Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AZMII FAUZAAN S

Kelas : X IPS 4

1. Jelaskan dampak sosial-budaya, politik dan kesenian kerajaan Demak bagi perkembangan
Nusantara (Indonesia) ?

 Dampak social budaya:


Kehidupan masyarakat Kerajaan Demak telah berjalan teratur. Pemerintahan menggunakan
hukum Islam. Meski begitu, norma-norma atau tradisi-tradisi lama tidak ditinggalkan. Hasil
kebudayaan Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan Islam. Hasil
kebudayaan Kerajaan Islam Demak yang terkenal dan sampai sekarang masih tetap berdiri adalah
Masjid Agung Demak. Masjid Agung Demak adalah lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan
Islam. Bangunan Masjid Agung Demak kaya dengan ukir-ukiran bercirikan Islam. Keistimewaan
Masjid Agung Demak adalah salah satu tiangnya dibuat dari kumpulan sisa-sisa kayu bekas
pembangunan masjid itu sendiri yang disatukan (tatal).

Salah seorang dari Wali Songo yaitu Sunan Kalijaga juga meletakkan dasar-dasar perayaan
Sekaten pada masa Kerajaan Demak. Perayaan Sekaten digunakan untuk merayakan hari ulang
tahun (maulud) Nabi Muhammad SAW. Perayaan Sekaten digunakan Sunan Kalijaga untuk
menarik minat masyarakat agar mau memeluk agama Islam. Sekaten kemudian menjadi tradisi
atau kebudayaan yang dipelihara sampai sekarang.

 Dampak politik:

Raden Patah Para wali kemudian sepakat menobatkan Raden Patah sebagai raja di Kerajaan
Demak dengan gelar Senapati Jimbung Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin
Panatagama. Sedangkan jabatan patih oleh Ki Wanapala dengan gelar Mangkurat.

Raden Patah adalah putra Brawijaya V dari istri seorang putri China (Campa) hadiah dari Raja
Palembang. Setelah takhta ayahnya jatuh ke tangan Girindrawardhana dari Keling (Daha), Demak
menjadi terancam. Akibatnya terjadi peperangan antara Demak dan Majapahit pimpinan
Girindrawardhana dan keturunannya yang bernama Prabu Udara hingga 1518. Demak menang
kemudian menjadi kerajaan Islam terbesar di Jawa. Demak berhasil menggantikan posisi
Majapahit sebagai kerajaan yang berpengaruh di Jawa karena Majapahit hancur setelah
peperangan. Perkembangan Islam di Jawa secara intensif terjadi pada masa kerajaan Demak.
Raden Patah mulai berkuasa pada 1478 dengan pusat pemerintahan Di Demak Bintoro, pesisir
utara Jawa Tengah. Dalam menjalankan pemerintahan, Raden Patah didampingi dewan wali yang
dikenal sebagai Wali Songo. Wali Songo berjasa mengislamkan Jawa sampai ke daerah
pedalaman. Sejak saat itu Demak berkembang dan menguasai jalur perdagangan di Indonesia.
Wilayah kekuasaan Demak cukup luas, hampir meliputi sepanjang pantai utara Pulau Jawa
dengan pengaruh hingga ke luar Jawa seperti Palembang,Jambi,Banjar dan Maluku.
2. Jelaskan dampak sosial-budaya, politik dan kesenian kerajaan Mataram Islam bagi
perkembangan Nusantara (Indonesia) ?

 Kehidupan Sosial-budaya

Pada masa pertumbuhan dan berkaitan dengan masa pembangunan,maka Sultan Agung
melakukan usaha-usaha antara lain untuk meningkatkan daerahdaerah persawahan dan
memindahkan banyak para petani ke daerah Krawang yang subur. Atas dasar kehidupan agraris
itulah disusun suatu masyarakat yang bersifat feodal. Para pejabat pemerintahan memperoleh
imbalan berupa tanah garapan (lungguh), sehingga sistem kehidupan ini menjadi dasar
munculnya tuan-tuan tanah di Jawa.
Pada masa kebesaran Mataram, kebudayaan juga berkembang antara lain seni tari, seni pahat,
seni sastra dan sebagainya. Di samping itu muncul Kebudayaan Kejawen yang merupakan
akulturasi antara kebudayan asli, Hindu, Buddha dengan Islam. Upacara Grebeg yang bersumber
pada pemujaan roh nenek moyang.
Politik

Sutowijoyo mengangkat dirinya sebagai raja Mataram dengan gelar Panembahan Senopati (1586-
1601) dengan ibukota kerajaan di Kota Gede.

