Anda di halaman 1dari 9

PENDEKATAN SPA

SPA/REA adalah pengakuan bahwa sistem informasi harus mendukung kebutuhan informasi semua
pengguna informasinya dalam suatu organisasi.Bagian ini membahas mengenai kebutuhan informasi
yang berubah dalam manajemen modern,keterbatasan akuntansi tradisional dalam memenuhi
kebutuhan tersebut,dan REA sebagai potensi solusi.

MODEL SPA

Model SPA/REA (SPA/REA Model) adalah krangka kerja akuntansi alternatif untuk pemodelan sumber
daya,peristiwa,dan pelaku(resource,event,agent-REA) perusahaan yang sangat penting,serta hubungan
diantara mereka.Jika telah diadopsi,data akuntansi dan nonakuntansi mengenai fenomena ini dap`t
diidentifikasi,ditangkap,dan disimpan dalam basis data terpusat.tempat penyimpanan ini,tampilan
pengguna dapat dibentuk hingga memenuhi kebutuhan semua pengguna dalam perusahaan.Model REA
membutuhkan fenomena yang dicirikan dalam cara yang sama dengan pengembangan tampilan banyak
pengguna.data perusahaaan tidak boleh diformat terlebih dahulu atau secara buatan dibatasi dan harus
mencerminkan semua aspek yang relevan dari peristiwa ekonomi yang mendasarinya..Jadi pemodelan
data(data modeling)REA tidak meliputi berbagai elemen akuntansi tradisional seperti jurnal,buku
besar,daftar akun dan akuntansi pembukuan berpasangan (debit dan kredit),walaupun dapat digunakan
untuk menciptakan salah satu atau semua elemen tersebut jika dibutuhkan.

ELEMEN DALAM MODEL REA

SUMBER DAYA

Sumber daya(resource) adalah aset perusahaan.sumber daya ini didefinisikan sebagai objek yang jarang
dan dibawah objek pengendalian perusahaan.Definisi ini berbeda dengan model tradisional karena
tidak meliputi apapunyang dapat diturunkan dari data lainya,seperti piutang usaha,yang merupakan
record historis yang hanya digumakan untuk menyimpan dan mentransmisikan data.Harus diingat
bahwa ketika berkaitan dengan perencanaan,evaluasi,dan pengendalian peristiwa,berbagai sumber
daya dalam model REA akan meliputi lokasi tempat brbagai peristiwa sikifikan terjadi,seperti mesin
kas,record persediaan dan bagian pencatatan permintaan

PERISTIWA

Peristiwa(event) ekonomi adalah fenomena yang memengaruhi berbagai perubahan dalam suber
daya.peristiwa dapat merupakan hasil dari berbagai aktivitas,seperti
produksi,perdagangan,konsumsi,dan distribusi.peristiwa ekonomi adalah elemen informasi yang sangat
penting bagi sistem informasi dan harus ditangkap dengan sangat terperinci untuk dapat membentuk
basis data lengkap.Dalam pendekatan pemodelan REA,peristiwa dibagi menjadi tiga kelas,peristiwa
operasi,peristiwa informasi,dan peristiwa menajemen.akan tetapi hanya periistiwa operasi yang
dimasukkan ke dalam model REA.

PELAKU

Pelaku(agent)ekonomi adalah berbagai individu dan bagi yang terlibat dalam sebuah peristiwa
ekonomi.mereka adalah berbagai pihak dari dalam dan luar perusahaan yang memiliki kemampuan
sendiri untuk menggunakan atau membuang sumber daya ekonomi.

KEUNTUNGAN MODEL REA.

· Operasional lebh efisien,Perusahaan yang menggunakan pendekatan REA dapat merasakan


peningkatan efisiensi operasional dalam tiga hal:

1.Pendekatan REA untuk pemodelan proses bisnis akan membantu para menajer mengidentifikasi
berbagai aktivitas yang tidak bernilai tambah yang dapat ditiadakan dari operasional.

2.penyimpanan data keuangan dan nonkeuangan dalam basis data terpusat yang sama dapat
mengurangi kebutuhan akan berbagai prosedur pengumpulan,penyimpanan dan pemeliharaan data.

