Anda di halaman 1dari 2

 Swap Mata Uang

Swap mata uang terdiri atas perubahan kini dan nanti dari dua mata uang yang berbeda pada
kurs yang ditetapkan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk
mengakses pasar modal yang tadinya tidak dapat diakses dengan biaya yang layak. Swap
mata uang juga memungkinkan sebuah perusahaan untuk menjalankan lindung nilai terhadap
risiko nilai tukar yang muncul dari bisnis internasional.
Alpha Corporation (perusahaan multinasional yang berpusat di Inggris) ingin meningkatkan
10.000.000 dari utang nilai tetap dalam poundsterling Inggris untuk membiayai perusahaan
baru yang didirikan di London, Alpha secara relatif belum dikenal oleh investor Inggris. Hal
yang sama juga terjadi pada Beta Company yang berlokasi di Inggris. Perusahaan ini ingin
membiayai anak perusahaan yang ada di New York dengan jumlah modal dolar yang serupa.
Dalam situasi ini Bank Gamma dapat mengakomodasi dua perusahaan tersebut dengan
melakukan swap mata uang dolar  AS/ poundsterling Inggris. Jika nilai tukar swap 1,00 dolar
= 0,66 poundsterling (keduanya pada masa awal dan masa jatuh tempo); waktu swap tersebut
adalah 5 tahun, dan swap ini menentukan suku bunga sebanyak 10% dalam poundsterling dan
8% dalam dolar. Pola arus kas, pada masa awal Alpha Corporation menukar 10.000.000 dolar
untuk 6.600.000 poundsterling daru Beta Company. Anggaplah bunga yang dibayar pertahun.
Alpha membayar 660.000 poundsterling pada Beta setiap tahun. Dan beta membayar 800.000
dolar pada Alpha.
Sebagai hasil transaski swap ini, baik Alpha Corporation dan Beta Company, Ltd. telah bisa
mengakses dana dalam pasar yang secara relatif tidak bisa diakses, dan keduanya bisa
mengakses biaya tanpa mengeluarkan biaya risiko nilai tukar. Perusahaan berutang pada
keuntungan-keutungan komparatifnya saat melakukan pnjaman di pasar dalam negerinya,
sehingga kedua perusahaan telah mendapatkan pinjaman mata uang asing dengan harga yang
lebih rendah dari pada degan cara lain.

 Perlakuan Akuntansi
Badan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan FAS no. 133, dan diamandemen oleh
FAS 138 dan diperjelas oleh FAS 149, untuk memberikan sebuah pendekatan yang
menyeluruh terhadap akuntansi bagi transaksi derivative dan lindung nilai. IAS 39, yang
baru-baru ini direvisi, berisi petunjuk-petunjuk sama yang memberikan, untuk pertama
kalinya, panduan universal mengenai akuntansi dalam keuangan derivatif. Meski kedua
ketetapan ini memiliki tujuan yang sama, standar-standar ini rincian panduan penerapannya
berbeda.
Sebelum standar dibuat, standar akuntansi global untuk produk derivatif tidak lengkap, tidak
konsisten dan dikembangkan secara bertahap. Sebagian besar instrument keuangan, yang
sifatnya dapat dieksekusi, diperlakukan sebagai pos-pos di luar neraca. Kemudian FASB
menerbitkan FAS No.133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan April 2003, untuk
memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif
dan lindung nilai. IFRS No. 39 (revisi) berisi panduan yang untuk pertama kalinya
memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan.

 Masalah-masalah Praktis
Meskipun panduan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah berperan dalam
menjelaskan pengakuan dan pengukuran derivatif, beberapa masalah masih tersisa. Masalah
pertama berhubungan dengan penentuan nilai wajar. Wallace memperkirakan bahwa ada 64
hitungan yang mungkin dipakai dalam mengukur perubahan nilai wajar dari risiko yang
dicegah dan instrumen lindung nilai. Empat cara untuk mengukur perubahan nilai wajar dari
risiko-risiko yang dicegah, yaitu:
1.     Nilai pasar seimbang
2.    Penggunaan nilai tukar spot-to-spot
3.    Penggunaan nilai tukar forward-to-forward
4.    Penggunaan model penetapan harga opsi
Kerumitan pelaporan keuangan juga muncul jika lindung nilai tidak dianggap begitu efektif
dalam mengompensasi risiko valuta asingnya. Namun, ‘begitu efektif’ merupakan anggapan
yang subjektif. Dalam teorinya, begitu efektif berarti korelasi negatif yang sempurna antara
perubahan nilai atau arus kas suatu derivatif dan perubahan dalam nilai atau arus kas dari
pos-pos yang nilainya dilindungi. Hal ini menunjukan lingkupan perubahan nilai derivatif
yang dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai