Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH 

MENJADI WIRAUSAHA 

MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN 

DOSEN PENGAMPU : Dra. Sitti Hajerah Hasyim, M.Si. 

Disusun oleh :  

Nama : Musdalifah Mulyadi 

NIM : 200901500007 

Kelas : ( B ) Akuntans S1  

TAHUN AJARAN 2020/2021 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 


 
KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas 
makalah yang berjudul “Menjadi Wirausaha” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk 
memenuhi tugas dosen pada bidang studi Kewirausahaan.  

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kewirausahaan bagi para pembaca dan juga bagi 
penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Hajerah Hasyim, M.Si. selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang 
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.  

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun 
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini. 

Makassar, 16 Feb. 21 

Penulis  

1
 

DAFTAR ISI 

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II 3

PEMBAHASAN 3

A. Pengertian Wirausaha dan kewirausahaan 3

B. Tujuan dan manfaat Kewirausahaan 4

C. Penting adanya minat berwirausaha 6

D. Pola pikir berwirausaha 6

1. Orientasi pada aksi. 6

2. Fokus pada eksekusi. 6

3. Berpikir simpel. 6

4. Senantiasa berkreasi, mencari alternatif dan peluang baru. 7

5. Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis. 7

6. Mengambil peluang yang terbaik, paling potensial dan menjanjikan. 7

7. Pandai bersosialisasi dan membangun jaringan. 7

E. Apakah Wirausahawan dilahirkan atau dicetak 8

F. Tipe-tipe Wirausaha 9

G. Peranan Wirausaha Pada Kemajuan Bangsa 10

2
BAB III 11

PENUTUP 11

A. Kesimpulan 11

B. Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

3
 

4
BAB I 

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang  
Menjadi wirausaha yang menciptakan suatu produk tidak hanya orang yang harus berpendidikan tinggi, tetapi orang 
yang mempunyai tekat dan kesungguhan. Yang perlu diketahui menjadi wirausaha bisa berasal dari bangku sekolah, 
pengalaman kerja, atau cuma berawal dari sekedar hobi yang mungkin dari pelatihan diikuti dan ditekuni. Tidak ada 
bisnis besar tanpa usaha yang dapat bertahan sampai sekarang, yang tidak dimulai dari usaha kecil. Pengertian 
wirausaha adalah kemampuan dan kemauan nyata seorang individu dalam maupun luar organisasi yang ada untuk 
menemukan dan menciptakan peluang ekonomi baru.  

Selain itu, wirausaha dapat diartikan sebagai orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan 
cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkan serta mengatur permodalan operasinya. 
Dalam dunia usaha untuk menciptakan kualitas yang baik tidaklah mudah, banyak pengusaha yang memang 
menggunakan strategi yang baik untuk kualitas produknya, terkadang banyak pula yang menggunakan strategi yang 
merugikan banyak orang. 

Pada dasarnya wirausaha adalah orang yang berani berusaha secara mandiri dengan cara-caranya sendiri untuk 
mengambil resiko dan menentukan nasibnya sendiri atas segala keputusan yang diambil dengan memanfaatkan 
sumber daya yang dimilikinya. Pada dasarnya setiap orang adalah wirausaha, karena setiap orang memiliki peluang 
yang sama untuk melakukan kegiatan wirausaha. Setiap pelaku usaha atau bisnis juga memiliki resiko yang sama, 
resiko untuk rugi maupun resiko yang sama untuk sukses di masa depan, semuanya kembali pada tanggung jawabnya 
masing-masing dalam mengelola bisnis yang dijalankan karena kegiatan wirausaha adalah kegiatan yang mandiri.  

Disini para pelaku usaha dituntut untuk selalu bertanggung jawab akan kehidupan bisnisnya dan yang ada 
didalamnya. Kita bisa melihat kondisi saat ini begitu susahnya para masyrakat yang sulit untuk mencari lapangan 
pekerjaan. Mengingat sulitnya lapangan perkerjaan di masa sekarang ini, banyak orang yang menganggur. Jika terus 
menunggu pekerjaan, maka akan membuang waktu saja. Diharapkan akan timbul minat untuk berwirausaha agar 
mereka yang menagggur dapat lebih produktif dan juga mandiri sehingga tidak menjadi beban bagi orang lain.  

