Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

NAMA GURU : HAYATINAH Br SAMOSIR, S. Kom


NIP : 198010032009042004

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KARIMUN


JL.Letjend Suprapto Parit Benut Meral
2018
IDENTITAS GURU

NAMA : HAYATINAH Br SAMOSIR, S. Kom


NIP/NOMOR SERI KARPEG : 198010032009042004 / P. 646261
TEMPAT TANGGAL LAHIR : Tebing Karimun / 03 Oktober 1980
JENIS KELAMIN : Perempuan
PANGKAT/GOL RUANG /TMT : Penata Muda Tk. I /III b/01- Oktober-2014
JENIS GURU : Mata Pelajaran TIK
ALAMAT SEKOLAH : JL.Letjend Suprapto Parit Benut Meral Karimun
ALAMAT RUMAH : Perum Griya Praja Karimun Blok G.1 No.10

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

WORKSHOP PENILAIAN KINERJA GURU ( PKG ) PENGEMBANGAN


KEPROFESIAN BERKELANJUTAN ( PKB ) DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL ( PKK – PNS )

Dan

MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM PEMANFAATAN IT UNTUK


PEMBELAJARAN

HAYATINAH Br SAMOSIR, S. Kom


NIP. 198010032009042004

Disahkan oleh :
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Karimun

Drs. KHAIRANI
NIP .196610291994121 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Laporan Penembangan Diri Workshop Penilaian Kinerja Guru ( PKG ) Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan ( PKB ) dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil ( PKK – PNS ) di SMA Negeri
3 Karimun pada tanggal 22 – 25 Maret 2018 dan Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan IT untuk
Pembelajaran di SMA Negeri 4 Karimun pada tanggal 22-25 September 2018.
Di dalam Workshop Penilaian Kinerja Guru ( PKG ) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ( PKB ) dan
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil ( PKK – PNS ) dan Meningkatkan Kompetensi Guru dalam
Pemanfaatan IT untuk Pembelajaran ini, penulis  mendapatkan banyak kesempatan, bimbingan, petunjuk,
bantuan, serta saran-saran yang bermanfaat dari berbagai pihak, yang semuanya itu dapat memberikan
kemudahan dan menunjang dalam menyelesaikan penulisan laporan ini.
Penulis menyadari, bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan laporan
pengembangan diri ini yang disebabkan oleh keterbatasan waktu, kemampuan, dan pengetahuan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis
sendiri khususnya.

Meral Karimun, Desember 2018


Penulis,

HAYATINAH Br SAMOSIR, S. Kom


NIP. 198010032009042004
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Guru Sebagai Tenaga Pendidik Profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan
pengetahuan dan ketrampilan yang sudah dimiliki .seorang guru sebagai tenaga professional hendaklah berusaha
mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya sehingga layanan yang diberikan kepada peserta didik adalah
layanan yang semakin berkualitas.
Tugas seorang guru yang professional tidak hanya di tuntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam
melaksanakan tugas mengajar ,mendidik dan melatih peserta didik saja melainkan juga harus melakukan
pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Berbagai hal bias dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan profesionalismenya .menurut
permeneg PAN dan RB no 10 tahun 2009 ,seorang guru dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu ;1) melaksanakan pengembangan diri, 2) melakukan publikasi ilmiah
dan 3) menemukan dan menciptakan karya-karya innovative.
Pengembangan diri bias dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru
.semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau MGMP termasuk kedalam kegiatan kolektif guru
sedangkan kegiatan lain di luar MGMP termasuk kedalam diklat fungsinal .
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan lainnya disampingakan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru
,juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk pengembangan kariernya.

Pengembangan Diri 1
A. Tempat dan Waktu
Workshop Penilaian Kinerja Guru ( PKG ) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ( PKB ) dan Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil ( PKK – PNS ) dilaksanakan mulai tanggal 22 – 25 Maret 2018 bertempat
di SMA Negeri 3 Karimun.

B. Tujuan Kegiatan
Berdasarkan paparan diatas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan :
a. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
peserta didik
b. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat / jabatan setingkat lebih tinggi.
c. Memberikan pemahaman kepada Tenaga Pendidik tentang Penilaian Kinerja Guru ( PKG )
d. Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas dan mendidik peserta didik
e. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan daya serap mata pelajaran
f. Membina pengembangan diri peserta didik dalam bentuk kegiatan pelayanan sesuai dengan bakat ,minat,
kemampuan, sikap ,dan perilaku siswa dalam belajar serta kehidupan pribadi, social dan pengembangan
karier diri
g. Untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru
C. Materi Kegiatan
a. Kebijakan Disiplin Guru dan Pegawai
b. Overview Penilaian Kinerja Guru
c. Pengenalan Instrumen Penilaian Kinerja Guru dan Suplemen Instrumen PKG
d. Pengumpulan Fakta dan Data Penilaian Kinerja Guru
e. Penskoran Indikator dan Penilaian Kompetensi PKG
f. Pelaporan Penilaian Kinerja Guru
g. PPK – PNS
h. Penyusunan Dupak

