Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny A Sistem Kardiovaskuler Di Ruang Bougenvil (Autorecovered)
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny A Sistem Kardiovaskuler Di Ruang Bougenvil (Autorecovered)
RSUD MAKINGPING
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK I
ANNISA SURYANI 182152
IMAS MASITOH NIM 18215259
IRA SUSILAWATI NIM 18155260
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY A DENGAN SISTEM
KARDIOVASKULER DIRUANG BOUGENVIL RSUD MALINGPING ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah keperawatan Gerontik ,Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan Gerontik dengan system
kardiovaskuler bagi para pembaca juga bagi penulis kami mengucapkan terima
kasih kepada :
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tanda dan gejala yang muncul pada pasien CHF antara lain
dyspnea, fatigue dan gelisah. Congestive Heart Failure merupakan salah satu
masalah khas utama pada beberapa negara industri maju dan negara
berkembang seperti Indonesia (Austaryani, 2012 dalam Didik Aji Asmoro,
2017).
a. Pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
e. Evaluasi ketercapaian
2.1.1 Definisi
CHF adalah syndrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala), ditandai oleh
sesak napas dan fatik ( saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebab kan
oleh kelainan struktur dan fungsi jantung. CHF dapat disebabkan oleh
gangguan yang mengakibatkan terjadinya pengurangan pengisian ventrikel
(disfungsi distolik) dan atau kontraktilitas miokardial (disfungsi sistolik).
(Sudoyo Aru,dkk 2009).
Anatomi Jantung Jantung adalah organ berotot dengan empat ruang yang
terletak dirongga dada, dibawah perlindungan tulang iga, sedikit kesebelah
kiri sternum. Jantung terdapat didalam sebuah kantung longgar berisi cairan
yang disebut pericardium.
1. Bentuk Jantung
2. Letak
4. Lapisan
a. Endometrtium
b. Miokardium
3. Bundalan atriovettikuler
c. Pericardium
5. Pergerakan Jantung
c. Periode istirahat
5. Siklus Jantung
6. Bunyi Jantung
Bunyi jantung terdengar dua macam suara yaitu bunyi ritma disebabkan
menutupnya katup atrio ventrikel dan bunyi kedua karena menutupnya
katup aorta dan arteri pulmonar setelah kontraksi dari ventrikel.
2.1.3 Patofisiologi
Bila reservasi jantung normal untuk berespons terhadap stress tidak adekuat
untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, maka jantung gagal untuk
melakukan tugasnya sebagai pompa, dan akibatnya terjadi gagal jantung. Jika
reservasi jantung normal mengalami kepayahan dan kegagalan, respons
fisiologis tertentu pada penurunan curah jantung adalah penting. Semua
respons ini menunjukan upaya tubuh untuk mempertahankan perfusi organ
vital tetap normal. Terdapat empat mekanisme respons primer terhadap gagal
jantung meliputi:
c. Hipertropi ventrikel
d. Volume cairan berlebih
2.1.4 Etiologi
1. Kriteria major
b) Distensia vena
c) Ronki paru
d) Kardiomegali
f) Gallop s3
g) Peninggian vena
h) Refluks hepatojugular
2. Kriteria minor
a) Edema ekstermitas
c) Dipnea d’effort
d) Hepatomegali
e) Efusi pleura
2.1.6 Komplikasi
.1 Edema paru
3. Aritmia
2. Gangguan ginjal
3. Kakeksia jantung
1. ekokardiografi
2. Rontgen Toraks
3. elektrokardiografi
1. Terapi Oksigen
3. Terapi Diuretik
Selain tirah baring, klien dengan gagal jantung perlu pembatasan garam
dan air serta diuretik baik oral atau parenteral.
4. Digitalis
5. Inotropik positif
6. Terapi Sedatif
7. Diet Rasional
dukungan diet adalah mengatur diet sehingga kerja dan ketegangan otot
jantung minimal, dan status nutrisi terpelihara sesuai dengan selera dan
pola makan klien dan pembatasan natrium.
