Di susun oleh :
KELOMPOK 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
Ny.A usia 30 tahun diantar keluarga masuk RSUD Gunung Jati, Tn.S mangalami kecelakaan
lalu lintas, saat korban dibonceng dengan kendaraan bermotor, motor yang ditaiki korban
menabrak mobil dari arah yang berlawanan, saat kecelakaan pasien tidak memakai helm, kepala
pasien terbentur, dengan GCS 11 , tingkat kesadaran delirium, pasien mengeluh nyeri skala 7.
Terdapat hematoma di daerah oksipital, terdapat mual (+), muntah (+) tercampur dengan darah.
Tanda tanda vital TD:140/90 mmHg, Nadi: 90 X/menit, R: 24X/menit, Suhu 37 oC. Terdapat luka
robek dipelipis dan bagian hidung keluar darah kental.
SevenJump
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata Pasien
- Nama : Ny.A
- Usia : 30 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Alamat : Jakarta
- Suku : Betawi
- Status pernikahan : Menikah
- Agama : Islam
- Diagnosa medis : Cedera Kepala Sedang
- No.RM : 12345
- Tanggal masuk : 19-10-2018
- Tanggal pengkajian : 19-10-2018
2. Penanggung jawab Pasien
- Nama : Tn.S
- Usia : 32 Tahun
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan : Guru
- Hubungan dengan klien : Suami
II. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh nyeri skala 7. Terdapat hematoma di daerah oksipital. Pasien
mengatakan mual (+), muntah (+) tercampur dengan darah. Dan terdapat luka robek
dipelipis dan bagian hidung keluar darah kental.
0 : Mandiri, 1 : Memerlukan alat bantu, 2 : Dibantu orang lain, 3 : Dibantu orang lain dan
memerlukan alat bantu , 4 : Membutuhkan bantuan total
2) Latihan
Sebelum sakit
Suami pasien mengatakan sebelum sakit istrinya dapat melakukan aktivitas sehari
– hari seperti memasak, merapikan rumah , belanja dipasar, dll.
Saat sakit
Suami pasien mengatakan saat sakit istrinya kesulitan melakukan aktivitas sehari-
hari.
e. Pola kognitif dan Persepsi
Suami pasien mengatakan belum mengetahui penyakit istrinya karena sebelumnya
anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit serupa.
h. Pola Peran-Hubungan
Suami pasien mengatakan hubungan keluarganya baik, telihat Orangtua dan keluarganya
yang lain menemani pasien bergiliran dan selalu memberi support untuk tetap tenang
agar cepat sembuh dan pulang.
j. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien beragama islam dan suami pasien mengatakan istrinya tidak mengalami gangguan
dalam beribadah.
V. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum : Delirium, pasien tampak lemah
a. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 90x/menit
Suhu : 370C
Respirasi : 24x/menit
b. Keadaan fisik
1) Kepala dan leher :
Kepala :
- Inspeksi : Rambut hitam, penyebaran rambut merata, terdapat hematoma
didaerah oksipital dan luka robek dipelipis.
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan
Mata
- Inspeksi : simetris, konjungtiva ananemis, sklera anikterik, pupil isokor,
tidak ada edema palpebra.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Hidung
- Inspeksi : simetris, penyebaran rambut silia merata, terdapat keluar darah kental.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada sinus frontalis, etmoidalis, maksilaris.
Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir tampak pucat, mukosa bibir kering, tidak ada karies, tidak
ada stomatitis, bibir simetris.
Telinga :
- Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada serumen dan discharge.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kartilago.
2) Dada :
Paru
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : vokal taktil premitus terasa getaran
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : Ronkhi
Jantung
- Inspeksi : iktuskordis tidak tampak
- Palpasi : teraba iktuskordis di ICS 5
- Perkusi : dallnes
- Auskultasi : S1 dan S2 murni
3) Integumen :
- Inspeksi : Terdapat luka robekan dipelipis
- Palpasi : turgor kulit berkurang, kulit terasa hangat, elastisitas
menurun
4) Ekstremitas :
Atas :
- Inspeksi : simetris, tidak ada lesi
- Palpasi : CRT 3 detik
Bawah
- Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi
- Palpasi : CRT 3 detik
5) Neurologis :
- Status mental dan emosi : Baik
6) System Muskuloskletal
- Inspeksi : Tonus otot menurun
I. DATA FOKUS
NamaPasien : Ny.A
No.Rm : 12345
DS : DO :
R : Dibagian kepala
S:7
T : Nyeri Sering
5. P : Cedera Kepala
R : Dibagian kepala
S:7
T : Nyeri Sering
DO :
1. Keadaan umum : Delirium, pasien tampak
lemah
2. Pasien tampak meringis kesakitan
3. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 90x/menit
Suhu : 370C
Respirasi : 24x/menit
4. Kepala
- Inspeksi: Rambut hitam, penyebaran
rambut merata, terdapat hematoma
didaerah oksipital dan luka robek dipelipis.
