Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SENI BUDAYA

KRITIK KARYA SENI DARI PARA


SENIMAN

NAMA : SILVI EKA FANTI


KELAS : X IPS 1
NO.ABSEN : 29

SMA NEGERI 1 TUMPANG


JL. KAMBOJA No. 10 MALANGSUKO TUMPANG Telp. Fax 0341787273

Web: www.sman1tumpang.sch.id Email: admin@sman1tumpang.sch.id


PERKELAHIAN DENGAN SINGA

Karya : Raden Saleh

Tahun : 1870

Media : Cat minyak diatas kanvas

Pada lukisan karya Raden Saleh yang berjudul “Perkelahian dengan Singa” itu menggambarkan
perkelahian antara seorang laki-laki aljazair yang mengendarai kuda menghadapi singa di padangpasir.
Tampak disana otot-otot singa dan ketakutan kuda tergambar dengan menarik. Seorang pembantunya
nampak mati tersungkur. Terkaman yang kuat menyebabkan pengendara kuda jatuh dan terasa pula
suasana yang dramatic dan emosional padapertarungan antaramanusia dan singa dalam lukisan
tersebut. Pada pewarnaannya menggunakan warna yang gelap kelam, langit kemerahan dan tandusnya
gurun, menyebabkan lukisan tersebut gagah dan elok untuk dilihat. Dan keharmonisan warna
background dengan objek sangat menyatu.
BUNGA MATAHARI

KARYA : AFFANDI

TAHUN : 1997

MEDIA : CAT MINYAK PADA KANVAS

UKURAN : 90 X 140 Cm

Lukisan yang berjudul “Bunga Matahari” ini dibuat pada tahun 1997 oleh Affandi dengan media Cat
minyak pada kanvas, yang berukuran 90 x 40 cm. Pada Lukisan karya Affandi yang berjudul bunga
matahari ini relatif menggunakan warna yang agak gelap, yaitu kuning kecoklatan dan jingga yang
bercampur cokelat tua pada bunga matahari, kemudian warna cokelat tua pada tangkai, dan hijau hijau
tua pada daun. Selain itu, pada lukisan diatas juga terdapat warna kuning dan cokelat tua pada latar
belakang lukisan itu.

Lukisan bunga matahari diatas yang dilukis oleh Affandi tentunya menggunakan goresan yang

ekspresif, karena ciri khas dari Affandi sendiri adalah goresannya yang sangat ekspresif. Pada lukisan
bunga lainnya yang dilukis oleh seniman lain mungkin akan dibuat sangat detail dan indah oleh
pelukisnya, namun tidak pada lukisan yang dilukis oleh affandi diatas. Lukisan tersebut sangat ekspresif
karena affandi dalam melukiskannya tidak menggunakan kuas, melainkan menggunakan tube cat minyak
yang langsung dituangkan diatas kanvas. Bunga matahari dalam lukisan diatas terlihat indah dengan
perpaduan warna kuning, jingga dan cokelat tua, dan dilukis sangat ekspresif menambah rasa dalam
lukisan tersebut, atau bisa disebut tidak monoton seperti lukisan realistis pada umumnya.
Dalam lukisan diatas, affandi ingin melukisakan keindahan bunga matahari dengan mengguankan
gayanya sendiri yaitu ekspresionis.

Dalam lukisan diatas, Affandi sebagai seniman, dalam melukiskan bunga matahari sangat eskpresionis,
hal ini juga menambah keindahan dan keunikan dan juga terdapat rasa yang terdapat dalam lukisan
tersebut yang hanya dimiliki karya affandi.

DIPONEGOROPEMIMPIN PERTEMPURAN

Karya : Basuki Abdullah

Media : Oil on canvas

Ukuran : 150x120cm
Karya lukis yang berjudul "Diponegoro Memimpin Pertempuran" dengan ukuran 150x120 cm cat minyak
di atas kanvas dihadirkan dalam posisi vertikal oleh Basuki Abdullah menggambarkan seorang yang
bertempur dengan menunggangi kudanya.

Unsur-unsur rupa titik,garis,bidang,bentuk,ruang dan gelap terang sangat terlihat real. Seniman mampu
memvisualkan padahal jika dikaji tidak mungkin seniman menghadirkan model atau objek gambar
seperti itu secara langsung.

Warna yang dihadirkan kuning dan hitam untuk background, hitam dan puting untuk objek utama. Dan
ditambah dengan sedikit sentuhan warna lain di dalamnya.

Karya yang dihadirkan dalam posisi vertikal ini merupakan salah satu koleksi Bung Karno Presiden
Indonesia waktu itu. Bagian yang menarik dari karya ini jika dilihat dari judul dan karyanya yaitu pada
kuda berlari. Pemvisualan kuda berlari disini mampu hadir sangat terlihat nyata dan seolah itu ada.
Padahal seniman pada waktu itu belum tentu mengalami peristiwa atau melihat objek sepeti itu.
Faktanya tidak mungkin kuda berlari dihadirkan sebagai acuan gambar atau lukisannya. Jadi menurut
saya gambar atau lukisan ini menggunakan sedikit cara imajinatif untuk proses berkaryanya.

Makna yang mampu saya tangkap terhadap karya ini yaitu pertempuran atau rasa kepahlawanan
seorang Diponegoro yang sangat besar yang divisualkan oleh Basuki Abdullah. Pesan interen dan
eksteren yang dapat saya tangkap dari karya ini adalah besarnya rasa kepahlawanan untuk suatu
perjuangan. Jika diterapkan dalam kehidupan sekarang pimpin dan pertahankan apa yang seharusnya
perlu untuk dipertahankan, minimal dapat memimpin diri sendiri untuk hal kebaikan dan kebenaran.

Karena terkadang hal yang terlihat baik belum tentu semuanya benar. Jadi konteks bahasan ini
mencakup beberapa sudut pandang dan makna dalam kehidupan seperti sosial, agama, pendidikan,
psikologi, dll.

Anda mungkin juga menyukai