Buatlah sebuah uraian tentang “Allah Bapa” (Siapakah Dia diberitakan oleh Alkitab, apa karyaNya dan sifat-sifatNya)
1. Uraian “Allah Bapa” dalam Alkitab
Allah ialah apa saja yang diharapkan seseorang untuk menerima segala sesuatu yang baik dan kepadanya ia mencari pertolongan dalam kesesakan. Jadi mempunyai Allah sama dengan sungguh-sungguh yakin dan percaya kepadanya. Hanya dan keyakinan dalam hatilah yang menentukan apa yang saya percayai, Allah atau berhala. [3] Kalau iman dan keyakinan kita benar, Allah kita adalah yang benar juga. Sebaliknya, kalau keyakinan kita salah, Allah kita bukanlah Allah yang benar pula. Sebab iman dan Allah berkaitan erat satu sama lain. Maksud saya, apa saja yang memikat hati kita dan padanya kita bergantung, itulah yang menjadi Allah kita
Percaya kepada Allah adalah Ibadat yang Benar
Sekarang dengan mudah dapat kita mengerti apa yang dikehendaki dan sejauh mana yang dituntut yaitu kita menaruh hati dan percaya sepenuhnya pada Allah saja, bukan kepada yang lain. Jelaslah, mempunyai Allah tidak berarti kita dapat menggenggamNya dalam tangan kita, menyimpan-Nya dalam saku kita atau mengunciNya dalam peti. [14] Kita berpegang pada Allah bila hati kita merangkulNya dan memegang-Nya dengan erat-erat. [15] Berpeganglah teguh kepada-Nya dengan sepenuh hati berarti bersandar sepenuhnya kepadaNya. Ia ingin agar kita berpaling dari segala sesuatu yang lain kecuali Dia, dan menarik kita kepada-Nya. Sebab Dialah yang tetap baik untuk selama-lamanya. Seolah- olah Dia berkata ”Jika sebelumnya engkau mencari orang-orang suci atau percaya kepada Mamon ataupun yang lain untuk memperoleh sesuatu, sekarang berharaplah kepada-Ku dan pandanglah Aku sebagai Allah yang ingin menolongmu dan mencurahkan banyak hal yang baik kepadamu secara berkelimpahan.” Percaya kepada Allah, Sumber Segala yang Baik Kita mesti percaya kepada Allah saja, memandang kepada Dia saja dan mengharapkan hal-hal yang baik dari Dia saja. Sebab Dialah memberi kita tubuh, nyawa, makanan, minuman, kesehatan, perlindungan, damai dan apa saja yang kita butuhkan dalam hidup ini ataupun nanti. Dia juga yang melindungi kita dari keadaan yang tidak menguntungkan, menyelamatkan dan mengulurkan tangan untuk menolong kita tatkala kesukaran menimpa kita. Jadi hanya Allah (seperti yang sering kukatakan) satu-satunya sumber segala yang baik yang kita terima dan Dialah yang melepaskan kita dari segala yang jahat. [25] Menurut pendapat saya, itulah sebabnya sejak awal sekali orang-orang Jerman sudah menyebut Allah dengan nama yang lebih cocok daripada yang dipakai dalam bahasa lain, yakni nama yang berasal dari kata ”baik.”36 Sebab Dialah sumber yang tak habis- habisnya, meluap-luap dengan kebaikan belaka; Ia mencurahkan segala sesuatu yang baik dalam sebutan dan kenyataan. Allah Memberi Hal-hal yang Baik Melalui Orang Lain Ada banyak hal yang baik yang kita alami melalui orang lain. Namun semuanya mesti dipandang sebagai hal-hal yang kita terima dari Allah oleh perintah dan petunjuknya. Orangtua kita, para penguasa kita dan semua orang yang berhubungan satu sama lain menerima perintah untuk melakukan segala hal yang baik bagi kita. Karena itu hal-hal baik yang kita peroleh bukan berasal dari mereka, melainkan dari Allah melalui mereka. Ciptaan hanyalah tangan-tangan dan sarana-sarana yang dipakai Allah untuk mengulurkan segala sesuatu yang Ia berikan, sama seperti Ia memberi buah dada dan air susu kepada seorang ibu untuk menyusui bayinya, ataupun benih dan segala jenis tanaman sebagai makanan. Tidak ada makhluk yang dapat menciptakan sendiri hal-hal tersebut. 