- Palpasi: Terdapat nyeri tekan
5. Integumen
- Inspeksi : Terdapat luka robekan dipelipis
6. System Muskuloskletal
Inspeksi: Tonus otot menurun
2. DS :
D0 :
DO :
1. Koaborasi dengan
dokter untuk pemberian
oksigenasi jika
dibutuhkan pasien
IV. IMPLEMENTASI
Nama Pasien : Ny.A
No.Rm : 12345
Waktu NO
IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
Tgl Jam DX
06-09- 07.00- 1 Mandiri : Mandiri :
2018 08.00 07.05
1. Melakukan pengkajian nyeri
1. S: Pasien mengatakan nyeri padda
komprehensif yang meliputi
bagian kepala, dengan nyeri seperti
lokasi, karakteristik,
ditekan , skala 7
onset/durasi, frekuensi, kualitas,
O: Terdapat nyeri tekan pada
intensitas atau beratnya nyeri
bagian kepala, terdapat hematoma
dan faktor pencetus
didaerah oksipital dan luka robek
dipelipis
07.10
2. Memberikan informasi 2. S : pasien mengatakan penyebab
mengenai nyeri, seperti nyeri karena kepalanya terbentur
penyebab nyeri, berapa lama aspal saat kecelakaan terjadi
nyeri akan dirasakan. Dan O : Nyeri terjadi karena trauma
antisipasi dari ketidaknyamanan dari benturan kecelakaan, nyeri
akibat prosedur sering timbul
07.15
3. Mengendalikan faktor 3. S :-
lingkungan yang dapat O: Memberikan kenyamanan
mempengaruhi respon pasien pasien dengan ac ruangan,dan
terhadap ketidaknyamanan membatasi pencahayaan langsung
(misalnya, suhu ruangan, ke pasien dan membatasi
pencahayaan dan suara bising) pengunjung yang datang.
07.20
4. Mengajarkan penggunaan teknik 4. S : -
non farmakologi (seperti, O : Menggunakan teknik tarik
relaksasi dan distraksi) nafas dalam dan pengalihan nyeri
(seperti: menonton tv, mendengar
music, membaca buku,
bercerita,dll)
08.00
Kolaborasi : 1. S: Pasien mengatakan meminum
1. Berkolaborasi dengan dokter obat sesuai dosiss yang diberikan
untuk pemberian obat analgesik O : Pasien diberikan obat analgesic
(seperti aspirin, ibu profen, dll)
Kolaborasi : 08.20
1. S : -
1. Berkolaborasi dengan dokter
O : Kolaborasi pemberian simple
untuk pemberian oksigenasi jika
mask dengan dosis yang dibuat
dibutuhkan pasien
doketer 5-6 liter/menit
06-09- 08.30- 3 Mandiri : Mandiri
2018 09.00
1. Memonitor berat badan 08.30
08.35
2. Menentukan faktor-faktor 2. S : -
resiko yang mungkin O : Pasien mengatakan adanya rasa
menyebabkan mual dan muntah
ketidakseimbangan cairan
(misalnya : muntah )
08.40
Kolaborasi :
08.50
1. Berkolaborasi dengan dokter 1. S : -
untuk pemberian cairan infus O : Pasien diberi infus 1500-2000ml
jika dibutuhkan
2. Berkolaborasi dengan ahli gizi 09.00
mengenai nutrisi yang 2. S : -
dibutuhkan O : Pasien diberi makanan rendah
lemak, tinggi nutrisi (sedikit tapi
sering )
V. EVALUASI
Nama Pasien : An.Y
No.Rm : 12345
Waktu
Tgl Jam DX SOAP
TTD
08-09- 08.00 Nyeri Akut berhubungan dengan S:
2018 Agen Pencedera Fisik (Trauma) 1. Pasien mengatakan nyeri
padda bagian kepala,
dengan nyeri seperti
ditekan , skala 7
2. Pasien mengatakan
penyebab nyeri karena
kepalanya terbentur aspal
saat kecelakaan terjadi
3. Pasien mengatakan
meminum obat sesuai
dosiss yang diberikan
O:
1. Terdapat nyeri tekan pada
bagian kepala, terdapat
hematoma didaerah
oksipital dan luka robek
dipelipis
2. Nyeri terjadi karena trauma
dari benturan kecelakaan,
nyeri sering timbul
3. Memberikan kenyamanan
pasien dengan ac
ruangan,dan membatasi
pencahayaan langsung ke
pasien dan membatasi
pengunjung yang datang.
4. Menggunakan teknik tarik
nafas dalam dan pengalihan
nyeri (seperti: menonton tv,
mendengar music,
membaca buku,
bercerita,dll)
5. Pasien diberikan obat
analgesic (seperti aspirin,
ibu profen, dll)
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Lakukan pengkajian nyeri
komprehensif yang
meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas atau beratnya
nyeri dan faktor pencetus
2. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat
analgesic
O:
1. Memberikan posisi semi
fowler/fowler
2. Membantu pasien mengatur
pola nafasnya
3. Mengatur oksigen dengan
tepat 5-6 Liter/menit
(simple mask)
4. Kolaborasi pemberian
simple mask dengan dosis
yang dibuat doketer 5-6
liter/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
1. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
2. Monitor status pernafasan
dan oksigenasi,
sebagaimana mestinya
O:
1. BB pasien 54kg
2. Pasien mengatakan adanya
rasa mual dan muntah
3. Intake cairan infus 1500
ml, output 1500ml
4. Memberikan bantuan infus
dan makanan sedikit tapi
sering
5. Pasien diberi infus 1500-
2000ml
6. Pasien diberi makanan
rendah lemak, tinggi
nutrisi (sedikit tapi sering )
P : Intervensi dilanjutkan
1. Monitor berat badan
2. Monitor intake dan output
cairan
3. Berikan cairan dan nutrisi
dengan tepat
4. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian cairan
infus jika dibutuhkan
5. Kolaborasi dengan ahli
gizi mengenai nutrisi yang
dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA