ID Media Pembelajarasgai Pembawa Pesan
ID Media Pembelajarasgai Pembawa Pesan
56/DIKTI/Kep/2005
Ida Nuraini
ABSTRACT
merupakan perpaduan antara dua hal yang berbeda yang popular disebut media pembelajaran.
tetapi saling berkaitan, yang disebut dengan Media pada dasarnya adalah suatu
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak pesan.Implikasinya adalah Sangat penting untuk
(software). Perangkat keras berkenaan dengan memahami media apa yang terbaik untuk
peralatan/perlengkapan seperti OHP, proyektor menyampaikan pesan. Individu pada dasarnya
slide, tape recorder, video cassette, monitor memanfaatkan/menggunakan media untuk
televisi, mikro komputer. Perangkat lunak berkaitan memuaskan kebutuhan dan mencapai suatu
dengan berbagai macam hal yang digunakan dalam tujuan. Lundberg & Hulten(1995) menyebutnya
hubungannya dengan peralatan tadi, seperti: sebagai suaru “uses and gratification model”
transparansi, slide, audiotape, rekaman video, dan (model penggunaan dan kepuasan terhadap suatu
program komputer. media), di mana ada lima elemen pada model
Teknologi dalam pendidikan merupakan suatu tersebut, yakni:
aspek yang sangat penting dari teknologi (1) Audiens dianggap berperilaku aktif. Mereka
pendidikan, terutama berkenaan dengan menggunakan media berdasarkan tujuan
penggunaan unit-unit audiovisual aids. Dengan tertentu.
mempergunakan perangkata keras sesuai dengan (2) Dalam proses komunikasi massa, sebagian
perangkat lunak, maka efisiensi dan efektivitas, besar inisiatif dalam mengaitkan pemuasan
serta kualitas pembelajaran dapat diperbaiki atau kebutuhan, pencapaian tujuan, dan pemilihan
ditingkatkan. Hal inilah yang mendasari media yang digunakan, tergantung pada
perkembangan teknologi dalam pendidikan dewasa audiens. Schramm, Lyle & Parker(1995)
ini. Perangkat keras mengandung konotasi menyatakan suatu terminologi “efek” yang
penggunaan teknik engineering seperti optik dan cenderung disalahartikan, karena
elektronik, dan selanjutnya dikembangkan menganggap televisi “melakukan sesuatu”
perangkat lunak berupa materi belajar yang serasi terhadap anak-anak, padalah faktanya adalah
dan berlandaskan pada psikologi dan teori-teori bahwa anak-anaklah yang lebih aktif dalam
belajar, yang pada gilirannya menimbulkan hubungan antara mereka dengan televisi.
pemikian mengenai perlunya desain belajar Anak-anaklah yang menggunakan televisi dan
mengajar, dan pada akhirnya muncul penafsiran bukan sebaliknya.
baru yang disebut dengan teknologi pendidikan. (3) Pada dasarnya, media yang bersaing dengan
hal-hal lain yang dapat dijadikan sarana
2.3 Hakikat Media Pendidikan/
pemuas kebutuhan para audiens. Kebutuhan
Pembelajaran dasar yang dapat di penuhi oleh media
Media pembelajaran pada prinsipnya adalah hanyalah sebagian dari kebutuhan dasar
sebuah proses komunikasi, yakni proses manusia yang lebih luas, dan tingkat kepuasan
penyampaian pesan yang diciptakan melalui suatu yang didapat dengan mengkonsumsi media
kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan juga bervariasi (tidak sama antara seorang
atau informasi oleh setiap guru dan peserta didik. individu dengan lainnya).