Dengan adanya minat yang mendorong untuk berwirausaha serta mengenali resiko yang harus ditempuh, akan 
semakin mendorong seseorang untuk lebih dari sekedar berminat, yaitu melakukan bisnisnya sendiri. Menjadi 
wirausaha bukan berarti perkara mudah, karena menjadi wirausaha dituntut untuk berani mengambil resiko, pandai 
beradaptasi dengan perubahan, dan juga harus tangguh menghadapi berbagai situasi. Sehubung dengan penjelasan 
diatas maka penulis akan menjelaskan dan menerangkan materi tentang “Menjadi Wirausaha”.  

1
 

B. Rumusan Masalah  
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disajikan beberapa masalah pokok 
sebagai berikut:  

1. Apa pengertian dari Wirausaha dan Kewirausahaan?  


2. Apa tujuan dan manfaat Kewirausahaan?  
3. Mengapa Penting adanya minat berwirausaha?  
4. Bagaimana Pola pikir berwirausaha?  
5. Apakah Wirausaha Dilahirkan atau Dicetak?  
6. Apa-apa saja Tipe-tipe Wirausaha?  
7. Bagaimanakah Peranan Wirausaha pada Kemajuan Bangsa?  

C. Tujuan Penulisan  
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :  

1. Untuk mengetahui pengertian dari Wirausaha dan Kewirausahaan.  


2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat Kewirausahaan.  
3. Untuk mengetahui penting adanya minat berwirausaha.  
4. Untuk mengetahui pola pikir berwirausaha.  
5. Untuk mengetahui Wirausahawandilahirkan atau di cetak.  
6. Untuk mengetahui apa-apa saja tipe-tipe Wirausaha. 
7. Untuk mengetahui Peranan wirausaha pada kemajuan bangsa. 

2
 

3
BAB II 

PEMBAHASAN 

A. Pengertian Wirausaha dan kewirausahaan  


Istilah ​entrepreneur (​ Bahasa Perancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti "​ between taker 
atau go between"​ atau perantara, dikenal dengan istilah wirausaha di Indonesia. Wirausaha (entrepreneur) terdiri dari 
kata ​Wira d​ an ​Usaha​. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI, 2008), w
​ ira berarti utama, gagah, luhur, berani, 
teladan, pejuang, sedangkan usaha diartikan sebagai kegiatan yang bersifat komersial maupun 
non komersial. J​ adi, ​wirausaha dapat diartikan sebagai orang yang berjiwa berani mengambil 
risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan​.  

Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas 
sekalipun dalam kondisi tidak pasti (​ Kasmir, 2007)​. Berdasarkan K
​ emdiknas (2010)​, wirausaha adalah seseorang 
yang memiliki karakter selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapai dan terampil memanfaatkan peluang dalam 
mengembangkan usahanya, dengan tujuanuntuk meningkatkan kehidupannya. Konsep tentang wirausaha kemudian 
didefinisikan kembali ketika prinsip-prinsip dan istilah dari sebuah bisnis, manajerial, dan perspektif pribadi mengalami 
perubahan. Secara etimologi pengertian wirausaha berasal dari dua kata yakni wira dan usaha.  

Definisi dari w
​ ira​, yaitu m
​ anusia yang unggul, berwatak yang agung, pahlawan, pejuang, memiliki 
budi yang luhur, dan juga gagah berani​. Dan, u​ saha​ adalah b​ ekerja dan berbuat sesuatu​. Usaha juga 
dapat diartikan sebagai perbuatan untuk amal. Adapun menurut K
​ amus Besar Bahasa Indonesia (2002)​, 
wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengawali produk baru, menentukan cara 
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, memasarkannya, serta 
mengatur permodalan operasinya​. Pengertian wirausaha dari berbagai para ahli, di antaranya:  

Dalam konteks bisnis menurut S​ ri Edi Swasono (1978)​, wirausaha adalah wirausaha, tetapi tidak semua wirausaha 
adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan 
memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha. Adapun wirausaha menurut ​Joseph Schumpeter (1934)​ adalah 
seorang inovator yang mengimplementasikan perubahanperubahan didalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.  

Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:  

1. memperkenalkan produk baru,  


2. memperkenalkan metode produksi baru,  
3. membuka pasar yang baru (new market),  
4. memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau kompo- nen baru, atau  

3
5. menjalankan organisasi baru pada suatu industri. 

Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke- dan akhiran -an yang membuat kata benda wirausaha 
mempunyai pengertian abstrak, yaitu hal-hal yang bersangkutan dengan wirausaha (​KBI, 2008​). Menurut K
​ emendiknas 
(2010)​, kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya, 
danbersahaja, serta berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.  

Pengertian lain yang relevan menurut hasil S​ imposium Nasional Kewirausahaan (1995)​, kewirausahaan diartikan 
sebagai kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kiat, seni dan tindakan nyata yang sangat perlu, 
tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah kepada pelayanan 
terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yangberkepentingan, termasuk masyarakat, bangsa, dan negara. Pengertian 
kewirausahaan menurut D
​ rucker (1996)​ adalah “kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda”. Menurut 
Zimmerer dan Scarborough (1996)​, kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk 
memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.  

Robbin & Coulter (2002)​ mengartikan kewirausahaan sebagai proses dimana seseorang atau sekelompok individu 
menggunakan upaya yang terorganisir dan sarana untuk mencari peluang dalam menciptakan nilai serta tumbuh untuk 
memenuhi keinginan dan kebutuhan, melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli dengan sumber daya apa pun yang dikendalikan. 
Menurut ​Kasmir (2006)​, kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan 
menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari 
yang sudah ada sebelumnya.  

Hisrich dan Peters (1995:10)​ mengemukakan bahwa “Entrepreneurship is the process of creating something different 
with value by devoting the necessary time and effort, summing the accompanying reward of monetary and personal satisfaction 
and independence”. Artinya, kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu, 
kegiatan, modal, risiko, dan menerima balas jasa dan kepuasan, serta kebebasan pribadi. 

B. Tujuan dan manfaat Kewirausahaan  


Dalam bisnis, tentunya terdapat berbagai tujuan yang ingin dicapai dan hanya sebatas mencari keuntungan. Berikut ini beberapa 
tujuan kewirausahaan yang bisa dijadikan sebagai referensi sebelum memulai berbisnis supaya tidak salah dalam melangkah 
dan melenceng dari pengertian wirausaha dan kewirausahaan. 

● Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas. Ketika seseorang melakukan bisnis, tentunya ia 
membutuhkan sumber daya manusia yang dapat membantunya meningkatkan kualitas dari usahanya. Dengan 
memberdayakan sumber daya manusia, tidak hanya dapat meningkatkan pencapaian usaha, juga dapat melatih 
sumber daya manusia tersebut menjadi calon wirausaha yang berkualitas. Ketika seseorang telah mempunyai usaha 

4
sendiri, diharapkan menjadi seorang wirausaha yang sukses, sehingga jumlah wirausaha berkualitas semakin 
bertambah.  
● Memajukan dan menyejahterakan masyarakat. Usaha yang sukses dan semakin besar, tentunya semakin banyak 
membutuhkan sumber daya manusia. Dengan memberdayakan masyarakat sekitar tempat usaha, hal tersebut dapat 
memberikan lapangan pekerjaan sekaligus mengurangi jumlah pengangguran Dan, dengan mempunyai pekerjaan 
yang tetap, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.  
● Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat. Jika di 
masyarakat terdapat wirausaha yang sukses, bukan tidak mungkin hal tersebut akan menggugah semangat 
masyarakat di sekitar untuk mencoba bisnis. Tidak hanya semangat, masyarakat juga akan belajar untuk berperilaku 
dan bersikap layaknya seorang wirausaha yang sukses jika ingin meraih keberhasilan dalam usahanya. Seorang 
wirausaha dapat menularkan rahasia suksesnya kepada orang lain. 

Bila tujuan kewirausahaan tersebut dijalankan dengan baik, maka akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut 
ini beragam manfaat dari kewirausahaan yang bisa didapatkan oleh wirausaha maupun masyarakat sekitar.  

