PENDAHULUAN
Penyediaan prasarana transportasi membutuhkan perencanaan yang komprehensif dan
berkelanjutan . untuk terlayaninya kebutuhan pergerakan secara optimal atau tercapainya tujuan
dari penyediaan dari sarana trasportasi sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki .
salah satu aspek penting dalam transportasi adalah prediksi kebutuhan transportasi dimasa yang
akan datang .
Perencanaan trasportasi merupakan aspek penting yang tidak dapat dapat dipisahkan dari
perencanaan kota , rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola trasportasi yang
baik akan menimbulkan masalah masalah sebagai akibat dari rencana itu sendiri , akan
menimbulkan permasalahan permasalah dan kesemerautan lalu lintas di masa yang akan datang.
Keadaan ini akan terus berlanjut cukup panjang dengan meningkatnya jumlah kecelakaan lalu
lintas , menurunya sopan santun dalam berlalu lintas dll.
Perencanaan transportasi dilakukan untuk berbagai alasan. Salah satu alasan yang sangat
penting adalah bahwa periode waktu yang sangat panjang akan dibutuhkan untuk melaksanakan
sebagian besar perubahan utama dalam sistem transportasi, terutama pembangunan fasilitas-
fasilitas yang baru. Oleh karena itu, pengambilan keputusan yang rasional mengenai dibangun
atau tidak fasilitas tertentu membutuhkan pandangan ke masa depan, pada periode dimana ia
akan dipakai, dan keuntungan dari pemakainya yang akan diperoleh. Selain itu, untuk alasan
yang sama, kita harus melihat ke masa depan untuk dapat memperkirakan masalah-masalah yang
akan muncul apabila fasilitas tadi tidak tersedia, sehingga fasilitas tadi dapat dibangun
secepatnya untuk menghindari masalah tersebut sebelum ia menjadi sesuatu yang tidak dapat
diterima lagi.
Pengertian dari perencanaan trasportasi itu sendiri adalah suatu perencanaan kebutuhan
masyarakat terhadap prasarana transportasi berupa jalan , jembatan , dermaga , dan sarana untuk
mendukung sistem trasportasi yang efisien , aman , dan nyaman serta ekonomis .
Permasalahan permasalahan pada perencanaan trasnportasi yaitu pada sifat transportasi yang
lebih sebagai suatu sistem dengan interaksi yang kompleks . sehingga perencanaan trasportasi
dapat menjadi suatu kegiatan yang rumit dan memakan banyak waktu . sehingga dalam proses
perencanaan trasnportasi terdapat batasan batasan yang digunakan terhadap tingkat maupun
lingkup dari analisisnya
Dari sisi analisisnya perencanaan trasnportasi dapat dibedakan menjadi perencanaan jangka
pendek , jangka menengah , dan jangka panjang
Ketiga perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
tindakan pencegahan masalah masalah lalu lintas yang mungkin akan terjadi dimasa depan
( bersifat preventif )
mencari jalan keluar dari permasalahan transportasi melayani kebutuhan trasportasi dengan
semaksimal mungkin mempersiapkan berbagai tindakan atau kebijakan untuk masa yang akan
datang
mengoptimalkan daya dukung yang ada sesuai dengan tujuan tujuan dari perencanaan trasportasi
itu sendiri dan mengapa perencanaan transportasi itu perlu dilakukan dikarenakan permasalahan
yang terjadi dalam system transportasi itu sendiri , banyak sekali permasalahan permasalahan
transportasi yang dihadapi di karenakan perencanaan transportasi terdahulu yang kurang baik
dan faktor faktor lain yang menyebabkan pentingnya perencanaan transportasi dilakukan ulang
dan perlu penataan yang lebih baik .
berikut adalah permasalahan permasalahan transportasi yang dihadapi saat ini terutama
permasalan transportasi di kota - kota besar di Indonesia , diantaranya :
1. Sarana dan prasarana lalu lintas masih terbatas
2. Manajemen lalu lintas belum berfungsi secara optimal
3. Pelayanan angkutan umum penumpang belum memadai
Dari sekitar 2 Juta kendaraan bermotor, tercatat jumlah angkutan pribadi 86%, angkutan
umum 2,51% dan sisanya sebesar 11,49% adalah angkutan barang. Selain itu diketahui
bahwa 57% perjalanan orang menggunakan kendaraan pribadi. Dengan demikian
proporsi angkutan penumpang menjadi tidak seimbang, yaitu 2,51% angkutan umum
harus melayani 57% perjalanan orang, sedangkan 86% angkutan pribadi hanya melayani
43% perjalanan orang;
Tidak seimbangnya jumlah angkutan umum dengan jumlah perjalanan orang yang harus
dilayani menyebabkan muatan angkutan umum melebihi kapasitasnya terutama pada jam
sibuk;
Penataan angkutan umum belum mengacu kepada hirarki jalan;