3.Penyimpanan data keuangan dan nonkeuangan berbagai peristiwa bisnis dalam bentuk yang terperinci
akan memungkinkan adanya dukungan untuk keputusan manajemen yang terperinci akan
memungkinkan adanya dukungan untuk keputusan manajemen yang lebih luas kisarannya.

· Peningkatan produktifitas,peningkatan efisiensi opersaional dari tiap bagian melalui peniadaan


aktivitas tidak bernilai tambah akan mengasilkan kapasitas lebih.kapasitas tambahan ini dapat diarahkan
kembali untuk peningkatan produktivitas keseluruhan perusahaan.

· Keunggulan kompetitif,dengan mendukung tampilan untuk banyak pengguna,model REA


memberikan para manajer informasi yang lebih relevan,tepat waktu,dan akurat.hal ini akan pda
pelayanan pelanggan yang lebih baik,kualitas produk yang lebih tinggi,serta proses produksi yang lebih
flesibel.

ANALISIS RANTAI NILAI.

Rantai nilai adalah berbagai aktivitas yang menambah nilai atau kegunaan bagi produk dan jasa
perusahaan.untuk dapat tetap bersaing,kebanyakan perusahaan harus membedakan berbagai aktivitas
bisnisnya,untuk membuat prioritas atas berbagai aktivitas tersebut berdasarkan nilainya dalam
mencapai tujuan perusahaan.untuk dapat bersaing,kebanyakan perusahaan harus membedakan
berbagai aktivitas bisnisnya,untuk membuat prioritas atas aktivitas tersebut berdasarkan nilainya dalam
mencapai tujuan perusahaan.

STRUKTUR TABEL DATA UNTUK SIKLUS PENDAPATAN

1.TABEL PELANGGAN

Berisi alamat dan informasi kreditpelangan/nilai batas kredit digunakan untuk mevalidasi berbagai
transaksi penjualan.jika dari jumlah saldo belum dibayar pelanggan dan jumlah transaksi penjualan saat
ini melebihi batas kredit yang telah ditetapkan sebelumnya,maka transaksi tersebut akan ditolak.

2.TABEL FAKTUR PENJUALAN

Bersama table barang dijual,menangkap berbagai transaksi penjualan untuk suatu periode.Record
transaksi penjualan dibuat ketika persetujuan diberikan.Tabel faktur penjualan dapat juga digunakan
untuk menggantikan beberapa record akuntansi tradisional.

3.TABEL BARANG DIJUAL

Tabel barang dijual terdiri atas recnrd tiap barang yang dijual ke pelanggan perusahaan/karena sebuah
transaksi dapat melibatkan satu atau lebih produk,tiap record dalam table faktur penjualan
dihubungkan dengan (link)ke satu atau lebih record dalam table ini.

4.TABEL PERSEDIAAN

Berisi jumlah barang ,harga,pemasok dan data lokasi gudang untuk tiap barang persediaan.ketika field
jumlah barang saat ini dalam record yang terkait akan dikurangi sejumlah nilai field jumlah barang
direcord barang dijual.

Tabel pelanggan

Tabel faktur penjualan

Tabel pengiriman uang

Tabel barang dijual

Total harga

Tabel persediaan

Tabel daftar pengiriman

(gamabaren wek)

5.TABEL DAFTAR PENGIRIMAN


Adalah record dari semua barang pesanan penjualan yang dikirimkan ke pelanggan.

SISTEM PEMBELIAN DAN PENGGELUARAN KAS

a.TABEL PERSEDIAAN

tabel persediaan berisi data jumlah,harga,pemasok,dan lokasi gudang untuk tiap barang persediaan
produk.proses pembelian dimulai dengan tinjauan atas record persediaan untuk mengidentifikasi barang
persediaan yang perlu dipesan.Dalam perusahaan ritel,tahap ini dilakukan ketika penjualan barang jadi
ke pelanggan dicatat dalam record persediaan.Dalam kondisi ini,proses pembelian melibatkan pengisian
kembali persediaan barang jadi.