Sejarah Kerajaan Mataram Islam, Berdirinya Kerajaan Mataram Islam, Kejayaan Kerajaan
Mataram Islam, Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam, Pendiri Kerajaan Mataram Islam, Raja-raja
Kerajaan Mataram Islam, Peninggalan Kerajaan Mataram Islam, Wilayah Kekuasaan Kerajaan
Mataram Islam, Kehidupan Politik pada Masa Kerajaan Mataram Islam

 Dampak kesenian

Berbeda dengan kerajaan Islam maritim, Kerajaan Mataram Islam lebih ke agraris feodal.
Dimana Raja merupakan pemilik seluruh tanah yang ada di kerajaan beserta segala
isinya. Sultan juga memiliki peran dalam panatagama atau pengatur dalam kehidupan
agama Islam untuk masyarakat.
Pada aspek budaya, Mataram sangat berkembang pesat di bidang seni, sastra, ukir, lukis dan
bangunan. Sedangkan pada masa kepemimpinan Sultan Agung telah terjadi perhitungan Jawa
Hindu atau Saka yang menjadi penanggalan Islam dan Hijriah.
3. Jelaskan dampak sosial-budaya, politik dan kesenian kerajaan Banten bagi perkembangan
Nusantara (Indonesia)?
 Kehidupan Politik
Sultan pertama Kerajaan Banten ini adalah Sultan Hasanuddin yang memerintah tahun 1522-
1570. Ia adalah putra Fatahillah, seorang panglima tentara Demak yang pernah diutus oleh
Sultan Trenggana menguasai bandarbandar di Jawa Barat. Pada waktu Kerajaan Demak
berkuasa, daerah Banten merupakan bagian dari Kerajaan Demak. Namun setelah Kerajaan
Demak mengalami kemunduran, Banten akhirnya melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan
Demak. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511) membuat para pedagang muslim
memindahkan jalur pelayarannya melalui Selat Sunda. Pada masa pemerintahan Sultan
Hasanuddin, Kerajaan Banten berkembang menjadi pusat perdagangan. Hasanuddin
memperluas kekuasaan Banten ke daerah penghasil lada, Lampung di Sumatra Selatan yang
sudah sejak lama mempunyai hubungan dengan Jawa Barat. Dengan demikian, ia telah
meletakkan dasar-dasar bagi kemakmuran Banten sebagai pelabuhan lada. Pada tahun 1570,
Sultan Hasanuddin wafat. Penguasa Banten selanjutnya adalah Maulana Yusuf (1570-1580),
putra Hasanuddin. Di bawah kekuasaannya Kerajaan Banten pada tahun 1579 berhasil
menaklukkan dan menguasai Kerajaan Pajajaran (Hindu). Akibatnya pendukung setia
Kerajaan Pajajaran menyingkir ke pedalaman, yaitu daerah Banten Selatan, mereka dikenal
dengan Suku Badui. Setelah Pajajaran ditaklukkan, konon kalangan elite Sunda memeluk
agama Islam.
Maulana Yusuf digantikan oleh Maulana Muhammad (1580-1596). Pada akhir kekuasaannya,
Maulana Muhammad menyerang Kesultanan Palembang. Dalam usaha menaklukkan
Palembang, Maulana Muhammad tewas dan selanjutnya putra mahkotanya yang bernama
Pangeran Ratu naik takhta. Ia bergelar Sultan Abul Mufakhir Mahmud Abdul Kadir.
Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa putra Pangeran Ratu yang bernama
Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682). Ia sangat menentang kekuasaan Belanda.Usaha untuk
mengalahkan orang-orang Belanda yang telah membentuk VOC serta menguasai pelabuhan
Jayakarta yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa mengalami kegagalan. Setelah
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten mulai dikuasai oleh Belanda di bawah
pemerintahan Sultan Haji

