Makalah Konservasi
Makalah Konservasi
DISUSUN OLEH :
CHELSADILA PUTRI RISWANDA
1912402049
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Konservasi gigi dari mata kuliah
Konservasi. Yang mana makalah ini saya buat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh dosen pengampu Linasari, S.Si.T, M.Kes
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
isi maupun susunan bahasanya, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
sebagai koreksi dalam penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat, akhir
kata saya mengucapkan terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN............................................................. 4
1.1. LatarBelakang ............................................................... 4
1.2. Tujuan ........................................................................... 4
PENDAHULUAN
lmu konservasi gigi adalah ilmu tertua di bidang kedokteran gigi yangberkembang
sejak abad ke-18 sebagai sebuah solusi bagi masyarakat yang mengalamikerusakan gigi dan
mempertahankan gigi mereka selama mungkin di dalam mulut.Ilmu konservasi gigi
merupakan cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajaritentang cara menanggulangi
kelainan (penyakit) jaringan keras gigi, pulpa danperiapikal untuk mempertahankan gigi
didalam mulut melalui restorasi dan perawatanendodontic, baik secara konvensional maupun
bedah. Ilmu ini bertujuan untuk
melakukan perawatan gigi serta mempertahankan gigi selama mungkin di dalam mulut
agar estetik dan fungsi kunyah kembali normal (J.D. Eccles dan R.M.Green, 1994).
Perkembangan konservasi gigi diarahkan ketiga bidang kekhususan, yaitu: kariologi,
endodontologi, dan teknologi restorasi.
Sebelum merencanakan perawatan konservasi gigi, kita harus terlebih dahulu
menentukan diagnosis. Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang diderita pasien.
Diagnosis merupakan kesimpulan dari pemeriksaan, baik itu pemeriksaan
subyektif,pemeriksaan obyektif, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Dalam
penegakan diagnosis perlu dilakukan prosedur penegakan diagnosis secara sistematis.
Pemeriksaan yang cermat perlu dilakukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Kesalahan dalam mendiagnosis menyebabkan perawatan yang tidak tepat, yang dapat
merugikan pasien dan dokter gigi sendiri.
1.2 Tujuan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui dan membahas defenisi, pengertian dan
pengaplikasian penambalan gigi yang baik dan benar dalam bidang kesehatan dan
penerapannya dalam dunia kesehatan masyarakat khususnya kesehatan gigi.
BAB II
ISI
Ciri-Ciri:
Terbuat dari:
Baja
Diamond
Terdiri dari:
a. Bur round
Ciri:
Menurut besar kecilnya ada ukuran nomor0-6.
Bentuknya bundar.
Kegunaan:
Untuk membuat tempat masuk waktupreparasi kavitet.Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan.
Disimpan pada tempat bur.
Resiko alat: Kritis
b. Bur fissure
Ciri:
Menurut besar kecilnya ada ukuran nomor 0–6.
Bentuknya ada yang sama besar dari atas kebawah yang mengecil kebawah.
Kegunaan:
Untuk melebarkan dinding kavita waktumebuat preparasi.Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan.
Disimpan pada tempat bur.
Resiko alat: Kritis
c. Bur inverted cone
Ciri:
Menurut besar kecilnya ada ukuran 0 – 6.
Bentuknya ada yang sama besar dari ataskebawah, ada yang makin keujung makinbesar.
Kegunaan:
Untuk meratakan dasar kavita.
Untuk membuat potensi berupa undercutpada kavita.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan
Disimpan pada tempat bur.
Resiko alat: Kritis
2. Spatel
Terdiri dari:
a. Cement Spatel
Ciri:
Terbuat dari stainless stell.
Bentuk dan ukurannya berbeda-beda.
Kegunaan:
Untuk mengaduk cement atau fletcherdiatas mixing slab
Pemelihraan:
Dicuci bersih dan disterilkan
Resiko alat: Tidak Kritis
b. Agate Spatel
Ciri:
Ujungnya pipih
Terbuat dari plastik atau tulang
Kegunaan:
Untuk mengaduk bahan tambalan silikat /gelas ionome / composite.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan
Resiko alat: Tidak Kritis
3. Mixing Slab
Ciri:
Terbuat dari kaca
Bentuk dan ukurannya berbeda-beda
Kegunaan:
Tempat mengaduk fletcher, semen phosfat,silikat.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan
Resiko alat:Tidak kritis
4. Plastis instrument
Ciri:
Terbuat dari stanless stell.
Bentuk ujungnya berbeda-beda.
Ujungnya pipih.