Sistem pembelian perusahaan manufaktur mengisi kembali persediaan bahan baku ketika
barang ini digunakan dalam proses produksi.Dalam kondisi manapun persediaan dijual atau digunakan
dalam produksi,field jumlah barang pada saat itu akan dikurangi oleh aplikasi computer.dengan
pengurangan tiap persediaan,system akan menguji kondisi “pemesanan ulang”yang terjadi ketika jumlah
barang saat ini dibawah titik pemesanan ulang.pada saat itu,system akan mempersiapkan pesanan
pembelian,yang dikirimkan ke pemasok,dan menambahkan record ke tabel pesanan pembelian.

b.TABEL PESANAN PEMBELIAN

Tabel pesanan pembelian berisi berbagai record pembelian yang dimasukan ke pemasok.record
tsb akan tetap terbuka sampai persediaan tiba.memasukan nomor laporan penerimaan dalam field yang
tersedia akan menutup record tsb.

TABEL PESANAN PEMBELIAN BARANG DIJUUAL

Tabel Pesanan Pembelian Barang Dijual (PO Line Item table) berisi record setiap barang yang dipesan.
Karena sebuah transaksi dapat melibatkan satu atau lebih produk, tiap record dalam tabel Pesanan
Pembelian dihubungkan dengan (link ke) satu atau lebih record dalam tabel ini.

TABEL LAPORAN PENERIMAAN

Ketika barang yang dipesan tiba dari pemasok, maka akan dihitung dan diperiksa serta dibuat dokumen
penerimaannya. Melalui sebuah terminal, staf administrasi bagian akan memasukkan informasi
mengenai berbagai barng yang diterima dalam tabel Laporan Penerimaan (Receiving Report table).

TABEL VOUCHER PENGELUARAN

Tabel Voucher Pengeluaran (Disbursement Voucher Table) memberi tiga informasi penting yang secara
tradisional terdapat dalam catatan akuntansi formal. Pertama tabel ini adalah record dari berbagai cek
yang dibuat untuk membayar berbagai akun usaha untuk periode terkait serta menggantikan jurnal
pengeluaran kas tradisional. Kedua, jumlah dari berbagai barang yang masih terbuka (voucher yang
belum dibayar) pada pemasok tertentu sama dengan buku pembantu utang usaha untuk pemasok
tersebut. Terakhir, total dari semua voucher yang belum dibayar dalam tabel tersebut merupakan saldo
buku besar utang perusahaan tersebut.
KETERBATASAN SISTEM BERBASIS TRANSAKSI

Jika sistem yang baru saja digambarkan mewakili peningkatan yang jauh dari pendekatan file datar
tradisional, sistem ini memilikki kelemahan yang serius. Sistem ini berbasis transaksi (transaction-based),
sehingga memungkinkan pengguna untuk menangkap banyak sekali informasi yang berkaitan dengan
peristiwa ekonomi, seperti penjualan ke pelanggan dan pembelian dari pemasok.

PENDEKATAN TRADISIONAL TERHADAP PROSES PEMODELAN BISNIS

Dalam pendekatan tradisional untuk desain basis data tradisional, diagram hubungan entitas (entity
relationship-ER) digunakan untuk membuat model antar berbagi entitas perusahaan yang penting.

MENGEMBANGKAN MODEL REA

Sebelum mengembangkan model REA, berbagai peristiwa harus diklasifikasikan sebagai:

· Peristiwa operasi, yaitu aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa.

· Peristiwa informasi, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan pencatatan, pemeliharaan, dan
pelaporan informasi.

· Peristiwa keputusan/manajemen, yaitu aktivitas yang mengarah pada pembuatan keputusan dan
implementasinya.

Peristiwa informasi menghasilkan informasi yang memungkinkan keputusan dibuat. Peristiwa ini
meliputi tindakan pencatatan, perbaikan, pembaruan, atau pemeliharaan. Berikut ini adalah contoh dari
peristiwa informasi:

· Mencatat data pelanggan baru,

· Memperbarui record persediaan setelah adanya penjualan,

· Memperbaiki perincian pelanggan yang berubah alamatnya,

· Membuat perkiraan biaya untuk produk baru

· Membuat laporan peringkat kredit atas berbagai pelanggan yang berpotensi,

· Membuat analisis data pelamar kerja dalam perusahaan,

· Membuat faktur pekerjaan,

· Membuat pesanan pembelian, dan


· Membuat laporan kinerja per divisi

Untuk menggambarkan proses pengembangan model REA:

· Tahap 1

Ditahap pertama, peristiwa opersai yang akan dimasukkan dalam proses diindetifikasi. Berbagai
peristiwa ini adalah peristiwa yang mendukung tujuan sttrategis perusahaan dan yang perlu
dikumpulkan informasinya

