Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOTEKNOLOGI
PEMBUATAN TAPE SINGKONG

Oleh :
MOHAMMAD RIZQI
IX-H (18)

SMP Negeri 22 Surabaya


Jl. Gayungsari Barat X/38 Surabaya, Jawa Timur
http://www.smpn22sby.sch.id
Kata Pengantar
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan
suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi
dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.
Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa
bakteri, jamur, Dan lain-lain. Sedangkan bioteknologi modern biasanya
menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses
pengkloningan serta kultur jaringan.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan
makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah
tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses
fermentasi. Salah satu contohnya adalah tape.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing
lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon).
Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang
Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp., khamir Saccharomycopsis
fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces
cerevisiae, dan Candida utilis serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp.
Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan
tape. [1]
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum “Pembuatan
Tape Singkong” adalah sebagai berikut :
ALAT :
1. Panci
2. Baskom
3. Pisau
4. Sendok
5. Lap
6. Piring
BAHAN :
1. Singkong
2. Ragi
3. Air
4. Daun Pisang

1.2 Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Cuci singkong yang telah dikupas tersebut, lalu potong sesuai ukuran yang
diinginkan.

3. Rebus air hingga mendidih kemudian masukkan singkong satu persatu secara
perlahan.

4. Tunggu singkong sampe dingin

.
5. Letakkan singkong yang telah dingin tersebut ke dalam steamer dan kukus
selama 20 menit.

6. Sesudah selesai dikukus menggunakan steamer diamkan singkong tersebut


selama 20 menit.

7. Tumbuk ragi hingga menjadi lembut selagi menunggu singkong dingin.

8. Taburkan ragi di atas singkong yang telah diletakkan di atas daun pisang
secara merata.
9. Kemudian tutup adonan singkong menggunakan daun pisang baru
laludiamkan selama kurang lebih 2 hari dan selesai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum “Pembuatan Tape
Singkong” antara lain:
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional atau tradisional,
karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.
2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di
dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong
akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa  menjadi alkohol.
3. Hasil tape yang dibuat tidak maksimal karena tape memiliki tekstur yang
agak keras dan belum memiliki banyak air serta rasa yang belum terlalu
manis. Hal ini dikarenakan waktu fermentasi yang singkat yaitu hanya selama
3 hari.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari praktikum “Pembuatan Tape
Singkong” antara lain :
1. Pembuatan tape singkong harus lebih steril lagi dan memperhatikan proses
pembuatannya.
2. Dalam pembuatan tape sebaiknya pada saat ditutup daun pisang tidak terlalu
sering dibuka agar tidak ada udara yang mempengaruhi proses fermentasi.

Anda mungkin juga menyukai