2. Sifat sifat Allah Bapa Allah: Bapa dan Pencipta Inilah salah satu cara yang mungkin untuk menerangkan dan menggambarkan dengan sesingkat-singkatnya seperti apa Allah itu, apa yang Ia kehendaki dan lakukan. Karena Kesepuluh Firman telah menunjukkan bahwa kita tidak boleh mempunyai lebih dari satu Allah, kita dapat bertanya: ”Bagaimana kita dapat memuji Dia atau menggambarkan Dia atau menerangkan tentang Dia sehingga orang dapat mengenal Dia?” Inilah yang diajarkan pasal ini dan pasal-pasal selanjutnya. Jadi, Pengakuan Iman tidak lain dari suatu jawaban dan pengakuan orang Kristen, yang didasarkan pada Firman Pertama. [11] Seandainya kita menanyai seorang anak kecil, ”Anakku, seperti apa Allah itu? Apa yang kau ketahui tentang Dia?”, hendaknya ia dapat berkata, ”Allahku pertama-tama Bapa yang menjadikan langit dan bumi. Dialah Allah satu-satunya dan tidak ada yang kukenal sebagai Allah selain Dia, karena tak seorang pun dapat menjadikan langit dan bumi.” Allah Bapa: Pemberi Hidup dan Segala yang Baik Akan tetapi, bagi mereka yang terpelajar dan lebih luas pengetahuannya tentang pokok ini, ketiga pasal itu dapat diuraikan secara terinci dan dibagi menjadi banyak bagian. Namun, bagi anak-anak pelajar yang masih muda, cukuplah kita menunjukkan hal-hal pokok, yakni seperti yang kita katakan, pasal ini mengacu pada penciptaan. Karena itu kita mesti memusatkan perhatian kita pada kata-kata ”Khalik langit dan bumi.” [13] Apa artinya ”Aku percaya kepada Allah Bapa Yang Mahakuasa, Khalik” dan seterusnya? Jawabnya: Aku percaya dan teguh, aku ini ciptaan Allah. Artinya, Ia telah memberiku – dan terus memelihara – tubuh, jiwa dan nyawaku, kaki dan tanganku yang besar dan kecil, seluruh inderaku, pikiran serta pengertianku dan sebagainya, makanan dan minuman, pakaian, kelangsungan hidup, istri dan anak-anak, para pelayan, rumah dan kebun dan lain-lain. [14] Tambahan pula, Ia membuat seluruh ciptaan menyediakan apa- apa yang kita butuhkan untuk hidup dan apa saja yang bermanfaat bagi kita – matahari, bulan, dan bintang-bintang di angkasa, siang dan malam, udara, api, air, bumi dan segala sesuatu yang dihasilkannya, burung-burung dan ikan-ikan, binatang-binatang, biji-bijian dan segala jenis tanaman. [15] Ia juga memberi kita segala hal yang baik di dunia ini: pemerintah yang baik, damai dan keamanan. [16] Jadi, dari pasal ini kita mengetahui bahwa tak seorang pun dapat memberi hidup atas apa pun yang telah atau masih dapat didaftarkan, bagaimanapun kecil dan sepelenya hal-hal itu! Demikian pula, tak seorang pun dapat memelihara semua itu dengan sendirinya. Inilah yang terkandung dalam kata ”Khalik.” Allah Bapa: Pelindung dan Pengasih Selain itu, kita mengaku bahwa Allah Bapa tidak hanya memberi kita apa-apa yang kita miliki dan lihat di sekitar kita. Ia juga melindungi dan menjaga kita setiap hari dari segala kejahatan dan kesukaran serta menjauhkan segala