Anda di halaman 1dari 25

Komunikasi Data

Komunikasi data adalah transmisi atau proses pengiriman dan penerimaan data dari dua atau lebih
device (sumber), melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel koaksial, fiber optic (serat
optic) , microware dan sebagainya.Komunikasi data merupakan gabungan dari beberapa teknik
pengolahan data. Dimana telekomunikasi yang dapat diartikan segala kegiatan yang berhubungan
dengan penyaluran informasi dari titik ke titik lain. Sedangkan data adalah segala kegiatan yang
berhubungan dengan impormasi dikengolahan menjadi data.

JENIS-JENIS KOMUNIKASI DATA


Secara umum jenis-jenis komunikasi data dibagi atau digolongkan menjadi dua macam yaitu :

a. Infrakstruktur terrestrial Aksesnya dengan menggunakan media kabel dan nirkabel. Untuk
membangun infrakstuktur terrestrial ini membutuhkan biaya yang tinggi, kapasitas bandwitch yang
terbatas, biaya yang tinggi dikarenakan dengan menggunakan kabel tidak diprngaruhi oleh factor cuaca
jadi sinyal yang diguakan cukup kuat.

b. Melalui satelit Aksesnya menggunakan satelit. Wilayah yang dicakup akses sateli lebih luas sehingga
mampu menjangkau sebuah lokasi yang tidak bisa dijangkau. Oleh infrastruktur terrestrial namun untuk
membuthkan waktu yang lama untuk berlangsung prosesnya komunikasi.

Media Transmisi
Media/saluran transmisi terletak di bawah physical layer. Merupakan jalur transmisi sinyal yang
terbentuk di physical layer.

1.1. Guided Media


Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-
pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang
melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan
coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam
bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam
bentuk cahaya.

Twisted-pair Cable
Kabel ini merupakan media guide yang paling simple dan umum digunakan. Twisted-pair terdiri
dari dua kabel tembaga terisolasi yang saling dijalinkan untuk mengurangi akibat interferensi
elektrical dari piranti elektronik dan kabel terdekat.

Unshielded Twisted-Pair (UTP) Cable


UTP adalah media yang sangat umum digunakan, terutama pada sistem komunikasi telepon
walaupun sebenarnya media ini dapat digunakan baik untuk transmisi data maupun suara. Suatu
twisted-pair terdiri dari dua konduktor (biasanya tembaga) yang satu sama lain memiliki isolasi
plastik dengan warna yang berbeda untuk identifikasi.
Kelebihan UTP adalah efisiensi biaya dan kemudahan penggunaan.

1
Shielded Twisted-Pair (STP) Cable
STP memiliki lapisan metal yang membungkus tiap pasang dari konduktor yang terbungkus
isolasi. Lapisan metal tersebut melindungi dari penetrasi noise elektromagnetik dan
mengeliminasi crosstalk.
STP memiliki kualitas dan konektor yang sama seperti UTP, tapi pelindungnya harus terkoneksi
ke ground. Kelebihan STP adalah lebih tahan terhadap noise.

Coaxial Cable (Kabel Koaksial, dikenal juga sebagai ’coax’)


Coaxial cable membawa sinyal data dengan range frekuensi yang lebih tinggi daripada twisted-
pair cable. Coax memiliki satu konduktor metal (biasanya tembaga) yang terbungkus dalam
selubung isolator, yang terbungkus lagi dalam lapisan luar dari metal. Lapisan metal ini
berfungsi sebagai pelindung dari noise dan konduktor kedua yang melengkapi rangkaian.
Konduktor ini juga terbungkus dalam pelindung isolater, dan seluruh kabel dilindungi oleh
pembungkus plastik.

OPTICAL FIBER (SERAT OPTIK)


Optical fiber terbuat dari kaca atau plastik dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk cahaya.
Suatu fiber terbuat dari dua plastik atau gelas dengan ukuran silinder yang berbeda. Silinder luar
disebut cladding (dengan density yang lebih rendah) dan silinder di bagian dalam disebut core.
Untuk memahami pengiriman data yang dilakukan optical fiber kita perlu memahami pembiasan
(refraksi) dan pemantulan (refleksi) cahaya.
Saat suatu cahaya mencapai interface antara dua media dengan density yang berbeda, sinar
tersebut dapat dipantulkan ataupun dibiaskan. Jika sudut datang (sudut datangnya cahaya

2
terhadap garis yang tegak lurus permukaan) lebih kecil dari sudut kritis (critical angle, sudut ini
didapat dari perbandingan density dua media tersebut) maka cahaya akan dibiaskan. Jika sudut
datang lebih besar dari sudut kritis maka cahaya akan dipantulkan.