Pesan atau informasi dapat berupa pengetahuan, (4) Secara metodologis, banyak tujuan dari
keahlian, ide, pengalaman dan sebagainya. penggunaan media yang didapatkan dari
Melalui proses komunikasi, pesan, atau sesama audiens secara individual.
informasi dapat diserap dan dihayati orang lain. (5) Beberapa studi menunjukkan bahwa kepuasan
Supaya tidak terjadi miss dalam proses komunikasi audiens didapatkan sedikitnya dari tiga
perlu digunakan sarana yang dapat membantu sumber yang berbeda dari suatu media, yakni:
proses komunikasi yang disebut media. Dalam isi media, eksposure yang ditampilkan media,
proses belajar mengajar, media digunakan untuk dan konteks sosial yang menggambarkan
memperlancar arus komunikasi belajar mengajar situasi dari eksposure terhadap media lain yang
Thorn (1995), ada 6 (enam) kriteria, yakni: komunikasi yang memengaruhi penggunaan alat
(1) Kemudahan navigasi bantu audiovisual, sehingga selain sebagai alat
(2) Kandungan kognisi bantu media juga berfungsi sebagai penyalur
(3) Pengetahuan pesan dan informasi belajar. Kemudian, behavior-
(4) Presentasi Informasi ism theory pada 1960-1965, yang diajarkan BF. Skin-
(5) Integrasi media ner ikut memengaruhi pengguaan media
(6) Fungsi pembelajaran. Teori ini mendorong orang untuk
lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar
Sedangkan media pembelajaran yang
mengajar. Menurut teori ini, mendidik adalah
berkembang pada era milenium ini ada dua, yaitu:
mengubah tingkah laku siswa.
(1) Komputer
Pengaruh-pengaruh terus berkembang, yakni
Pemanfaatan jaringan komputer untuk
pada 1965 – 1970, giliran pendekatan sistem (sys-
pembelajaran interaktif, media ini sangat
tem approach) mulai menampakkan pengaruhnya.
berguna untuk sistem pendidikan jarak jauh
Pendekatan system ini mendorong digunakannya
yang dikenal dengan computer conferencing
media sebagai bagian integral dalam program
system (CCS).
pembelajaran. Program pembelajaran direncanakan
(2) Internet
berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa
Internet sangat berguna untuk media
serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku
pembelajaran, terutama di negara-negara maju,
siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
fakta berbicara bahwa media ini sangat efektif
Guru-guru mulai saat itu merumuskan tujuan
dalam proses belajar mengajar baik untuk jarak
pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa. Dari
dekat maupun jarak jauh. Hal itu karena sifat
sini lahirlah konsep penggunaan multimedia dalam
dan karakteristik internet yang sangat khas,
kegiatan pembelajaran.
sehingga bisa digunakan sebagai media
Ada beberapa faktor yang menjadi
pembelajaran sebagaimana media lain yang
penghambat/penghalang proses komunikasi di
telah digunakan sebelumnya seperti radio, tv,
kelas, yakni:
CD-ROM, dan lain-lain.
(1) Hambatan psikologis, yakni minat, sikap,
2.4 Media Pembelajaran pendapat, kepercayaan, intelegensi,
sebagai Pembawa Pesan pengetahuan. Siswa yang senang terhadap
mata pelajaran, topik serta gurunya tentu lain
Pada dasarnya media hanya sebagai alat bantu
hasil belajarnya dibandingkan dengan yang
mengajar para guru (teaching aids), alat bantu
tidak respek.
yang dipakai adalah alat bantu visual seperti
(2) Hambatan fisik, yakni seperti kelelahan, sakit,
gambar, model, objek, dan sebagainya, yang dapat
keterbatasan daya indera, dan cacat tubuh.
memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar
Oleh karena itu, kita jangan terlalu banyak
serta mempertinggi retensi belajar siswa. Dengan
mengharap dari siswa yang sedang sakit,
masuknya pengaruh teknologi di abad ke-20, alat
karena pesan-pesan yang diberikan akan
visual dilengkapi dengan digunakannya alat au-
terhambat, atau siswa sehat sekalipun untuk
dio yakni audiovisual aids (AVA). Adapun
mengamati kehidupan binatang satu sel
peralatannya sangat beragam yang dapat
dengan mata telanjang.
digunakan guru menyampaikan pesan ajaran
(3) Hambatan kultur, yakni seperti perbedaan
kepada siswa melalui penglihatan dan
adat istiadat, norma-norma sosial,
pendengaran untuk menghindari verbalisme yang
kepercayaan, dan nilai-nilai panutan.
masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat
Perbedaan adat istiadat, norma sosial dan
bantu visualnya saja.
kepercayaan kadang-kadang bisa menjadi
Pada akhir 1950, ada pergeseran teori dalam
sumber salah paham.
