Anda di halaman 1dari 8

SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)

Petunjuk Teknis

● Program peningkatan kualitas lingkungan di bidang sanitasi khususnya pengelolaan


air limbah yang diperuntukkan bagi kawasan padat kumuh miskin perkotaan dengan
menerapkan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
● Pemberian dana bantuan pemerintah sbg bentuk inisiatif utk penyediaan prasarana dan
sarana air limbah tanggap kebutuhan (fokus program: air limbah domestik RT).

A. Sanimas reguler tahun 2020 :


→ dilaksanakan 13 provinsi 40 kabupaten atau kota 95 lokasi → Wilayah Barat
→ dilaksanakan 13 provinsi 36 kabupaten atau kota 74 lokasi → Wilayah Timur

B. Sanimas Citarum tahun 2020 :


→ dilaksanakan 7 kabupaten atau kota lima puluh tujuh lokasi kawasan DAS Citarum

C. Perilaku hidup bersih di masyarakat dibagi dua :


1. Air limbah
2. Persampahan

● Latar belakang program SANIMAS :


tingginya kepadatan penduduk dalam pemukiman air limbah jika tidak diperhatikan
akan sulit berkembang untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau mbr. makin
tersedia prasarana dan sarana air limbah dan pemahaman higienis maka makin kecil
penyebaran penyakit.

● Maksud program SANIMAS :


1. meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat
2. meningkatkan kualitas sanitasi dan kebersihan lingkungan masyarakat
3. menyediakan prasarana dan sarana air limbah domestik
4. menjaga kualitas air tanah dari pencemaran limbah domestik (bakteri e-coli)
dan mengurangi beban pencemaran badan air (sungai, danau, dll)

● Tujuan program SANIMAS :


1. Meningkatkan komitmen pemda dalam penyelenggaraan sanitasi
2. Meingkatkan perluasan akses sanitasi
3. Menyediakan prasarana & sarana air limbah domestik berkualitas,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan utk meningkatkan kualitas sumber
daya air & lingkungan.

● Sasaran :
1. Pemda Kab/Kota
2. Warga daerah rawan sanitasi yang mengacu SSK kabupaten atau kota
● Pendekatan program :
1. Mendorong keberpihakan mbr
2. Mendorong keterlibatan masyarakat
3. Mendorong inisiatif masyarakat dg iklim keterbukaan
4. Meningkatkan keswadayaan masyarakat
5. Menguatkan kapasitas masyarakat

● Prinsip dasar :
1. Tanggap kebutuhan
2. Seleksi mandiri calon lokasi
3. Pilihan teknologi
4. Partisipasi masyarakat
5. Kesetaraan gender
6. Berkelanjutan (utk masy. dg bantuan pemda)
7. Multi pendanaan
8. Akuntabel (dpt dipertanggung jawabkan)

 Commissioning Test  uji kelayakan & uji keberfungsian sarana terbangun


 Alur pelaksanaan sanimas reguler :
Tahap persiapan  perencanaan  pelaksanaan  serah terima  paska konstruksi.

Pemetaan Lokasi
 SELOTIF (Seleksi Lokasi Partisipatif)  utk memilih lokasi sanimas yg paling
memenuhi kaidah petunjuk umum dan keberlanjutan program sanimas.
 Metode yang digunakan untuk :
- melakukan observasi dan menganalisa kondisi lokasi
- menetapkan kondisi sasaran program persampahan secara cepat yg dilakukan
secara partisipatif pd calon lokasi sasaran
 Alur pelaksanaan selotif :
A. Di fasilitasi TFL
- Persiapan data sanitasi, peta lokasi
- Penunjukan anggota tim
- Dilaksanakan di setiap calon lokasi
- Penilaian titik lokasi
- Berita acara penilaian lokasi
- Anggota tim selotif, tfl, kepala desa/lurah
 Pembekalan metode (sosialisasi kelurahan) :
- Lokasi 1,2,3,4
- Pelaksanaan metode selotif
- Penetapan lokasi terpilih
 Pemetaan sosial  kegiatan partisipatif utk penggambaran masy terkait kondisi
terkini dan masalah sosial dg pengumpulan data dan informasi di lapangan.
 Peta desa :
- Memahami kondisi sd desa
- Mengidentifikasi masalah dan potensi terkait sd desa
- Mengidentifikasi perubahan yg terjadi setelah adanya program
 Output hasil :
- Peta desa
- Daftar masalah dan potensi
- Daftar keberhasilan atau belum berhasil program berdasarkan lokasi