Keuntungan Penggunaan Fiber Optik


1. Ketahanan terhadap noise
2. Lebih sedikit penguatan sinyal
3. Bandwidth yang lebih besar

Kekurangan Penggunaan Fiber Optik


1. Biaya lebih tinggi
2. Instalasi lebih rumit
3. Rapuh. Secara fisik serat kaca lebih mudah rusak daripada kabel tembaga

1.2. UNGUIDED MEDIA


Unguided media atau komunikasi tanpa kabel (wireless) mentransmisikan gelombang
elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara fisik. Sinyal dikirimkan secara broadcast
melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus).

Radio Frequency Allocation


Dikenal juga sebagai radio komunikasi. Dibagi dalam beberapa range frekuensi yang diatur
pemerintah.

3
VLF (Very Low Frequency) dan LF (Low Frequency)
Sinyal-sinya ini dipropagasikan sangat dekat dengan permukan bumi, tidak dapat melewati objek
yang padat dan digunakan dalam navigasi radio jarak jauh.

MF (Medium Frequency) dan HF (High Frequency)


Sinyal-sinyal ini dikirimkan lewat udara dan memantul kembali ke bumi. Digunakan untuk
komunikasi jarak jauh.

VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency)


Sinyal-sinyal ini biasanya dikirimkan secara line of sight. Digunakan pada terrestrial, satellite
dan komunikasi dengan radar.

EHF (Extremely High Frequency) dan SHF (Super High Frequency)


Digunakan untuk berkomunikasi dengan objek di luar atmosfir bumi.

Terrestrial Microwave
Microwave tidak dapat mengikuti bentuk bumi sehingga memerlukan transmisi line-of-sight.
Yaitu transmisi mengikuti garis lurus. Jarak yang bisa dilingkupi oleh sinyal tersebut tergantung
dari besar dan tinggi antena.
Sinyal microwave berpropagasi satu arah pada satu waktu, sehingga dua frekuensi diperlukan
untuk komunikasi dua arah.

4
Satellite Communication (Komunikasi Satelit)
Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave, hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu
satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi.

1.3. PERBANDINGAN MEDIA KOMUNIKASI


Saat mengevaluasi media komunikasi tertentu untuk aplikasi yang diperlukan, ada beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut:
1. Biaya. Meliputi biaya material, instalasi dan pemeliharaan
2. Kecepatan. Speed atau kecepatan adalah jumlah maksimum bit per detik yang dapat
dikirimkan media itu dengan handal.
3. Attenuasi. Attenuasi adalah kecenderungan sinyal elektromagnetik untuk semakin lama atau
rusak dengan makin jauh jarak yang ditempuh.
4. Electromagnetic Interference (EMI). EMI adalah ketahanan media terhadap energi
elektromagnetik lain yang masuk ke jalam jalur.
5. Keamanan/security. Merupakan proteksi terhadap penyabot.

Physical Layer
Physical layer ada di antara data link layer dan media transmisi. Tugas utamanya adalah menyediakan
servis untuk data link layer. Salah satu servis yang disediakan oleh physical layer adalah membentuk
sinyal yang merepresentasikan aliran data dalam bentuk bit 0 dan 1 dari data link layer.
Physical layer juga mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan aliran data, dan jumlah
saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang berbeda.

2.1. Digital dan Analog


Sebagai ilustrasi, bayangkan perbedaan antara aliran air dan lalu lintas di jalan. Ilustrasi untuk
data analog adalah air yang mengalir di suatu saluran atau sungai, dengan molekul-molekul yang
saling terikat dan bagian-bagiannya tidak dapat dibedakan dengan jelas. Kita dapat menghitung
volume air dalam suatu ember, tapi itu bukan jumlah sesungguhnya, karena kita tidak dapat
menghitung satu persatu molekul yang membentuk volume air tersebut. Aliran air selalu kontinu.
Sedangkan dalam lalu lintas di jalan, kita dapat membedakan mobil yang satu dengan mobil
yang lain, masing-masing memiliki bentuk fisik yang berbeda dan dapat dengan mudah dihitung.
Ilustrasi ini berlaku untuk data digital.

DATA DIGITAL DAN ANALOG


Data digital
Komputer menyimpan data dalam bentuk symbol yang disimpan dalam memori komputer. Tiap
unit memori adalah suatu switch, dan memiliki dua keadaan, yaitu on dan off, dan symbol yang
digunakan adalah 0 dan 1 (dikenal sebagai bit). Informasi yang disimpan dalam memori
komputer merupakan kombinasi dari 0 dan 1.

Contoh data digital:

110001100……………………………….10101010

Data Analog
Data analog adalah informasi yang kontinu. Seperti aliran air yang tidak terputus, terus mengalir
hingga suatu saat sampai di laut atau masuk ke dalam lubang di tanah.