 Dampak kebudayaan

Sejak Banten di-Islamkan oleh Fatahilah (Faletehan) tahun 1527, kehidupan sosial
masyarakat secara berangsur- angsur mulai berlandaskan ajaran-ajaran Islam. Setelah
Banten berhasil mengalahkan Pajajaran, pengaruh Islam makin kuat di daerah
pedalaman. Pendukung kerajaan Pajajaran menyingkir ke pedalaman, yakni ke daerah
Banten Selatan, mereka dikenal sebagai Suku Badui. Kepercayaan mereka disebut
Pasundan Kawitan yang artinya Pasundan yang pertama. Mereka mempertahankan
tradisi-tradisi lama dan menolak pengaruh Islam. Kehidupan sosial masyarakat
Banten semasa Sultan Ageng Tirtayasa cukup baik, karena sultan memerhatikan
kehidupan dan kesejahteran rakyatnya. Namun setelah Sultan Ageng Tirtayasa
meninggal, dan adanya campur tangan Belanda dalam berbagai kehidupan sosial
masyarakat berubah merosot tajam. Seni budaya masyarakat ditemukan pada
bangunan Masjid Agung Banten (tumpang lima), dan bangunan gapura-gapura di
Kaibon Banten. Di samping itu juga bangunan istana yang dibangun oleh Jan Lukas
Cardeel, orang Belanda, pelarian dari Batavia yang telah menganut agama Islam.
Susunan istananya menyerupai istana raja di Eropa.
4. Jelaskan hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Majapahit ?

Hubungan antara kesultanan demak dengan majapahit Karena pendiri kerajaan demak berasal
dari keturunan raja brawijaya dari majapahit yaitu raden patah akan tetapi raden patah masuk
islam sehingga membuat kerajaan baru. Dan hubungan kesultanan demak dan mataram Hubungan
pertama yaitu, wilayah Kerajaan Mataram Islam pada awalnya adalah bagian dari Kerajaan
Demak yang diberikan kepada Sultan Agung (pendiri Kerajaan Mataram) yang memenangkan
sayembara menaklukkan Aryo Penangsang. Kemudian, hubungan keduanya adalah pada masa
kerajaan islam belum sistem gadget maka mereka melakukan cara dengan tukar-menukar barang
kerajinan makanan,selir dan kaligrafi.

5. Jelaskan hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Mataram Hindu ?

Hubungan pertama yaitu, wilayah Kerajaan Mataram Islam pada awalnya adalah bagian dari
Kerajaan Demak yang diberikan kepada Sultan Agung (pendiri Kerajaan Mataram) yang
memenangkan sayembara menaklukkan Aryo Penangsang.
Kemudian, hubungan keduanya adalah pada masa kerajaan islam belum sistem gadget maka
mereka melakukan cara dengan tukar-menukar barang kerajinan makanan,selir dan kaligrafi.

6. Jelaskan hubungan antara Kesultanan Demak dan Kesultanan Banten ?

Hubungan kerajaan demak dengankesultanan banten adalah atas penunjukan sultan demak,
pada 1526, Maulana Hasanuddin diangkat sebagai adipati banten. Pada 1552, banten diubah
menjadi kerajaan bawahan atau vasal dari demak. Selain mulai membangun benteng
pertahanan si banten, Mmaulana Hasanuddin juga melanjutkan perluasan kekuasaan ke
daerah penghasil lada di lampung. Seiring kemunduran demak, Banten yang sebelumnya
vasal demak melepaskan diri dan menjadi kesultanan yang mandiri.

7. Jelaskan hubungan antara Kesultanan Demak dan Kerajaan Pajajaran ?

Semula banten menjadi daerah kekuasaan kerajaan pajajaran .Rajanya (samiam)mengadakan


hubungan dengan portugis di malaka untuk membendung meluasnya kekuasaan demak
namun melalui falatehan ,demak berhasil menduduki banten,sunda kelapa,dan Cirebon
.sejaak saat itu ,banten segera tumbuh menjadi pelabuhan penting menyusul kurangnya
pedagang yang berlabuh di pelabuhan malaka yang saat itu dikuasai oleh portugis.

Anda mungkin juga menyukai