RTR RAB
 RTR (Rencana Teknik Rinci)
 RAB (Rencana Anggaran Biaya)
 Air limbah domestik  air limbah yg berasal dari usaha/kegiatan (pemukiman, rumah
makan, perkantoran, perniagaan, apartemen, asrama)
 Air limbah RT (Rumah Tangga)  jenis air buangan RT yg berasal dari mandi, dapur
cuci dan kakus
 Sumber air limbah domestik dari RT adalah sbg berikut :
1. WC/Kakus/Jamban
 Air limbah domestik yg berasal dari sumber ini disebut black water
2. Kamar mandi, tempat cuci, dan dapur
 Air limbah domestik yg berasal dair sumber ini disebut grey water
 RTR Bangunan IPAL
 Syarat melakukan perencanaan SPALD-T sanimas :
1. Telah dilakukan survey dan pengukuran
2. Telah dibuat gambar layout wilayah perencanaan
3. Telah dibuat topografi wilayah perencanaan
4. Telah diketahui jalur perpipaan beserta lokasi grease trap, bak kontrol, manhole
 Kebutuhan data utk perencanaan
1. Brp jumlah debit air limbah
2. Rata-rata jumlah debit mengalir
3. Brp lama waktu tinggal / Hydraoulic Retension Time
4. Interval pengurasan lumur
 Fungsi aerasi :
1. Menambah kadar oksigen dlm air
2. Mengaduk dan meratakan aliran air yg teraerasi supaya kontak dg media
3. Tumbuh mikrobia aerobic
4. Timbul mikrobia dg pertumbuhan melekat
5. Kuantitas/jumlah mikrobia dipengaruhi oleh parameter surface-area atau luas
permukaan dari media
6. Perataan aliran air pd media dipengaruhi oleh bentuk dan void ratio dari media
 Media filter (bio-filter / bio-film)  media dimana mikrobia/bakteri dpt menempel dan
limbah dpt lewat.
 RAB (Analisa harga satuan pekerjaan menggunakan PERMEN PU No. 28 PRT M
2016)
- Hitung volume pekerjaan (BOQ)
- Hitung analisis harga satuan masing2 pekerjaan
- Rekapitulasi RAB
- Membuat kurva S

Manajemen Konstruksi (MK)


 Ilmu yg mempelajari dan mempraktekkan aspek2 manajerial dan teknologi konstruksi
serta mengelola pekerjaan pelaksanaan pembangunan yg ditangani secara multi
disiplin profesional
 Pengendalian dan pengawasan :
*TUJUAN :
1. Meminimalkan penyimpangan
2. Kualitas dan kuantitas sesuai spesifikasi teknis
3. Waktu penyelesaian pekerjaan sesuai jadwal
4. Biaya tidak membengkak
*SASARAN :
1. Biaya
2. Mutu
3. Waktu
 10 unsur rencana dalwas pelaksanaan pekerjaan pembangunan SPALD-T (Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat) :
1. Pencatatan dan perlakuan bahan
2. Manajemen tenaga kerja
3. Penyusunan jadwal kerja
4. Pencatatan peralatan kerja
5. Precast bak kontrol
6. Pemasangan pipa di jalan
7. Pemasangan SR
8. Kontruksi IPAL
9. Standard keselamatan kerja / K3
10. Progress kerja
 Sub sistem pelayanan : menghubungkan sumber limbah dari rumah (km,wc, dapur,
air cuci) menuju sub sistem pengumpulan. Contoh : Grease Trap (berfungsi utk
menjebak lemak yg dihasilkan dari kegiatan dapur).
 Sub sistem pengumpulan : menggali lubang2 utk bak kontrol, manhole, dan pipa air
limbah di tempat yg sudah di tandai.
 Sub sistem pengolahan : penyiapan lahan kerja (pembersihan lahan kerja,
pengukuran titik2 posisi bangunan sesuai denah, pemasangan papan patokan),
pekerjaan galian (penyiapan galian, galian pondasi, galian tangki, pengaman),
pekerjaan pembesian, pembuatan pondasi (pondasi tapak, pondasi batu kali, pondasi
cerucuk), pembetonan, penulangan.
 Watersop  sambungan beton lantai, dindin dengan lantai dan untuk sambungan
penerus beton.
 Perbandingan air dengan semen agar beton mudah dikerjakan  0.4 : 0.7
 Perbandingan semen : pasir : krikil  1:2:3
 Standard keselamatan kerja / K3 :
- rambu2 & terkait pengendalian resiko lainnya
- APD (sarung tangan, helm, sepatu)
- Fasilitas sarana kesehatan
- Asuransi keselamatan kerja
 SOP pencegahan Covid-19 : Cek kondisi kesehatan pekerja, cek suhu tubuh < 37,3 C,
pembatasan jarak dan jml TK di lokasi konstruksi, penyediaan sarana prasarana cuci tangan
dengan sabun, selalu dihimbau cuci tangan, membersihkan diri dengan desinfektan,
menggunaan apd, wajib bawa alat ibadah sendiri
 Progress kerja :
1. Laporan progres fisik (0, 25, 50, 75, 100 %)
2. Laporan progress keuangan KSM
3. Laporan visualisasi / dokumentasi

