawatan dari jenjang klinik keperawatan / Perawat
Klinik 1,2,3 serta perencanaan cuti yang telah disusun sebelumnya, sehingga penanggung
jawab ruang tinggal melakukan print.
f. Penghitungan angka kredit perawat.
Penghitungan angka kredit sebagai dasar kenaikan golongan yang selama ini
dikerjakan oleh tenaga keperawatan akan lebih mudah difasilitisi dengan SIM keperawatan
ini, dimana tinggal melihat rekap kegiatan yang telah dilakukan selama ini di ruang
perawatan. Rekapan kegiatan aktifitas perawat sehari-hari yang merupakan dasar
penghitungan kredit point ini secara otomatis akan dapat diakses secara harian, mingguan
atau bulanan.
g. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
Rekapitulasi daftar diagnose terbanyak ini dapat diakses berdasarkan masingmasing
ruangan, dan juga dapat diakses dari seuruh ruangan. Hal Ini dapat dilakukan ketika daftar
diagnose yang telah dilakukan dimasing-masing ruangan.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun,
dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan
dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem
infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi
bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu
meningkatkan kualitas dokumentasi.

B. Saran
Perlu dilakukan pendampingan sumber materi lain atau mencari sumber lain seperti
jurnal dan paper dalam mempelajari peran informasi bagi asuhan keperawatan

11
DAFTAR PUSTAKA

1. https://sis.binus.ac.id/2017/09/12/apakah-sistem-informasi-itu-2/
2. https://www.kompasiana.com/liayuliawatiash_syafie/5bdbc27baeebe1092273ec23/tug
as-makalah-sistem-informasi-teknologi-keperawatan-kelompok-9?page=all
3. http://zulfatulkharimah.blogspot.com/2017/01/sistem-informasi-keperawatan.html

12

Anda mungkin juga menyukai