BAHASA INDONESIA
DosenPengajar :
Ngalimun, M.Pd.,M.Ikom
NIP. 1120018002
Kelompok 1 :
KEPERAWATAN GIGI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung dalam penyusunan makalah ini. Kami sadar makalah ini belum
sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
semua pihak.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................................2
1.4 Manfaat Makalah...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................10
3.2 Saran....................................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
sejarah, fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan
bahasa nasional.
Untuk itulah materi ini sangat penting untuk dipelajari, karena sangat
disayangkan jika sebagai pemakai Bahasa Indonesia tidak mengetahui tentang
sejarah, fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Awal penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula
dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres
Nasional Kedua di Jakarta, di canangkanlah penggunaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa untuk negara Indonesia pasca-kemerdekaan. Soekarno tidak
memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas
pada saat itu), namun beliau memilih bahasa Indonesia yang beliau dasarkan
dari bahasa Melayu yang dituturkan di Riau. Dengan memilih bahasa Melayu
Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu seperti pada masa Islam berkembang
di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan persatuan dan kebangsaan. Bahasa
Indonesia yang telah dipilih ini kemudian dibakukan lagi dengan nuhu (tata
bahasa), dan kamus baku juga diciptakan. Hal ini telah dilakukan pada zaman
penjajahan Jepang.
7
fungsi sebagai bahasa negara, bahasa perlu senantiasa dibina dan
dikembangkan. Penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu
faktor yang menentukan dalam pengembangan ketenagaan, baik dalam
penerimaan karyawan atau pegawai baru, kenaikan pangkat, maupun
pemberian tugas atau jabatan tertentu pada seseorang. Fungsi ini harus
diperjelas dalam pelaksanaannya sehingga dapat menambah kewibawaan
bahasa Indonesia. Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi, bahasa Indonesia bukan saja dipakai sebagai alat komunikasi timbal
balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja dipakai
sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarsuku, tetapi juga dipakai
sebagai alat perhubungan formal pemerintahan dan kegiatan atau peristiwa
formal lainnya. Misalnya, surat menyurat antar- instansi pemerintahan,
penataran para pegawai pemerintahan, loka karya masalah pembangunan
nasional, dan surat dari karyawan atau pegawai ke instansi pemerintah.
bahasa Indonesia. Untuk
kenegaraan, baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokumen, undang-
undang, peraturan-peraturan, dan surat-menyurat yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan instansi kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa
Indonesia. Pidato-pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa
Indonesia. Hanya dalam kondisi tertentu saja, demi komunikasi
internasional (antarbangsa dan antarnegara), kadang-kadang pidato
kenegaraan ditulis dan diucapkan dengan bahasa asing, terutama bahasa
Inggris. Warga masyarakat pun dalam kegiatan yang berhubungan dengan
upacara dan peristiwa harus menggunakan kenegaraan melaksanakan
fungsi sebagai bahasa negara, bahasa perlu senantiasa dibina dan
dikembangkan. Penguasaan bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu
faktor yang menentukan dalam pengembangan ketenagaan, baik dalam
penerimaan karyawan atau pegawai baru, kenaikan pangkat, maupun
pemberian tugas atau jabatan tertentu pada seseorang. Fungsi ini harus
diperjelas dalam pelaksanaannya sehingga dapat menambah kewibawaan
bahasa Indonesia.
8
Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, bahasa
Indonesia bukan saja dipakai sebagai alat komunikasi timbal balik antara
pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja dipakai sebagai alat
perhubungan antardaerah dan antarsuku, tetapi juga dipakai sebagai alat
perhubungan formal pemerintahan dan kegiatan atau peristiwa formal
lainnya. Misalnya, surat menyurat antar- instansi pemerintahan, penataran
para pegawai pemerintahan, loka karya masalah pembangunan nasional,
dan surat dari karyawan atau pegawai ke instansi pemerintah.
9
orang Indonesia apa pun latar belakang etnisnya dapat berpergian ke
pelosok Tanah Air dengan memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi. Kenyataan ini membuat adanya peningkatan dalam
penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia dalam fungsinya sebagai alat
perhubungan antardaerah antarbudaya.
10
telah memanfaatkan bahasa Indonesia di samping bahasa daerah sebagai
wahana dan peranti untuk membangun kesepahaman, kesepakatan, dan
persepsi yang memungkinkan terjadinya kelancaran pembangunan
masyarakat di berbagai bidang.
11
harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan
lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki
identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan
mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur
bahasa lain.
3. Alat perhubungan antarwarga, antardaerah dan antarbudaya, Fungsi bahasa
Indonesia sebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, antarsuku
bangsa ini adalah sebagai bahasa nasional. Berkat adanya bahasa nasional
kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga
kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang dikhawatirkan.
Kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain di Tanah
Air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-
satunya alat sosial budaya dan bahasa tidak perlu komunikasi.
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar
belakang sosial budaya dan bahasanya masing masing ke dalam kesatuan
kebangsaan Indonesia.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
1. Kita harus memahami fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional.
2. Penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan fungsi dan
kedudukannya, dan
3. Kita harus berbahasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
14