6
Gambar 1. Digital Data

SINYAL DIGITAL DAN ANALOG


Dalam komunikasi data, data ditransfer dari satu komputer ke komputer lainnya melalui media
transmisi. Data yang dilewatkan haruslah dalam bentuk yang dapat diterima media transmisi,
yaitu energi elektromagnetik (dalam bentuk sinyal).
Sinyal adalah energi elektromagnetik yang melewati kabel/saluran transmisi. Sinyal yang
melewati saluran transmisi bisa terdiri dari sinyal digital dan sinyal analog.

Gambar . Sinyal analog dan digital

Sinyal Digital
Data (baik data digital maupun data analog) dapat direpresentasikan oleh sinyal digital.
Misalnya, suatu 1 dapat di-enkode sebagai suatu tegangan positif dan 0 sebagai tidak adanya
tegangan.

7
Ada dua term penting yang berkaitan dengan transmisi sinyal digital yaitu bit interval dan bit
rate. Bit interval adalah waktu yang diperlukan untuk mengirimkan suatu bit. Sedangkan bit rate
adalah jumlah dari bit yang dikirimkan dalam satu detik, dikenal juga sebagai bit per second
(bps).
Unit-unit dari bit rate sebagai berikut:
One bit per seconds (bps) = 1 bps
Kilobits per seconds (kbps) = 1.000 bps
Megabits per seconds (Mbps) = 1.000.000 bps
Gigabits per seconds (Gbps) = 1.000.000.000 bps
Terabits per second (Tbps) = 1.000.000.000.000 bps

Signal Analog
Data ditransmisikan dalam bentuk gelombang yang kontinu. Sinyal sinusoida merupakan bentuk
dasar dari sinyal analog. Sinyal ini berubah secara konsisten dan kontinu secara teratur dalam
suatu cycle.
Sinyal sinusoida memiliki tiga karakterisitik, yaitu amplitude (amplitude), period atau frequency
(frekuensi) dan phase (fasa)

Gambar . Gelombang Sinusoida

Amplitudo adalah nilai dari sinyal tersebut di suatu titik pada gelombang. Merupakan jarak
vertical dari sumbu horizontalnya. Amplitudo maksimum suatu gelombang sinusoida adalah titik
tertinggi yang dicapai pada sumbu vertikal.
Periode adalah jumlah waktu yang dibutuhkan (dalam detik) oleh suatu sinyal, untuk melengkapi
satu cycle.

8
Frekuensi adalah jumlah dari cycle dalam satu detik. Frekuensi = 1/Periode
Fasa adalah posisi dari gelombang relatif saat waktu (t) = 0. Jika kita asumsikan gelombang
adalah sesuatu yang dapat dipindahkan ke depan atau ke belakang sepanjang sumbu waktu, fasa
mendeskripsikan jumlah dari perpindahan tersebut, mengindikasikan status dari cycle yang
pertama. Fasa diukur dalam derajat, atau radian (360 derajat adalah 2p radian).

Gambar . Fasa gelombang sinusoida

Sinyal Kompleks
Dalam dunia nyata, suatu sinyal biasanya terdiri dari beberapa sinyal sederhana. Misalnya, suatu
sinyal yang telepon genggam dengan teknologi GSM dapat memiliki frekuensi 890-915 MHz
untuk uplink (dari mobile ke base station) dan 935-960 MHz untuk downlink (dari base station
ke mobile).

Bandwidth
Dalam suatu sinyal yang kompleks, bandwidth dari suatu sinyal adalah perbedaan antara
frekuensi tertinggi dan frekuensi terendah. Misalnya suatu sinyal memiliki frekuensi antara 10
kHz dan 50 kHz berarti memiliki bandwidth 40 kHz. Telepon rumah konvensional memiliki
bandwith 4 kHz. Jalur ini didesain untuk membawa data berupa suara manusia yang memiliki
frekuensi antara 0 – 4 kHz. Sinyal digital yang merupakan sinyal kompleks, memiliki bandwidth
yang jauh lebih lebar dari sinyal analog, sehingga memerlukan kualitas jalur transmisi yang lebih
baik dengan memperlebar bandwidth, atau memodifikasi sinyal digital tersebut hingga mampu
melalui jalur dengan bandwidth 4 kHz.