proses belajar mengajar, yakni pengaruh teori
Alat-alat yang termasuk pada AVA meliputi: Sound Bahan informasi tersusun dalam satu unit yang
film, Filmstrip, tape/slide, siaran televisi, CCTV, dan dibagi-bagi menjadi perangkat slide yang
rekaman video. Perkembangan terakhir ialah mulai disusun secara sistematis, dan disajikan
dipergunakannya mikroprosessor dalam secara berurutan. Slide satu dengan yang
pembelajaran (multimedia) misalnya pembelajaran lainnya terlepas-lepas dan tidak bersuara.
berbasis komputer (CAI) dan pelatihan berbasis Bentuk komunikasi ini lebih efektif bila disertai
komputer (CBT). dengan pennjelasan lisan atau dibarengi
Media audiovisual pada hakikatnya adalah dengan rekaman yang telah disiapkan untuk
suatu representasi (penyajian kembali) realitas, menunjang sajian melalui slide tersebut.
terutama melalui penginderaan penglihatan dan (3) Filmstrip
pendengaran yang bertujuan untuk Satuan informasi dalam media ini disajikan
mempertunjukkan pengalaman-pengalaman secara berkesinambungan, tidak terlepas-lepas,
pendidikan yang nyata kepada siswa. Cara ini tapi sebagai satu unit bahan yang utuh. Me-
dianggap lebih tepat, cepat, dan mudah dia ini tidak bersuara, dan karenanya perlu
dibandingkan dengan hanya melalui pembicaraan, dibantu dan dilengkapi dengan penjelasan
pemikiran, dan cerita mengenai pengalaman verbal atau dikombinasikan dengan penjelasan
pendidikan. melalui rekaman.
Dengan demikian, media pendidikan (4) Rekaman
berfungsi ganda, yakni sebagai pembawa atau Semua bahan informasi dirancang dan direkam
penyalur pesan/informasi dan sebagai unsur secara lengkap. Audiens mengikuti sajian
penunjang proses pembelajaran (Hamalik, 2000: sebagaimana halnya mengikuti ceramah:
20). mencatat hal-hal yang dianggap perlu, menulis
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
2.7 Jenis-Jenis Media Audio Visual
dengan hal-hal yang belum jelas. Media ini
Teknologi dalam pendidikan pada dasarnya bersifat satu arah dan dapat digunakan untuk
mendayagunakan media audio visual elektronik membantu media lainnya, misalnya siaran ra-
sebagai media komunikasi, untuk menyampaikan dio.
pesan-pesan pendidikan kepada para peserta didik. (5) Siaran Radio
Pendayagunaan media tersebut dapat secara Program siaran radio dapat dipergunakan
sendiri ataupun kombinasi beberapa media. dalam rangka pembelajaran jarak jauh. Siaran
Keterlibatan pendidik dalam komunikasi ini dapat menggunakan rekaman atau
bergantung pada jenis media yang digunakan, jenis komunikator. Si pembicara mengajukan
informasi yang disampaikan; metode komunikasi informasi/pembelajaran dalam siaran langsung.
yang dilaksanakan; pemanfaatan waktu dan tempat Rekaman dan program radio menitikberatkan
secara tepat, serta kemampuan komunikator/ pada pendayagunaan segi pendengaran (au-
pendidikan yang bersangkutan. dio), segi visual diabaikan dan komunikasi
Jenis-jenis media audio visual yang dimaksud berlangsung satu arah.