Deskripsi Materi
Pengertian Penilaian Kinerja Guru menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir
kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas
utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan dan penerapan
kompetensinya. Dalam hal ini adalah kompetensi yang sangat diperlukan bagi guru seperti yang diamanatkan
oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Standar Kompetensi Guru.
Penguasaan dan penerapan kompetensi sangat menentukan tercapainya kualitas proses
pembelajaran, pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan yang sesuai
dengan fungsi sekolah/madrasah. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem penilaian kinerja guru. Sistem
penilaian kinerja guru adalah sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis guru yang didesain untuk
mengevaluasi tingkatan kinerja guru secara individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara maksimal
yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik. Ini merupakan bentuk penilaian yang sangat
penting untuk mengukur kinerja guru dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai bentuk akuntabilitas
sekolah.
Pada dasarnya sistem penilaian kinerja guru bertujuan :

1. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru;


2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah;
3. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan efektif atau
kurang efektifnya kinerja guru;
4. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru;
5. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya serta mempertahankan sikap positif
dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai prestasi, dan
6. Menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta bentuk penghargaan lainnya.
Dalam konteks peraturan tersebut di atas, penilaian kinerja guru memiliki dua fungsi utama, yaitu
untuk:

1. Menilai unjuk kerja (kinerja) guru dalam menerapkan semua kompetensi yang diperlukan pada proses
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah. Dengan demikian, hasil penilaian kinerja menjadi profil kinerja guru yang dapat
memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan guru. Profil kinerja guru juga dapat dimaknai sebagai
suatu analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru yang dapat dipergunakan sebagai
dasar untuk merencanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru;
2. Menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau
pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah pada tahun penilaian kinerja
guru dilaksanakan. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses
pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.

Hasil penilaian kinerja guru diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang
terkait dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses
pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi. Penilaian kinerja
guru merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi guru.
Bagi guru, penilaian kinerja guru merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan
sebagai sarana untuk mengkaji kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki kualitas
kinerjanya. Penilaian kinerja guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas pembelajaran,
pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Bagi guru kelas/mata
pelajaran dan guru bimbingan dan konseling/konselor, kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian
kinerja guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini telah
dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator yang harus dapat ditunjukkan dan diamati dalam berbagai
kegiatan, tindakan, dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan. Sedangkan, untuk
tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerja dilakukan berdasarkan
kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang dibebankan (misalnya; sebagai kepala
sekolah/madrasah, wakil kepala sekolah/ madrasah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya) sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16
Tahun 2009.

Untuk memperoleh hasil penilaian yang benar dan tepat, Penilaian kinerja guru harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Valid
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan valid bila aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-
komponen guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau lain yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah.
2. Reliabel
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi bila proses
yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh siapapun
dan kapan pun.
3. Praktis
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan praktis bila dapat dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah,
dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan
tambahan.
Agar hasil pelaksanaan dan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan, penilaian kinerja
guru harus memenuhi prinsip-prinsip berikut :
1. Berdasarkan ketentuan
Penilaian kinerja guru harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada peraturan yang
berlaku.
2. Berdasarkan kinerja
Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja guru adalah kinerja yang dapat diamati dan dipantau sesuai
dengan tugas guru sehari-hari dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau
tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
3. Berlandaskan dokumen
Penilai, guru yang dinilai, dan unsur lain yang terlibat dalam proses penilaian kinerja guru harus
memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem penilaian kinerja guru, terutama yang berkaitan
dengan pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara utuh, sehingga penilai, guru dan unsur
lain yang terlibat dalam proses penilaian kinerja guru mengetahui dan memahami tentang aspek yang
dinilai serta dasar dan kriteria yang digunakan dalam penilaian.
4. Dilaksanakan secara konsisten
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun diawali dengan evaluasi diri, dan
memperhatikan hal-hal berikut :
a) Obyektif
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan kondisi nyata guru dalam
melaksanakan tugas sehari hari.
b) Adil
Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan prosedur standar kepada semua guru
yang dinilai.
c) Akuntabel
Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat dipertanggungjawabkan.
d) Bermanfaat
Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka peningkatan kualitas kinerjanya secara
berkelanjutan, dan sekaligus pengembangan karir profesinya.
e) Transparan
Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru yang dinilai, dan pihak lain yang
berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi atas penyelenggaraan penilaian tersebut.
f) Berorientasi pada tujuan
Penilaian berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
g) Berorientasi pada proses
Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil, tetapi juga perlu memperhatikan proses, yakni
bagaimana guru dapat mencapai hasil tersebut.
h) Berkelanjutan
Penilaian penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur, dan berlangsung secara terus
menerus (on going) selama seseorang menjadi guru.
i) Rahasia
Hasil penilaian kinerja guru hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait yang berkepentingan.

Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain tugas utama tersebut, guru juga
dimungkinkan memiliki tugas-tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Penilaian kinerja guru
kelas/mata pelajaran dan guru BK/Konselor dilakukan dengan mengacu kepada dimensi tugas utama guru
yang meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai termasuk
di dalamnya menganalisis hasil penilaian dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.

D. Tindak lanjut
Tindak lanjut yang di lakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis harus melakukan
perbaikan dalam hal perangkat pembelajaran, model pembelajaran dan juga pendekatan dengan siswa.

E. Dampak pengembangan diri


Ada pun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Penulis dapat mempersiapkan diri lebih baik pada saat mengajar
b. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan penulis dalam pembuatan perangkat pembelajaran
c. Mengetahui cara penilaian kinerja guru
Pengembangan Diri 2

A. Waktu dan Tempat


Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan IT untuk Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 22-
25 September 2018 bertempat di

B. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari pengembangan diri adalah :
a. Memberikan pemahaman kepada Tenaga Pendidik tentang Pemanfaatan IT untuk pembelajaran
b. Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugas dan mendidik peserta didik
c. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan daya serap mata pelajaran
d. Dapat memanfaatkan IT dalam Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM )
e. Untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru

C. Materi Kegiatan
a. Kebijakan Umum
b. Konsep E-Learning
c. Pembuatan Bahan Ajar Online
d. Pembuatan Soal Online

Deskripsi Materi

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta pergeseran paradigma pendidikan
mempengaruhi metode dan proses pembelajaran. E-learning merupakan salah satu bentuk penerapan
dari perubahan proses pembelajaran tersebut. Dilihat dari sisi fungsi e-learning memiliki 3(tiga) fungsi
yaitu sebagai suplemen (pelengkap), komplemen (pelengkap), dan substitusi (pengganti).

Selain komputer dan jaringan internet, yang berperan dalam e-learning adalah producer yaitu yang
membuat konten (tulisan, gambar, video, animasi), host yaitu penyedia e-learning melalui jaringan internet
(browser), dan learner yaitu pemakai/pengguna e-learning (mahasiswa, peserta didik, pengguna umum,
dan sebagainya).

Yang perlu diperhatikan pada saat memilih internet untuk kegiatan pembelajaran adalah analisis
kebutuhan. Apakah berfungsi sebagai tambahan, pelengkap atau pengganti pembelajaran tatap muka.
Selain itu ketersediaan internet dan infrastrukturnya, tenaga pelaksana, dan keuntungan menggunakan e-
learning.
Ada banyak definisi e-learning, diantaranya :

 Jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke peserta didik dengan
menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Darin E. Hartley (Hartley,
2001)
 Sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar
dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone. LearnFrame.Com dalam
Glossary of e-learning Terms (Glossary, 2001)
 Sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi.
Matthew Comerchero dalam E-learning Concepts and Techniques (Bloomsburg, 2006)
 Sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar
mengajar. (Wahono, 2005, p. 1).

Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:

1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik/TIK.


2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di
komputer, sehingga dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik kapan saja dan dimana saja.
4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan
dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

FUNGSI E-LEARNING

Fungsi e-learning dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai suplemen (tambahan), komplemen
(pelengkap), dan substitusi (pengganti).

1)     Suplemen (tambahan) 

Peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk
mengakses materi pembelajaran elektronik. Mengakses materi pembelajaran elektronik hanya
sebagai himbauan pengajar kepada peserta didik.

2)     Komplemen (pelengkap)  

Materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima
peserta didik di dalam kelas, sebagai pengayaan bagi peserta didik berkemampuan rata-rata, atau
remedial bagi peserta didik yang lamban kemampuan belajarnya.
3)     Substitusi (pengganti) 

E-learning sebagai pengganti digunakan di beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju.


Tujuannya untuk membantu mempermudah mahasiswa mengelola kegiatan
pembelajaran/perkuliahan sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas lainnya
dengan kegiatan perkuliahan. Mahasiswa dapat memilih model kegiatan pembelajaran yaitu tatap
muka saja, sebagian tatap muka dan sebagaian melalui internet, atau sepenuhnya melalui internet.

Alternatif model pembelajaran manapun yang dipilih mahasiswa tidak menjadi masalah dalam
penilaian, artinya semua model tersebut mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama.
Keadaaan yang sangat fleksibel ini sangat membantu mahasiswa mempercepat proses
perkuliahannya.

D. Tindak lanjut
Tindak lanjut yang di lakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis dapat memanfaatkan
IT dalam pembelajaran dengan cara membuat bahan ajar dan soal secara online.

E. Dampak pengembangan diri


Ada pun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Penulis dapat mempersiapkan diri lebih baik pada saat mengajar
b. Penulis dapat membuat bahan ajar dan pembuatan soal secara online dengan memanfaatkan IT

Anda mungkin juga menyukai