Kegunaan:
Untuk mengambil dan membawa bahantambalan sementara, silikat, semen phosfatdari lempeng
kaca kedalam kavita.
Untuk membentuk tambalan diatas padabagian buccal/ lingual/ palatinal/ aproximal.
Pemeliharaan:
Dicuci bersoh dan disterilkan
Resiko alat: Tidak kritis
5. Cement Stopper/ Cement Plugger
Ciri:
Bentuknya hampir sama dengan amalgamstopper.
Ujungnya rata/ licin tidak bergaris-garis.
Kegunaan:
Untuk memasukkan dan meratakan cementlining (basis) kedalam kavita.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan, dan disimpan.
Resiko Alat: Semi kritis.
6. Amalgam Carrier / Amalgam Pistol
Ciri:
Terbuat dari stainless stell.
Bentuknya seperti pistol.
Kegunaan:
Untuk memasukkan amalgam kedalamkavita terutama untuk RA.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan.
Resiko alat: Semi kritis.
7. Amalgam CarverCiri:
Terbuat dari stainless stell.
Bentuknya seperti ketupat / layang-layang.
Kegunaan:
Untuk mengukir / membentuk tumpatan /tambalan amalgam yang disesuaikandengan anatomi
gigi.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan, disimpan.
Resiko alat: Semi kritis.
8. Amalgam Flugger / Amalgam Stopper
Ciri:
Terbuat dari stainless stell.
Bentuk ujungnya bermacam-macam bulat /bulat telur.
Pada bagian ujung ada garis-garis, gunanyasupaya amalgam tidak jatuh pada waktu kitapakai.
Kegunaan:
Untuk menekan amalgam di dalam kavitassupaya padat
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan.
Resiko alat: Semi kritis
9. Burnisher
Ciri:
Terbuat dari stainless stell.
Bentuk ujungnya bulat / oval / bulat telur,bentuk lain gabungan burnisher dan plastis
instrument berbentuk huruf „Y‟.
Permukaannya halus.
Kegunaan:
Untuk menmghaluskan tumpatan amalgam.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan, dan disimpan.
Resiko alat: Semi kritis
11. Celluloid Strip
Ciri:
Terbuat dari plastik tipis, tembus pandang(transparansi)
Kegunaan:
Sebagai dinding sementara pada waktupenambalan silikat.
Pemeliharaan:
Setelah dipakai langsung dibuang, karenatidakcdapat dipakai kembali.
Resiko alat: Semi kritis
12. Alat- Alat Poles
Terdiri dari:
a. Batu Poles
Ciri:
Bagian ujungnya terbuat dari batu sebelahbawah dari baja
Warna: merah (terkeras), biru, hijau, putih(terhalus) (batu arkansas)
Bentuknya bermacam-macam
Kegunaan:
Untuk mengambil tumpatan amalgam yangberlebihan
Pada pembuatan protesa, untuk mengambilbahan-bahan acrilic yang berlebihan
Batu poles yang putih, untuk memolestambalan silikat / gelas ionomer / composite
Pemeliharaan:
Setelah dipakai dibersihkan dari sisa-sisaamalgam, silikat / bahan protesa
Resiko alat: Semi kritis
b. Finier Bur
Ciri:
Terbuat dari baja
Bentuk ujungnya bermacam-macam sesuaikeperluan masing-masing
Permukaan ada yang keras serta yanghalus
Kegunaan:
Untuk memoles tambalan amalgammembentuk dan membuat tumpatansedemikian rupa sehingga
sesuai denganbentuk gigi semula dan membuat tumpatanmengkilap
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan
Resiko alat: Semi kritis
c. Sikat Poles / Bristle Brush
Ciri:
Terbuat dari silikat dengan tangkai baja
Bentuknya ada dua macam:
Seperti roda (wheel)
Seperti mangkok (cup)
Kegunaan:
Untuk membuat tumpatan amalgam menjadibersih dan mengkilat
Untuk membersihkan gigi dari plak
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan
Resiko alat: Semi kritis
d. Rubber Cup
Ciri:
Tangkai terbuat dari logam
Ujungnya dari karet
Bentuknya seperti mangkuk kecil
Kegunaan:
Untuk memoles tumpatan amalgam agarmengkilat
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan.
Resiko alat: Semi kritis
1) Resin Komposit.