2.2. Mengubah Data Menjadi Sinyal


Dalam pengiriman data, ada empat skenario yang dapat terjadi sebagai berikut:
* Mengirimkan data digital menggunakan sinyal digital
* Mengirimkan data digital menggunakan sinyal analog
* Mengirimkan data analog menggunakan sinyal digital
* Mengirimkan data analog menggunakan sinyal analog

9
Digital Encoding – Konversi Digital ke Digital
Bila data yang akan dikirim dalam bentuk digital (dalam bentuk 0 dan 1), dan media
transmisinya mampu untuk menangani sinyal digital (memiliki bandwidth yang lebar) maka
physical layer mampu untuk untuk meng-enkode data digital ke sinyal digital utnuk
pentransmisian.
Hampir semua LAN (Local Area Network) menggunakan endoke digital-to-digital karena data
yang disimpan dalam komputer adalah data digital dan kabel yang menghubungkan komputer-
komputer tersebut mampu membawa sinyal digital.

Gambar . Konversi data digital ke sinyal digital

Modulasi - Konversi Digital ke Analog


Kadangkala physical layer perlu merubah data digital menjadi sinyal analog, misalnya saat
penggunaan telepon konvensional untuk mengirim data digital via Internet. Jalur yang digunakan
adalah jalur analog dengan bandwidth yang sempit, sekitar 4 kHz yang tidak memungkinkan
untuk dilewati sinyal digital dalam pengiriman data yang reliable. Pada kasus ini diperlukan
konversi digital ke analog, yang dikenal sebagai modulasi. Suatu piranti yang disebut modem
(modulator/demodulator) diperlukan untuk memodulasi dan mendemolasi data.

10
Gambar . Modulasi/demodulasi

Sampling Data Analog: Konversi Analog ke Digital


Konversi data dari analog ke digital diperlukan saat data analog akan dikirimkan sebagai sinyal
digital. Misalnya pengiriman data suara jarak jauh via perusahaan telepon melalui jaringan
digital. Suara dikirimkan sebagi sinyal analog dari pelanggan, dan kemudian dilewatkan via
jaringan digital. Ada dua alasan penggunaan sinyal digital untuk jalur telepon jarak jauh.
Pertama, sinyal digital lebih tahan terhadap noise dan kedua jaringan digital dapat digunakan
dalam transmisi data, selain suara.

2.3. TRANSMISSION MODES


Hal yang perlu diperhatikan dalam pengiriman data digital dari satu piranti ke piranti yang lain
adalah wiring (pengkabelan). Dalam pengkabelan ini hal yang perlu diperhatikan adalah data
stream (aliran data).Pengiriman data biner dapat dilakukan melalui suatu jalur menggunakan
mode parallel atau serial. Dalam pode parallel, beberapa bit dikirmkan dalam satu pulsa,
sedangkan pada mode serial setiap bit dikirimkan per pulsa.

Transmisi Paralel
Mekanisme transmisi parallel adalah menggunakan n wires (sejumlah n pengkabelan) untuk
mengirimkan sejumlah n bits pada satu waktu. Setiap bit memiliki pengkabelan tersendiri, dan
semua n bits dari satu groups dapat ditransmisikan pada tiap pulsa dari satu piranti ke piranti
lainnya.
Keuntungan dari transmisi parallel adalah kecepatan. Tetapi, transmisi parallel membutuh
sejumlah n jalur komunikasi untuk mentrasnmisikan aliran data.

11
Gb.
. Transmisi Paralel

Transmisi Serial
Pada transmisi serial, 1 bit diikuti oleh bit yang lain secara berurutan sehingga hanya dibutuhkan
satu jalur komunikasi antara 2 piranti. Keuntungan dari transmisi ini adalah mengurangi biaaya
karena hanya diperlukan satu jalur.

Gb. Transmisi Paralel

12
2.4. LINE CONFIGURATION (KONFIGURASI JALUR)
Line configuration mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu jalur/link.
Jalur/link adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan data dari satu piranti ke piranti
lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati jalan raya untuk mencapai tujuan dari rumah anda.
Jalan yang anda lewati dapat dianalogikan sebagai jalur/link dalam komunikasi data.

Point to Point
Suatu konfigurasi point to point menyediakan jalur tertentu antara dua piranti. Seluruh kapasitas
jalur tersebut didedikasikan untuk transmisi antara dua piranti tersebut. Misalnya saat anda
merubah saluran TV menggunakan gelombang infrared dari remote control, anda menggunakan
konfigurasi point to point antara remote control dan system kontrol televisi.

Multipoint
Yaitu saat lebih dari satu piranti berbagi jalur yang sama.

2.5.DUPLEXITY
Duplexity mengacu kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling berhubungan.
Ada dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex.

Half Duplex
Dalam mode half-duplex tiap piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi tidak pada waktu
yang sama. Saat suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapata menerima dan begitu pula
sebaliknya.
Mode half-duplex adalah seperti suatu jalan sempit 2 arah. Saat suatu mobil sedang melewatinya,
mobil dari arah yang berlawanan harus menunggu. Pada half-duplex semua kapasitas saluran
digunakan oleh salah satu piranti yang sedang mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex
misalnya walkie-talkie.

