Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN OLI BEKAS DALAM CAMPURAN BAHAN PELEDAK EMULSI PADA

PELEDAKAN PERTAMBANGAN BATUBARA

Penulis : M. Usron1), Chani Pradasara2), M. Fadil Bellico3)


1)
Manager Technical Support, PT. Multi Nitrotama Kimia
2)
Graduate Technical Service, PT. Multi Nitrotama Kimia
3)
Graduate Technical Service, PT. Multi Nitrotama Kimia

ABSTRAK

PT.Multi Nitrotama Kimia merupakan salah satu perusahaan jasa pertambangan yang bergerak pada
bidang penyedia jasa peledakan dan penjualan bahan peledak terbesar di Indonesia. PT Pamapersada
Nusantara Jobsite Kideco Jaya Agung merupakan salah satu kostumer dari PT.Multi Nitrotama Kimia
yang melakukan kegiatan operasional pertambangan yang besar sehingga memiliki limbah oli bekas
yang banyak. PT Pamapersada Nusantara Jobsite Kideco Jaya Agung bekerjasama dengan PT Multi
Nitrotama Kimia untuk mengelola limbah oli bekas ini menjadi bahan campuran dalam pembuatan
bahan peledak berbasis emulsi agar dapat mengurangi jumlah limbah bahan beracun dan berbahaya
(oli bekas)

Penelitian dan percobaan dilakukan dengan tahap awal uji laboratorium 9 parameter oli bekas dan
baku mutu udara ambien sesuai dengan kriteria limbah B3 minyak pelumas bekas kegiatan
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun untuk kegiatan pemanfaatan limbah bahan
berbahaya dan beracun dengan tujuan sebagai kontrol dan upaya untuk mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan akibat penggunaan oli bekas sebagai campuran dalam pembuatan bahan peledak berbasis
emulsi. Hasilnya, dapat menekan penggunaan solar untuk pembuatan bahan peledak sampai 60% dan
mengurangi jumlah limbah B3 (oli bekas) sebagai bagian dari konservasi energi.

Kata kunci : Oli Bekas, Peledakan, Konservasi Energi

ABSTRACT

PT.Multi Nitrotama Kimia is one of the mining service company that provide blasting service and
explosive sales company in Indonesia. PT Pamapersada Nusantara Jobsite Kideco Jaya Agung is a
customer of PT.Multi Nitrotama Kimia which run large mining operations so it has a lot of waste oil.
PT Pamapersada Nusantara Jobsite Kideco Jaya Agung is working with PT Multi Nitrotama Kimia to
manage this waste oil into a mixture in the manufacture of emulsion-based explosives in order to
reduce the amount of fuel to make emulsion and reduce the amount of waste oil.

Researches and experiments were carried out with the initial stages of laboratory test of 9 waste oil
parameters and ambient air quality standards in accordance with the B3 waste criteria for oil waste
management activities of hazardous and toxic materials for the utilization of hazardous and toxic
waste materials for the purpose of control and to prevent the environmental damage due to the use of
waste oil as a mixture in the manufacture of emulsion-based explosives. As a result, it can reduce the
use of diesel fuel for the production of explosives by 60% and reduce the amount of B3 waste (waste
oil) as part of energy conservation

Key words : Waste Oil, Blasting, Energy Conservation


____________________________________
1
Makalah Temu Profesi Tahunan XXVIII PERHAPI 2019, Senggigi, Lombok, NTB

1
A. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Oli Bekas merupakan salah satu senyawa yang mengandung unsur karbon, dimana dapat digunakan
sebagai campuran untuk membuat emulsi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun
1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), oli bekas termasuk B3 dan
dikelola tak sembarangan. Dikarenakan sifat oli bekas yang berbahaya dan mengandung logam berat,
oli bekas memerlukan penanganan khusus untuk menghindari dampak buruk oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian untuk melihat apakah oli bekas tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai
campuran bahan peledak atau tidak. Pengelola limbah ini biasanya ditunjuk oleh pemerintah kepada
mereka yang memenuhi standar untuk mengelolanya. Jika hal ini diterapkan, maka limbah oli bekas
yang dihasilkan kegiatan pertambangan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pencampur pembuatan
emulsi.

PT.Multi Nitrotama Kimia merupakan salahsatu perusahaan jasa pertambangan yang bergerak pada
bidang penyedia jasa peledakan dan penjualan bahan peledak terbesar di Indonesia, dimana unit usaha
ini bekerjasama dengan banyak perusahaan tambang besar dan terkenal di Indonesia. PT.Pamapersada
Nusantara merupakan salahsatu perusahan jasa penambangan terbesar di Indonesia yang menggunakan
jasa PT.Multi Nitrotama Kimia, dimana mereka memiliki salasatu area operational penambangan
bersama PT.Kideco Jaya Agung yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, Batukajang. Pada area
operasional ini, mereka memiliki concern mengenai pengelolaan limbah B3 berupa oli bekas serta
program konservasi energy dimana berbanding lurus dengan peningkatan produksi batubara pada
tahun 2019.

