Anda di halaman 1dari 3

RISET OPERASI

STIE WIDYA PRAJA TANA PASER PERTEMUAN 7

MASALAH PENUGASAN

Dalam manajemen dikenal pepatah right man on right place (orang tepat di tempat tepat). Akan
tetapi dalam pelaksanaannya hal itu sangatlah sukar. Seringkali meskipun parameter ukurnya
sudah jelas, unsur subyektivitas seringkali lebih mendominasi dalam penentuan masalah
penugasan terbaiknya. Untuk memutuskan secara obyektif, salah satu metode yang dapat
digunakan adalah dengan Hungarian Method (Metode Hungarian). Pada metode ini, jumlah
sumber daya yang ditugaskan harus sama persis dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan.
Setiap satu sumber hanya akan ditugaskan hanya pada satu tugas (one by one). Misalnya ada 4
perawat yang harus ditugaskan juga pada 4 klinik sehingga setiap klinik akan menerima
perawat sesuai penugasan terbaiknya. Terkait masalah penugasan terbaik, itu tergantung
kepada informasi yang ada karena penyelesaian masalah ini dapat diarahkan kepada maksimasi
atau minimasi. Bila terkait kesalahan, kerugian, cacat dan hal negatif, itu berarti persoalan
minimasi. Sebaliknya jika itu terkait perolehan, prestasi atau hal positif lainnya, itu berarti
persoalan maksimasi.

CONTOH PERHITUNGAN

Suatu distributor besar bermaksud memilih kepala cabang di setiap kota daerah distribusinya.
Diketahui data laba yang dikumpulkan dari 4 orang canvasernya adalah sebagai berikut:

Penajam Long Ikis Long Kali Tanah Grogot


Giovani 150 190 180 220
Ega 140 200 210 170
Nimbus 250 190 230 200
Ontri 170 180 200 160

HADIJAH 1
OKTOBER 2020
RISET OPERASI
STIE WIDYA PRAJA TANA PASER PERTEMUAN 7

Untuk menemukan penugasan terbaiknya, maka cara penyelesaiannya adalah:

1. Operasi per baris untuk mendapatkan nilai 0 (nol) pada tiap barisnya, dengan cara
mengurangkan semua nilai pada baris dengan nilai terbesarnya.

Penajam Long Ikis Long Kali Tanah Grogot


Giovani 150 - 220= - 70 190 - 220= - 30 180 – 220 = - 40 220 – 220 = 0
Ega 140 – 210 = - 70 200 – 210 = - 10 210 – 210 = 0 170 – 210 = - 40
Nimbus 250 – 250 = 0 190 – 250 = - 60 230 – 250 = - 20 200 – 250 = - 50
Ontri 170 – 200 = - 30 180 – 200 = - 20 200 – 200 = 0 160 – 200 = - 40

2. Jika setiap baris dan kolom telah memiliki nilai 0 maka bisa dilakukan penugasan
terbaiknya. Namun bila ternyata salah satu baris atau kolom belum memiliki nilai 0,
maka harus dilakukan operasi baris atau kolom. Pada contoh di atas, kolom Long Ikis
belum memiliki nilai 0. Maka lakukan operasi kolom dengan nilai terbesarnya,
sehingga tabelnya akan menjadi:

Penajam Long Ikis Long Kali Tanah Grogot


Giovani - 70 - 30 - ( - 10)= - 20 - 40 0
Ega - 70 - 10 - ( - 10 ) = 0 0 - 40
Nimbus 0 - 60 - ( - 10) = - 50 - 20 - 50
Ontri - 30 - 20 - ( - 10 ) = - 10 0 - 40

3. Setelah semua baris dan kolom telah mempunyai nilai 0 maka beri tanda pada baris atau
kolom yang hanya memiliki satu-satunya nilai 0, seperti ini:

Penajam Long Ikis Long Kali Tanah Grogot


Giovani -70 -20 -40 0 
Ega -70 0 0 -40
Nimbus 0 -50 -20 -50 
Ontri -30 -10 0 -40 
  

HADIJAH 2
OKTOBER 2020
RISET OPERASI
STIE WIDYA PRAJA TANA PASER PERTEMUAN 7

4. Menentukan penugasan terbaiknya adalah dengan melihat posisi nilai 0. Dari tabel di
atas maka diketahui bahwa penugasan terbaik adalah :

Penajam Long Ikis Long Kali Tanah Grogot


Giovani X X X 220
Ega X 200 X X
Nimbus 250 X X X
Ontri X X 200 X

Dengan demikian hasil penugasan terbaiknya tersaji dalam tabel berikut ini:

Giovannni-Tanah Grogot 220


Nimbus-Penajam 250
Ega-Long Ikis 200
Ontri-Long Kali 200
Total 870

Langkah-langkah perhitungan di atas juga berlaku untuk kasus minimasi, namun faktor
pengurangnya memilih nilai terkecilnya.

HADIJAH 3
OKTOBER 2020

Anda mungkin juga menyukai