Full Duplex
Pada full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan. Analoginya
adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan dari 2 arah yang berlawanan dapat lewat pada saat yang
sama. Pada mode ini, sinyal menuju arah yang berlawanan saling berbagi kapasitas jalur. Contoh
sistem full-duplex adalah jalur telepon. Saat menggunakan telepon kita dapat berbicara dan
mendengarkan pada saat yang bersamaan.

13
Gambar . Mode duplexity

2.6.MULTIPLEXING
Saat kapasitas transmisi (yaitu bandwidth a.ka. jumlah bit yang dapat dikirim per detik) dari
suatu media yang menghubungkan dua piranti lebih besar dari yang dibutuhkan, jalur tersebut
dapat digunakan bersama. Bayangkan suatu saluran air yang dapat membawa volume air untuk
dibagikan ke banyak pelanggan pada satu waktu. Multiplexing adalah suatu cara yang digunakan
untuk melakukan transmisi lebih dari satu sinyal secara bersamaan melewati satu jalur data.

Frequency Division Multiplexing (FDM)


FDM adalah suatu teknik analog yang dapat diaplikasikan saat bandwidth dari suatu jalur lebih
besar dari total bandwidth dari sinyal yang ditransmisikan. Dalam FDM, sinyal yang
dibangkitkan tiap piranti dimodulasi oleh frekuensi pembawa yang berbeda-beda. Sinyal
termodulasi ini kemudian dikombinasi ke dalam satu sinyal yang kompleks yang dapat
dikirimkan via jalur tersebut.

Wave-Division Multiplexing (WDM)


WDM memiliki konsep yang sama seperti FDM, tetapi proses multipleksing dan
demultipleksingnya dilakukan pada sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui jalur fiber-optic
(serat kaca). Perbedaannya adalah frekuensi yang digunakan sangat tinggi.

Time Division Multiplexing (TDM)


TDM adalah suatu proses digital yang dapat diaplikasikan saat data-rate maksimal medium
transmisi lebih besar daripada data-rate yang dibutuhkan oleh piranti pengirim dan penerima.

Materi: Connecting Devices


Diperlukan berbagai piranti dalam jaringan komputer dan komunikasi data. Materi ini akan
membahas berbagai piranti penghubung dan jaringan backbone, yaitu jaringanyang
menghubungkan jaringan lain.

14
3.1. Connecting Device (Piranti Penghubung)
Jaringan Internet terdiri tidak hanya dari satu LAN (Local Area Network)/WAN (Wide Area
Network), melainkan dari banyak kombinasi LANs dan WANs yang saling terhubung. Berbagai
piranti yang menghubungkan antar jaringan ini dikenal sebagai connecting devices.
Pada materi ini akan dibahas mengenai repeaters, hubs, bridges, routers dan switches. Pada layer
OSI, repeaters dan hubs bekerja di physical layer. Bridges beroperasi pada dua layer terbawah.
Sedangkan Routers beroperasi di tiga layer terbawah.

Gambar . Connecting device pada layer OSI -- from novell.com

Repeaters
Repeater adalah suatu piranti yang hanya beroperasi pada physical layer. Sinyal yang membawa
informasi pada sebuah jaringan dapat mengalami attenuasi (pengurangan kuat sinyal yang
diakibatkan oleh jarak yang ditempuh). Attenuasi ini dapat merusak integritas data. Sebuah
repeater akan menerima sinyal, dan meregenerasinya, sebelum sinyal itu menjadi terlalu lemah
dan rusak. Sinyal yang sudah diregenerasi oleh repeater kemudian dikirimkan kembali. Jadi,
suatu repeater dapat memanjangkan jarak fisik suatu jaringan. Repeaters hanya meneruskan
paket data, dan tidak memiliki kemampuan untuk memfilternya.
Repeaters dapat digunakan untuk mengatasi batasan jarak kabel maksimal 500 m pada jaringan
10BASES Ethernet. Yaitu dengan membagi kabel menjadi beberapa segment dan memasang
repeaters di antara segmen-segment tersebut. Jaringan akan terbagi menjadi beberapa segmen
yang dipisahkan oleh repeaters, tapi tetap dalam satu LAN.

15
Perbedaan antara repeater dan amplifier adalah bahwa repeater adalah regenerator
(meregenerasi) hanya sinyal. Sedangkan amplifier menguatkan baik sinyal data maupun noise
nya. Saat suatu repeater menerima sinyal yang lemah atau terdistorsi, ia akan membuat
tiruannya, bit demi bit, pada level sinyal originalnya.

