Webinar
Webinar
metode 2 :
Electrical properties of concrete untuk memonitoring beton.
Engineered cementitious composite, mempunyai nilai retakan beton yang sangat kecil
sehingga kita masih dapat menyalurkan listrik. Beton tidak langsung mengalami patah
yang terbagi menjadi dua melainkan mengalami lendutan. Material yang digunakan
adalah semen, fly-ash, pasir silika, PVA fibres, HRWR.
percobaan
memposisikan spesimen secara vertikal, kemudian menariknya. Mengukur perpanjangan
yang dialami spesimen, mengukur electrical property dari spesimen, mengkorelasikan
hubungan antara keduanya
metode 3 :
mengggunakan kamera untuk memotoring. Metode ini termasuk metode yang mahal
karena menggunakan handphone atau kamera
percobaan : permukaan spesimen diberi pattern atau pola seperti anjing dalmation.
Mengukur regangan pada beton, mengukur electrical pada spesimen, mengkorelasikan
hubungan antara kedunya
2. Condition monitoring
Sama hal nya seperti manusia yang melindungi diri dari serangan virus atau penyakit,
beton pun mempunyai peran dalam menjaga tulangan agar tidak mengalami korosi, dll.
Perlindungan pada beton itu menggunakan semen, yang terbagi menjadi banyak jenis
semen
Beton dengan fiber memiliki retakan yang lebih kecil daripada beton biasa. Hal ini diuji
dengan memasukkan air laut selama 5 hari sampai mengering dan melihat hasilnya.
Bakteri ini sudah ada di Indonesia. Bakteri yang dimasukkan ke dalam beton
berupa spora dalam wujud liquid, sehingga perlu ditambahkan sedikit air.
Motivasi of healing the crack
Sesegera mungkin crack tersebut bisa ditutup atau disembuhkan agar tidak sampai
ke talangan, bukan untuk menambah kekuatan melainkan untuk menghindari
kerusakan yang lebih parah.
Pozolan bersahabat dengan bakteri karena ph yang dimiliki pozolan lebih kecil
daripada semen normal.
Husk ash dan palm oil fuel ash (abu padi dan minyak kelapa sawit)
- Umum di negara Indonesia
- Material ini harus mempunyai gabungan silika dan alumina, amorphus yang mirip
dengan kandungan semen