Gambar 1. Area Operasional PT. Kideco Jaya Agung

1.2. TUJUAN PERBAIKAN


Tingginya pemakaian bahan bakar solar (diesel oil) dan produksi oli bekas dari alat berat, serta adanya
program konservasi energy yang dicanangkan pemerintah dalam industry pertambangan, menjadi
dasar dalam pertimbangan tujuan perbaikan pada aspek ini. Bahan bakar solar (diesel oil) merupakan
salahsatu komponen yang wajib pada pencampuran bahan peledak curah, dimana komponen ini

2
menjadi salah satu bagian penting pada reaksi peledakan dalam bentuk fuel oil. Pada studi literatur,
unsur fuel oil ini bisa digantikan dengan komponen lain berupa unsur carbon.

Gambar 2. Struktur Campuran dalam proses pembuatan bahan peledak curah

1.3. PROBLEM ANALYSIS


Concern utama pada permasalahan ini adalah apakah unsur fuel oil ini bisa menghasilkan reaksi
peledakan yang sempurna, seperti hal nya pada solar (diesel oil). Kesempurnaan reaksi peledakan ini
tergantung dari kualitas olibekas yang dimanfaatkan dalam campuran bahan peledak. Sehingga aspek
kontrol kualitas menjadi hal yang dijadikan topik utama pada permasalahan dalam perbaikan ini.
Kulaitas olibekas ini juga menjadi concern pada aspek peraturan, dikarenakan adanya kontrol dan
kelola kepada reaksi olibekas sebagai limbah B3 kepada beberapa unsur lingkungan (hara / tanah,
udara, dan air). 40O

Tabel 1. Parameter Standar Olibekas dalam Campuran Handak

SK KLH MNK-
NO PARAMETER SATUAN STANDARD 2010* DAHANA** DNX**
1 Arsenic (As) ppm (max) ASTM DS 185-09 5
2 Cadmium (Cd) ppm (max) ASTM DS 185-09 2
3 Chromium (Cr) ppm (max) ASTM DS 185-09 10
4 Lead (Pb) ppm (max) ASTM DS 185-09 100
O
5 Flash Point C ASTM D92-05a 37.78 70
6 Halogens*** ppm (max) TOX Analyzer 1000
7 Specific Gravity gr/cc ASTM D 1298-99 N/A 0.84-0.90 0.84-0.90
8 Water Content % wt (Max) ASTM D 95-05 N/A 7 0.5
9 Non Filtrate Solid % wt (Max) Gravimetry N/A 0.3 0.15
10 Viscosity at 40O Cst ASTM D 445-09 N/A 30-120 15-50

3
11 PCBs*** ppm (max) - 0
12 Jenis Oli*** - - Petroleum (non synthetic) base
Keterangan :
* Penggunaan pada ANFO
** Penggunaan pada Emulsion
*** Mengacu standard SK KLH 2010

B. PERBAIKAN (IMPROVEMENT)

2.1. KONTROL KUALITAS OLI BEKAS


Berkenaan dengan topik sebelumnya, mengenai bagaimana menjaga kualitas oli bekas yang akan
digunakan dalam campuran bahan peledak. Ada beberapa komponen yang perlu dilakukan guna
menindak-lanjuti program kontrol terhadap kualitas oli bekas, antara lain:
 Pengelolaan dalam pengambilan, penyimpanan, serta pendistribusian oli bekas. Kelola ini
dilakukan mulai dari proses pengumpulan sampai dengan proses pencampuran dalam bahan
peledak di emulsion plant.
 Pemeriksaan secara berkala kepada oli bekas dalam uji laboratorium guna memastikan kualitas
olibekas masuk kepada standar (pemerintah dan emulsion plant) tersebut bisa dimanfaatkan
dalam pencampuran bahan peledak.

Gambar 3. Siklus Produksi Olibekas & Seleksi untuk Campuran Handak

2.2. KELOLA HASIL DAN REAKSI PELEDAKAN DARI HANDAK CAMPURAN


OLIBEKAS
Pada proses perbaikan ini, setiap bahan peledak dengan campuran olibekas yang sudah dikirimkan
untuk digunakan di lapangan perlu dilakukan evaluasi pengukuran hasil reaksi peledakan. Dalam hal
ini penulis menggunakan parameter nilai Velocity of Detonation sebagai nilai yang dikelola dan

4
dikontrol dalam tingkat kesuksesan reaksi peledakan. Velocity of Detonation adalah Laju rambatan
gelombang detonasi sepanjang handak, satuannya m/s atau fps. Nilainya bervariasi tergantung
diameter, densitas, ukuran partikel handak. Untuk handak komposit (non-ideal) tergantung pula pada
derajat keterselubungan (confinement degree). Kecepatan detonasi handak harus melebihi kecepatan
suara massa batuan (impedance matching).