● Membuka lowongan pekerjaan. Seorang wirausaha, tentunya memerlukan sumber daya manusia yang dapat 
membantunya meningkatkan hasil usaha. Semakin banyaknya wirausaha, hal tersebut berarti semakin banyak 
lowongan pekerjaan dan mampu menambah daya tampung pekerja. Semakin banyaknya lowongan pekerjaan yang 
dibuka, hal tersebut akan membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah peng. angguran di masyarakat.  
● Memberi contoh ketekunan, kerja keras, dan berkepribadian unggul Seorang pemilik usaha yang sukses akan 
memberikan contoh baik untuk lingkungan sekitarnya, yakni menumbuhkan semangat kerja keras, berusaha dengan 
tekun, dan mempunyai kepribadian yang unggul. Dengan begitu, masyarakat dapat melatih dirinya menjadi lebih baik 
lagi dan berusaha mencontoh apa yang telah dicapai oleh wirausaha tersebut.  
● Mendidik karyawan menjadi mandiri, tekun, disiplin, dan jujur dalam bekerja. Seorang wirausaha yang sukses dapat 
menularkan semangat kemandirian dan ketekunan dalam bekerja untuk meraih kesuksesan. Tentunya, semangat 
tersebut harus dibarengi dengan rasa disiplin dan kejujuran, sekaligus betul-betul memahami pengertian wirausaha 
yang sebenarnya. 
● Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.  
● Memiliki bisnis sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi wirausaha untuk mencapai tujuan hidupnya. 
Wirausaha akan mencoba memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya 
guna untuk mewujudkan cita-citanya.  
● Memberi peluang melakukan perubahan. Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat 
menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa 
penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan 
sumber daya alam yang terbatas, wirausaha kini menemukan cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka 
terhadap berbagai masalah ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik  

5
● Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya. Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu usaha 
sering kali membosankan, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang 
wirausaha, bagi mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama 
saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausaha merupakan alat untuk menyatakan aktualisasi diri. Keberhasilan 
mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreavitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Bagi wirausaha 
memiliki usaha atau usaha sendiri memberikan kekuasaan kepada mereka, kebangkitan spiritual dan mampu 
mengikuti minat atau hobinya sendiri.  
● Memiliki peluang untuk meraih keuntungan.  
● Walaupun pada tahap awal keuntungan bukan daya tarik utama bagi wirausaha, keuntungan bisnis merupakan faktor 
motivasi yang penting untuk mendirikan bisnis sendiri, kebanyakan wirausaha tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi 
kebanyakan di antara mereka yang menang menjadi berkecukupan. 

C. Penting adanya minat berwirausaha  


Semakin maju suatu negara dan semakin banyak orang yang terdidik, dunia wirausaha semakin dirasakan penting- Hal ini 
karena pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan yang andal Wirausaha merupakan potensi 
pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha tersebut- Saat ini, kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah 
wirausahawan Indonesia masih sedikit dan mutunya belum sepenuhnya baik, sehingga persoalan pembangunan wirausaha 
Indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan.  

Adapun point penting ada dua darma bakti wirausaha terhadap pembangunan bangsa, yaitu: 

1. sebagai pengusaha, memberikan darma baktinya dalam melancarkan proses produksi, distribusi, dan 
konsumsiWirausaha mengatasi kesulitan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat;  
2. sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada 
bangsa asing 

D. Pola pikir berwirausaha  


Dalam memulai suatu usaha dibutuhkan tiga hal yang penting, yaitu m
​ indset (pola pikir), knowledge 
(pengetahuan), dan yang terakhir skill (keahlian)​. Dari faktor tersebut, mindset entrepreneur menjadi sangat 
penting dalam memulai dan menjalankan suatu bisnis. Dengan memiliki mindset entrepreneur seseorang akan termotivasi untuk 
selalu produktif serta melahirkan inovasi-inovasi baru untuk membaca dan menciptakan peluang usaha yang menguntungkan.  

6
Secara umum, pola pikir adalah sikap yang mantap dan kecenderungan yang dimiliki seseorang dalam menjawab dan 
menganalisis suatu keadaan. Jika definisi tersebut dikaitkan dengan kegiatan bisnis, maka tingkah laku atau karakter mental 
yang dimaksud adalah bagaimana respons dan interpretasinya terhadap ide dan kegiatan wirausaha yang penuh spekulasi dan 
melibatkan risiko untung rugi.  

Mindset atau pola berpikir yang dibutuhkan seorang wirausaha sangat bervariasi dan berbeda pendapat oleh sebagian ahli. 
Namun perbedaan ini bukanlah pendapat yang salah. Karena intinya mindset entrepreneurship berakar dari kegigihan, 
ketekunan dan pantang menyerah. Menurut ​McGraith & Mac Millan (2000)​, ada tujuh mindset wirausaha, yaitu:  

1. Orientasi pada aksi.  


Wirausaha bukanlah seorang yang hanya bergelut dengan pikiran, merenung atau menguji hipotesis, suka menunda-nunda, wait 
and see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu saja. Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka, 
risiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan. 