Tahap 2

Peristiwa operasi yang telah diindentifikasi kini perlu diatur dalam urutan terjadinya. Walaupun ada
banyak penjualan yang terjadi tanpa adanya pertanyaan yang mendahuluinya, kapan saja pertanyaan
muncul maka akan diteruskan urutannya ke penjualan yang dapat timbul dari pertanyaan tersebut

Tahap 3

Selanjutnya sumber daya dan pelaku untuk tiap peristiwa operasi harus diidentifikasi. Hal ini paling
mudah dilakukan dengan menjawab pertanyaan siapa, apa, dan di mana untuk tiap peristiwa.

· Tahap 4

Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi berbagai hubungan antara sumber daya, peristiwa, dan
pelaku. Mulailah dari tiap peristiwa, dan hubungkan dengan sumber daya serta pelaku yang dilibitkan
dalam peristiwa tersebut.

· Tahap 5

Tahap berikutnya adalah menetapkan kardinalitas semua hubungan entitas tersebut. Terdapat lima
bentuk hubungan yang digunakan ketika membuat model REA. Kelima bentuk hubungan tersebut
adalah nol ke satu (0,1), nol ke banyak (0,M), satu ke satu (1,1), satu ke banyak (1,M), dan banyak ke
banyak (M,M).

Dalam kasus hubungan entitas pelanggan: melakukan penjualan di horizon books, keberadaan seorang
pelanggan dapat menimbulkan hubungan nol, satu, atau banyak melakukan penjualan. Hal ini disajikan
dalam model REA untuk proses tersebut dengan menggunakan notasi (0,M) agar dapat menyajikan
kardinalitas minimal dan maksimal. Dalam cara yang hampir sama, keberadaan satu melakukan
penjualan yang timbul dari keberadaan satu dan hanya satu entitas pelanggan, akan disajikan sebagai
(1,1) dalm model REA tersebut.

Entitas melakukan penjualan dalam hubungan ini adalah nol ke banyak (0,M). Agar entitas melakukan
penjualan yang terjadi maka harus ada seorang pelanggan. Selain itu, karena hanya seorang pelanggan
yang dapat membeli barang tertentu, kardinalitas maksimalkan juga akan satu. Maka, kardinalitas dari
entitas pelanggan dalam hubungan ini adalah satu ke satu (1,1).
MODEL REA vs DIAGRAM ER

Entitas (entity)dalam REA dan ER disajikan dalam bentuk persegi empat, dan terdapat garis
yang menghubungkan satu sama lain. Garis yang menghubungkan berbagai entitas dalam diagram EL
diberi label kata kerja yang menunjukkan apa yang terjadi dalam hubungan tersebut. Akibatnya, tiap
garis mewakili sebuah peristiwa model REA. Hal ini meliputi peristiwa operasi (menerima), peristiwa
informasi (membuat, memperbarui), dan peristiwa keputusan (meninju kembali). Sebaliknya hanya
peristiwa operasi yang memiliki arti penting strategis

Jika dalam beberapa hal model REA lebih sederhana daripada diagram ER, model ini
memberikan informasi yang lebih relevan. Pendekatan REA memungkinkan desainer sistem untuk fokus
pada berbagai peristiwa penting yang memfasilitasi desain serta penenmpatan pengendalian. Diagram
ER adalah alat pemodelan data yang memungkinkan perusahaan memastikan adanya keselarasan antara
berbagai proses bisnis serta tabel basis data tempat data yang berkaitan dengan berbagai proses bisnis
tersebut disimpan. Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi berbagai atribut data yang mewakili
tampilan konseptual pengguna yang harus didukung oleh tabel-tabel dasar.

Model REA menunjukkan tempat perusahaan dapat merencanakan, mengevaluasi dan


mengendalikan berbagai situasi peristiwa operasi penting dalam proses bisnis. Karena REA berfokous
pada berbagai aktivitas bisnis, maka model ini berorientasi pada peristiwa

Manfaat keunggulan kompetitif REA hampir dapat dengan jelas dilihat jelas dari perspektif
rantai nilai. Kelemahan utama adalah sistem ini terutama mendukung kebutuhan pengguna informasi
keuangan. Selain itu, sistem ini digerakkan oleh ekonomi dan tidak responsif terhadap peristiwa
nonekonomi yang dapat sangat penting artinya bagai perusahaan.