Tabel. 2. Technical Data Sheet Produk MNKMax Series

Series MNKMax 70 MNKMax 70i MNKMax 70 G MNKMax 100


Densitas (gr/cc) 1.05 - 1.25 1.05 - 1.25 1.05 - 1.25 1.05 - 1.25
Ketahanan Terhadap Air Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus
Rekomendasi Sleep Time 12 hari 12 hari 12 hari 12 hari
Energi (MJ/kg) 2.8 2.8 2.6 2.4
RWS 0.75 0.75 0.72 0.65
RBS 1.05 1.15 1.25 0.96 1.06 1.15 0.96 1.06 1.15 0.92 1.01 1.09 0.83 0.91 0.99
Velocity of Detonation (m/s) 4400 - 5600 4400 - 5600 4400 - 5600 4400 - 5600
Reactive Ground Test Tidak Stabil Stabil Tidak Stabil Tidak Stabil

C. HASIL & EVALUASI


Proses analisa dengan refer kepada proses perbaikan yang dilakukan, dimana telah dilakukan dua
kelola & analisa kepada prosesnya, yaitu terhadap kualitas oli bekas dan reaksi peledakannya.
 Dalam hasil analisa terkait kualitas olibekas yang dilakukan telah masuk dengan standar dan
kualifikasi sesuai peraturan pemerintah dan perusahaan.

Gambar 4. Hasil Ujilab Kualitas Olibekas PT. Pamapersada Nusantara jobsite Kideco

5
 Sedang untuk hasil analisa reaksi peledakan yang ditunjukan kepada hasil atau nilai Velocity
of Detonation menunjukan hasil yang positif, dimana reaksi masik masuk dalam standar
produk.

Tabel 2. Hasil Ujicoba Handak dengan Campuran Olibekas dalam Nilai VOD
Lubang 1 2 3
Tipe batuan Clay Clay Clay
Kondisi lubang Kering Kering Kering
Kedalaman lubang 7,5 m 7,5 m 6,9 m
Kedalaman air 0m 0m 0m
Kolom stemming 4,55 m 4,5 m 5,2 m
Produk MNK-Max MNK-Max MNK-Max
Berat jenis 1,15 g/cc 1,15 g/cc 1,15 g/cc
Range VOD 4100 -6700 m/s 4101 -6700 m/s 4102 -6700 m/s
Nilai VoD 5470 m/s 5701 m/s 5056 m/s
Hasil Sesuai spesifikasi Sesuai spesifikasi Sesuai spesifikasi

D. KESIMPULAN
Berdasarkan proses perbaikan dan hasil serta evaluasi dari analisa terhadap kondisi pemanfaatan dan
pengelolaan olibekas di PT. Pamapersada Nusantara Jobsite Kideco dalam campuran peledak curah
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proses perbaikan melingkupi dari 2 (dua) aspek utama, antara lain:
a. Kontrol terhadap kualitas olibekas agar sesuai dengan peraturan pemerintah dan
requirement perusahaan pengolah handak.
b. Kontrol dan kelola terhadap reaksi bahan peledak dengan campuran olibekas pada
parameter nilai Velocity of Detonation.
2. Kualitas olibekas yang diproduksi di PT. Pamapersada Nusantara Jobsite Kideco dengan
metode improvement yang dilakukan masih masuk dengan kualifikasi standar peraturan
pemerintah dan requirement perusahaan pengolah handak.
3. Kualitas reaksi hasil peledakan dengan menggunakan bahan peledak yang telah dicampur
dengan olibekas pada parameter nilai Velocity of Detonation masih masuk (bahkan melebihi)
dari standar technical data sheet produk yang digunakan.
4. Tindakan lanjutan pada improvement ini perlu dilakukan, terutama agar proses perbaikan ini
bisa dilakukan berkelanjutan dan terus membantu perusahaan dalam pengelolaan limbah B3
dan konservasi energy program yang dijalankan.

E. UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada PT.Adaro Indonesia sebagai pelanggan PT.Multi
Nitrotama Kimia yang memberikan dukungan dan persetujuan mereka untuk menerbitkan makalah ini.

F. DAFTAR PUSTAKA
Hustrulid. W. (1999): Blasting Principles for Open Pit Mining, Volume 1. (pp. 272-273). Brookfield:
A.A. Balkema. Rotterdam.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia NOMOR:
SK 376/ Menlhk/Setjen/PLB.3/8/2018/ Tentang Perpanjangan Izin Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun PT Kideco Jaya Agung

Anda mungkin juga menyukai