adalah sebagai berikut: (6) Film
(1) Transparansi Media film mengkombinasikan media audiovi-
Beberapa jenis informasi (bagian-bagian sual dan media audio. Suatu rangkaian cerita
penting) ditulis pada lembaran transparansi yang disajikan dalam bentuk gambar pada layar
tersebut dan disajikan melalui bantuan OHP. putih disertai suara dan gerakan-gerakan dari
Proses komunikasi kepada audiens disertai para pelakunya. Keseluruhan bahan informasi
dengan penjelasan secara lengkap dan disajikan lebih menarik dengan nada dan gaya
menyeluruh. serta tata warna, sehingga sajiannya lebih
(2) Slide merangsang minat dan perhatian penonton
keterlaksanaannya tergantung dari satu atau lebih karakteristik yang khas, yaitu: (1) sebagai media
dari tiga mode dasar dialog/komunikasi sebagai interpersonal dan juga sebagai media massa yang
berikut (Boettcher 1999): memungkinkan terjadinya komunikasi one to one
(1) Dialog/komunikasi antara guru dengan siswa maupun one to many; (2) memiliki sifat interaktif;
(2) Dialog/komunikasi antara siswa dengan dan (3) memungkinkan terjadinya komunikasi
sumber belajar secara sinkron (syncronous) dan maupun tertunda
(3) Dialog/komunikasi di antara siswa (asyncronous), sehingga memungkinkan
Apabila ketiga aspek tersebut bisa terselenggaranya ketiga jenis dialog/komunikasi
diselenggarakan dengan komposisi yang serasi, yang merupakan syarat terselenggaranya suatu
maka diharapkan akan terjadi proses pembelajaran proses belajar mengajar.
yang optimal. Para pakar pendidikan menyatakan
2.8.1 Kondisi yang Diperlukan
bahwa keberhasilan pencapaian tujuan dari
pembelajaran sangat ditentukan oleh Sebagai dasar untuk memanfaatkan internet
keseimbangan antara ketiga aspek tersebut. sebagai media pembelajaran dalam setting sekolah,
(Pelikan, 1992). Kemudian, dinyatakan pula bahwa ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian
perancangan suatu pembelajaran dengan dan penanganan yang serius agar
mengutamakan keseimbangan antara ketiga dia- pennyelenggaraan pemanfaatan internet untuk
log/komunikasi tersebut sangat penting pada pembelajaran bisa berhasil, yaitu:
lingkungan pembelajaran berbasis Web (Bottcher, (1) Faktor lingkungan, yang meliputi institusi
1999). penyelenggara pendidikan dan masyarakat.
Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah, (2) Siswa atau peserta didik meliputi usia, latar
apakah internet mampu memenuhi ketiga belakang, budaya, penguasaan bahasa dan
persyaratan tersebut ? Sebagaimana telah dibahas berbagai gaya belajarnya.
secara sepintas di bagian depan, sesungguhnya (3) Guru atau pendidik meliputi latar belakang,
internet merupakan media yang bersifat multirupa. usia, gaya mengajar, pengalaman, dan
Pada satu sisi, internet bisa digunakan untuk personalitinya.
berkomunikasi secara interpersonal, misalnya (4) Faktor teknologi meliputi komputer, perangkat
dengan menggunakan e-mail dan chat sebagai lunak, jaringan, koneksi ke internet, dan
sarana berkomunikasi antarpribadi (one to one berbagai kemampuan yang dibutuhkan yang
communications); di sisi lain, dengan e-mail, pun berkaitan dengan penerapan internet di
pengguna bisa melakukan komunikasi dengan lingkungan sekolah.
lebih dari satu orang atau sekelompok pengguna 2.8.2 Institusi
yang lain (one to many communications). Bahkan,
sebagaimana telah disinggung di bagian depan, Peranan institusi yang diwujudkan dalam
internet juga memiliki kemampuan memfasilitasi bentuk kebijakan dan komitmen, sangat
kegiatan diskusi dan kolaborasi oleh sekelompok menentukan terselenggaranya pemanfaatan
orang. Di samping itu, dengan kemampuannya internet untuk pendidikan dalam lingkungan
untuk menyelenggarakan komunikasi tatap muka sekolah. Institusi yang paling pertama, yang
(teleconference), memungkinkan penngguna dituntut untuk memiliki komitmen dalam
internet bisa berkomunikasi secara audiovisual, pendayagunaan internet untuk pembelajaran tentu
sehingga dimungkinkan terselenggaranya saja adalah sekolah. Hal ini terutama berkaitan
komunikasi verbal maupun nonverbal secara real dengan penggunaan teknologi tinggi yang
time. menyangkut keharusan menyediakan sejumlah
Dengan demikian terlihat bahwa secara nyata dana untuk penyediaan peralatan (komputer dan
internet memang akan bisa digunakan dalam set- kelengkapannya), jaringan, line telepon (koneksi
ting pembelajaran di sekolah, karena memiliki ke ISP), biaya berlangganan ke internet service
pengalaman dan kemampuan mengajar yang ini sesungguhnya juga bisa diterapkan dalam
cukup. semua bidang kegiatan termasuk dalam bidang
(4) Jumlah guru yang akan dilibatkan dalam pendidikan. Konsep ini mulai berkembang setelah
pengembangan dan pemanfaatan internet Wendell Smith (1956) menjelaskan bahwa
untuk pembelajaran, hendaknya disesuaikan konsumen pada dasarnya berbeda, sehingga
dengan kebutuhan dan dilakukan secara dibutuhkan program-program pemasaran yang
bertahap. berbeda-beda pula untuk menjangkaunya.
