Anda di halaman 1dari 3

PAUD dan Psikologi Anak

Pendidikan adalah salah satu media yang dianggap paling ampuh untuk memajukan suatu
bangsa. Pendidikan juga diangghap sebagai tonggak suatu bangsa. Hal ini diakibatkan karena
melalui media inilah generasi bangsa dibentuk, baik dalam segi moral dan pemikiran. Tiap-tiap
Negara di dunia mempunyai system pendidikan masing-maisng yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi masyarakatnya. Mereka menganggap bahwa pendidikan adalah hal yang
penting untuk menciptakan generasi yang sukses demi menciptakan negara yang maju. Banyak
cara yang diterapkan untuk melaksanakan pendidikan. Cara tersebut dapat berupa peraturan
pemerintah maupun sosialisasi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengutamakan pendidikan bagi calon
generasi penerus bangsa. Hal ini terbukti dengan adanya Permen Dikbud No 19 tahun 2016 Pasal
2 huruf a usia wajib belajar adalah 6 sampai dengan 21 tahun dan saat satuan pendidikan
menengah sebagai rintisan wajib belajar 12 tahun.hal ini diiringi dengan penyediaan fasilitas
sekolah guna mendukung preaturan tersebut. Melalui peraturan dan penyediaan fasilitas.
Diharapkan masyarakat dapat menaruh perhatian yang lebih terhadap pendidikan dan ikut ambil
bagian dalam rangka memajukan bangsa dan negara.
Di Indonesia, peraturan pendidikan yang mengatur diwajibkannhya bersekolah 12 tahun
diwujudkan melalui tingkatan-tingkatan pembelajaran serta kompetensi dasar yang berbeda pada
tiap tingkatannya. Tingkatan tersebut yaitu SD, SMP, SMA. Namun, ada satu tingkatan
pendidikan yang tidak termasuk dlaam daftar wajib tetapi bagi sebagian orang khususnya
orangtua sangat penting. Tingkatan ini dinamakan PAUD(Pendidikan Anak Usia Dini).
Menurut Permen Dikbud No 84 tahun 2014 Pasal 1 ayat 1, menyatakan bahwa Pendidikan
Anak Usia Dini yang selanjutnya disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD merupakan salah
satu tingkatan sekolah yang tidak diwajibkan oleh pemerintah, hanya saja PAUD dijadikan
alternatif oleh orangtua guna memberikan pengetahuan baca, tulis, dan hitung (calistung) bagi
buah hatinya. Sslain itu, orangtua juga menyekolahkan anaknya di PAUD menjelang masuk SD
karena pada zaman sekarang banyak fenomena yang dianggap menjadi alasan penting mengapa
anak disekolahkan di PAUD menjelang masuk SD. Salah satu alasannya adalah pada saat ini,
banyak SD yang menuntut dan mengharapkan siswa yang akan dimasukkan ke SD sudah
memiliki dasar calistung, atau dalam istilah lain saat ini sebagian SD hanya ingin menerima siswa
yang “siap jadi”.
Apabila fenomena ini direnungkan, tentu saja tidak sejalan dengan fungsi dan tujuan SD
sebagai tingkatan sekolah yang memberikan dasar atau pembelajaran calistung. Tidak salah
memang, hanya saja terdapat kejanggalan disatu sisi. Hal ini tentu saja membuat orangtua panik
dan bingung apabila anak-anaknya belum bisa calistung sebelum masuk SD. Alasan inilah yang
kerap membuat orantua menyekolahkan anak-anaknya di PAUD. Bahkan, tak jarang anak yang
baru berusia 2 setengah tahun sudah disekolahkan ke PAUD. Hal ini tentu saja mengejutkan
bukan?
PAUD kerap kali dikaitkan dengan psikologi anak mengingat usia anak untuk memasuki
PAUD adalah usia prasekolah yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan motorik anak
melalui pendekatan lingkungan dan keluarga. Psikologi anak sendiri mempunyai pengertian
sebuah area penelitian yang sangat luas dan kompleks, mencakup bagaimanakah seseorang
berubah pada saat ia beranjak dewasa, mulai dari saat kelahiran hingga masa remaja dan mencoba
untuk menjelaskan beragam perubahan penting yang terjadi. PAUD. PAUD biasanya menjadi
salah satu faktor yang dapat mengurangi waktu bermain anak untuk menghabiskan masa
kecilnya. Hal ini dikarenakan masa prasekolah yang merupakan masa dimana anak seharusnya
sedang menikmati masa bermain bersama teman sebayanya dan menghabiskan waktu bersama
keluarga justru harus diselingi dengan tuntutan calistung. Hal ini tentus saja dapat
memepengaruhi psikologi anak.
Kondisi yang kerap terjadi di Indonesia khususnya di kota- kota besar adalah banyaknya
orangtua yang menyekolahkan anaknya pada usia dini. Jikalau hal ini dipaksakan pada anak,
maka tentu usaha orangtua akan sia-sia karena pemberian materi tidak sesuai dengan fase
pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, banyak ditemukan kasus terkait dampak
menyekolahkan anak pada usia dini yaitu anak akan cepat merasa bosan dan kurangnya
konsentrasi belajar. Tidak menutup kemungkinan, dapat etrjadi pula aksi bullying di sekolah yang
dapat memeperparah psikologi anak. Bukan salah orangtua memang, hanya saja disatu sisi, peran
orangtualah yang sangat penting dalam hal ini. Di sisi lain, orangtua tidak dapat dikatakan salah
dengan alasan anak setidaknya sudah memiliki kemampuan calistung sebelum masuk SD,
sehingga jalan yang ditempuh adalah meneyekolahkan anak di PAUD agar saat masuk SD nanti,
anak dapat lebih mudah mengikuti setiap materi yang diberikan oleh guru. Tetapi harus selalu
diingat, apabila orangtua salah langkah dalam mengambil keputusan terhadap pendidikan anak,
bukan tidak mungkin pesikologi anak akan terganggu.
Tidak jarang, anak yang disekolahkan dakam usia yang terlalu dini hanya memiliki waktu
yang sangat sedikit untuk dpaat bermain dengan temannya di lingkungan rumah dan
menghabiskan waktu bersama keluarga. Hal ini dapat berakibat pada saat dewasa nanti, anak
akan merasa bahwa dirinya belum puas untuk bermain, karena pada saat usia dini wkatu
bermainnya terbatas, sehingga untuk menuju fase dewasa cukup sulit. Selain itu, dampak lain
yang dtimbulkan adalah anak akan menjadi lebih manja dan kurang mandiri karena segala
kebutuhannya selalu terpenuhi dengan mudah dan anak selalu meminta bantuan dari orang lain.
Terkait dengan penting atau tidaknya PAUD tergantung dengan lingkungan anak.
Apabila di sekitar anak banyak teman seusia untuk bermain, maka tidak perlu menyekolahan
anak pada usia dini. Biarkan motorik anak berkembang dengan bantuan lingkungan dan keluarga.
Membiarkan anak agar tumbuh dan berkembang sesuai usia adalah suatu momen yang sangat
indah, terlebih jika didampingi oleh bimbingan dan kasih sayang orangtua.
Sebenarnya, tidak perlu memasukkan anak ke PAUD dengan usia yang sangat dini. Peran
orangtua yang berpendidikan adalah yang utama. Bimbingan moral dari orangtua yang dibekali
dengan pembelajaran calistung mungkin lebih berharga dan menyenangkan disbanding
bersekolah di PAUD. Selain itu, orangtua juga dapat memantau anaknya secara langsung dan
melihat perkembangan anak serta mengoreksi hal-hal yang dianggap kurang. Segala sesuatu
memang baiknya dimulai dari kelurga, tapi tidak menutup kemungkinan dukungan dari
lingkungan luar diperlukan. Hanya saja, harus disesuaikan dnegan fase perkembangan anak agar
psikologi anak berjalan sebagaimana mestinya. Perhatian dan kasih sayang orangtua akan lebih
bermakna apabila digunakan untuk mengisi usia dini anak sebelum mereka merasakan
perjuangan saat mengenyam pendidikan nantinya. Jangan sia-siakan masa kaecil buah hati hanya
karena kepentingan satu pihak tanpa berpikir tentang dampak bagi sang anak dimasa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai