Anda di halaman 1dari 5
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR — 310/Kpts/SR.330/5/2015 TENTANG PERUBAHAN NAMA FORMULASI DAN KADAR BAHAN AKTIF PESTISIDA Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, By bahwa berdasarkan Pasal 36 Peraturan Menteri Pertanian Nomor _ 24/Permentan/SR.140/4/2011 tentang Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida mengamanatkan dalam perubahan nama_formulasi dan kadar bahan aktif pestisida perlu didaftarkan perubahannya; bahwa pemegang nomor pendaftaran 8 (delapan) formulasi pestisida mengajukan permohonan untuk mengubah nama formulasi pestisida; bahwa pemegang nomor pendaftaran 1 (satu) formulasi pestisida mengajukan permohonan untuk mengubah kadar bahan aktif pestisida; bahwa berdasarkan pertimbangan _ sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perha untuk menetapkan Perubahan Nama Formulasi dan Kadar Bahan Aktif Pastisida; Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478); Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republile Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 10. 1 12, 13, 14, . Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunean Pestisida (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1973 Nomor 12); . Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3586); Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3910); . Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan Lemberan Negara Republik Indonesia Nomor 4153); . Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5307); Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 25); Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republile Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); Keputusan Presiden 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; Peraturan Presiden 165 Tahun 2014 tentang Penataan ‘Tugas dan Fungei Kabinet Kerja; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 472/Menkes/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan; . Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri 881/Menkes/SKB/VIII/1996, Pertanian Nomor 881. 771/ Kpts/TP.270/8/1996 tentang Batas Maksimum Residu Pestisida Pada Hasil Pertanian; 2 Memperhatikan Menetapkan 16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1350/Menkes/SK/XI/2001 tentang —_Pengelolaan Pestisida; 17. Peraturan Menteri Kesehatan’ — Nomor 1190/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Izin Edar Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 400); 18, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; 19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 24/Permentan/SR.140/4/2011 tentang Syerat dan Tatacara Pendaftaran Pestisida (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 232); 20. Keput Menteri Pertanian Nomor 642/Kpts/OT.160/2/2012 tentang Komisi Pestisida; 21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 107/Permentan/SR.140/9/2014 tentang Pengawasan Pestisida (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1274); Surat Komisi Pestisida Nomor 02/Kompes/2015 tanggal 1 April 2015 perihal Konsep Keputusan Menteri Pertanian tentang Pendaftaran dan Pemberian Izin Pestisida; MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN MENTERI _PERTANIAN —_‘TENTANG. {UBAHAN PERI NAMA FORMULASI DAN KADAR BAHAN AKTIF PESTISIDA. Pasal 1 Mengubeh 8 (delapan) nama formulasi menjadi nama formulasi baru dan 1 (satu) kadar bahan aktif mejadi kadar bahan aktif baru seperti tercantum pada kolom 3 Lampiran Keputusan Menteri ini. Pasal 2 Pemegang nomor pendaftaran seperti tercantum pada kolom 4 Lampiran Keputusan Menteri ini diberi izin untuk mengedarkan dan mengeluarkan keterangan tentang pestisida yang menjadi tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Keputusan Menteri Pertanian Nomor 87/Kpts/SR.140/1/2012; _ Keputusan Menteri._— Pertanian + Nomor 3591/Kpts/SR.140/ 