PROPOSAL PENELITIAN
OLEH :
NIM : 17031046
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini yaitu
usia 0 sampai 5 tahun, masa ini sering disebut sebagai fase “Golden Age” golden age
merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara
aktif agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan atau masalah kesehatan.
(Marmi,2015:107) .
Status gizi balita merupakan hal penting yang harus dipahami oleh setiap orang tua,
terutama dalam mencegah penurunan status gizi pada masa tumbuh kembang anak
khususnya dalam tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan balita
memerlukan perhatian lebih karena malnutrisi yang terjadi pada masa golden period (yaitu 0-
24 bulan) tidak dapat diubah. Gizi kurang adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya
asupan makanan. Gizi buruk dapat disebabkan oleh kurangnya satu atau lebih zat gizi dalam
tubuh manusia.Penyebab langsung gizi buruk pada balita adalah ketidakseimbangan makanan
dan penyakit infeksi, sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah ketersediaan makanan
yang tidak mencukupi, pola asuh yang kurang, dan kebersihan serta pelayanan kesehatan
dasar yang tidak memadai ( Dwi yulia, 2012)
Status gizi merupakan indikator kesehatan yang penting karena anak usia di bawah lima
tahun merupakan kelompok yang rentan terhadapkesehatan dan gizi.Salah satu upaya
peningkatanstatus gizi balita Gangguan gizi pada awal kehidupan akanmempengaruhi
kualitas kehidupan berikutnya. Gizi kurang pada balita tidak hanya menimbulkan gangguan
pertumbuhan fisik, tetapi juga mempengaruhi kecerdasan dan produktivitas ketika dewasa.
Berbagai upaya untuk mengatasi masalah gizi telah dilakukan oleh pemerintah antara lain
melalui program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).
Masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun (balita)
merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. Usia di bawah dua tahun
merupakan masa yang amat penting sekaligus masa kritis dalam proses tumbuh kembang
anak baik fisik maupun kecerdasan. Keadaan tersebut secara langsung disebabkan oleh
asupan gizi yang kurang mencukupi gizi balita. Oleh sebab itu untuk membantu mencukupi
kebutuhan gizi masyarakat tentang anak balita, pemerintah mengembangkan program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT).(Sawitri dewi 2020)
Pelayanan kesehatan balita adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anak
berusia 0-59 bulan.Pelayanan kesehatan meliputi penimbangan minimal 8 kali setahun,
pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun, pemberian kapsul vitamin A 2 kali
setahundanpemberian imunisasi dasar lengkap.dilihat bahwa pada Tahun 2019 terjadi
peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana cakupan pelayanan
kesehatan balita yaitu sebesar 75,7%, atau dikatakan jumlah balita yang mendapat pelayanan
sebanyak 66.227dibandingkan dengan jumlah seluruh balita sebanyak 87.463. Hal ini perlu
diperhatikan oleh petugas kesehatan agar dapat memberikan pendidikandan penyuluhanbagi
oran tua yang memiliki balita bahwa pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara
rutin kepada balita, karena masa balita adalah masa-masa emas tumbuh kembang bagi
seorang anak dan perlu perhatian khusus baik bagi orang tua dan bagi masyarakat
disekitarnya.
Persentase Balita Ditimbang Persentase balita ditimbang adalah jumlah balita yang
ditimbang berat badannya di sarana pelayanan kesehatan termasuk di posyandu dan tempat
penimbangan lainnyaberbanding dengan jumlah anak usia 0-59 bulan di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu. dilihat bahwa pada selama 5 tahun persentase balita ditimbang
mengalami penurunan dan peningkatan secara fluktuatif. Pada tahun 2019terjadi penurunan
sebesar 66% dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 70,5. Dimana dapat dikatakan dari
111.588 jiwa balita yang ada di Kota Pekanbaru hanya 73.967 yang ditimbang.Melihat
banyaknya balita yang tidak ditimbang , ada kemungkinan balita yang tidak terdeteksi
mengalami gizi buruk dan gizi kurang “tersembunyi” di antara balita yang tidak ditimbang
tersebut. penimbangan rutin balita di Posyandu diharapkan dilaksanakan oleh masyarakat
melalui kader kesehatan dengan pembinaan dari Puskesmas.
Persentase Balita Gizi Kurang (BB/U), Pendek (TB/U)dan Kurus (BB/TB)Gizi adalah
suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara normal melalui
proses digesti, absorpsi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat gizi yang tidak
di gunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-
organ serta menghasilkan energi.Status gizi anak balita diukur berdasarkan Umur (U), Berat
badan (BB), dan tinggi badan (TB).Balita gizi kurang adalah balita yang status gizinya
didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang merupakan gabungan dari
istilah gizi buruk dan gizi kurang dengan Z score < -2 standar deviasi. Balita Stunting adalah
balita yang status gizinyadidasarkan pada indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) yang
merupakan gabungan dari istilah sangat pendek dan pendek dengan Z score < -2 standar
deviasisedangkan balita kurus adalah balita yang status gizinya didasarkanpada indeks berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB) yang merupakan gabungan dari istilah sangat kurus dan
kurus dengan Z score < -2 standar deviasi.
Untuk mengetahui terkait hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan kepatuhan
PMT pada balita
1.2.2Tujuan Khusus
DAFTAR PUSTAKA