Manajemen Pengelolaan Keuangan

 Pemberian dana dan tujuan penggunaan


- dana bantuan bersumber dana APBN – direktorat sanitasi, direkrotar jendral cipta
kara, kementerian PUPR
 Tujuan penggunaan dana
- Membangun sarana prasarana sanitasi (SPALD-T)
 Presentase penggunaan dana bantuan pemerintah
- Maks. 35% dari bantuan utk upah pekerja
- Min. 60% dari bantuan utk bahan/material
- Maks. 5% dari dana bantuan non fisik
 RPD (Rencana Penggunaan Dana) : rencana penggunaan dana yg dibagi dari RAB
menjadi 3 bagian.jenis yg menjabarkan rencana prioritas kebutuhan material/bahan,
upah, alat dan operasional pada setiap tahapan
 LPJ  bentuk pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan.
 Dibuat setiap tahap I dan II.
 Terdiri dari 3 bagian (pelaksanaan fisik, adm. Keuangan, pengadaan
barang&jasa)

Teknis operasional dan pemeliharaan SPALD-T


 Tujuan operasional dan pemeliharaan : memastikan berfungsinya sanitasi terbangun
yg berkelanjutan
 5 aspek utama pengelolaan : peran serta masy, teknis, pengaturan, keuangan,
kelembagaan

 Panduan operasional dan pemeliharaan SPALD-T :


1. SPALD-T berfungsi jika memasukkan limbah yg benar
2. Jgn memasukkan limbah padat ke jamban (menyumbat saluran)
3. Jgn membuang bahan kimia ke saluran (mematikan bakteri di ipal)
4. Jgn membuang minyak bekas ke saluran pembuangan dapur (menyumbat pipa)
5. Jgn menanam pohon di dekat saluran (merusak pipa)
6. Gunakan sabun cuci dan pembersih
7. Buang limbah cair dan beri saringan
8. Ambil kotoran mengapung 3 hari sekali
9. Periksa bak kontrol 3 hari sekali
10. Buang limbah padar dg sekop dan bawa ke tempat pembuangan sampah

Pengadaan barang/jasa ditingkat masy


 Pengadaan  proses utk memperoleh barang/jasa dari pihak ketiga diperoleh dg
kualitas tepat dan harga termurah
 Swakelola  pengadaan barang/jasa dmn pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/
diawasi sendiri dan dipertanggungjwbkan sesuai ketentuan
 Tujuan pengadaan :
- Menghasilkan barang.jasa yg tepat
- Menignkatan penggunaan produk dlm negeri
- Meningkatkan peran UMKM
- Meningkatan peran pelaku usaha nasional
- Mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian
- Meningkatkan keikutsertaan industri kreatif
- Mendorong pemerataan ekonomi
- Mendorong pengadaan berkelanjutan
 Etika pengadaan :
- Melaksanakan tugas dg tertib dan tgg jwb
- Bekerja mandiri dan menjaga kerahasiaan
- Tdk saling mempengaruhi (supaya tdk terjadi persiangan tdk sehat)
- Menerima dan tgg jwb atas segala keputusan
- Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan pihak2
- Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran uang negara
- Menghindari dna mencegah penyalahgunaan wewenang/kolusi
- Tdk menerima, menawarkan, menjanjikan utk memberi / menerima hadiah,
imbalan, komisi dlm proses pengadaan
 Persiapan sebelum pengadaan :
- Kspm dan tim pengadaan harus memahami RKM
- Mengidentifikasi kebutuhan barang/jasa
- Tim pengadaan melakukan survey harga pasar
- Pelaksanaan rembug warga pra pengadaan barang/jasa
 Jenis pengadaan barang/jasa :
- Langsung : nilainya sampai 200jt
- Lelang sederahana : di atas 200jt
- Partisipasi masy : <50jt
 Isi LPJ :
- Dokumen pengadaan barang dan jasa (faktur, penawaran dari pamasok, SPK
(Surat Perintah Kerja), dll).

Strategi pendampingan masyarakat program sanitasi pedesaan padat karya


 Perlunya pemberdayaan masy :
- Karna banyak masy. Blm peduli sanitasi (buang pup di sungai, cuci beras/baju di
air kotor dll)
 Dampak sanitasi tdk dikelola :
- Penyakit diare
- Sumber air minum terkontaminasi
- Pd ekonomi  kerugian 56,7M/tahun akibat sanitasi buruk krna utk pengobatan
dan akomodasi
- Kualitas air sungai berstatus tercemar berat
 3/10 anak indo menderita Stuting (kondisi gagal tumbuh pd anak balita akibat
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek utk usianya)
 Salah satu upaya mengatasi Stunting yaitu PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
 Menurut WHO tahun 2018, Indo menduduki peringkat ke-2 sanitasi terburuk di dunia
setelah India
 Dampak sanitasi buruk bagi kesehatan :
- BAB sembarangan  bakteri e-coli menyebabkan diare, muntaber, tifus, disentri,
polio ke dalam tanah, di bawa oleh lalat, mengontaminasi makanan sayur dan
buah, orang2 sakit
- Air minum mengandung bakteri diare
- Kaki gajah
- Cacaingan
- DBD
- Penyakit kulit
- Stunting
 Teori perubahan perilaku masy :
1. Motivasi (kenyamanan, harapan/ketakutan, penerimaan/penolakan)
2. Kemampuan (waktu, uang, kemampuan fisik & pikiran)
3. Pemicuan (fasilitator & media pemicu)
 Prinsip pembangunan partifipatif (masy. Sbg subjek program) :
- Perencanaan program berdasarkan fakta
- Memperhitungkan kemampuan masy (teknik, ekonomi, sosial)
- Kepentingan kelompok dlm masy
- Partisipasi masy dlm pelaksanaan program
 Prinsip kerja partisipatif :
- Terbuka
- Kerjasama
- Tdk mengarah pd golongan tertentu
- Tdk bersikap superior / merasa paling tahu
- Tdk memberikan janji2
 Fasilitator  pengarah dlm sebuah diskusi kelompok, bukan pemimpin, membantu
mencapai diskusi terbaik, memastikan diskusi berlangsung dinamis, tdk perlu janji2
 Tugas umum TFL (BUKAN PEMBERDAYAAN) :
- Berkoordinasi dg pemerintah, kecamatan, kepala seksi pembangunan dan
pemerintah desa utk sosialisasi program
- Bersama dg aparat desan san sanitarian melakukan pemetaan sosial
- Bersama dg KSM menyusun RKM (Rencana Kerja Masyarakat)
- Menjamin masy terlibat langsung pd setiap tahapan program
- Melakukan dokumentasi seluruh kegiatan
- Menyusun laporan bulanan
- Mengisi form pelaporan sesuai dg pelaksanaan program dan melaporkan setiap
minggunya
 Tugas TFL PEMBERDAYAAN :
- Memfasilitasi pelaksanaan pemetaan sosial dan mengolah data calon penerima
manfaat
- Koordinasi dan komunikasi dg pengelola kegiatan di tingkat kecamatan dan
desa
- Memastikan kegiatan promosi kesehatan terlaksana
- Bersama KSM melakukan pengelolaan dana bantuan
- Melakukan pendampingan dlm hal kelembagaan dan manaj. Kegiatan
- Memfasilitasi KPP dlm penyusunan ROP (Rencana Operasional dan
Pemeliharaan) dan SOP (Standar Operasional dan Prosedur)
 Tugas TFL TEKNIK :
- Bersama KSM menyusun RTR
- Bersama KSM melaksanakan pengelolaan dan pengendalian konstruksi/fisik
- Bersama KSM menyusun laporan progres kegiatan fisik mingguan
- Membantu tim pengadaan barang dan jasa melakukan survey
- Bersama KSM melakukan pengelolaan dana bantuan
- Bersama KPP menyusun SOP prasarana sanitasi

Anda mungkin juga menyukai