PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini informasi menjadi salah satu kebutuhan penting hidup manusia.
Informasi telah menjadi faktor kunci keberhasilan hidup banyak orang tersingkir
dalam persaingan karena kalah cepat dalam menerima informasi terbaru. Oleh
karena itu, menjadi keharusan bagi kita untuk selalu mengikuti perkembangan
informasi actual melalui berbagai sumber media dari proses melihat dan
mendengar (Suryanto dan Haryanta, 2006).
Salah satu komponen dari proses komunikasi adalah bagian menerima
pesan, yang salah satunya dengan cara mendengarkan. Mendengarkan bukan
hanya secara harfiah menggunakan alat pendengaran (telinga), tetapi memiliki arti
yang lebih luas dengan penggunaan alat penerima pesan lainnya. Pembedaan
istilah mendengarkan dengan mendengar adalah untuk membedakan pengertian
seperti halnya istilah dalam bahasa Inggris yang membedakan kata listen/listening
dengan hear/hearing (Pusdiklatwas BPKP, 2007).
Dalam bahasa Inggris listen berpadanan dengan pay attention atau
memberikan perhatian terhadap sesuatu, dan bukan terhadap suara semata.
Adakalanya proses komunikasi menggunakan bahasa tubuh, dimana proses
mendengarkan bukan menggunakan telinga sebagai alat penerima pesan,
melainkan menggunakan mata sebagai alat penerima pesan yang selanjutnya
informasi visual tersebut akan diterjemahkan menjadi pesan yang dapat
dimengerti (Pusdiklatwas BPKP, 2007).
Banyak faktor yang mempengaruhi tersampai atau tidaknya suatu informasi
yang didengarkan oleh pendengar dari seorang pembicara. Penguasaan faktor
kebahasaan perlu diperhatikan dalam menyampaikan informasi meliputi
penglafalan, intonasi, sikap gerak-gerik dan mimik volume suara, kelancaran dan
kecepatan, serta tingkat pengetahuan pembicara (Tatang dkk, 2009)
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4) Filling in gaps
Orang dengan tipe seperti ini mendengarkan sedikit, dan
selanjutnya merekayasa informasinya sendiri berdasarkan konsep yang
ada pada dirinya.
5) Insulated listening
Kebiasaan ini hampir merupakan kebalikan dari kebiasaan
selective listening, yang mana orang yang memiliki kebiasaan ini jika
mendapatkan topik yang tidak menarik baginya, maka ia cenderung
untuk tidak mendengarkan keseluruhan informasi yang disampaikan.
6) Defensive listening
Orang yang tidak percaya diri atau mereka yang merasa tidak
aman cenderung menyampaikan komentar-komentar yang menyerang
untuk mempertahankan dirinya. Orang dengan kebiasaan seperti ini
cenderung menghindari kenyataan bahwa mereka merasa tidak aman
dengan mengalihkannya kepada orang lain.
7) Ambushing
Orang dengan kebiasaan ini akan mendengarkan pembicara
secara seksama dan ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi
yang dapat dipergunakan olehnya untuk dapat menyerang kembali apa
yang disampaikan oleh si pembicara. Kebiasaan ini juga merupakan
bentuk strategi mempertahankan diri.
Pada kenyataannya banyak sekali kendala yang harus diatasi agar dapat
menjadi seorang pendengar yang baik dan efektif. Dibutuhkan usaha keras,
waktu lama, konsentrasi dan mungkin perlu pekerjaan atau penelitian untuk
dapat mengidentifikasi.
7. Buat transisi yang baik antara menjadi pendengar yang baik dengan pembicara
yang baik
Sebuah proses komunikasi adalah proses berbicara dan
mendengarkan,dan dlm proses komunikasi yang efektif, kita melakukan peran
tersebut secara bergantian. Lakukan proses transisi antara peran
mendengarkan dan peran pembicara secara baik.
8. Mendengarkan empatik
Mendengarkan dengan sikap empatik berarti kita masuk kedalam
kerangka acuan orang lain. Kita bukan hanya mendengarkan dengan telinga,
tetapi juga dengan mata dan hati. Hati kita merasakan, memahami, menyelami,
berinstuisi. Mata kita mengamati pesan-pesan nonverbal si pengirim. Kita
menggunakan otak kanan sekaligus otak kiri. Mendengar empatik adalah
mendengar untuk mengerti, baik secara emosional maupun intelektual, bukan
dengan maksud untuk menjawab, mengendalikan atau memanipulasi orang
lain (Pusdiklatwas BPKP, 2007).
4.1 KESIMPULAN
Tuhan memberi kita dua telinga dan satu mulut, supaya kita mendengar dua kali
lebih banyak daripada berbicara.mendengarkan membutuhkan keterampilan khusus,
sebagaimana berbicara. Karena mendengarkan adalah cerminan pribadi.