2. Fokus pada eksekusi.  


Melakukan tindakan dan merealisasikan apa yang dipikirkan dari pada menganalisis ide-ide baru. "Manusia dengan 
entrepreneurial mindset mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan merealisasikan apa yang dipikirkan daripada 
menganalisis ide-ide baru sampai mati."  

3. Berpikir simpel. 
Melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap.  

4. Senantiasa berkreasi, mencari alternatif dan peluang baru.  


Bagi mereka meraih keuntungan dengan menjaring pembeli tidak hanya dapat dilakukan dengan menjalani bisnis baru atau 
menjual produk berbeda, melainkan juga dapat dilakukan dengan mengembangkan cara-cara penjualan yang inovatif. Mereka 
selalu mau belajar hal baru, open-minded dan terbuka terhadap cara-cara baru.  

5. Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis.  


Wirausaha memerlukan pola pikir di mana peluang bukan hanya dicari, melainkan diciptakan dan dibuka. Karena wirausaha 
merupakan tempat investasi dan penuh risiko, maka seorang wirausaha harus memiliki integritas dan disiplin yang tinggi 
terhadap apa yang sedang ia kerjakan. Wirausaha yang sukses bukanlah pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin 
pekerjaannya cepat dan apa yang dipikirkan dapat dijalankan segera. Waktu amatlah berharga bagi mereka karena apa yang 
menjadi peluang pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di lain waktu. Sekali kesempatan itu hilang, belum tentu 
akan kembali lagi.  

7
6. Mengambil peluang yang terbaik, paling potensial dan menjanjikan.  
Mereka sangat adaptatif sehingga mampu melakukan perubahan arah mengikuti peluang yang paling potensial dan terus 
mencari cara terbaik untuk mewujudkannya.  

7. Pandai bersosialisasi dan membangun jaringan.  


Cenderung melibatkan orang lain dalam mewujudkan peluang, baik dari dalam maupun dari luar organisasi. Mereka menjaga dan 
menciptakan relasi hubungan dengan partner daripada bekerja sendirian. 

Adapun cara untuk mengembangkan pola pikir kewirausahaan, harus dimulai dengan berpikir positif , kreatif dan motivasi, serta 
menghindari pola pikir negatif. Diuraikan dua cara dalam mengembangkan pola pikir tersebut.  

• Mengembangkan Pola Pikir Positif. Seorang wirausaha harus mengembangkan mindset positifnya karena dengan pola pikir 
(mindset) yang positif, akan memberikan motivasi hidup yang kuat untuk mencapai sesuatu juga akan membuat pribadi menjadi 
tidak mudah menyerah, lebih mensyukuri hidup dan tentu menjadi lebih bahagia. Seorang individu dengan pola pikir positif akan 
lebih mampu mengembangkan kemampuan di dalam dirinya, dapat berpikir secara luas dan dalam, serta lebih fokus dalam 
melakukan segala kegiatan. Cara berpikir dan sikap seperti ini sangat kondusif bagi datangnya kreativitas, inovasi, dan lebih 
mudah membangun semangat serta kegigihan dalam menjalani bisnis. Dunia ini penuh dengan risiko, maka tidaklah mampu 
seorang wirausaha dengan pola pikir negatif mampu membaca peluang dan mengambil risiko yang ada.  

• Mengembangkan Pola Pikir Kreatif dan Motivasi. Berpikir di luar kotak (out of the box) adalah salah satu cara wirausaha untuk 
berpikir kreatif. Sering kali, saat wirausaha sulit mendapatkan ide kreatif karena wirausaha belum berpikir di luar kotak. Banyak 
yang mengatakan untuk mendapatkan ide cemerlang atau gagasan terobosan, wirausaha harus berpikir di luar kotak. Berpikir 
kreatif dapat membuat seseorang mewujudkan sesuatu yang unik dan langka, hal ini dapat digunakan untuk mendukung dalam 
bisnis, karena dalam bisnis wirausaha harus membuat produk yang berbeda namun tetap berkualitas. Selain itu wirausaha harus 
memiliki motivasi. Motivasi adalah kunci yang akan membuka potensi manusia. Tanpa motivasi, sedahsyat apa pun potensi yang 
dimiliki tidak mampu untuk mengubah menjadi kemampuan yang luar biasa. Motivasi merupakan salah satu pendorong tumbuh 
kembangnya jiwa kewirausahaan seseorang. Kesuksesan seseorang sering kali disertai dengan motivasinya yang kuat dalam 
menjalankan setiap bisnis yang dijalaninya. Salah satu motivasi yang paling dibutuhkan pelaku bisnis adalah keinginannya untuk 
terus belajar dan menambah keterampilan.  