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian Berikut ini pengkajian berdasarkan Padila, (2012: 370) adalah
a. Aktivitas/istirahat
Gejala yang muncul yaitu keletihan, insomnia, nyeri dada dengan aktivitas,
gelisah, dispnea saat istirahat atau aktivitas, perubahan status mental, tanda vital
berubah saat beraktivitas.
b. Sirkulasi
Riwayat HT, penyakit katub jantung, anemia, syok dll. Tekanan darah, nadi,
frekuensi jantung, irama jantung, nadi apical, bunyi jantung S3,nadi perifer
berkurang, perubahan dalam denyutan nadi juguralis, warna kulit, kebiruan
punggung, sianosis, bunyi nafas ronchi.
c.Pernafasan
Gejala yang muncul yaitu dispnea saat aktivitas, tidur sambil duduk atau dengan
beberapa bantal, batuk dengan atau tanpa sputum, penggunaan bantuan otot
pernafasan, oksigen, dll
d.Integritas ego
Gejala yang muncul berupa ansietas, stress, marah, takut dan mudah tersinggung.
c.Emilinasi
Gejala yang timbul yaitu penurunan berkemih, urin berwarna pekat, berkemih
pada malam hari, diare/konstipasi.
f. Makanan/Cairan
g. Hygiene Gejala
i. Nyeri/kenyamanan
Gejala yang muncul berupa nyeri dada akut-kronik, nyeri abdomen, sakit
pada otot, gelisah.
j. Interaksi social
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Dispnea
Kriteria minor :
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektf : Dipsnea
Kriteria minor :
1) Subjektif : Ortopnea
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : Lelah
2) Objektif : Edema, distensi vena jugularis, central venous pressure (CVP)
meningkat/,menurun
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
1) Subjektif : -
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
1) Subjektif : -
2) Objektif : Pengisian kapiler >3 detik, nadi perifer menurun atau tidak
teraba, akral teraba dingin, warna kulit pucat, tugor kulit
menurun.
Kriteria minor :
Penyebab : kelemahan
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
h. Ansietas (D.0080)
Batasan karakteristik :
Kriteria mayor :
Kriteria minor :
tambahan oksigen
membaik 7. Dokumentasikan
9. Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
10. Kolaborasi
penggunaan oksigen
saat aktifitas
dan/atau tidur
kontraktilitas tanda/gejala
(curah
sekunder penurunan
jantungL.02008)
curah jantung
1. .Tanda vital
3. Monitor intake dan
dalam rentang
output cairan
normal
4. Monitor keluhan
2. Kekuatan nadi
nyeri dada
perifer
meningka 5. Berikan terapi terapi
relaksasi untuk
Tidak ada
mengurangi strees,
edema
jika perlu
6. Anjurkan beraktifitas
fisik sesuai tolerans
7. Anjurkan
berakitifitas fisik
secara bertahap
8. Kolaborasi
pemberian
antiaritmia, jika perlu
4. Nyeri akut b.d Tujuan : Manajemen nyeri I.08238)
gen penedera
setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi,
fisiologis (Mis:
tindakan keperawatan karakteristik nyeri,
Iskemia)
diharapkan tingkat durasi, frekuensi,
nyeri menurun. intensitas nyeri
mengontrol ortortostatik,
4. 4 Batasi asupan
cairan dan garam
5. Anjurkan melapor
haluaran urin
6. Ajarkan cara
membatasi cairan
7. Kolaborasi
pemberian diuretic
6. .Perfusi perifer Tujuan : (Perawatan sirkulasi
tidak efektif b.d I.02079)
setelah dilakukan
penurunan aliran
tindakan keperawatan 1. Periksa sirkulasi
arteri dan/atau
diharapkan perfusi perifer(mis:nadi
vena
perifer meningkat. perifer,edema,pengi
1. .Nadi perifer sian kapiler,
teraba kuat warna,suhu)
4. Anjurkan
menggunakan obat
penurun tekanan
darah, antikoagulan,
dan penurun
kolestrol, jika perlu
5. Anjurkan minum
obat pengo
distraksi yang
2. Pasien Mampu
menenangkan
berpindah
dengan atau 5. 4 Berikan aktifitas
tanpa bantuan distraksi yang
menenangkan
3. .Pasien
mangatakan 6. Anjurkan melakukan
1. Pasien 4. Gunakan
mengatakan pendekatan yang
telah teang dan
memahami meyakinkan
penyakitnya
5. Informasikan secara
2. .Pasien tampak faktual mengenai
tenang diagnosis,
pengobatan, dan
3. Pasien dapat
prognosis
beristirahat
dengan 6. Anjurkan keluarga
nyaman untuk tetap
menemani pasien,
jika perlu
7. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi