Anda di halaman 1dari 43

PERAN STRATEGIS MARS

Dumilah Ayuningtyas
Universitas Indonesia
08161840446
dumilah@gmail.com
Storytelling
Berapa skor anda ?
 Leader
 Manager
 Konsultan
 Peneliti
/Akademisi
Kompetensi ARS

01 Communication
and Relationship 02 Leadership
Management

03 Professionalism 04 Knowledge of the


Healthcare
Environmest

05 Business Skills and


Knowledge
Standar Pendidikan Tinggi
Menurut Pasal 54 UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

Standar Nasional
Standar Nasional Standar
Standar Standar
Standar Pengabdian
Pengabdian
Pendidikan
Pendidikan Penelitian
Penelitian Kepada
Kepada Masyarakat
Masyarakat
Standar Kompetensi Standar Hasil Standar Hasil
Lulusan
Standar Arah Standar Arah
SNPT Standar Isi
Standar Proses Standar Proses
Ditetapkan oleh
Standar Proses
Menteri atas usul Standar Kompetensi Standar Kompetensi
BSNPT Standar Pendidik dan Peneliti Pelaksana
Tenaga Kependidikan
Standar Pendanaan Standar Pendanaan
Standar Sarana &
Standar Sarana & Standar Sarana &
Prasarana
Prasarana Prasarana
SPT Standar Pengelolaan
Standar Outcome Standar Outcome
Standar Pembiayaan
Standar Penllaian
Pendidikan

SPT 1. standar bidang akademik


Ditetetapkan oleh
setiap perguruan 2. standar bidang non akademik
tinggi
Pasal 35
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus
ditingkatkan secara berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum

Penjelasan Pasal 35 Ayat (1)


 Standar isi mencakup ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan ke dalam persyaratan tentang
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

 Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan standar nasional yang telah disepakati.
 Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan Kompetensi
adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab
yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap
mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas- tugas di
bidang pekerjaan tertentu.
 Pasal 2 (1) Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas :
a. kompetensi utama; b. kompetensi pendukung; c. kompetensi
lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama.
 (2) Elemen-elemen kompetensi terdiri atas : a. landasan
kepribadian; b. penguasaan ilmu dan keterampilan; c. kemampuan
berkarya; d. sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat
keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; e.
pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan
pilihan keahlian dalam berkarya.
S3 S3(T)
9 Spesiali 9
S2 s S2(T)
8 8
7 Profesi 7
6 S1 D IV 6
5 D III 5
4 D II 4
3 DI 3
Sekolah Sekolah
2 Menengah Menengah 2
Umum Kejuruan
1 1
PENYUSUNAN LO

Unsur-unsur deskripsi setiap program studi yang menyatakan jenjang kemampuan

Pro- Spesia S3
Deskriptor D3 D4 S1 S2
fesi lis
Menguasai pengetahuan apa saja
Untuk berperan
sebagai apa

Dengan kemampuan melakukan apa saja -


dengan metode bagaimana untuk masing-
masing pelaksanaan pekerjaan tersebut -
menunjukkan kualitas hasil seperti apa -
dan dalam kondisi bagaimana

dan kemampuan manajerial apa saja


 Istilah yang digunakan untuk menyatakan kemampuan seseorang
didalam deskripsi KKNI adalah “capaian pembelajaran” (learning
outcome). Hal ini selain untuk membedakan istilah “kompetensi”
yang digunakan oleh dunia profesi untuk menyatakan standar
kemampuan dari profesi tersebut dengan istilah “standar
kompetensi”, juga digunakannya istilah “sertifikat
kompetensi”sebagai pernyataan kelulusan dari uji kompetensi.
 Di dalam dunia pendidikan (dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003)
kelulusan jenis pendidikan akademik , vokasi , dan Pendidikan
profesi, diberi “ijasah” bukan ‘sertifikat kompetensi’.
 Dibutuhkan rumusan “learning outcomes” (LO) lulusan prodi
tertentu, yang sesuai dengan level KKNI nya, yang akan digunakan
sebagai acuan bagi program studi sejenis di seluruh Indonesia.
 Rumusan tersebut merupakan pernyataan “kemampuan minimal”
yang harus dimiliki oleh setiap lulusan program studi tersebut.
 ..\DATA PINDAHAN\BACK UP DATA (D) DUMILAH
AYUNINGTYAS (5 JAN 2017)\FKM
UI\KARS\3_Rev_NASKAH AKADEMIK Pendidikan S2
Rumah Sakit_edit(141014).doc
Lingkup Kompetensi
Diploma Memiliki kemampuan dasar dalam teknis pengelolaan keuangan ak
untansi, logistik, SDM, pemasaran dan peralatan/ perlengkapan
Sarjana Menguasai konsep manajerial dalam pengelolaan keuangan, akunta
nsi, logistik, SDM, pemasaran dan peralatan/ perlengkapan
Magister Mampu menganalisis dan merespon dinamika faktor eksternal yang
meliputi sistem dan organisasi rumah sakit, perspektif pasien dan
komunitas, kebijakan dan lingkungan denganmenggunakan pendek
atan Evidence Based Management Practice (EBMP) dan
knowledge management guna meningkatkan mutu pelayanan,
keunggulan kompetitif serta keberlangsungan organisasi rumah
sakit dan pengembangan ilmu.
Communication and Relationship
Management
Diploma Mampu memberikan informasi, sosialisasi, dan edukasi kepada
pasien dan keluarga terkait kebijakan administrasi rumah sakit
Sarjana Mampu berkomunikasi sebagai manager rumah sakit level
menengah untuk melakukan advokasi, negosiasi (mediasi) dan
lobby secara interpersonal dalam organisasi rumah sakit
Magister Mampu berkomunikasi sebagai leader dan manajer rumah sakit
untuk melakukan advokasi, negosiasi (mediasi) dan lobby secara
interpersonal, massa dan media di berbagai level
Business Skills and Knowledge
Diploma Memiliki kemampuan dasar dalam teknis pengelolaan keuangan, akuntansi,
logistikSDM, pemasaran dan aset rumah sakit serta kewirausahaan

