Dalam dunia konstruksi dan pembangunan maka tidak akan lepas pada satu
komponen yang memegang peranan sangat penting, yaitu komponen beton.
Menurut SNI 1847:2013, beton didefinisikan sebagai campuran dari bahan
penyusunnya yang terdiri dari bahan hidrolik (Portland cement), agregat kasar,
agregat halus, dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan (admixture
atau additive).
Beton sendiri merupakan suatu campuran yang terdiri dari ±15% semen,
±8% air, ±3%udara, dan selebihnya pasir dengan kerikil. Dari bahan-bahan tersebut
setelah mengeras maka akan mempunyai sifat yang berbeda-beda, tergantung pada
cara pembuatannya. Perbandingan campuran, cara pencampuran, cara mengangkut,
cara mencetak, cara memadatkan, dan sebagainya akan mempengaruhi sifat sifat
beton (Samekto, 2001).