(5) Guru harus memiliki komitmen dan keseriusan Pendapat tersebut kemudian diperkuat oleh
dalam menangani pengembangan dan Frederick Winter (1977) yang menyatakan bahwa
pemanfaatan internet untuk pembelajaran. konsep average consumer untuk kepentingan
(6) Tetap menjaga gaya mengajar tiap-tiap guru, praktis – sudah harus dihapuskan dari kamus
karena hal itu akan dicerminkan dalam cara manajemen pemasaran (Kasali, 1999). Segmentasi
pembelajaran mereka kelak di sistem adalah hal yang wajib ditempuh dalam suatu proses
pembelajaran dengan internet. pemasaran baik komersial maupun sosial, karena
dengan demikian kita bisa memberikan pelayanan
2.8.5 Siswa
sebaik-baiknya pada masing-masing segmen dan
Pemahaman tentang audiens bisa didapat memberikan kepuasan orang-orang di dalam
melalui analisis dengan menggunakan data segmen tersebut (Kasali, 1999).
demografi maupun psikografi, antara lain, dengan Hal tersebut juga sejalan dengan teori
menguji perbedaan-perbedaan karakteristik, sikap teknologi pembelajaran di mana keberhasilan
dan perilaku audiens. Pemilahan atau tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh sejauh
pengelompokan diperlukan dalam kaitannya untuk mana kita mengenali sasaran ddik kita. Bila pendidik
bisa membuat suatu pendekatan atau strategi menganggap siswa mereka sebagai manusia (hu-
pendayagunaan internet lebih tepat sasaran, man being), dengan segala hak-hak dan
mengingat bahwa sasaran didik tersegmen dalam perbedaan-perbedaan motivasinya, maka ia akan
kelompok sekolah-sekolah yang berbeda. menganggap bahwa murid adalah merupakan
Pemahaman tentang perbedaan-perbedaan motif bagian atau subyek dari suatu proses belajar
penggunaan internet berdasarkan aspek demografi mengajar (Heinich, 1996).
dan psikografi tersebut, menjadi penting agar Segmentasi menjadi sangat penting, karena
pengembangan program pendidikan dengan sebagaimana yang disampaikan oleh Renald Kasali
mendyaagunakan internet bisa lebih menyentuh (1999) dalam bukunya Membidik Pasar Indone-
kondisi riil sasaran. sia, Segmentasi Targeting dan Positioning, lebih
Kalau kita mau jujur, sesungguhnya sasaran dari 60% kegagalan bisnis disebabkan oleh
didik terkelompok dalam segmen-segmen tertentu gagalnya pengusaha mendefinisikan pasar yang
yang menghendaki adanya perlakuan yang dituju dan lebih dari 60% kegagalan kampanye
berbeda pula. Sehingga dalam menerapkan sosial dan politik disebabkan tidak dipahaminya
pendayagunaan internet di sekolah akan lebih baik segmen pasar yang dituju.
apabila melakukan segmentasi secara lebih Dengan mengacu pada hal-hal tersebut, maka
homogen baik ditinjau dari aspek demografi sistem pembelajaran dengan mendayagunakan
maupun psikografi. internet yang akan dikembangkan hendaknya
Walaupun sesungguhnya pendekatan memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan
segmentasi ini lebih dikenal dalam konsep karakteristik dan segmen sasaran didik. Atau
pemasaran yang menghendaki diketahuinya dengan kata lain, perlu dikembangkan suatu sistem
kelompok-kelompok sasaran dengan jelas melalui pembelajaran yang paling sesua dengan segmen-
pendekatan segmentasi pasar, namun pendekatan segmen sasaran didik yang dibidik.