Tambalan resin komposit sering juga disebut dengan tambalan sinar karena prosedurnya
memerlukan penyinaran agar tambalan mengeras. Bahan komposit merupakan campuran dari
resin akrilik dan partikel halus menyerupai kaca sehingga menghasilkan tambalan sewarna
gigi. Tambalan komposit tahan lama dan tidak mudah patah jika diaplikasikan pada (1) area
berukuran kecil hingga sedang dan (2) pada area yang menerima tekanan kunyah sedang
(tidak terlalu berat). Tambalan komposit dapat digunakan untuk gigi depan maupun gigi
belakang.
Warna tambalan komposit akan menyatu dengan gigi asli sehingga tidak terlihat seperti
“tambalan”, biasanya dokter gigi akan menyarankan menggunakan tambalan komposit untuk
gigi depan yang terlihat saat Anda senyum. Tambalan komposit hanya memerlukan 1 kali
kunjungan mulai dari pembersihan gigi karies hingga penambalan. Keuntungan lainnya jika
dibandingkan dengan jenis bahan tambal lain, jaringan gigi Anda yang sehat hanya akan
dibuang sedikit. Namun tambalan komposit juga memiliki kekurangan, walaupun dapat
selesai hanya dalam 1 kunjungan, prosedurnya cukup lama karena setelah gigi dibersihkan
dan siap untuk ditambal, akan ada beberapa lapisan tipis yang akan diaplikasikan ke gigi dan
tiap lapisan tersebut akan disinar agar mengeras. Selain itu, gigi harus benar-benar kering dan
bebas dari air liur. Prosedur tambalan komposit perlu dilakukan dengan lebih hati-hati
dibanding bahan tambal lain. Dengan kelebihan dan tingkat kesulitan penambalannya,
tambalan komposit biasanya relatif lebih mahal dibandingkan beberapa jenis bahan tambal
lain seperti semen ionomer maupun tambalan berbahan logam.
Seperti sudah disebutkan, bahan komposit dan porselen dipilih untuk gigi yang memerlukan
estetik seperti gigi depan. Apabila lubang pada gigi cukup besar atau areanya terkena tekanan
kunyah yang berat, disarankan menggunakan bahan tambal lain.
3) Semen ionomer. Tambalan ionomer (glass ionomer cement) adalah bahan sewarna gigi
yang terbuat dari campuran bubuk kaca/silica yang mengandung fluoride dan cairan asam
organik yang membentuk tambalan yang solid dan mampu melepaskan fluoride sehingga bisa
mencegah terjadinya karies baru. Tambalan ionomer biasanya digunakan untuk (1) tambalan
di area dekat gusi atau di bawah gusi dan (2) pada anak-anak karena prosedurnya lebih cepat
dan mudah dibanding jenis tambalan lain. Kekurangan bahan ini yaitu lebih rapuh dibanding
bahan lain dan lebih mudah aus/terkikis/pecah.
4) Modifikasi komposit-ionomer
Untuk menggabungkan keunggulan antara bahan komposit dan bahan ionomer, penelitian
dan teknologi sudah menghasilkan bahan tambal jenis lain yang mengombinasikan kedua
bahan tersebut yaitu:
Kompomer
Resin modified glass ionomer cement
1. Blokir area kerja dengan cotton roll semua permukaan, untuk menjaga cavita tetap kering.
2. Sterilisasi cavitas dengan olesan alkohol menggunakan cotton pelet, kemudian dikeringkan
dengan kapas atau dikeringkan dengan chip blower
3. Aduk cement dasar letekkan dalam cavitas, untuk melindungi pulpa terhadap rangsangan
thermis dan khemis dari bahan tumpatan tetap dengan tidak menghilangka retensi cavitas,
ratakan dengan cement stoper yang terlebih dulu dibasahi dengan alkohol, sehingga cement
menutupi dentin setebal kurang lebih 0,5 mm
6. Ratakan /haluskan tumpatan ,bentuk sesuai dengan anatomi gigi menggunakan burniser
BAB III
Tujuan dari pembahasan topic ini adalah untuk mengetahui penambalan gigi sangat
dibutuhkan untuk memperbaiki struktur gigi yang rusak baik karena bakteri maupun karena
adanya defek atau kelainan pada gigi tersebut. Tujuan dari restorasi adalah membantu
mengembalikan bentuk, fungsi dan estetik gigi.
Ada saran yang bisa disampaikan penulis dalam makalah ini yaitu kesehatan gigi
harus dimasukan kedalam kesehatan yang terpenting dalam menjaga kesehatan tubuh kita
karena gigi dan mulut merupakan salah satu dari bagian tubuh kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.maranatha.edu/24182/3/1490013_Chapter1.pdf
https://dokumen.tips/documents/alat-penambalan.html
https://mhdc.co.id/2020/08/05/mengenal-macam-macam-bahan-tambal-gigi/