10/2012; Keputusan Menteri Pertanian Nomor 37/Kpts/SR.140/1/2013; Keputusan Menteri._—- Pertanian © Nomor 4210/Kpts/SR.140/4/2013; Keputusan Menteri_ Pertanian © Nomor 509/Kpts/SR.140/4/2014; Keputusan Menteri Pertanian © Nomor 812/Kpts/SR.140/7/2014; dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 73/Kpts/SR.140/2/2015. Pasal 3 Pestisida dengan nama formulasi dan kadar bahan aktif pestisida lama sel dimakesud dalam Pasal 1 tidak boleh lagi diimpor dan/atau diproduksi di dalam negeri. Pasal 4 Pestisida dengan nama formulasi dan kadar bahan aktif pestisida lama se i id dalam Pasal 1, yang telah masuk ke wilayah Negara Republik Indonesia hanya boleh diedarkan dan digunakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, paling lama sampai dengan 1 (satu) tahun terhitung sejak Keputusan Menteri ini ditetapkan. Pasal 5 Apabila pestisida-pestisida dengan nama formulasi dan kadar bahan aktif pestisida lama sebagaimana dimakeud dalam Pasal 1 dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 tidak habis digunakan, maka pestisida- pestisida tersebut wajib dikeluarkan dari wilayah Negara Republik Indonesia atau dimusnahkan oleh pemilik atau pihak yang menguasai yang pelakeanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pasal 6 Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 13 Mei 2015 Salinan Keputusan Menteri ini disampalkatr | Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; Menteri Keuangan; Menteri Perindustrian; * Menteri Perdagangan; Menteri Ketenagakerjaan; Menteri Kelautan dan Perikanan; . Menteri Kesehatan; Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan; 10. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 11, Para Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Kementerian Pertanian; 12. Ketua Komisi Pestisida; 13. Para Pemegang Nomor Pendaftaran. PENAVsene LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR = : 310/Kpts/SR.330/S/2015 TANGGAL : 13 Mei 2015 PERUBAHAN NAMA FORMULAS! DAN KADAR BAHAN AKTIF PESTISIDA No.|~ Nama formulasi lama ‘Nama formulas! baru ‘Nama pemegang dan ‘Keputusan Mentert dan kader bahen aktit_| dan kadar bahan aktif Pertanian Nomor I 2 3 { 3. INAMA FORMULASI 1 |CLIPPER 240 Sc RICER 240 SC IPT. Dow AgroSciences | 509/Kpte/SR.140/4/2014 indonesia lpenokeulam lpenoksulam RI. 01030120041962 lfenoxsulam): 240 g/I —_|(fenoxsulam): 240 g/1 @ Jevrean 100 Ec ISMASH 100 EC IPT. Kristalindo Karunia | 509/Kpts/SR.140/4/2014 Iinternasional sipermetrin sipermetrin IRI. 0609012083259 (cypermethrin): 100 g/1 | (cypermethrin): 100 g/1 3 |GOLD UP 480 sL ELANG GOLD 480 SL —_—|PT. Mitra Kreasidharma| 87/Kpts/SR.140/1/2012 PRI. 01030120114133 isopropil amina glifosat _|isopropil amina glifosat (glyphosate. lgtyphosate- isopropylammonium): __| isopropylammonium): 1480 g/l 1480 g/1 jsetara dengan glifosat _|setara dengen glifosat (glyphosate active (glyphosate active lequivalent): 356 g/1 lequivalent): 356 g/l 4 OFF 14,05 AE |AUTAN 14,05 AE PT. Johnson Home 87/Kpts/SR.140/1/2013 Hygiene Products IDET: 14,05% DEET: 14,05% IRI. 0608011974104 5 |TAMATRIN 300 EC LASER 300 EC IPT. Sari Kresna Kimia | 812/Kpts/SR.140/7/2014 IRI. 01010120093465, permetrin lpermetrin (permethrin): 300 g/1 | (permethrin): 300 g/! 6 |TWISTER 50/200 EC [RATCHET $0/200Ec _|cv. Artha Buana 4210/Kpts/SR.140/4/2013 Mandiri beta siftutrin beta siftutrin RI. 01010120134591 (beta cyftuthrin): 50 g/1 {beta cyfluthrin): 50 g/l Ktorfenapir ktorfenapir (chlorfenapyr): 200 g/1 —_|{(chlorfenapyr): 200 g/1 7 |VAKIL 25 wP IBUDOKA 25 WP IPT. Nufarm Indonesia | 73/Kpts/SR.140/2/2015 IRI. 01010120145115, lbuprofezin lyuprofezin (buprofezin): 2% buprofezin}: 2% Imonosultap Imonosultap |(monosultap): 23% |(monosultap): 23% 8 |ZIFLO 76 WG ITHIONIC 76 Wa PT. Polarchem 3591/Kpts/SR.140/ 10/2012 RI. 01020120031808, ziram feiram): 76% lziram (eiram): 76% i

Anda mungkin juga menyukai