Ga
mbar . Repeater pada jaringan 10BASE-T -- from microsoft.com

Hubs
Suatu hub adalah suatu repeater dengan banyak port (multiport repeater) yang biasanya
digunakan untuk membangun koneksi antar terminal dalam suatu jaringan dengan topologi
bintang.
Semua jaringan yang terhubung pada hub masih berada dalam LAN yang sama.
Ada 2 macam hub. Passive hub adalah hub yang digunakan untuk membangun koneksi, tidak
meregenerasi sinyal. Sedangkan active hub selain berfungsi membangun koneksi, juga
meregenerasi sinyal.

Bridges
Suatu bridges beroperasi baik pada physical layer maupun data link layer. Di physical layer
berfungsi meregenerasi sinyal yang diterima. Sedangkan pada data link layer piranti ini dapat
memeriksa physical address (baik pengirim/source dan penerima/destination) yang ada di dalam
paket data. Bridge sendiri tidak memiliki physical address dan hanya berfungsi sebagai filter,
bukan merupakan piranti pengirim maupun penerima.

16

Filtering
Perbedaan antara bridge dan repeater adalah bahwa bridge memiliki kemampuan untuk filtering
(memilah/menyeleksi). Bridge dapat memeriksa destination address pada suatu paket data dan
memutuskan paket tersebut diteruskan atau dihapuskan. Walaupun begitu, bridge tidak
mengubah physical address yang terdapat pada paket tersebut.

Router
Suatu router adalah piranti yang beroperasi di physical layer, data link layer dan network layer.
Di physical layer piranti meregenerasi sinyal yang diterima. Pada data link layer, router akan
memeriksa physical address (pengirim/source dan penerima/destination) yang ada pada paket
data. Pada network layer ia akan memeriksa network layer address (IP address).
Sebuah router bisa menghubungkan antar LAN, antar WAN maupun dari LAN ke WAN. Piranti
ini menghubungkan beberapa jaringan untuk membentuk suatu internetwork.
Beberapa perbedaan antara router, bridge dan repeater adalah:
Suatu router memiliki physical address dan logical address (IP address) untuk tiap antarmukanya
Suatu router merubah physical address dari paket datanya saat meneruskan paket tersebut

Gambar . Contoh aplikasi repeater, hub, bridge dan router -- from angahkomputer.atspace.org

Switches
Two-layer switch
Merupakan bridge dengan banyak antarmuka dan didesain untuk memberikan performa yang
baik. Suatu bridge yang memiliki banyak antarmuka dapat mengalokasikan antarmuka tertentu
untuk tiap terminal, di mana tiap terminal memiliki segmennya sendiri. Sehingga bisa
meminimalisir collusion.

17
Three-layer Switch
Merupakan suatu router yang didesain untuk performa yang lebih baik. Piranti ini dapat
menerima, memprose dan membuang paket lebih cepat dari router tradisional.

Materi: Network Security


Informasi adalah aset yang berharga. Internet di satu sisi menyedikan akses dan pertukaran informasi
yan cepat antar organisasi. Di sisi lain, terbukanya akses merupakan tempat bagi kriminal dan pelaku
kejahatan untuk mengambil kesempatan dalam aktifitas ilegal. Integritas dari suatu organisasi dapat
terganggu apabila tidak menerapkan perlindungan keamanan untuk asetnya.

4.1. Pendahuluan
Security makin penting saat makin banyak data yang ditransmisikan melalui Internet. Saat user
menggunakan Internet, dia mengharapkan kerahasiaan dan integritas data. Juga kemampuan untuk
mengenali pengirim pesan, dan membuktikan bahwa pesan tersebut dikirim oleh pengirim tertentu,
bahkan jika si pengirim menyangkalnya.Pada dasarnya network security (keamanan jaringan data) terdiri
atas beberapa kondisi yaitu privacy, authentification (otentifikasi), integrity dan nonrepudiation.

Privacy (privasi)
Yaitu pengirim dan penerima membutuhkan kerahasiaan. Data yang dikirimkan hanya akan terkirim dan
dimengerti oleh penerima, bukan yang lain.

Authentification (otentifikasi)
Yaitu penerima yakin akan identitas pengirim dan bukan penipu yang mengirimkan pesan tersebut

Integrity (integritas)
Data harus sampai di penerima sama persis seperti saat ia dikirimkan. Tidak boleh ada perubahan data
dalam pengiriman.

Nonrepudiation
Yaitu penerima harus dapat membuktikan bahwa pesan yang diterima datang dari pengirim
tertentu. Si pengirim tidak bisa menyangkal pesan yang dikirimkannya.

