Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun
dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang.
Tanaman karet ( Hevea brasiliensis Muell ) merupakan tanaman yang berasal dari
benua Amerika dan saat ini telah menyebar luas ke seluruh dunia. Karet dikenal di
Indonesia sejak masa kolonial Belanda pada tahun 1900 – an. Tanaman karet merupakan
komoditas perkebunan yang sangat penting perananya di Indonesia, komoditas ini juga
memberikan kontribusi yang signifikan sebagai pemasok bahan baku karet dan berperan
penting dalam pelestaria lingkungan dan sumber daya hayati.
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada latex beberapa jenis
tumbuhan. Sumber utama dalam perdagangan imternasional adalah para Hevea
brasiliensis atau ( suku Euphorbiacea ). Beberapa tumbuhan lain juga menghasilkan latex
dengan sifat dengan yang berbeda dengan karet, seperti anggota suku ara / araan
( misalnya beringin ), sawo / sawoan ( mialnya getah percah dan sawo manilla ),
Euphorbiacea lainnya, serta dan denion. Pada massa perang dunia kedua, sumber –
sumber ini dipakai untuk mengisi kekosongan pasokan karet dari para. Sekarang, getah
perca dipakai dalam kedokteran, sedangkan latex sawon manila biasa dipakai untuk
permen karer ( chicle ). Karet industri sekarang dapat diproduksi secara sintesis dan
menjadi saingan dalam industri.
Karet merupakan polimer dari satuan isoprena ( politerpena ) yang tersusun dari 5000
hongga 10.000 satuan dalam rantai tanpa cabang. Diduga tiga ikatan pertama bersifat
trans dan selanjutnya. Pada suhu normal, karet tidak berbentuk ( amorf ). Pada suhu
rendah ia akan mengkristal. Dengan meningkatnya suhu, karet akan mengembang, searah
dengan sumbu panjangnya. Penurunan suhu akan mengembalikan keadaan mengembang
ini. Inilah alasan mengapa karet bersifat elastik.
Tanaman karet dapat tumbuh di kondisi georafis karena tanaman karet adalah
tanaman tropis. Bila tanam diluar zona itu maka pertumbuhan tanaman karet lebih
lamban sehingga prodksi nya pun lebih lambat. Tanaman karet merupakan pohon tinggi
dan berbatang cukup besar. Sedangkan waktu yang tepat untuk menanam tanaman ini
adalah sat musim penghujanan sehingga intensitas penyiraman dapat dikurangi. Dan
pemanenan nya dengan cara melukai kulit batangnya sehingga keluar cairan kental yang
kemudian di tampung. Cairan ini keluar akibat tekanan turgor dalam sel yang terbebaskan
kaibat pekuaan. Aliran berhenti apabila semua isi sel telah “ habis” dan luka tertutup oleh
lateksyang membeku.
Indonesia merupakan negara produsen karet terbesar kedua di dunia, dengan luas
areal perkebunan karet nasional pada tiga tahun terakhir ini sbesar 3.555.946 Ha pada
tahun 2014 dan diperkirakan meningkat pada tahun 2015 menjadi seluas 3.656.057 Ha.
Namun dalam upaya peningkatan produksi tanaman karet selama ini masih mengalami
berbagai kendala, salah satunya adalah penyakit karet.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian polimer ?
2. Berapa jenis- jenis dari polimer ?
3. Apa pengertian dari karet ?
4. Apa – apa saja karakteristik dari pertumbuhan tanaman karet ?
5. Apa – apa saja aplikasi dari karet ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian dari polimer.
2. Mengetahui jenis – jenis dari polimer.
3. Mengetahui pengetian dari karet.
4. Mengetahui karakteristik dari pertumbuhan tanaman karet.
5. Apliasi dari karet.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dalam penanaman karet, kegunaan, serta proses pembuatan nya.

Anda mungkin juga menyukai