Seringkali terjadi kendala dalam proses mendengar. kendala mendengar ini terjadi
apabila komunikan tidak menyerap informasi dengan baik atau karena ada gangguan
baik dari luar maupun dari dalam. Jika Anda di hinggapi kendala ini, Anda cenderung
tidak suka ditantang dan tidak suka mengubah sikap. Timbul rasa tidak nyaman pada
diri anda dan akan menghambat setiap input yang mempengaruhi atau merubah rasa
nyaman anda. Anda akan cenderung tidak bisa diakses dan tidak sabaran.
Mendengar, ternyata bukan hanya "masuk kiri keluar kanan" atau sebaliknya.
Mendengar ternyata benar-benar mencoba memahami apa yang dikatakan orang lain.
Mendengar adalah sebuah proses serius yang tidak bisa dilakukan hanya dengan
mengandalkan kebiasaan, refleks atau insting. Mendengar adalah upaya untuk
menghubungkan titik-titik yang kadangkala menyatakan pesan-pesan yang tersembunyi.
Pembicara yang baik adalah pendengar yang terbaik. maka dari itu mendengar adalah
suatu komponen penting dalam menciptakan komunikasi yang efektif.
4.2 Saran
Untuk mendengar dengan baik ada beberapa teknik:
1) Berhentilah mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang tentang anda dan mulailah
mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang.
2) Sediakan waktu dan bertanyalah. Lihatlah proses menerima input sebagai suatu proses
belajar yang menyenangkan. Berhenti mendengar berarti berhenti belajar.
3) Perlakukan tantangan dan komentar orang lain sebagai penghargaan. Tidak perlu takut
salah. Jika orang tidak menganggap anda penting, mereka tidak akan menantang atau
berkomentar.
4) Ingatlah bahwa aturan bisa berubah. Sekalipun anda sudah pernah menghadapinya,
tidak berarti anda masih bermain di arena yang sama. Apa yang tidak anda ketahui
bisa melukai anda. Segala sesuatu pasti berubah.
5) Berjalanlah agak jauh dengan sepatu orang lain (anda mungkin perlu membaca buku
Edward De Bono tentang hal ini).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tuhan memberi kita dua telinga dan satu mulut, supaya kita mendengar dua kali
lebih banyak daripada berbicara.mendengarkan membutuhkan keterampilan khusus,
sebagaimana berbicara. Karena mendengarkan adalah cerminan pribadi
Seringkali terjadi kendala dalam proses mendengar. kendala mendengar ini terjadi
apabila komunikan tidak menyerap informasi dengan baik atau karena ada gangguan baik
dari luar maupun dari dalam. Jika Anda di hinggapi kendala ini, anda cenderung tidak
suka ditantang dan tidak suka mengubah sikap. Timbul rasa tidak nyaman pada diri anda
dan akan menghambat setiap input yang mempengaruhi atau merubah rasa nyaman anda.
anda akan cenderung tidak bisa diakses dan tidak sabaran.
Mendengar, ternyata bukan hanya "masuk kiri keluar kanan" atau sebaliknya.
Mendengar ternyata benar-benar mencoba memahami apa yang dikatakan orang lain.
Mendengar adalah sebuah proses serius yang tidak bisa dilakukan hanya dengan
mengandalkan kebiasaan, refleks atau insting. Mendengar adalah upaya untuk
menghubungkan titik-titik yang kadangkala menyatakan pesan-pesan yang tersembunyi.
Pembicara yang baik adalah pendengar yang terbaik. maka dari itu mendengar adalah
suatu komponen penting dalam menciptakan komunikasi yang efektif
B. SARAN
Untuk mendengar dengan baik ada beberapa teknik:
1) Berhentilah mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang tentang Anda dan mulailah
mengkhawatirkan apa yang dipikirkan orang.
2) Sediakan waktu dan bertanyalah. Lihatlah proses menerima input sebagai suatu proses
belajar yang menyenangkan. Berhenti mendengar berarti berhenti belajar.
3) Perlakukan tantangan dan komentar orang lain sebagai penghargaan. Tidak perlu takut
salah. Jika orang tidak menganggap Anda penting, mereka tidak akan menantang atau
berkomentar.
4) Ingatlah bahwa aturan bisa berubah. Sekalipun anda sudah pernah menghadapinya,
tidak berarti anda masih bermain di arena yang sama.
5) Berjalanlah agak jauh dengan sepatu orang lain (anda mungkin perlu membaca buku
Edward De Bono tentang hal ini).
DaftarPustaka
Mulyana, Deddy. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. 2002. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.