• Selain keberadaan pola pikir positif yang harus diterapkan oleh wirausaha, ada juga pola pikir negatif yang menjadi 
penghambat dalam pengembangan pola pikir wirausaha sebagai dasar pengembangan suatu bisnis. Hal yang harus dilakukan 
adalah menghindari pola pikir negatif tersebut.Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, wirausaha harus menghindari pola pikir 
negatif di antaranya dengan cara Hindarkan pandangan bahwa mencari keuntungan dan kekayaan adalah sifat rakus. Karena 
memang pada kenyataannya salah satu tujuan dalam membuat sebuah bisnis adalah meraup profit sebanyak-banyaknya 
dengan modal sekecil-kecilnya (prinsip ekonomi). Hal ini menjadi pola pikir negatif karena ada pihak yang menghalalkan segala 

8
cara untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya walaupun dengan cara yang tidak jujur dan merugikan pihak lain. Tetapi 
hal ini tidak menjadikan bahwa semua keuntungan dan kekayaan adalah sesuatu yang buruk. Dan juga Hindarkan anggapan 
bahwa mengambil, mencuri, korupsi dan merampok dari orang kaya adalah wajar. Pola pikir seperti ini tidak akan membawa 
kesejahteraan bagi wirausaha sebagai pribadi, masyarakat, bangsa dan negara, malah akan menciptakan kekacauan sosial. 
Serta Jangan pernah menuntut pembayaran sebelum memberi pelayanan atau dari pelayanan yang buruk. Pola pikir seperti ini 
tidak akan menciptakan pelanggan yang setia. Wirausaha harus mampu membangun pemikiran positif, sehingga energi yang 
wirausaha milik dapat digunakan seutuhnya untuk meraih kesuksesan. 

E. Apakah Wirausahawan dilahirkan atau dicetak  


Pertanyaan ini sering menjadi fokus perdebatan- Apakah wirausahawan dilahirkan yang menyebabkan seseorang mempunyai 
bakat lahiriah untuk menjadi wirausahawan atau wirausahawan dibentuk atau dicetak? Pada dasarnya, berkaitan dengan 
perkembangan cara pendekatan. Yaitu pendekatan klasikal dan event studies. Pendekatan bersifat klasikal menjelaskan bahwa 
wirausaha dan ciriciri pembawaan atau karakter seseorang merupakan pembawaan sejak lahir (innate), sehingga untuk 
menjadi wirausahawan tidak dapat dipelajari. 

Adapun pendekatan event studies menjelaskan bahwa factor-faktor lingkungan yang menghasilkan wirausaha atau wirausaha 
dapat diciptakan. Sifat wirausahawan merupakan bawaan lahir sebagaimana pendapat pakar yang menggunakan pendekatan 
klasikal sebenarnya sudah lazim diterima sejak lama. Akan tetapi, saat ini pengakuan tentang kewirausahaan sebagai suatu 
disiplin telah mendobrak mitos tersebut dan membenarkan pendapat yang menggunakan pendekatan event studies. Seperti juga 
disiplin-disiplin lainnya, kewirausahaan memiliki pola dan proses. Terlepas dari kedua pendapat dengan pendekatan yang 
berbeda tersebut, pendapat yang lebih moderat adalah tidak mempertentangkannya.  

Menjadi wirausahawan sebenarnya tidak hanya karena bakat (dilahirkan) ataupun hanya karena dibentuk. Wirausahawan yang 
akan berhasil adalah wirausahawan yang memiliki bakat kemudian dibentuk melalui pendidikan, pelatihan, atau bergaul dalam 
komunitas dunia usaha- Tidak semua orang yang memiliki bakat berwirausaha mampu menjadi wirausahawan, tanpa adanya 
tempaan melalui suatu pendidikan/ pelatihan.  

Perdebatan antara apakah wirausaha itu dilahirkan (is borned) yang menyebabkan seseorang mempunyai bakat lahiriah untuk 
menjadi wirausaha, atau sebaliknya wirausaha itu dibentuk atau dicetak (is made) masih berlangsung hingga saat ini. Sebagian 
pakar berpendapat bahwa wirausaha itu dilahirkan dan sebagian mengatakan bahwa wirausaha dapat dibentuk dengan 
berbagai contoh dan argumentasi.  