Berbagai tahap yang dilibatkan dalam mengembangkan model REA dalam sebuah proses bisnis. Tahap
ini meliputi :

1 mengidentifikasi berbagai peristiwa operasi yang akan dimasukkan dalam model tersebut.
Peristiwa tersebut adalah peristiwa operasi yang menjadi hal penting, dan yang ingin dikumpulkan lebih
jauh informasinya. Biasanya, peristiwa ini adalah peristiwa yang memiliki arti penting strategis bagi
perusahaan tersebut

2 mengatur peristiwa operasi ke dalam urutan kejadian

3 mengidentifikasi berbagai sumber daya dan pelaku yang dilibatkan di tiap peristiwa operasi

4 mengidentifikasi hubungan antarberbagai sumber daya, peristiwa, dan pelaku ini

5 menetapkan hubungan entitas dengan menetapkan kardinalitas ke semuanya

MENETAPKAN ATRIBUT ENTITAS


Model REA dapat digunakan untuk menetapkan atribut (attribute) entitas. Berikut ini fenomena
akuntansi yang berhubungan dengan proses ini.

Ø Peristiwa operasi dalam proses tersebut memasukkan permintaan persediaan, memasukkan pesanan,
dan menerima persediaan.

Ø Persediaan bahan baku adalah sumnber daya ekonomi yang terpenngaruh oleh peristiwa

Ø Pelaku utama adalah staf administrasi bagian perencanaan dan pengendalian produksi, staf
pembelian, pemasok, staf administrasi bagian penerimaan, dan staf administrasi bagian gudang

Ø Peristiwa adalah proses menerima pesanan dari pelanggan, mengambil persediaan barang jadi, dan
mengirimkan persediaan.

Ø Persediaan barang jadi adalah sumber daya ekonomi yang dipengaruhi oleh peristiwa

Ø Pelaku utama adalah staf administrasi bagian penjualan, pelanggan, staf adminnistrasi bagian gudang,
dan staf administrasi bagian pengiriman

Kebutuhan data berbagai proses bisnis lainnya seperti roduksi, penerimaan kas, dan sebagainya, akan
didapatkan melalui cara ini dan digabungkan untuk menghasilkan skema umum dari kebutuhan data.
Kebutuhan akutansi dan non akuntansi akan memberikan kontribusi pada basis data secara umum.
Dalam proses menggabungkan kebutuhan data merupakan hal penting untuk mengetahui dan
meniadakan redunsi dari model model tersebut

MEMBUAT TAMPILAN PENGGUNA

Pendekatan REA dapat menghasilkan sistem informasi yang mampu mendukung beberapa
tampilan. Akibatnya, berbagai kemungkinan tampilan harus dipertimbangkan untuk tahap awal dalam
pengembangan model. Hal inni dapat deiwujudkan melalui penetapan kisaran atribut data yang akan
menangani kisaran tampilan yang diinginkan

Sebagai reprentasi konseptual tampilan pengguna, maka laporan, dokumen, dan layar
komputer, disebut sebagai tampilan fisik (physical view). Tampilan ini dapat membantu desainer
memahami berbagai hubungan penting antardata.

Setelah attribute diidentifikasi, formulir dan prosedur untuk mengumpulkan data peristiwa,
sumber daya, dan pelaku dapat didesain. Setelah itu dilakukan, antarmuka qudry dapat dibuat untuk
menghasilakn tampilan atau laporan.

Antarmuka query harus meliputi tampilan yang diterima, dan format untuk laporan hasil dari
setiap query perlu ditentukan. Tiga figure berikut ini menyajikan contoh tampilan fisik bagi tiga
pengguna. Tampilan pertama adalah untuk staf pembelian yang membutuhkan informasi mengenai
barang persediaan yang akan dipesan dan pemasok dari persediaan tersebut. Tampilan pengguna kedua
adalah untuk manajer penjualan yang membutuhkan perincian aktivitas penjualan harian yang disusun
berdasarkan pelanggan serta produk. Terakhir, tampilan ketiga, untuk bagian buku besar, menyajikan
daftar voucher jurnal yang meringkas aktivitas bisnis harian.

Anda mungkin juga menyukai