4.2. Security di Internet


Secara umum, aplikasi security di Internet dapat dilakukan pada level application layer, transport
layer dan IP layer.
Application Layer Security
Pada level ini tiap aplikasi bertanggung jawab dalam menyediakan keamanan. Implementasi
pada level ini hanya menyangkut client dan server. Security pada level ini lebih sederhana hanya
komunikasi via Internet hanya menyangkut dua pihak yaitu pengirim dan penerima (misalnya
pada aplikasi email. Si pengirim dan penerima dapat setuju untuk menggunakan protokol yang
sama dan menggunakan berbagai tipe security service yang tersedia.

18
Transport Layer Security
Pada level ini security yang terapkan lebih rumit. Salah satu metode security pada layer ini
adalah Transport Layer Security (TLS). TSL merupakan salah satu protokol yang dikembangkan
oleh Netscape untuk security di Internet.

Untuk transaksi di Internet, security meliputi:


- Pelanggan perlu yakin bahwa server yang dituju adalah milik vendor sebenarnya, bukan penipu
- Pelanggan perlu yakin bahwa isi dari pesan yang dikirimkannya tidak dimodifikasi selama
transaksi. Integritas pesan harus dipertahankan
- Pelanggan perlu yakin bahwa tidak ada orang yang tidak berkepentingan yang dapat menerima
informasi sensitif yang dikirimkannya, misalnya nomor kartu kredit
Selain tiga hal di atas, TLS juga dapat menyediakan fitur untuk vendor (penerima)
mengotentifikasi pelanggan.

Security at the IP Layer


Pada IP layer, implementasi fitur keamanan (security) sangat kompleks karena banyak piranti
yang terlibat. Security pada level ini menggunakan IP Security (IPSec). IPSec adalah
sekumpulan protokol yang didesain oleh IETF (Internet Engineering Task Force) untuk
menyediakan keamanan pada paket-paket data yang dikirim via Internet. IPSec tidak
mendefinisikan metode enkripsi atau otentifikasi tertentu, melainkan menyedikan framework dan
mekanisme security. Sedangkan user yang memilih metode enkripsi/otentifikasinya.

4.3. Firewall
Suatu organisasi dapat melindungi darinya dari dunia luar dengan firewall. Firewall adalah suatu
router yang dipasang antara jaringan internal suatu organisasi, dan Internet. Firewall didesain
untuk melewatkan paket-paket data tertentu dan memfilter (memblok) yang lainnya.
Ada 2 macam Firewall sebagai berikut:
Packet-filter Firewall
Yaitu melewatkan atau memblok paket data berdasarkan informasi pada heder di network-layer
atau transport layer, IP address pengirim dan penerima, port address pengirim dan penerima, dan
tipe protokol yang digunakan (misalnya TCP atau UDP). Suatu packet-filter firewall adalah
sebuah router yang menggunakan suatu table untuk menentukan paket yang harus dibuang.

Proxy firewall
Packet-filter firewall membatasi paket data berdasarkan informasi pada header., tapi tidak bisa
memilih berdasarkan apa sebenarnya isi pesan tertentu. Misalnya suatu organisasi menerapkan
kebijaksanaan bahwa hanya mitra kerja yang bisa mengirimkan data, sedangkan data yang
berasal dari luar mitra kerja akan ditolak. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh packet-filter firewall
karena tidak mampu membedakan semua paket data yang datang pada TCP port 80 (port default
yang digunakan untuk Internet)
Sousinya adalah dengan memasang suatu proxy pada komputer (dikenal juga sebagai gateway)
yang beada antara komputer klien dan server perusahaan. Saat seseorang mengirimkan pesan,
proxy tersebut akan mengirimkan pesan kepada server untuk menerima pesan tersebut. Server
akan melewatkan paket pada level aplikasi dan mencari tahu apakah paket tersebut dapat
diterima. Jika tidak maka pesan akan dibuang dan suatu error message akan dikirimkan.

19
4.4. Access Control
Access control adalah suatu usaha preventif untuk menyediakan keamanan pada suatu jaringan
data. Suatu organisasi membutuhkan aturan access control untuk melindungi sumber dayanya
dari user yang tidak berkepentingan. Ada tiga metode yang bisa digunakan untuk access control
yaitu password, token dan biometrics.

Password
Teknik yang uum digunakan untuk otorisasi adalah penggunaan password. Setiap user
memerlukan password untuk mengakses sistem. Password yang efektif memiliki kriteria sebagai
berikut:
1. Memiliki panjang paling sedikit 6 karakter
2. Ditentukan oleh administrator karena user dapat memilih password yang mudah ditebak
3. Password sebaiknya diubah secara berkala

Token
Token adalah piranti kecil (misalnya kartu, kunci dll) yang berisi sirkuit elektronik untuk
security control

Biometric
Yaitu beberapa karakteristik user yang digunakan untuk mendapatkan akses ke suatu sistem.
Bisa berupa suara, sidik jari, pola retina atau struktur wajah.

20
KESIMPULAN

Komunikasi data adalah transmisi atau proses pengiriman dan penerimaan data dari dua atau
lebih device (sumber), melalui beberapa media. Media tersebut dapat berupa kabel koaksial,
fiber optic (serat optic) , microware dan sebagainya. Komunikasi data juga terbagi kedalam
beberapa jenis, yaitu komunikasi data ananlog dan juga komunikasi data digital. Adpaun jenis
berdasarkan medianya ada komunikasi data terreistrial yaitu komunikasi data dengan
menggunakan media kabel tembaga dan nirkabel, sementara jenis lainnya yaitu komunikasi
data melalui satelit, contohnya komunikasi data dalam dengan media wifi, internet,dll. Media
komunikasi data yang banyak dimanfaatkan diantaranya ada media kabel tembaga, microwave,
wireless, dan yang terbaru yaitu media fiber optic (serat kaca). Dari sekian banyak media yang
ada, media yang memiliki beberapa kemampuan yang menonjol dimiliki oleh media fiber optic.
Proses komunikasi data sangat komlek dan sering terjadi dalam keseharian kita, namun yang
perlu digaris bawahi komunikasi data bukan komunikasi informasi, karena pada dasarnya dua
hal tersebut sangat berlainan.

Berhubung komunikasi data sudah selalu berhadapan dengan setiap gerak- gerik tingkah laku
kita, maka perlu diperhatikan yaitu kita harus pintar-pintar dalam menentukan media yang kita
gunakan, agar jangan sampai kita merasa kecewa dengan ,media yang kita pilih, maka dari itu
pandai-pandailah memilih media komunikasi data yang memiliki keunggulan-keunggulan. Agar
data yang kita komunikasikan bernar-benar optimal dengan hasil maksimal.

DAFTARPUSTAKA

http://www.wikipedia.orghttp://www.sigitdatacenterste40.nethttp://www.pcmedia.co.idhttp:/
/www.polman-
timah.ac.idhttp://www.elearning.uns.ac.idhttp://www.kuliahkomdat.blogspot.comhttp://www.
siskastikommi.blogspo

http://www.4shared.com/file/39694856/84c1d6b6/modul_komdat.html

21
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “komunikasi data  ”
Makalah ini berisikan tentang informasi Transmisi atau proses pengiriman dan
penerimaan data dari dua atau lebih Device (sumber) . Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Lampung, 6 Januari 2014

i
MAKALAH
KOMUNIKASI DATA

DOSEN PEMBIBING: NELEN TIKA

Kelompok 2

Di Susun Oleh :

1.RIZA SAPUTRA 2.YON RIZAL 3.NURIMAN

4.RISKI AMELIA 5.DEDE WULANSARI 6.SOLIHIN

7.EJA APRIYANTO 8. ERLINA SAFITRI 9.SUPRIKA APRILIA

10.SARTIKA AYU ANDIRA

PERGURUAN TINGGI STEKOMINDO


BANDAR LAMPUNG
2014
Daftar isi
Komunikasi data …………………………. …………………………………………………………………………………………1

Shielded twisted pair (tps) cabel ………………………………………………………………………………………….2

Keuntungan pengguna piber optic ………………………………………………………………………………………….3

VLF(very low frecwency)dan LF (Low frecwency) ………………………………………………………………….. 4

Satelit komunikasi …………………………………………………………………………………………………………………..5

1.3 berbandingan media komunikasi ……………………………………………………………………………………….6

Sinyal digital dan analog ………………………………………………………………………………………………………….7

Signal analog …………………………………………………………………………………………………………………………….8

Sinyal kompleks ……………………………………………………………………………………………………………………… 9

Digital encoding – kompersi digital ke digital ………………………………………………………………………….10

Sampling data analog – kompersi analog ke analog ………………………………………………………………..11

Transmisi serial …………………………………………………………………………………………………………………… ..12

2.3 line configuration (komfigurasi jalur) ………………………………………………………………………………..13

2.6 multiplexing ……………………………………………………………………………………………………………………..14

3.1 conexting device (alat penghubung) …………………………………………………………………………………15

Hubs ………………………………………………………………………………………………………………………………………..16

Filtring …………………………………………………………………………………………………………………………………….17

Three layer swich ……………………………………………………………………………………………………………………..18

Transport layer security ……………………………………………………………………………………………………………19

4.4 acces control……………………………………………………………………………………………………………………….20

Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………………………21

Anda mungkin juga menyukai