Misalnya Mr. X tidak mengenyam pendidikan tinggi, tetapi dia menjadi pengusaha besar nasional. Di lain pihak, banyak 
pemimpin/pemilik perusahaan yang berpendidikan tinggi tetapi reputasinya belum melebihi Mr. X tersebut. Berwirausaha bukan 
hanya bakat bawaan sejak lahir, namun dapat dipelajari dan diajarkan melalui proses pendidikan formal atau informal. 
Contohnya, setelah Perang Dunia ke-2 beberapa veteran perang di Amerika belajar berwirausaha,​ ​melalui suatu pendidikan atau 

9
pelatihan, baik pendidikan/pelatihan singkat maupun pendidikan/pelatihan yang berjenjang. Mereka berwirausaha dengan 
modal pengetahuan dan fasilitas lainnya. Contoh, ​Samuel Whalton pendiri Walmart​ yang kini menjadi retailer 
terbesar dunia adalah veteran yang memulai usahanya pada usia 47 tahun.  

Ross Perot pendiri Texas Instrument​ yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden Amerika dari partai independen 
juga seorang veteran yang berhasil dibentuk menjadi wirausaha. Ada yang mengatakan bahwa Technopreneurship Proses 
penciptaan suatu bisnis dengan menggunakan media teknologi seseorang menjadi wirausaha itu karena lingkungan. Misalnya, 
banyak orang WNI keturunan menjadi wirausaha yang sukses karena mereka hidup di lingkungan para wirausaha atau pelaku 
usaha. Pendapat yang sangat moderat adalah tidak mempertentangkan antara apakah wirausaha itu dilahirkan, dibentuk atau 
karena lingkungan.  

Pendapat tersebut menyatakan bahwa untuk menjadi wirausaha tidak cukup hanya karena bakat (dilahirkan) atau hanya karena 
dibentuk. Wirausaha yang akan berhasil adalah wirausaha yang memiliki bakat yang selanjutnya dibentuk melalui suatu 
pendidikan atau pelatihan, dan hidup di lingkungan yang berhubungan dengan dunia binis. Seseorang yang meskipun berbakat 
tetapi tidak dibentuk dalam suatu pendidikan/pelatihan, tidak akan mudah untuk berwirausaha. Hal ini disebabkan dunia usaha 
pada era global menghadapi permasalahan-permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan dengan era sebelumnya.  

Sebaliknya, orang yang bakatnya belum terlihat atau mungkin masih terpendam jika ia memiliki minat dengan motivasi yang 
kuat akan lebih mudah untuk dibentuk menjadi wirausaha. Untuk mempelajari kewirausahan, tidak cukup hanya berpedoman 
pada berbakat atau tidak, tetapi juga harus ditunjang dengan minat dan motivasi yang kuat untuk belajar berwirausaha 

F. Tipe-tipe Wirausaha  
Tipe-tipe wirausaha terdiri dari 3 yaitu W
​ irausaha sosial (socialpreneur), Intrapreneur, 
Technopreneurship​. Adapun penjelasannya yakni sebagai berikut:  

• Wirausaha sosial (socialpreneur)​ adalah seorang yang berusaha dalam aktivitas kewirausahaan 
dengan memiliki tujuan utama untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan lingkungan hidup dengan 
memberdayakan komunitas melalui kegiatan yang bernilai ekonomi.  
• Intrapreneur​ adalah karakter wirausaha yang dimiliki oleh pekerja/karyawan dalam sebuah 
perusahaan. P
​ rinchott (1985) m
​ endefinisikan intrapreneur sebagai seorang yang memfokuskan pada 
inovasi dan kreativitas serta mentransformasi suatu mimpi atau gagasan/ide menjadi usaha yang 
menguntungkan untuk dioperasikan dalam lingkup perusahaan (​ Budiharjo, 2011:152).  
• Technopreneurship​ merupakan gabungan dua kata, yaitu ‘teknologi’ dan ‘enterpreneurship’. 
Teknologi adalah sesuatu yang digunakan untuk menuju pada penerapan praktis sains ke dunia bisnis dan 
sebagai pencipta alat-alat, untuk mengembangkan kemampuan dan pemanfaatan materi guna 
memecahkan permasalahan yang ada. Kata ​“Enterpreneurship”​ berasal dari kata entrepreneur yang 

10
menanggung risiko dan ketidakpastian untuk mencapai tujuan dan pertumbuhan dengan cara 
mengidentifikasikan peluang yang ada (​Zimmerer & Scarborough, 2008​). 

