Anda di halaman 1dari 3

Nama: Erviandi Taufiq

NIM: 1810110076
Kelas: PAIB/B4AIR

1. Sejarah pendidikan pada masa Reformasi dimulai sejak berakhirnya masa orde Baru yang
dipimpim oleh Soeharto. Lengsernya Soeharto dari kepresidenan pada tahun 1998
menjadi tonggak dimulainya pendidikan islam pada masa reformasi. Reformasi
merupakan suatu perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa.
Menurut Arti kata dalam bahasa indonesia adalah perubahan secara drastis untuk
perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara. Di
Indonesia, kata Reformasi umumnya merujuk kepada gerakan mahasiswa pada tahun
1998 yang menjatuhkan kekuasaan presiden Soeharto  atau era setelah Orde Baru.1 Dalam
bidang pendidikan kabinet reformasi hanya melanjutkan program wajib belajar 9 tahun
yang sudah dimulai sejak tahun 1994 serta melakukan perbaikan sistem pendidikan agar
lebih demokratis.2 Lembaga pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan Islam memiliki
potensi yang sangat besar bagi jalannya pembangunan di negeri ini terlepas dari berbagai
anggapan tentang pendidikan yang ada sekarang, harus diingat bahwa pendidikan Islam di
Indonesia telah banyak melahirkan putera puteri bangsa yang berkualitas. Karena
pendidikan yang di jalankan adalah pendidikan Islam, maka yang mendasar di lembaga
dan pengelola pendidikan Islam sejak zaman  penjajahan hingga masa pembangunan
dewasa ini adalah nilai-nilai islam sebagaimana yang diatur oleh Al-Qur’an dan sunnah
Nabi Muhammad SAW. melaksanakan pembangunan dalam sektor pendidikan bagi umat
Islam Indonesia merupakan ibadah. Ibadah bagi umat Islam itu terdiri dari atas dua wujud,
yaitu:
1) Melaksanakan doktrin agama atau perintah agama yang telah jelas dan pasti, tanpa
menanyakan alasannya atau memikirkan mengapa harus demikian, sebab hal ini
mengenai bidang akidah yang harus diyakini kebenarannya. Ibadah dalam pengertian
ini berorientasi kepada kehidupan akhirat dan ukhrawi.
2) Melaksanakan perbuatan-perbuatan yang benar, baik dan bermanfaat bagi dirinya dan
bagi kepentingan bersama meliputi manfaat lahir dan batin. Wujud ibadah yang
kedua ini sepenuhnya berada dalam pemikiran dan kewenangan serta kekuasaan
manusia untuk melaksanakannya dan berorientasi pada kehidupan duniawi.3
2. Model Kemp, ada sepuluh unsur yang harus diperhatikan di dalam membuat suatu
perencanaan pengajaran. Kesepuluh unsur tersebut digambarkan oleh Kemp dengan
mempergunakan bentuk bulat telur sehingga lebih fleksibel, karena antara satu dengan
yang lainnya saling berhubungan. Kalau dibandingkan dengan model pokok dari Glaser,
model Kemp ini merupakan model yang lebih luas. Perluasan terutama pada “prosedur
instruksional” Menurut model ini guru harus mengambil keputusan dalam hal berikut :
1) Tujuan umum yang akan dicapai dari topik yang dipilih.
2) Tujuan khusus apa yang ingin dicapai.
3) Prosedur pembelajaran yang bagaimana yang paling sesuai untuk mencapai
tujuan;
a) Materi mana yang sesuai untuk mencapai tujuan.
1
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/12/pengertian-reformasi.html Diakses Pada Tanggal 22
Maret Pukul 21.33 Wib
2
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta: Logos,
1999) hlm. 103
3
Mustofa dan Abdullah Ali, sejarah Pendidikan Islam di Indonesia , (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998),
150-153.
b) Alat apa yang akan digunakan untuk mengetahui, sejauh mana siswa telah
mengetahui tentang materi yang akan disajikan.
c) Kegiatan belajar mengajar yang bagaimanakah yang harus diusahakan
sehingga siswa belajar sesuatu.
d) Alat belajar mengajar apa yang harus digunakan untuk membantu
terjadinya proses belajar secara efektif.
4) Bagaimana mengetahui bahwa tujuan tercapai, bagaimana caranya dan apa
alatnya.
Model V. Gelder. Model ini lebih sederhana dari model yang terdahulu. Komponen yang
diperluas komponen prosedur juga. Namun kalau dibandingkan dengan model J.E. Kemp.
terdapat beberapa perbedaan.
Perbedaan antara model Kemp dengan model V. Gelder adalah:
 Pada model ini “karakteristik siswa” disebut “analisis situasi”. Sehubungan
dengan komponen ini guru tidak hanya mengambil keputusan tentang siswa yang
akan diajar, tetapi juga tentang kondisi yang ada di sekolah yang dapat menunjang
terjadinya proses belajar, dan tentang guru.
 Komponen kegiatan guru dan siswa dipisahkan secara nyata. Selain dari pada itu
komponen kegiatan guru, kegiatan siswa, materi pelajaran, alat/bahan harus
dibuat dalam matrik sehingga mudah dibaca secara horizontal.4
Contoh:
Model desain pembelajaran J. Kemp merupakan model desain
pembelajaran di jenjang SD, SMP, dan SMA. Aplikasi model desain
pembelajaran ini dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).Perencanaan pembelajaran atau biasa disebut Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per
unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas. Berdasarkan
RPP inilah seorang guru (baik yang menyusun RPP itu sendiri maupun
yang bukan) diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram.
Karena itu, RPP harus mempunyai daya terap (aplicable) yang tinggi.
Tanpa perencanaan yang matang, mustahil target pembelajaran bisa
tercapai secara maksimal. Pada sisi lain, melalui RPP pun dapat diketahui
kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya.