Terampil menggunakan komputer baik untuk pengolahan kata dan data untuk
mendukung penerapan sistem informasi rumah sakit
Sarjana Menguasai konsep manajerial dalam pengelolaan keuangan, akuntansi, logistik,
SDM, pemasaran dan aset rumah sakit serta kewirausahaan

Mampu merencanakan, mengorganisasikan, menggunakan, dan memonitoring


sumber daya rumah sakit berbasis renstra, mutu, dan biaya dengan menggunakan
sistem informasi pada manager rumah sakit level menengah
Magister Mampu menghasilkan nilai tambah dalam proses pengelolaan rumah sakit melalui
penerapan fungsi manajemen dan prinsip bisnis sehingga dapat meningkatkan mutu,
aksesibilitas, keterjangkauan, ekuitas, efektfitas dan efisiensi rumah sakit.
Politik Kesehatan,
Politik Kebijakan Kesehatan
Politisasi Kesehatan
The Resulting health policies ( and health status)
reflected the political system
A system diagram of the policy-making process

Environment

Demands Outcomes
Policy
Inputs

Decisions
Support
Resources
making actions
Outputs
Environment Environment

Feedback

Environment
 Knoepfel et all, 2007 : “A series of decisions or activities resulting
from structured and recurrent interactions between different
actors, both public and private, who are involved in various
different ways in the emergence, identification, and resolution of
problem defined politically as a public issues
 …..problem defined politically as a public issues (Gormley dan
Boccuti, 2001).

 agenda setting :  (problems, possible solutions to the problem


& politic circumstances). (Kingdon (1995)
Pengambilan
Keputusan
Health
Tehnology
Assessment
(HTA)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Menilai/mengkaji/menelaah teknologi
kesehatan (dalam hal ini masih sebatas alat

Tujuan
kesehatan) dari segi keamanan, efikasi dan
efektivitasnya

Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan

HTA oleh teknologi yang diminta, dimana sumber


daya tersebut harus dapat didapatkan dengan
mudah oleh anggota masyarakat yang
membutuhkannya.

Mengevaluasi biaya dan konsekuensi dari


penyediaan teknologi keseharan tersebut
• Apakah usulan tersebut meningkatkan
performanceRS?
a. Apropriateness
b. Availibilty
c. Continuty
d. Effectiiveness
e. Efficacy
f. Efficiency
g. Respect & caring
h. Safety
i. Timeliness
• Dampak usulan pada kinerja RS
a. Kinerja Keuangan
1. Return of Investment
2. Peningkatan Pendapatan
3. Pemanfaatan Aktiva
4. Penghematan Biaya
b. Kepuasaan Pelanggan
1. Jumlah pelanggan baru
2. Loyalitas pelanggan
3. Kepuasaan pelanggan
c. Proses Bisnis Internal
1. Proses pelayanan
2. Ketepatna waktu
3. Efektivitas
4. Inovasi pelayanan
d. Pembelajaran
1. Peningkatan ketrampilan
2. Peningkatan profesionalisme
3. Peningkatan kesejahteraan
• Untuk setiap proposal topik yg masuk, Komite PTK melakukan
penilaian dengan menggunaka sistem skoring untuk komponen
penilaian standar di bawah ini :
1. high volume, yaitu teknologi yang tingkat penggunaannya
sangat tinggi dilihat dari jumlah populasi yang berpotensi untuk
menggunakan teknologi kesehatan
2. High risk, yaitu teknologi yang penggunaannya berisiko tinggi
atau mengganggu kesehatan paien, pelaksana pelayanan
kesehatan, dan lingkungan
3. High cost, yiaitu teknologi yang penggunaannya berbiaya tinggi,
memiliki dampak besar terhadap finansial rumah tangga, dan
menghabiskan dana dalam jumlah besar
4. High variability, yaitu teknologi yang penggunaannya
memiliki variasi yang besar dalam pemanfaatan teknologi
kesehatan
5. Tingkat urgensi/kepentingan dalam kebijakan penerapan
teknologi kesehatan
6. Dampak terhadap perbaikan kesehatan, bahwa teknologi
tersebut memperbaiki akses, kualitas, dan kesehatan bagi
penduduk
7. Tingkat potensi penghematan biaya atau keterjangkauan
biaya
8. Tingkat penerimaan dari aspek sosial, budaya, etika, politik,
dan agama terhadap penerapan teknologi
 Makro meso mikro
 Strategis divisional teknis

Anda mungkin juga menyukai