G. Peranan Wirausaha Pada Kemajuan Bangsa  


Wirausaha berperan, baik secara eksternal maupun internal. Secara eksternal, wirausaha berperan sebagai penyedia lapangan 
pekerjaan untuk para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang ada, yang telah disediakan 
wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional akan berkurang. Secara internal, wirausaha dalam mengurangi tingkat 
ketergantungan kepada orang lain, dapat meningkatkan kepercayaan diri, dan meningkatkan daya beli kepada pelakunya.  

Dengan menurunnya tingkat pengangguran dapat berdampak positif terhadap kenaikan pendapatan per kapita dan daya beli 
masyarakat, dan tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu juga, dengan bertumbuhnya perekonomian per kapita 
dapat berdampak turunnya kriminalitas yang biasanya ditimbulkan karena tingginya pengangguran Sebagai contoh, Jumlah 
penduduk yang besar, letak yang strategis dengan dukungan kekayaan alam yang melimpah seharusnya menjadikan Indonesia 
sebagai negara maju.  

Tetapi, hal ini menjadi sangat ironis jika mencermati angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia Berdasarkan data 
Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Maret 2014 terdapat 28,28 juta penduduk miskin (11,25% dari populasi penduduk) dan 
jumlah pengangguran mencapai 7,24 juta orang (5,94 % dari angkatan kerja). Dari jumlah tersebut, sekitar 700.000 penganggur 
terdidik (sarjana dan diploma). Menurut McClelland (Kasali, dkk., 2010), salah satu faktor yang menyebabkan sebuah negara 
menjadi maju adalah ketika jumlah wirausaha yang terdapat di negara tersebut minimal 2% dari populasi penduduknya.  

Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 1,56%, bila dibandingkan dengan Amerika Serikat (11,5%) dan Singapura 
(7,2%). Dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 250 juta, maka dibutuhkan sekitar lima juta wirausaha. Jika hal ini dibiarkan 
tanpa upaya menumbuhkannya, maka sangat lambat untuk memenuhi angka 2% wirausaha. Menjadi wirausaha adalah salah 
satu pilihan untuk memajukan bangsa ini. Oleh karena itu, perubahan pola pikir tentang kewirausahan perlu ditumbuhkan 
melalui pendidikan formal maupun non formal. 

11
BAB III 

PENUTUP 

A. Kesimpulan  
Kewirausahaan diartikan sebagai kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kiat, seni dan tindakan 
nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang 
mengarah kepada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, termasuk masyarakat, 
bangsa, dan negara. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan waktu, kegiatan, 
modal, risiko, dan menerima balas jasa dan kepuasan, serta kebebasan pribadi. Tujuan dan manfaat Kewiraushaan Dalam bisnis, 
tentunya terdapat berbagai macam yang ingin dicapai dan termanfaatkan , serta tidak hanya sebatas mencari keuntungan. 
Pentingnya minat berwirausaha semakin maju suatu negara dan semakin banyak orang yang terdidik. Hal ini karena 
pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan.  

B. Saran  
Untuk mendapatkan point-point tersebut kita perlu membentuk bakat dengan melalui Pendidikan dan pelatihan. Penulis 
tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan 
memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca. 
Besar harapan penulis kepada para pembaca untuk dapat memahami materi yang saya berikan dengan baik.  

Mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam pengetikan.Saya sebagai penulis juga tidak pernah luput dari yang namanya 
kesalahan. Karena saya hanyalah manusia biasa. Makadari it, sayasebagai penulis meminta saran dan kritik kepada para 
pembaca agar saya dapat memperbaiki penjelasan materisaya menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

11
 

DAFTAR PUSTAKA 
Anggiani, S. (2018). K​ ewirausahaan, Pola pikir, Pengetahuan, dan Keterampilan.​ Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP. 

Subandi, A. (2018). K​ ewirausahaan Teori dan Praktik.​ Bandung: CV. Pustaka Setia. 

Tim Penyusun. (2020). ​Kewirausahaan Edisi Pertama.​ Makassar: Universitas Negeri Makassar. 

12

Anda mungkin juga menyukai