3. Skripsi
a. Pola Pembelajaran PAI berbasis masjid dalam meningkatkan kualitas perilaku
keagamaan siswa (Studi kasus kelas VIII SMPN 4 PONOROGO)5
b. Pendidikan yang sebenarnya tidak hanya terkait upaya penguasaan di bidang
akademik melainkan juga bidang lain seperti kemampuan sosial, dan kemampuan
mental spiritual yang baik. Salah satunya dengan pendidikan agama. Pendidikan
agama merupakan salah satu dari tiga subjek pelajaran yang harus dimasukkan
dalam kurikulum setiap lembaga formal Indonesia. Pendidikan Agama diharapkan
mampu mewujudkan dimensi kehidupan beragama, sehingga bersama-sama

4
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3393/1/DAHRIYAH-FITK.pdf Diakses Pada
Tanggal 22 Maret Pukul 20.00 Wib
5
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pola+pembelajaran+PAI&oq=#d=gs_qabs&u=%23p%3DR0FVAJ4VYxAJ Diakses Pada
Tanggal 22 Maret Pukul 21.00 Wib
subjek yang lain mampu mewujudkan kepribadian individu yang utuh, sejalan
dengan pandangan hidup bangsa.
c. Pola pembelajaran berkaitan erat dengan pendekatan, strategi, atau metode
pembelajaran. Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
d. Hasil dari pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis masjid dalam meningkatkan
kualitas perilaku keagamaan siswa kelas VIII adalah baik dimana indikatornya
siswa lebih rajin beribadah, seperti shalat berjamaah, membaca al-Qur’an, lebih
menghormati orang yang lebih tua, lebih sopan dan selain itu juga nilai ujian
praktik pembelajaran PAI juga rata-rata sudah bagus.
4. Jadi guru yang profesional adalah guru yang mempunyai kemampuan dan keahlian
khusus dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga mencapai sasaran berupa
pencapaian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang disampaikan dan
mempunyai kemampuan yang maksimal. Dengan demikian, guru Pendidikan Agama
Islam dituntut untuk komitmen terhadap profesionalitas dalam mengemban tugasnya,
sehingga dalam dirinya melekat sikap dedikatif yang tinggi terhadap tugasnya, sikap
komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta sikap continous improvement, yakni
selalu berusaha memperbaiki dan memperbaharui model-model atau cara kerjanya sesuai
dengan tuntutan zamannya, yang dilandasi oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas
mendidik adalah tugas menyiapkan generasi penerus yang akan hidup pada zamannya di
masa depan.6

6
Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm.222.

Anda mungkin juga menyukai