marabahaya dan malapetaka. Semuanya ini Ia lakukan karena kasih dan kebaikannya semata-mata, sekalipun kita tidak layak menerimanya. Sebagai seorang Bapak yang baik, Ia memelihara kita sehingga tidak ada bahaya yang menimpa kita. Hal-hal lain yang dapat dikatakan, tercakup dalam dua bagian lain pasal ini, bahwa kita mengatakan ”Bapa Yang Mahakuasa.” Kita Mesti Berterima Kasih dan Melayani Allah Karena setiap hari Allah memberi, menopang dan melindungi segala sesuatu yang kita miliki dan segala sesuatu yang ada di sorga dan di bumi, maka hendaknya kita tanpa henti-hentinya mengasihi, memuji dan berterima kasih kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Singkatnya, hendaklah kita menggunakan semua yang kita miliki untuk melayani Dia saja, seperti yang Ia mintakan dalam Kesepuluh Firman. [20] Banyak yang dapat kita katakan dalam hal ini, bila kita merinci betapa sedikit orang yang percaya akan pasal ini. Semua kita mengabaikannya; kita mendengar serta mengucapkannya, tetapi kita tidak memperhatikan atau memikirkan apa yang diminta oleh kata-kata itu. 3. Karya Allah Bapa Memohon Kuasa untuk Melaksanakan Kesepuluh Firman Firman mengajarkan saya bagaimana seharusnya berdoa. [2] Sesungguhnya, tak seorang pun dapat melakukan Kesepuluh Firman dengan sempurna, sekalipun ia telah mulai percaya. Ketika saya berusaha melakukannya, iblis (beserta dunia dan tabiat kita yang berdosa) membangkitkan perlawanan. Karena itu, saya perlu mengusik Allah dengan doa-doa kita, meminta agar Dia memberi dan terus memberi serta menumbuhkan iman dan kuasa dalam diri kita untuk melakukan apa yang dikehendaki Kesepuluh Firman. Kita perlu meminta terus agar Dia menyingkirkan apa saja yang merintangi jalan kita dan menghalangi kita untuk percaya atau melaksanakannya. Supaya kita mengetahui apa yang harus didoakan dan bagaimana berdoa, Kristus sendiri, Tuhan kita, telah mengajar kita cara dan kata-kata yang kita pakai dalam doa, seperti yang akan kita lihat berikut. Allah Memerintahkan Kita untuk Berdoa Berdoa lah karena Allahlah yang m enyuruh berbuat demikian. Inilah yang dikatakan dalam Firman Kedua: ”Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan.” Firman ini menghendaki agar kita memuji nama Allah dan berseru kepada nama itu atau berdoa dalam setiap kesukaran. Sebab berseru kepada nama-Nya sama dengan berdoa. [6] Maka perintah untuk berdoa sungguh penting dan tegas sama seperti perintah ”Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku”, ”jangan membunuh”, ”jangan mencuri” dan lain-lain. Jangan seorang pun berpikir seperti orang bebal yang mempunyai pikiran yang keliru: tidak menjadi masalah entah saya berdoa atau tidak. Allah Menghendaki Kita Berdoa Kita mesti dan harus berdoa jika kita ingin menjadi orang Kristen, sebagaimana kita harus patuh kepada orang tua kita dan semua penguasa. Sebab dengan berseru kepada Allah dan berdoa, kita menunjukkan bahwa kita menghormati nama-Nya dan memakainya dengan benar. Allah Menghendaki Doa-doa Kita Doa-doa Kita Berarti Karena Perintah Allah Jangan Meremehkan Doa! Janji Allah untuk Menjawab Doa-doa Allah Mengajar Kita Berdoa Kebutuhan Kita Mendorong Kita untuk Berdoa Allah Menghendaki agar Kita Mencurahkan Isi Hati Kita Hendaknya Kita Berdoa secara Teratur